Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

HUBUNGAN EDUKASI CUCI TANGAN TERHADAP PENGETAHUAN, SIKAP, KEMAMPUAN KELUARGA DI RUMAH SAKIT X PALEMBANG Satiti, Angela; Frisca, Sanny; Nurjanah, Vausta
Jurnal Kesehatan Saelmakers PERDANA (JKSP) Vol 2 No 2 (2019): Jurnal Kesehatan Saelmakers PERDANA
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Musi Charitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.388 KB) | DOI: 10.32524/jksp.v2i2.572

Abstract

Families of patients who are in the hospital have an important role in preventing nosocomial infections by increasing the knowledge and attitude of hand washing in hospitals by increasing their knowledge and attitude of eating will also increase the ability to wash hands. However, the implementation of hand washing in the patient's family has not run optimally due to various reasons. The patient's family said that they did not know how to wash their hands properly and some said that they did not wash their hands because the patient's disease was not contagious.this study aims to determine the relationship of hand washing education to knowledge, attitudes and abilities of family members in the X Palembang Hospital.Method: This research is a quantitative type of research using quasi experimental with a Non Equavalent Control Group plan and a sample of 112 respondents used purposive sampling technique. The data analysis technique used is the Fisher Exact.The results of this study indicate that there is a relationship between hand washing education to the knowledge, attitudes, ability, of the families of patients at X Palembang Hospital (p value= 0.001<0.005), For this reason, the role of nurses as educators is needed, providing counseling to families of patients treated at Hospital so that nosocomial infections can be prevented.Keywords: Knowledge, Attitude, Ability, Hand Washing
Bahasa Indonesia: Bahasa Inggris Daeli, Novita Elisabeth; Frisca, Sanny
Jurnal Kesehatan Vol 8 No 1 (2020): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKES Bethesda Yakkum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35913/jk.v8i1.166

Abstract

Bunion atau Hallux Valgus (HV) adalah peradangan sendi kronis yang terjadi saat ibu jari terdorong terus-menerus ke arah jari lainnya. Kelompok paling rentan mengalami bunion adalah kelompok lanjut usia (Lansia). Proses penuaan adalah siklus kehidupan yang ditandai dengan tahapan menurunnya berbagai fungsi organ tubuh, ditandai dengan semakin rentannya tubuh terhadap berbagai serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian misalnya pada sistem kardiovaskuler dan pembuluh darah, pernafasan, endokrin, musculoskeletal dan lain sebagainya. Adanya penurunan berbagai fungsi ini khususnya pada system musculoskeletal dapat mengakibatkan perubahan keseimbangan pada postur tubuh. Resiko yang paling membahayakan akibat hilangnya keseimbangan tubuh pada lansia adalah resiko jatuh. 1 dari 3 lansia berusia lebih dari 65 tahun mengalami jatuh setiap tahunnya dan kejadian jatuh ini disebabkan oleh berbagai hal salah satunya bentuk alas kaki yang digunakan seperti sepatu dengan tumit yang tinggi (high heels), sepatu dengan sol yang licin, serta sepatu dengan ketidakseimbangan antara ketinggian sol tengah dan tumit. Gangguan keseimbangan tubuh menyebabkan lansia memiliki resiko tinggi terhadap terjadinya jatuh. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara Bunion (Hallux Valgus) dengan keseimbangan tubuh pada wanita pengguna sepatu high heels. Analisis univariat dalam bentuk distribusi frekuensi dan proporsi serta analisis bivariat dengan uji Kendal Tau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan bunion terhadap keseimbangan tubuh lansia (p=0,041) dimana 25% penderita bunion mengalami 85% gangguan keseimbangan tubuh.
PENDAMPINGAN UPAYA MENURUNKAN INKONTINENSIA URIN BAGI MASYARAKAT DI TALANG BETUTU PALEMBANG Koerniawan, Dheni; Srimiyati, Srimiyati; Fari, Aniska Indah; Frisca, Sanny; Pratama, Wendi Putra
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 4, No 1 (2020): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.047 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v4i1.1753

Abstract

Abstrak:Inkontinensia urine menjadi salah satu masalah yang meluas dan merugikan terutama bagi lansia. Salah satu bentuknya seperti lansia akan merasa rendah diri karena selalu basah akibat urine yang keluar, mungkin pada saat batuk, bersin, mengangkat barang berat dan ketidakmampuan menahan buang air kecil. Senam Kegel yang merupakan terapi non farmakologi untuk mengatasi inkontinensia urin. Kegiatan pengabdian yang dilakukan bertujuan untuk melatih lansia untuk melakukan senam Kegel sehingga dapat mengurangi gejala inkontinensia urin. Kegiatan dilakukan dengan pemberian edukasi, latihan senam Kegel, dan pendampingan selama tiga pertemuan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa mitra mengalami penurunan ketidakmampuan menahan kemih dari rerata 8,56 menjadi 6,3 dan penurunan frekuensi berkemih dari rerata 2,07 menjadi 1,44 serta rerata skor total inkontinensia urine menurun dari 10,63 menjadi 7,74. Abstract:Urinary incontinence is a widespread and detrimental problem especially for the elderly. One form such as the elderly will feel inferior because it is always wet due to urine coming out, maybe when coughing, sneezing, lifting heavy objects and the inability to resist urination. Kegel exercises which is a non-pharmacological therapy for overcoming urinary incontinence. Community service activities was aimed to train elderly for doing Kegel exercise thus can reduce symptoms of urinary incontinence. Service were carried out by providing education, Kegel exercises, and mentoring for three meetings. The results of the activity showed that the partners experienced a decrease in the inability to hold urine from an average of 8.56 to 6.3 and a decrease in the frequency of urination from a mean of 2.07 to 1.44 and the mean total urinary incontinence score decreased from 10.63 to 7.74Abstrak:Inkontinensia urine menjadi salah satu masalah yang meluas dan merugikan terutama bagi lansia. Salah satu bentuknya seperti lansia akan merasa rendah diri karena selalu basah akibat urine yang keluar, mungkin pada saat batuk, bersin, mengangkat barang berat dan ketidakmampuan menahan buang air kecil. Senam Kegel yang merupakan terapi non farmakologi untuk mengatasi inkontinensia urin. Kegiatan pengabdian yang dilakukan bertujuan untuk melatih lansia untuk melakukan senam Kegel sehingga dapat mengurangi gejala inkontinensia urin. Kegiatan dilakukan dengan pemberian edukasi, latihan senam Kegel, dan pendampingan selama tiga pertemuan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa mitra mengalami penurunan ketidakmampuan menahan kemih dari rerata 8,56 menjadi 6,3 dan penurunan frekuensi berkemih dari rerata 2,07 menjadi 1,44 serta rerata skor total inkontinensia urine menurun dari 10,63 menjadi 7,74. Kata kunci: Lansia; Inkontinensia urin; Senam Kegel Abstract:Urinary incontinence is a widespread and detrimental problem especially for the elderly. One form such as the elderly will feel inferior because it is always wet due to urine coming out, maybe when coughing, sneezing, lifting heavy objects and the inability to resist urination. Kegel exercises which is a non-pharmacological therapy for overcoming urinary incontinence. Community service activities was aimed to train elderly for doing Kegel exercise thus can reduce symptoms of urinary incontinence. Service were carried out by providing education, Kegel exercises, and mentoring for three meetings. The results of the activity showed that the partners experienced a decrease in the inability to hold urine from an average of 8.56 to 6.3 and a decrease in the frequency of urination from a mean of 2.07 to 1.44 and the mean total urinary incontinence score decreased from 10.63 to 7.74
PENDAMPINGAN DAN PENINGKATAN KESEHATAN LANSIA DENGAN SENAM KAKI DAN PENDEKATAN SPIRITUALITAS CHARITAS DI GEREJA PROTESTAN DI INDONESIA BAGIAN BARAT IMMANUEL PALEMBANG Sanny Frisca; Novita Elisabeth Daeli; Maria Nur Aeni Nur Aeni; Anastasia Sri Sukistini; Herlina Andila; Veronica Fitri Pratiwi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 4, No 1 (2020): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.783 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v4i1.1751

Abstract

Abstrak: Proses penuaan merupakan proses normal dan akan dialami oleh manusia, karenanya individu harus dipersiapkan mengalami masa lanjut usia. Masalah kesehatan yang dialami lansia dapat menyebabkan komplikasi secara fisik dan psikologis, sehingga diperlukan upaya untuk meningkatkan kesehatan lansia dengan program pendampingan lansia. Lansia yang memiliki masa tua optimal akan dapat menjadi lansia yang sehat dan bahagia. Program pendampingan yang diberikan kepada lansia di Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB) Immanuel Palembang berupa pemberian edukasi terkait senam kaki, cara melakukan senam kaki, dan pemeriksaan kesehatan dengan tujuan meningkatkan kesehatan pada lansia. Setelah diberikan pendampingan, lansia yang tergabung dalam komunitas lansia mengalami peningkatan pemahaman akan penyakit anemia, mampu melakukan manajemen stress dengan mengaplikasikan nilai spiritualitas charitas, serta melakukan senam kaki secara mandiri. Ketiga hal tersebut mampu menurunkan tingkat nyeri pada kaki, meningkatkan gaya hidup sehat, dan memanajemen stress yang dirasakan, sehingga lansia di GPIB Immanuel Palembang dapat memiliki kesehatan yang optimal. Abstract:  The aging process is a normal process and will be experienced by humans, so individuals must be prepared to experience the elderly. Health problems experienced by the elderly can cause complications physically and psychologically, so it is necessary to increase the health of the elderly with an elderly mentoring program. Elderly who have optimal old age will be able to be healthy and happy elderly. Mentoring Program is given to the elderly in the  GPIB Immanuel Palembang in the form of education delivery related to foot gymnastics, how to do foot gymnastics, and health screening with the goal of improving health In the elderly. After being given mentoring, the elderly who are members of the elderly community experienced an increased understanding of anemia, able to conduct stress management by applying the value of spirituality, and performing foot gymnastics independently. These three things are able to lower the level of pain in the legs, improve the healthy lifestyle, and the perceived stress management so that the elderly at GPIB Immanuel Palembang can have optimal health.
PENDAMPINGAN DALAM PENINGKATAN PERILAKU HIDUP SEHAT PEDULI DIABETES MELLITUS TIPE II DAN PENCEGAHAN LUKA KAKI DIABETES DI PALEMBANG Sanny Frisca; Putu Manik Swasti Arco; Fransiska Faomasi Daeli; Antonius Ari Wibowo
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 2, No 1 (2019): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.237 KB) | DOI: 10.31764/jces.v2i1.1525

Abstract

Abstrak: Diabetes mellitus adalah penyakit kronik yang dapat menimbulkan masalah fisik, ekonomi, dan kualitas hidup. Salah satu dari masalah fisik adalah komplikasi terjadinya gangguan pada kaki atau ulkus kaki. Kaki diabetes apabila tidak dirawat dengan baik akan mudah mengalami luka dan cepat berkembang menjadi komplikasi yang lebih buruk. Salah satu upaya pengelolaan kaki diabetes adalah dengan perawatan kaki diabetes. Perawatan kaki yang baik mengurangi risiko timbulnya gangguan sensorik pada kaki. Gangguan sensorik pada kaki dapat memicu terjadinya komplikasi kaki yaitu neuropati. Pasien memerlukan peningkatan pemahaman tentang penyakit dan perawatannya. Pemberian edukasi pada masyarakat di daerah binaan tim Pengabdian Kepada Masyarakat mampu meningkatkan  pengetahuan sebesar 64% pada kondisi pra dan post test. Peningkatan juga dialami pada kondisi kaki yang menjadi lebih baik setelah melakukan perawatan kaki sesuai dengan arahan dari tim PKM.  yang memperlihatkan upaya penyuluhan dapat dikatakan berhasil dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat. Keberhasilan tersebut harus dipertahankan dan ditingkatkan serta dilakukan evaluasi kondisi kaki dengan menggunakan ankle brachial index. Abstract: Diabetes mellitus is chronic disease which can impact physic, economic, and quality of life among diabetic patients. One of diabetic complication is foot problem as known like foot ulcer. Diabetic patient need to care their foot, because ulcer can complicate to amputation. Foot care can reduce ulcer complication, increase awareness of foot, and reduce risk for sensoric sensation decrease and neurophaty among diabetic patients. Patients need education, so they know how to do foot care by themselves. This study can increase knowledge of patient 64% and also enhance foot condition of patient after given foot care. In future study can use ankle brachial index to examine patient’s foot
Overview of Fall Risk in The Elderly in Elderly Social Care Institutions Ita Purnama Sari; Sannya Frisca; Lilik Pranata
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 4 No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.187 KB)

Abstract

Perubahan fisik pada lansia akan mengalami beberapa masalah salah satunya akibat dari gangguan sistem muskuloskeletal yang akan mengalami perubahan pada kemunduran fisik dalam gangguan berjalan, kaki yang tidak dapat menapak dengan kuat. Penyebab jatuh pada lansia terjadi akibat dari terpeleset, tersandung, serta penyakit yang menyertai dan dari segi lingkungan. Dari penyebab jatuh apabila tidak segera ditangani maka dapat berdampak pada kerusakan fisik, psikologis, dan ekonomi. Upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalkan pencegahan jatuh pada lansia dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan kesehatan pencegahan jatuh pada lansia dengan menggunakan media poster. Mengetahui gambaran resiko jatuh pada lansia di Panti Sosial lansia. Menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan survey deskriptif, didapatkan sampel penelitian 51 responden dengan menggunakan total sampling. Hasil penelitian didapatkan dari usia responden mayoritas berusia 70-90 tahun (52,9%) didapatkan 27 responden, jenis kelamin responden mayoritas perempuan (56,9%) didapatkan 29 responden, resiko jatuh tinggi mayoritas (66,7%). Ini menunjukkan bahwa usia dan jenis kelamin perempuan memiliki resiko jatuh. Meningkatkan peran perawat sebagai edukator untuk senantiasa dan mengaplikasikan pemberian edukasi pencegahan jatuh pada lansia agar lansia tidak terjadi kejadian jatuh berulang dan beresiko jatuh tinggi.
HUBUNGAN EDUKASI CUCI TANGAN TERHADAP PENGETAHUAN, SIKAP, KEMAMPUAN KELUARGA DI RUMAH SAKIT X PALEMBANG Angela Satiti; Sanny Frisca; Vausta Nurjanah
Jurnal Kesehatan Saelmakers PERDANA (JKSP) Vol. 2 No. 2 (2019): Jurnal Kesehatan Saelmakers PERDANA
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Musi Charitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32524/jksp.v2i2.209

Abstract

Families of patients who are in the hospital have an important role in preventing nosocomialinfections by increasing the knowledge and attitude of hand washing in hospitals by increasingtheir knowledge and attitude of eating will also increase the ability to wash hands. However, theimplementation of hand washing in the patient's family has not run optimally due to variousreasons. The patient's family said that they did not know how to wash their hands properly andsome said that they did not wash their hands because the patient's disease was not contagious.this study aims to determine the relationship of hand washing education to knowledge, attitudesand abilities of family members in the X Palembang Hospital.Method: This research is aquantitative type of research using quasi experimental with a Non Equavalent Control Group planand a sample of 112 respondents used purposive sampling technique. The data analysis techniqueused is the Fisher Exact.The results of this study indicate that there is a relationship between handwashing education to the knowledge, attitudes, ability, of the families of patients at X PalembangHospital (p value= 0.001<0.005), For this reason, the role of nurses as educators is needed,providing counseling to families of patients treated at Hospital so that nosocomial infections canbe prevented.
POLA MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK SAAT WORK FROM HOME (WFH) SEBAGAI DESKRIPTOR RISIKO DIABETES MELLITUS PADA MASA PANDEMI COVID-19 Sanny Frisca; Dheni Koerniawan
Jurnal Surya Muda Vol 4 No 2 (2022): Jurnal Surya Muda
Publisher : LPPM STIKES Muhammadiyah Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38102/jsm.v4i2.100

Abstract

The pandemic era made people abide by recommendations to decline the risk of exposure and transmissions of coronavirus, which one was by work from home (WFH). WFH conducted all daily activities at home, increasing the pattern and quantities of eating without being accompanied by appropriate physical activities or exercise. Thus, it might escalate the risk of DM in people who experience WFH. Changes in eating habits can lead to calorie accumulation in the body. Sedentary habits aggravate this condition in people. As a consequence of this condition, the risk of DM increased. This study aimed to describe eating and activity habits while WFH and risk to DM. This study used an analytic survey with the cross-sectional approach to 60 respondents, which was taken purposively. Data was collected by using a questionnaire about Diabetes Risk from American Diabetes Association (ADA). Most of the respondents have less than 40 years old (71.7%), are female (66.67%), have high school education (53.33%), as private employees (83.33%), and exercise for 30 minutes a week (38.3%). The majority of respondents experienced a different diet (78.3%), gained weight (85%), increased eating quantities (88.3%), and appetites enhancement (91.7%). The risk of diabetes screening result showed that 21.67% have a high risk of diabetes. Even though most respondents have a low risk of diabetes, increasing their diet might escalate the risk. So, it is recommended that the community maintain physical activities for at least 30-60 minutes with mild to moderate aerobic and rearrange the diet as body requirements.
STRATEGI PENCARIAN TOPIC PENELITIAN LUKA: LANGKAH AWAL APLIKASI EVIDENCE BASED PRACTICE Sanny Frisca; Dheni Koerniawan; Veroneka Yosefpa Windahandayani; Aniska Indah Fari; Ketut Suryani
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 1 (2023): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i1.12429

Abstract

Abstrak: Perawat klinis saat ini diharapkan untuk menerapakan Evidence Based Practice Nursing (EBPN), saat melakukan implementasi keperawatan. EBPN ini berasal dari penelitian yang dilakukan oleh perawat, namun sulitnya menemukan ide atau topik penelitian menyebabkan minat melakukan penelitaian masih sedikit. Untuk itu perawat memerlukan kemampuan proses pencarian literasi yang cepat dan tepat. Kegiatan pengabdian ini bertujuan meningkatkan kemampuan mitra dalam memahami kata kunci, dan mencari literasi dalam mesin pencarian. Metode yang digunakan dengan pemaparan materi, dan praktikum langsung di mesin pencarian serta mereview artikel penelitian. Mitra pada kegiatan adalah organisasi InWOCNA DPW Sumatera Selatan, terdiri dari perawat klinis yang berkerja di instansi rumah sakit dan perawat yang membuka praktik mandiri, dengan jumlah 12 orang. Kegiatan pengabdian di evaluasi dengan pre-test dan post-test, didapatkan hasil adanya peningkatan pemahaman dengan rentang skor 2-3, dan peserta juga menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat terutama dalam menentukan topik penelitian. Abstract: Clinical nurses are currently expected to apply Evidence Based Practice Nursing (EBPN). This EBPN comes from research conducted by nurses, but the difficulty in finding ideas or research topics, causes little interest in conducting research. Nurses need the ability to searching some article quickly and precisely. This activity aims to improve nurse ability to understand keywords, and search for literacy in search engines. Team giving explanation to use search engine and reviewing research articles both qualitative and quantitative. Partners in this activity is InWOCNA South Sumatera, which consist of clinical nurses who work in hospital and nurses who open independent practices, with a total of 12 people. Community service activities were evaluated by pre-test and post-test, the result was an increase in understanding with a score range of 2-3, and participants also said that this activity was very useful, especially in determining research topics. 
Pengetahuan dan Kemampuan Penderita Hipertensi tentang Pemanfaatan Kompres Jahe Sanny Frisca; Dheni Koerniawan; Tri Widyastuti
Jurnal Kesehatan Saelmakers PERDANA Vol. 6 No. 1 (2023): Jurnal Kesehatan Saelmakers PERDANA
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Musi Charitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32524/jksp.v6i1.808

Abstract

Headache and stiff neck can feel with people with hypertension, that condition can make patient uncomfortable. Ginger compress at head and neck can reduce pain in both because ginger contain of gingerol and shogaol which can make vasodilation and reduce inflammation. There is still few patient who use ginger for reduce pain because patient lack of information of that. In the other hand, education as nursing intervention can use to improve patient knowledge and ability to giving ginger compress. This study, measure impact of education with giving questionner and observe respondent ability and then analyse the data with Wilcoxon Signed Rank Test. The result shown education which give to 35 respondent can improve patient knowledge and ability significantly with p-value 0,000 and recommend this intervention to enhance patient knowledge and ability.