Abstrak: Urbanisasi yang pesat di wilayah perkotaan seperti Kota Sorong telah menyebabkan keterbatasan lahan pekarangan serta meningkatnya volume sampah rumah tangga, sehingga diperlukan solusi inovatif untuk mendorong kemandirian pangan sekaligus menjaga kesehatan lingkungan. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan hardskill dan softskill ibu-ibu Aisyiyah dalam bidang budidaya pertanian perkotaan (urban farming) dengan memanfaatkan lahan sempit dan pengelolaan sampah rumah tangga. Mitra kegiatan ini adalah kelompok ibu-ibu dari organisasi ‘Aisyiyah Kota Sorong, dengan lokasi kegiatan bertempat di Sekretariat Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Kota Sorong, Papua Barat Daya. Kegiatan yang dilakukan mencakup pelatihan pembuatan pupuk organik cair dari sampah dapur (organik), pemanfaatan sampah anorganik sebagai wadah tanam, serta praktik teknik budidaya sayuran daun melalui vertikultur, hidroponik sistem wick, dan akuaponik sederhana (Budikdamber). Metode pelaksanaan terdiri dari penyuluhan, demonstrasi, praktik langsung, serta pendampingan intensif. Hasil pelaksanaan menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan keterampilan peserta, dari 61,81% menjadi 88,13% berdasarkan hasil post-test. Para peserta menunjukkan kemampuan dalam mempraktikkan teknik urban farming di rumah masing-masing, termasuk dalam memproduksi pupuk cair, memanfaatkan limbah anorganik, dan merawat sistem Budikdamber. Program ini memberikan dampak positif tidak hanya dalam menciptakan kemandirian pangan rumah tangga, tetapi juga dalam meningkatkan kesadaran terhadap pengelolaan sampah yang ramah lingkungan. Keberhasilan kegiatan ini diharapkan dapat direplikasi oleh komunitas dan Organisasi Otonom (Ortom) Muhammadiyah lainnya dalam mendukung pembangunan pertanian perkotaan berkelanjutan di Kota Sorong.Abstract: Rapid urbanization in urban areas such as Sorong City has led to limited household land and increased domestic waste, necessitating innovative solutions to support food self-sufficiency while promoting environmental health. This community service program aims to improve the hardskills and softskills of Aisyiyah women in the field of urban farming by utilizing narrow spaces and managing household waste effectively. The program’s partner consists of women from the Aisyiyah organization in Sorong City, with activities conducted at the Secretariat of the Aisyiyah Regional Leadership, Papua Barat Daya Province. The activities include training on producing liquid organic fertilizer from kitchen waste (organic), utilizing inorganic waste as planting containers, and practicing various urban farming techniques such as vertical farming, wick hydroponics, and simple aquaponics (Budikdamber). The implementation methods consisted of counseling, demonstrations, hands-on practice, and intensive mentoring. The results showed a significant increase in participants’ knowledge and skills, from 61.81% to 88.13% based on post-test results. Participants demonstrated the ability to apply urban farming techniques at home, including producing liquid fertilizer, using recycled materials as planting media, and maintaining Budikdamber systems. This program had a positive impact not only on household food independence but also on raising awareness of environmentally friendly waste management practices. The success of this initiative is expected to be replicated in other communities and Muhammadiyah Autonomous Organizations (Ortom) to support sustainable urban agriculture development in Sorong City.