Soni Samsu Rizal
Institut Agama Islam Darussalam (IAID) Ciamis Jawa Barat | Indonesia

Published : 28 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

TANGGUNG JAWAB ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK USIA DINI MENURUT Al-QUR’AN Enok Hilmatus Sa’adah; Soni Samsu Rizal
Tarbiyat al-Aulad: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini Vol 4 No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Darussalam (IAID) Ciamis Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the contents of Al-Qur'an Surah An-Nisa verse 9 in the book Tafsir Al-Maraghi, as well as to determine the relevance of parental responsibilities in educating young children according to Al-Qur'an Surah An-Nisa verse 9. The results of the study show: The An-Nisa verse verse 9 gives instructions to parents, so they have to worry if they later leave a weak and helpless descendant; the responsibility of parents in educating early childhood according to Al-Qur'an An-Nisa verse verse 9 which includes physical and spiritual education, aqeedah education, moral education. The relevance of parental responsibilities in educating young children is that parents should feel worried if their offspring are in a weak condition so that each parent is required to form a quality generation with physical and spiritual education, including encouraging children to exercise and play. Parents are encouraged to apply Aqidah education to children one of them by introducing the understanding that God created all creatures.
PERKEMBANGAN JIWA KEAGAMAAN PADA MASA ANAK-ANAK MENURUT JALALUDDIN DAN ZAKIAH DARADJAT Soni Samsu Rizal
Tarbiyat al-Aulad: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini Vol 3 No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Darussalam (IAID) Ciamis Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.931 KB)

Abstract

Penelitian ini untuk mengungkap pemikiran Jalaludin dan Zakiah Daradjat tentang perkembangan jiwa keagamaan pada masa anak-anak. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah library research dengan teknik content analisys. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan psikologi agama pada masa anak-anak menurut Jalaluddin adalah bahwa setiap anak yang dilahirkan telah memiliki potensi keagamaan, dan Keluarga merupakan pendidikan dasar bagi anak-anak, sedangkan lembaga pendidikan hanyalah sebagai pelanjut dari pendidikan rumah tangga. Dan menganggap bahwa keluarga adalah pendidikan pertama dalam menumbuhkan jiwa keagamaan pada anak, dan lembaga pendidikan merupakan pelanjut dari pendidikan keluarga. Zakiah Daradjat menyatakan bahwa timbulnya kepercayaan agama pada anak-anak, tergantung faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangannya, karena jika anak-anak itu dibiarkan saja tanpa didikan agama, dan hidup dalam lingkungan yang tidak beragama, ia akan menjadi dewasa tanpa agama.
NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM YANG TERKANDUNG DALAM ALQURAN SURAT AS-SAJDAH AYAT 9 RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN PRANATAL (Studi Analisis Tafsir Al-Misbah Karya Muhammad Quraish Shihab) Soni Samsu Rizal
Tarbiyat al-Aulad: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini Vol 1 No 2 (2016): Juli 2016
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Darussalam (IAID) Ciamis Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.926 KB)

Abstract

Proses pembelajaran ta’lim secara simbolis dinyatakan dalam Alquran ketika Allah swt memberikan penjelasan tentang bagaimana proses penciptaan manusia agar manusia dapat bersyukur dalam surat As-Sajdah ayat 9. Secara keseluruhan nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam Alquran surat As-Sajdah ayat 9 ini terdiri dari pendidikan keimanan (tauhid), pendidikan kejiwaan (akhlak), serta pendidikan ibadah yang didasari dengan niat yang ikhlas dalam menjalankan semua perintah Allah swt. Penelitian ini bertujuan untuk: 1). Mengetahui isi surat Al-Qur'an As-Sajdah ayat 9 hati Tafsir Al Misbah oleh Muhammad Quraish Shihab. 2). Mengetahui nilai-nilai pendidikan Islam dalam Al-Qur'an Surat As-Sajda ayat 9 dalam Tafsir Al Misbah oleh Muhammad Quraish Shihab. 3). Mengetahui tujuan pendidikan Islam berdasarkan Al-Qur'an Surat As-Sajda ayat 9 dalam Tafsir Al Misbah oleh Muhammad Quraish Shihab serta relevansi dengan pendidikan prenatal. Penelitian ini menyimpulkan sebagai berikut: 1) Kandungan Alquran surat As-Sajdah ayat 9 dalam Tafsir Al-Misbah karya Muhammad Quraish Shihab. Ayat dalam surat ini berbicara tentang penciptaan manusia, Allah swt yang mengatur segala urusan dan Maha Pencipta itu serta yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang. 2) Nilai-nilai pendidikan Islam berdasarkan dalam Alquran Surat As-Sajdah ayat 9 dalam Tafsir Al-Misbah karya Muhammad Quraish Shihab mengandung masalah pendidikan yang memenuhi aspek-aspek sebagai berikut: Aspek pendidikan keimanan, pendidikan akhlak, pendidikan akliah, pendidikan sosial, pendidikan jasmaniah. 3) Tujuan pendidikan Islam berdasarkan dalam Alquran Surat As-Sajdah ayat 9 relevansinya dengan pendidikan pranatal dalam Alquran Surat As-Sajdah ayat 9 dalam Tafsir Al-Misbah karya Muhammad Quraish Shihab meliputi tujuan umum, tujuan khusus, dan tujuan sementara.
TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM DALAM ALQURAN SURAT AL-JUMU’AH AYAT 2 Soni Samsu Rizal
Tarbiyat al-Aulad: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini Vol 2 No 1 (2017): Februari 2017
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Darussalam (IAID) Ciamis Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.941 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tujuan pendidikan Islam yang tersurat dalam Alquran surat Al-Jumuah ayat 2 yang terkandung dalam tafsir Al-Misbah karya M. Quraish Shihab. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, dengan metode penelitian metode analisis isi (content analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga tujuan pendidikan Islam dalam Alquran surat Al-Jumuah ayat 2, yaitu: pertama, konsep tujuan individual dalam pendidikan islam. Konsep tujuan individual yang dimaksud adalah bagaimana setiap pribadi muslim berubah dalam sikapnya dan perbuatannya dalam kehidupan sehari-hari. Kedua, konsep tujuan sosial dalam pendidikan Islam melalui tahap-tahap dalam pembelajaran yaitu Nabi Muhammad saw. membacakan ayat-ayat Allah swt kepada umatnya, menyucikan umatnya, dan mengajarkan al-Kitab dan al-Hikmah serta hal-hal yang belum diketahui sebelumnya. Ketiga, konsep tujuan tertinggi dalam pendidikan Islam yaitu berupa pengabdian kepada Allah swt. Pengabdian kepada Allah swt. dapat termanifestasikan melalui tujuan individual dan tujuan sosial dalam pendidikan Islam. Bagi para pendidik Islam pada khususnya, sudah seharusnya untuk memahami perannya sebagai pendidik. Memahami konsep tujuan pendidikan Islam dan menerapkan dalam kehidupan sehari-harinya. Dengan melihat perjuangan Nabi Muhammad saw. diharapkan pendidik muslim mampu meniru kesabaran beliau dalam mendidik umatnya. Beliau mendidik dari nol hingga mengalami perubahan yang signifikan.
Pattern and Learning Design of Islamic Religious Education for Early Children Soni Samsu Rizal; N Hani Herlina; Ahmad Nabil Atoillah; Indahilma Mubarokah
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 12, No 03 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i03.4331

Abstract

This study examines the learning patterns and designs of Islamic Religious Education (PAI) for Early Childhood Kindergartens (TK) in the City of Ciamis, Indonesia by analyzing learning activities, both in terms of curriculum and teaching materials as well as planning and evaluation systems. Researchers used a descriptive analytical approach to field studies and examined various literature relating to PAI learning for early childhood as a theoretical reference for this research. School document reviews, field observations, interviews with kindergarten heads and teachers are an integral part of this analysis process. This work concludes that kindergarten teachers understand the PAI curriculum and have skills in designing lesson plans even though the implementation process is sometimes not relevant to the Daily Activity Units (SKH) and Weekly Activity Units (SKM) that have been designed. Furthermore, the PAI learning evaluation system is carried out on a daily and semiannual basis, the results of which are both indicators of achieving student progress. All of this illustrates that the implementation of PAI learning in kindergarten has been running adequately to encourage the achievement of educational goals listed in the curriculum, but innovation and creativity are still needed by school principals and teachers so that the learning process is richer and in line with scientific developments and the dynamics of the times.
KURIKULUM BERBASIS KEBUTUHAN PESERTA DIDIK, MASYARAKAT, BANGSA DAN KEHIDUPAN GLOBAL SERTA ANALISIS SWOT DAN LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGANNYA Soni Samsu Rizal; N Hani Herlina; Ahmad Nabil Atoillah; Indahilma Mubarokah
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 1, No 01 (2012): Jurnal Edukasi Islami - Januari 2012
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.112 KB) | DOI: 10.30868/ei.v1i01.14

Abstract

Pendidikan merupakan parameter dalam membangun sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya-saing tinggi, baik untuk tingkat lokal maupun global. Tingkat lokal, ia bermanfaat bagi pembangunan dan kehidupan bangsanya. Sedangkan tingkat global, ia memiliki daya-saing yang tinggi dalam percaturan kehidupan dunia secara menyeluruh. Komponen pendidikan sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan adalah kurikulum.Kurikulum dapat dirumuskan secara luas dan sempit. Kurikulum secara luas ádalah proses penemuan pengalaman peserta didik, baik di dalam maupun luas yang masih  berada di bawah bimbingan sekolah. Sedangkan secara sempit, kurikulum ádalah seperangkan materi dan rencana pembelajaran yang disampaikan guru di dalam kelas. Kurikulum memiliki komponen tujuan pembelajaran, bahan-ajar, strategi pembelajaran    ( pendekatan, metode, media, dan pengalaman belajar) pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Kurikulum memiliki fungsi, peranan, dan kedudukan yang sangat penting dalam ketercapaian tujuan pendidikan. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum perlu memperhatikan landasan-landasan yang mendasarinya, seperti landasan secara filosofis, sosiologis, pskologis, dan kehidupan global. Bila landasan-landasan ini, tidak diperhatikan dalam pengembangan kurikulum, maka kurikulum tidak akan bermakna dan proses pendidikan akan mengalami kegagalan. Sebab, kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan merupakan statu proses yang dinamis dan berkembang. Oleh kakrena itu, kurikulum pun perlu memperhatikan dan  mempertimbangkan kedinamisan dan perkembangan masyarakat, agar kurikulum senantiasa faktual dan bermanfaat bagi kehidupan manusia. 
KURIKULUM BERBASIS KEBUTUHAN PESERTA DIDIK, MASYARAKAT, BANGSA DAN KEHIDUPAN GLOBAL SERTA ANALISIS SWOT DAN LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGANNYA Soni Samsu Rizal; N Hani Herlina; Ahmad Nabil Atoillah; Indahilma Mubarokah
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 1 No. 01 (2012): Jurnal Edukasi Islami - Januari 2012
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v1i01.14

Abstract

Pendidikan merupakan parameter dalam membangun sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya-saing tinggi, baik untuk tingkat lokal maupun global. Tingkat lokal, ia bermanfaat bagi pembangunan dan kehidupan bangsanya. Sedangkan tingkat global, ia memiliki daya-saing yang tinggi dalam percaturan kehidupan dunia secara menyeluruh. Komponen pendidikan sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan adalah kurikulum.Kurikulum dapat dirumuskan secara luas dan sempit. Kurikulum secara luas ádalah proses penemuan pengalaman peserta didik, baik di dalam maupun luas yang masih  berada di bawah bimbingan sekolah. Sedangkan secara sempit, kurikulum ádalah seperangkan materi dan rencana pembelajaran yang disampaikan guru di dalam kelas. Kurikulum memiliki komponen tujuan pembelajaran, bahan-ajar, strategi pembelajaran    ( pendekatan, metode, media, dan pengalaman belajar) pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Kurikulum memiliki fungsi, peranan, dan kedudukan yang sangat penting dalam ketercapaian tujuan pendidikan. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum perlu memperhatikan landasan-landasan yang mendasarinya, seperti landasan secara filosofis, sosiologis, pskologis, dan kehidupan global. Bila landasan-landasan ini, tidak diperhatikan dalam pengembangan kurikulum, maka kurikulum tidak akan bermakna dan proses pendidikan akan mengalami kegagalan. Sebab, kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan merupakan statu proses yang dinamis dan berkembang. Oleh kakrena itu, kurikulum pun perlu memperhatikan dan  mempertimbangkan kedinamisan dan perkembangan masyarakat, agar kurikulum senantiasa faktual dan bermanfaat bagi kehidupan manusia. 
Pattern and Learning Design of Islamic Religious Education for Early Children Soni Samsu Rizal; N Hani Herlina; Ahmad Nabil Atoillah; Indahilma Mubarokah
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 12 No. 03 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i03.4331

Abstract

This study examines the learning patterns and designs of Islamic Religious Education (PAI) for Early Childhood Kindergartens (TK) in the City of Ciamis, Indonesia by analyzing learning activities, both in terms of curriculum and teaching materials as well as planning and evaluation systems. Researchers used a descriptive analytical approach to field studies and examined various literature relating to PAI learning for early childhood as a theoretical reference for this research. School document reviews, field observations, interviews with kindergarten heads and teachers are an integral part of this analysis process. This work concludes that kindergarten teachers understand the PAI curriculum and have skills in designing lesson plans even though the implementation process is sometimes not relevant to the Daily Activity Units (SKH) and Weekly Activity Units (SKM) that have been designed. Furthermore, the PAI learning evaluation system is carried out on a daily and semiannual basis, the results of which are both indicators of achieving student progress. All of this illustrates that the implementation of PAI learning in kindergarten has been running adequately to encourage the achievement of educational goals listed in the curriculum, but innovation and creativity are still needed by school principals and teachers so that the learning process is richer and in line with scientific developments and the dynamics of the times.
Teachers and Multicultural Education: How do Moderate Islamic Teachers Perceive Freedom of Expression and Hate Speech? Husni, Husni; Rizal, Soni Samsu; Munandar, Didih Syakir; Selamet, Selamet
Dinamika Ilmu Vol 24 No 1 (2024): Dinamika Ilmu, 24(1), June 2024
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21093/di.v24i1.8099

Abstract

Due to the high number of incidents involving the suppression of religious freedom, West Java Province is frequently regarded as the most intolerant province in Indonesia. Islamic religious teachers are among the actors who perpetuate bigotry and commit breaches. This research aims to explore the views of moderate Islamic Religious Education teachers regarding freedom of expression and hate speech on social media, as well as the significance of multicultural education. This descriptive research method is based on data obtained from moderate Islamic religious education teachers in West Java. Data were gathered via in-person interviews, telephone conversations, email, and social media platforms. Moderate Islamic religious teachers in West Java assert that limitations on individuals' freedom of speech may be implemented in order to protect the human rights of others or groups and are enforced following explicit and measurable legal norms. They argue that equitable legal enforcement can effectively address the pervasive dissemination of hate speech on social media. Nevertheless, multicultural education is the most dependable approach for mitigating hate speech, fostering civility, promoting ethical behavior, and safeguarding responsible freedom of expression. The importance of a broader perspective on the religious attitudes and behavior of Islamic teachers is among the important implications of this research. The researchers recommend that religious moderation literacy be continuously internalized and socialized to Islamic religious teachers.
Pemberdayaan Santri dalam Pemaknaan Kitab Kuning Melalui 3 Bahasa Hidayatullah, Fahmi; Rizal, Soni Samsu
Khidmat Vol 1 No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPkM) Universitas Islam Darussalam (UID) | Islamic University of Darussalam Ciamis-Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this paper is to describe the entirety of independent community service activities at the Sabilunnajat Islamic Boarding School, Cileungsir Village, Rancah District, Ciamis Regency. Islamic boarding schools are one of the alternative institutions in religious science education. Currently, many pesantren educational institutions are widely spread in Indonesia, both in cities and remote villages, but not a few remote students who come from the city or even from the province and across the island. So that differences in customs and language are often a challenge and obstacle for a santri who comes from an area that is quite far away or contrary to the boarding school environment, especially in remote areas. Studying the yellow book is a daily activity for the students, because their goal is to understand its contents and apply their knowledge like their clerics. However, many students have ethnic or linguistic backgrounds that are different from the boarding school environment they live in. Therefore, I took the initiative to apply Indonesian as a language that can be understood by the general public in Islamic boarding school studies, but it does not eliminate the regional language as a language. meaning tool. This makes it easier for students who cannot speak the local language as well as learn the local language.