Claim Missing Document
Check
Articles

METACOGNITIVE ACTIVITIES IN GROUP DISCUSSIONS OF ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS MATHEMATICS MULTIPLICATION MATERIAL Dyah Triwahyuningtyas; Cholis Sadijah; Makbul Muksar; Subanji Subanji
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 13, No 1 (2024)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/ajpm.v13i1.9691

Abstract

Student metacognition only focuses on individuals, not yet associated with student positioning in the group. There are positioning groups whose roles change, so it is necessary to examine more deeply the characterization of students' metacognition in solving multiplication problems in group discussions in terms of student positioning. This study aims to describe students' metacognitive activities, students' roles during the discussion process, and students' metacognitive abilities related to students' roles during group discussions on multiplication material in mathematics of grade 6 students in one of the public elementary schools in Indonesia. Not only knowing the concept so that students can think critically and learn independently from students without teacher assistance, but also students must be trained in solving problems. This study used descriptive qualitative as the research method. It was found that awareness was mainly found in expert and facilitator positions, regulation was found in expert and facilitator students, and evaluation was found in all student roles. The metacognitive characteristics that emerged in group discussions were expert students as triggers (stimulus) and regulators (contribution), facilitator students as regulators (contribution) and followers (passive), and novice students as followers (passive).Metakognitif siswa hanya berfokus terhadap individu, belum dikaitkan dengan pemosisian siswa dalam kelompok. Ada kelompok pemosisian yang perannya berubah, sehingga perlu mengkaji lebih mendalam terkait karakterisasi metakognitif siswa dalam menyelesaikan masalah perkalian pada diskusi kelompok ditinjau dari pemosisian siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aktivitas metakognitif siswa, peran siswa selama proses diskusi, dan kemampuan metakognitif siswa yang terkait dengan peran siswa selama diskusi kelompok pada materi perkalian matematika siswa kelas 6 di salah satu sekolah dasar negeri di Indonesia. Tidak hanya mengetahui konsep agar siswa dapat berpikir kritis dan belajar secara mandiri dari siswa tanpa bantuan guru, tetapi juga siswa harus dilatih dalam memecahkan masalah. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif sebagai metode penelitian. Ditemukan bahwa kesadaran terutama ditemukan pada posisi ahli dan fasilitator, regulasi ditemukan pada siswa ahli dan fasilitator, dan evaluasi ditemukan pada semua peran siswa. Karakteristik metakognitif yang muncul dalam diskusi kelompok adalah siswa ahli sebagai pemicu (stimulus) dan pengatur (kontribusi), siswa fasilitator sebagai pengatur (kontribusi) dan pengikut (pasif), dan siswa pemula sebagai pengikut (pasif).
WORKSHOP PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DI MASA PANDEMI COVID 19 BAGI PESERTA PPG DALJAB BIDANG STUDI GURU SEKOLAH DASAR Dyah Triwahyuningtyas; Prihatin Sulistyowati
E-Amal: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 2: Mei 2021
Publisher : LP2M STP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/eamal.v1i2.1096

Abstract

Perangkat pembelajaran merupakan salah satu kunci dalam terjalinnya sistem belajar sesuai dengan tujuan dari pembelajaran itu sendiri. Setiap melakukan pembelajaran, perangkat yang disajikan harus ada dan sesuai dengan apa yang diajarkan. Perangkat pembelajaran digunakan dalam bentuk hard file atau soft file yang disajikan sebagai pedoman guru dalam mengajar siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran. Guru diwajibkan menyusun perangkat pembelajaran sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Salah satu perangkat pembelajaran yang penting adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP digunakan sebagai pedoman guru dalam memberikan materi pembelajaran disesuaikan dengan tujuan dari pembelajaran tersebut. Oleh karena itu diadakannya pelatihan atau workshop yang bertujuan untuk menyusun atau mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan masa pandemi Covid 19 disesuaikan dengan situasi seperti ini. Tentunya ada yang berubah dalam penyusunan perangkat pembelajaran dengan sistem daring mengingat maraknya pandemi Covid-19. Adanya pembelajaran daring yang diharuskan anak belajar dirumah dengan sistem pembelajaran dan RPP yang berbeda. Manfaat dari penelitian ini memberikan wawasan guru bagaimana RPP yang baik di masa pandemi covid 19
Meningkatkan Kreativitas Dan Keterampilan Peserta Didik Melalui Program “Eco Print” Wahyuningtyas, Dyah Tri; Sulistyowati, Prihatin; Ain, Nurul
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024): Juni
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56393/jpkm.v4i1.2317

Abstract

Artikel pengabdian masyarakat ini membahas pengembangan diri anak usia Sekolah Dasar melalui kegiatan membatik Ecoprint di Sekolah Dasar Negeri Sumbersuko Dampit, Malang. Pendekatan yang digunakan adalah sosio-kultural, dengan fokus pada stimulasi yang tepat untuk optimalisasi pengembangan fisik dan psikis anak. Kegiatan ini melibatkan lima tahapan: pengurusan perijinan, membangun kemitraan, persiapan sumber daya, pelaksanaan dengan pendampingan, dan evaluasi. Kegiatan berlangsung selama satu hari di kelas lima, di mana peserta didik terlibat langsung dalam proses membatik Ecoprint. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalaman belajar yang menarik dan interaktif, tetapi juga memberdayakan peserta didik untuk mengembangkan keterampilan seni mereka. Lebih dari sekadar itu, kegiatan ini juga mendorong apresiasi terhadap warisan budaya lokal dan kesadaran akan perlindungan lingkungan alam. Artikel ini menekankan pentingnya pendekatan yang holistik dalam pengembangan diri anak, yang mengakomodasi aspek sosial, budaya, dan lingkungan dalam pembelajaran mereka. Dengan demikian, kegiatan membatik Ecoprint menjadi contoh nyata bagaimana pengabdian masyarakat dapat memperkaya pengalaman pendidikan anak usia Sekolah Dasar secara menyeluruh.
Implementasi Model Pembelajaran Inquiry Terbimbing Melalui Pendekatan Berdiferensiasi Berbantuan Media Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Peserta Didik Kelas IV Sekolah Dasar Oktianingsih Ari Rusmianto; Dyah Triwahyuningtyas; Aris Sri Sunarti
Dewantara : Jurnal Pendidikan Sosial Humaniora Vol. 3 No. 1 (2024): Maret : Dewantara : Jurnal Pendidikan Sosial Humaniora
Publisher : Universitas 45 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30640/dewantara.v3i1.2084

Abstract

This research aims to improve science learning result on plant material, the source of life on Earth by implementing a guided inquiry learning model through a differentiated content approach and a learning environment assisted by contextual learning media. The subjects of this research were 27 students of 4th grade at SDN Tanjungrejo 4, Malang City. This research is collaborative classroom action research (PTK) which was carried out in 2 cycles, each cycle containing 2 meetings with the stages of planning, implementation, observation and reflection. Data collection techniques in this research are observation, tests and documentation. This research shows that students' science learning result have increased starting from the pre-cycle, cycle 1 and cycle 2. In the pre-cycle stage, they got a percentage score of 63%, in cycle 1, the 1st meeting got a percentage score of 71.07%, in cycle 1, the 2nd meeting got a score of 73.14%, while the score from cycle 2 to 1st meeting was 79.76% and cycle 2 to 2nd meetings achieved a score of 85%. Based on the results of this research, it can be concluded that the guided inquiry learning model, differentiated approach and contextual learning media can improve student learning outcomes and this research was stopped until cycle 2 because the percentage score of learning outcomes had reached the researcher's target expectations.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN SOFTWARE PREZI PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS V DI SDN KALIPANG 01 Tasmara, Muhammad Krisna Aldi; Rahayu , Sri; Triwahyuningtyas , Dyah
Scientica: Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi Vol. 2 No. 12 (2024): Scientica: Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi
Publisher : Komunitas Menulis dan Meneliti (Kolibi)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Riset ini mendeskripsikan hasil pengembangan media pembelajaran dengan perangkat lunak Prezi guna pembelajaran IPA di kelas V SDN Kalipang 01. Metode riset yang digunakan yaitu riset pengembangan dengan model ADDIE. Data yang dikumpulkan meliputi data verbal serta nonverbal. Analisa data dilaksanakan dengan kuantitatif serta kualitatif. Instrumen pengumpulan data yang dimanfaatkan mencakup angket, observasi, serta wawancara. Temuan riset memperlihatkan kelayakan dengan persentase dari ahli media sebesar 86%, ahli materi 96%, dan ahli bahasa 97%. Selain itu, temuan riset memperlihatkan efektivitas dengan skor rata-rata murid sejumlah 80,7 serta kepraktisan dengan persentase dari guru sejumlah 99% serta murid sejumlah 96%. Dari hasil tersebut, bisa disimpulkan Prezi layak, efektif, serta praktis dimanfaatkan pada pembelajaran Tema 9 Subtema 1 Kelas 5.
Nearpod Application-Based Diagnostic E-Assessment Interest in Learning Mathematics for Grade 4 Elementary School Students Wahyuningtyas, Dyah Tri; Risma Meilia Berliana; Nyamik Rahayu Sesanti
Jurnal Pendidikan Indonesia Vol 13 No 4 (2024): Desember
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpiundiksha.v13i4.81954

Abstract

Diagnostic assessments in elementary schools still use paper media and teachers rarely use technology in making or applying assessments in the classroom. The role of the teacher is as the main source of students in learning in class, so teachers must create creative learning, especially by using technology. The type of research used is development research which aims to develop a product electronic assessment diagnostics to increase elementary school students' interest in learning mathematics and measure feasibility, practicality and effectiveness electronic assessment which has been developed. The population in this study was one institution in an area, while the research sample for the small-scale trial was 5 children and the large-scale trial was 21 children. Samples were taken in 4th grade of elementary school. Data collection in this research used expert validation, questionnaires and checklist questionnaires. Researchers tested the validity of the data by using expert validity tests and student and teacher response questionnaires. N-Gain Results initial test And post test with a mean of 0.75. Based on these results, it can be seen that by utilizing technology it is possible to increase students' interest in learning, this can be seen from the significant increase in student learning outcomes. Apart from that, students can also learn while playing by utilizing existing technology. The implications of this research can encourage teachers to adopt more interactive and data-based learning technology, where the Nearpod application allows teachers to provide real-time feedback and monitor individual student learning difficulties.
Workshop Peningkatan Pengetahuan Teknologi Guru Sekolah Dasar Melalui Pelatihan Canva Sebagai Media Pembelajaran Kreatif Triwahyuningtyas, Dyah; Sulistyowati, Prihatin
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2024): Desember
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56393/jpkm.v4i2.2633

Abstract

Pesatnya perkembangan teknologi di era modern menuntut guru untuk memiliki keterampilan dalam memanfaatkan media pembelajaran berbasis teknologi. Hal ini bertujuan untuk menciptakan proses pembelajaran yang lebih menarik, efektif, dan relevan dengan kebutuhan peserta didik. Dalam rangka mendukung peningkatan kemampuan tersebut, pelatihan aplikasi Canva diselenggarakan di SDN 3 Sumberdem, Kabupaten Malang. Pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan pengetahuan teknologi (technological knowledge) guru, khususnya dalam menyusun perangkat pembelajaran, seperti LKPD, bahan ajar, dan media promosi sekolah yang kreatif. Kegiatan pelatihan mencakup beberapa tahapan, yaitu pemaparan materi, praktik langsung penggunaan Canva, dan evaluasi hasil karya peserta. Selama pelatihan, peserta diajarkan cara mengoptimalkan fitur-fitur Canva untuk menghasilkan media pembelajaran yang inovatif dan mudah digunakan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pelatihan ini mampu meningkatkan keterampilan guru dalam mendesain materi pembelajaran berbasis digital yang menarik dan efektif. Pelatihan ini menjadi salah satu langkah strategis untuk mendorong guru agar lebih kreatif dalam menciptakan pembelajaran interaktif dan inovatif. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan bekal penting bagi guru untuk lebih siap menghadapi tantangan pendidikan di era digital, sekaligus meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.
Pengaruh Media Augmented Reality Kubus Dan Balok Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas 5 SD Mita Anggraini; I Ketut Suastika; Dyah Triwahyuningtyas
Journal on Education Vol 7 No 1 (2024): Journal on Education: Volume 7 Nomor 1 Tahun 2024
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v7i1.6423

Abstract

Penelitian ini dilakukan karena penggunaan media pembelajaran yang hanya menggunakan media kubus satuan saja yang tidak disesuaikan dengan perkembangan teknologi, kebanyakan media yang digunakan bersifat monoton selalu sama dan tidak bervariasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh media AR kubus dan balok terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas 5 SD. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif eksperimen. Populasi penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas V di SD. Pengumpulan data yang berkaitan dengan penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan tes. Temuan Sig. (2-tailed) test yaitu 0,000 < 0,05 berdasarkan hasil Independent Sample T-test. Mengingat Ho ditolak dan Ha diterima oleh hasil, penggunaan media AR memiliki dampak yang cukup besar terhadap kemampuan berpikir kritis siswa saat belajar matematika untuk materi luas permukaan balok dan kubus kelas V SD. Temuan ini menunjukkan bahwa menggunakan media Augmented Reality, berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD.
Analysis of metacognitive characteristics in group discussion on grade 5 fraction materials Triwahyuningtyas, Dyah; Sa’dijah, Cholis; Muksar, Makbul; Subanji, Subanji
JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia) Vol 10, No 1 (2024): JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia)
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Theraphy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/020243715

Abstract

Math problems require students to think critically in solving a problem. Metacognition leads to the ability to think critically and think at a higher level cognitive process in learning. This study aims to describe the characteristics of metacognition in group discussions on fraction material for grade 5 elementary school students. This type of research uses qualitative descriptive research. The data collection methods used in this research are observation, interview and documentation. The characteristics of students' metacognition can be obtained through observation when students discuss working on problems. Metacognitive activities of 5th grade elementary school students are classified into 3 namely awareness, regulation and evaluation. Students' metacognitive awareness is able to understand the problem and students are able to know what the next thing will be done after understanding the problem. Regulation students are able to choose the strategy that will be used to solve the problem and students are able to apply the chosen strategy to solve the problem. Evaluation students are able to check the answers that are done correctly and are able to ensure that the answers are correct. During group discussions, students are divided into 3 roles, namely students as experts, facilitators and beginners. During group discussion activities to solve problems, not all metacognitive activities appear in each student. Facilitators can influence beginners to be active in the discussion and expert students can help group mates to rethink what they have done before.
PENGEMBANGAN USAHA KRUPUK SUSU IBU-IBU PKK DESA JABUNG KECAMATAN JABUNG KABUPATEN MALANG Wahyuningtyas, Dyah Tri; Kumala, Farida Nur
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 5 No 2 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.179 KB) | DOI: 10.23887/jwl.v5i2.8990

Abstract

Masyarakat dusun Umpak dan Mindi sebelumnya telah diberikan pelatihan pembuatan krupuk susu. Hasil dari pelatihan tersebut adalah terciptanya industri rumah tangga atau UKM pembuatan krupuk susu. Hasil dari UKM ini cukup digemari warga sekitar. Namun untuk pemasaran dan pengembangan usaha kearah yang lebih luas belum dapat dijalankan, mengingat usaha ini belum memiliki ijin dan manajemen yang tepat selama proses produksi hingga pemasaran. Menanggapi masalah tersebut perlu ditawarkan suatu ipteks tentang cara pengembangan usaha krupuk susu yang bertujuan untuk mengembangkan UKM krupuk susu melalui proses pelatihan manajemen usaha krupuk susu dan pembuatan perijinan ke dinas kesehatan setempat. Program pelatihan ini terdiri dari tiga sesi yaitu pelatihan manajemen usaha krupuk susu, perijinan PIRT ke dinkes dan evaluasi program. Adapun luaran pada program pelatihan ini adalah terciptanya usaha krupuk susu yang berkembang di beberapa tempat salah satunya adalah pusat oleh – oleh. Hasil dari program pengabdian ini sebagai berikut: 1).  Usaha krupuk susu telah memiliki manajemen yang lebih baik selama proses produksi hingga pemasaran yang dilengkapi dengan administrasi untuk menunjang kegiatan UKM, 2). Telah mendapatkan nomor ijin dagang rumah tangga (PIRT) setelah dilalui melalui beberapa tahapan. 3). Kegiatan pemasaran produk melalui online dan juga merambah sektor pariwisata (toko oleh – oleh).Kata kunci: Manejemen, PIRT, Krupuk susu.