Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Eksplorasi etnomatematika pada Situs Prasasti Geger Hanjuang sebagai cikal bakal Kabupaten Tasikmalaya Putri, Rizqy Amelia; Yulianto, Eko; Mulyani, Eva
Primatika : Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 14 No. 1 (2025)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/primatika.v14i1.4722

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi representasi-representasi matematis dan makna semiotika yang terkandung dalam Situs Prasasti Geger Hanjuang di Kabupaten Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan etnografi. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan secara deskriptif melalui reduksi data, penyajian data, serta triangulasi dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan adanya representasi matematis pada Situs Prasasti Geger Hanjuang, yaitu konsep geomteri, sifat operasi hitung, polygon, dan pencerminan. Secara semiotika, artefak-artefak yang terdapat pada Situs Prasasti Geger Hanjuang dibuat dengan penuh makna filosofis yang berkaitan dengan sejarah Kerajaan Galunggung yang merupakan cikal bakal berdirinya Kabupaten Tasikmalaya.
Analisis Kemampuan Abstraksi Matematis Peserta Didik Berdasarkan Teori Van Hiele ditinjau dari Motivasi Belajar Pebrianty, Salisa Khairina; Muslim, Siska Ryane; Mulyani, Eva
Kognitif: Jurnal Riset HOTS Pendidikan Matematika Vol. 5 No. 2 (2025): April - June 2025
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/kognitif.v5i2.2874

Abstract

Kemampuan abstraksi matematis penting dalam memahami konsep geometri yang bersifat abstrak, dan motivasi belajar turut menentukan sejauh mana peserta didik dapat mencapai tahapan berpikir geometri menurut teori Van Hiele, sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengungkap keterkaitan ketiganya guna meningkatkan pendekatan pembelajaran matematika yang lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan abstraksi matematis peserta didik berdasarkan teori van hiele ditinjau dari motivasi belajar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah tiga peserta didik kelas IX-I SMP Negeri 13 Tasikmalaya. Penentuan subjek didasarkan pada peserta didik dari setiap kategori motivasi belajar yang paling banyak memenuhi indikator kemampuan abstraksi matematis terlepas dari jawaban benar maupun salah serta mampu memberikan informasi yang baik dan jelas. Instrumen yang digunakan yaitu peneliti, angket motivasi belajar, Van Hiele Geometry Test, dan soal kemampuan abstraksi matematis. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa pengisian angket motivasi belajar, soal Van Hiele Geometry Test, soal tes kemampuan abstraksi matematis, dan wawancara tidak terstruktur. Model analisis Miles dan Huberman digunakan untuk menganalisis data, yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan Kesimpulan. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik dengan motivasi belajar tinggi dengan level deduksi informal mampu memenuhi empat dari lima indikator kemampuan abstraksi matematis. Peserta didik dengan motivasi belajar sedang dengan level deduksi informal mampu seluruh indikator kemampuan abstraksi matematis. Peserta didik dengan motivasi belajar rendah dengan level deduksi informal mampu memenuhi tiga dari lima indikator kemampuan abstraksi matematis.
Efektivitas Model Problem Based Learning Berbantuan Nearpod terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis dan Minat Belajar Siswa Jestri, Aulia Nurul Ilahi; Mulyani, Eva; Nurhayati, Elis
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model Problem Based Learning (PBL) berbantuan Nearpod terhadap kemampuan berpikir kritis matematis dan untuk mengetahui efektivitas model Problem Based Learning (PBL) berbantuan nearpod terhadap minat belajar siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode eksperimen desain True Experimental Design dan teknik simple random sampling. Data dikumpulkan melalui tes kemampuan berpikir kritis matematis dan angket minat belajar. Analisis data dilakukan dengan statistik deskriptif dan inferensial menggunakan SPSS dan Microsoft Excel, serta uji hipotesis dengan independent sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan berpikir kritis matematis pada kelas eksperimen (70,29) lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol (61,21). Rata-rata minat belajar pada kelas eksperimen (48,34) juga lebih tinggi dari kelas kontrol (43,42). Uji t-test menunjukkan nilai Sig. (1-tailed) 0,010 dan 0,005, yang lebih kecil dari 0,05, membuktikan bahwa PBL berbantuan Nearpod efektif terhadap kemampuan berpikir kritis matematis dan efektif terhadap minat belajar siswa.
Bincang buku dan focus group discussion untuk membangun perspektif positif terhadap matematika Apriliani, Leni; Hasanah, Nurul; Habibi, Nurul Is'ad; Maulani, Rakhil; Gani, Samsul Abdul; Anggraeni, Santi; Hasanah, Setia Nur; Ma'la, Sidqi Yajidil; Nuraeni, Sinta; Mulyaningsih, Sri; Mulyani, Eva
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 4 (2025): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i4.31576

Abstract

AbstrakKurangnya pemahaman dan minat terhadap matematika menjadi tantangan dalam dunia pendidikan, meskipun mayoritas peserta didik menyadari pentingnya matematika dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dikembangkan Buku “Matematika Kelas 13: Finding Harmony in Chaos” yang menyajikan pengenalan konsep-konsep matematika melalui tulisan yang dikaitkan dengan fenomena pada kehidupan sehari-hari. Kegiatan bincang buku dengan menggunakan metode service learning dilakukan dengan melibatkan peserta didik, mahasiswa jurusan Matematika, mahasiswa PPG calon guru dan guru dari berbagai mata pelajaran termasuk Matematika. Kegiatan ini juga difasilitasi dengan Focus Group Discussion (FGD) sebagai ruang berbagi pandangan dan pengalaman peserta mengenai matematika. Hasil menunjukkan bahwa pendekatan kontekstual yang disajikan melalui berbagai tulisan dapat membantu peserta dalam memahami konsep matematika lebih dalam dan lebih bermakna. Hal ini juga menegaskan bahwa penyampaian konsep matematika melalui tulisan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dipadukan dengan diskusi kolaboratif mampu menciptakan pengalaman belajar yang lebih aplikatif dan bermakna. Kata kunci: bincang buku; focus group discussion; matematika; service learning. AbstractThe lack of understanding and interest in mathematics remains a challenge in the field of education, even though the majority of students acknowledge the importance of mathematics in everyday life. To address this issue, the book “Matematika Kelas 13: Finding Harmony in Chaos” was developed, offering the introduction of mathematical concepts through writings linked to real-life phenomena. A book discussion activity using the service learning method was conducted, involving students, mathematics majors, prospective teacher education (PPG) students, and teachers from various subjects, including mathematics. This activity was also facilitated through Focus Group Discussions (FGD) as a space for participants to share their views and experiences regarding mathematics. The results indicate that the contextual approach presented through various writings can help participants gain a deeper and more meaningful understanding of mathematical concepts. This also reinforces that delivering mathematical concepts through writings connected to everyday life, combined with collaborative discussions, can create a more applicable and meaningful learning experience. Keywords: book discussion; focus group discussion; mathematics; service learning.
Kemampuan Translasi Representasi Verbal ke Simbolik ditinjau dari Adversity Quotient (AQ) Tipe Climber dan Camper Ramadhan, Fista Cahyani; Patmawati, Hetty; Mulyani, Eva
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 7, No 5 (2025): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/imajiner.v7i5.23903

Abstract

This study aims to analyze the ability to translate verbal representations into symbolic representations in terms of adversity quotient (AQ) types climber and camper. This study uses a qualitative approach with a descriptive method. Data collection techniques in this study were carried out through the distribution of ARP questionnaires, tests of the ability to translate verbal representations into symbolic representations, and interviews. The instruments used were the ARP questionnaire and a test of the ability to translate verbal representations into symbolic representations of single-variable linear inequalities. The subjects of this study included two eighth-grade students from SMP Negeri 15 Tasikmalaya. Data analysis was conducted using several techniques, including data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results of the study indicate that students with climber-type AQ are able to meet all indicators of verbal-to-symbolic representation translation ability, namely: identifying the information contained in the source representation; identifying what is being asked from the source representation; determining the strategy or initial steps for forming the source representation based on the target representation; forming the requested target representation as the solution to the target representation; and checking the consistency of the target representation with the source representation. Meanwhile, students with AQ type camper were able to meet four out of five indicators, with the unmet indicator being checking the consistency of the target representation with the source representation.
Analisis Kemampuan Koneksi Matematis Peserta Didik dalam Menyelesaikan Soal Literasi Numerasi Ditinjau dari Gaya Kognitif Widodo, Arista Maharani; Mulyani, Eva; Muslim, Siska Ryane
Kognitif: Jurnal Riset HOTS Pendidikan Matematika Vol. 4 No. 3 (2024): July - September 2024
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/kognitif.v4i3.1819

Abstract

Kemampuan koneksi matematis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh peserta didik khususnya dalam menyelesaikan soal literasi numerasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan koneksi matematis peserta didik dalam menyelesaikan soal literasi numerasi ditinjau dari gaya kognitif. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan tes gaya kognitif yaitu tes MFFT (Matching Familiar Figure Test) yang dikembangkan oleh Warli, tes kemampuan koneksi matematis, dan wawancara. Penentuan subjek penelitian dilakukan secara purposive sampling. Subjek dalam penelitian ini diambil dari peserta didik kelas VIII D SMPN 6 Tasikmalaya yang terdiri dari 1 peserta didik dengan gaya kognitif reflektif, 1 peserta didik dengan gaya kognitif impulsif, 1 peserta didik dengan gaya kognitif slow-inaccurate, dan 1 peserta didik dengan gaya kognitif fast-accurate. Teknik analisis data yang dilakukan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa a) subjek dengan gaya kognitif reflektif dan fast-accurate mampu memenuhi seluruh indikator kemampuan koneksi matematis yaitu koneksi antar topik matematika, koneksi antara materi matematika dengan ilmu lain, dan koneksi antara matematika dengan kehidupan sehari-hari b) subjek dengan gaya kognitif impulsif mampu memenuhi satu indikator kemampuan koneksi matematis yaitu koneksi antar topik matematika c) subjek dengan gaya kognitif slow-inaccurate mampu memenuhi dua indikator kemampuan koneksi matematis yaitu koneksi antar topik matematika dan koneksi antara materi matematika dengan ilmu lain