Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

PENGARUH FISIOTERAPI DADA DALAM UPAYA PENINGKATAN PENGELUARAN SEKRET PADA PENDERITA TB PARU DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BBKPM) MAKASSAR Dewi, Indra; Irmayani; Hasanuddin
Diagnosis Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 10 No. 6 (2017): Diagnosis: Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

TB Paru adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberculosis dan merupakan salah satu dari 10 penyebab kematian di seluruh dunia. Pada penderita TB Paru akan mengalami produksi sekret yang berlebihan. Sputum atau dahak adalah bahan yang keluar dari bronchi atau trachea, bukan ludah atau lendir yang keluar dari mulut, hidung atau tenggorokan. Fisioterapi dada merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan dengan cara postural drainase, clapping, dan vibrating pada pasien dengan ganggguan sistem pernapasan, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pola pernapasan dan membersihkan jalan napas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fisioterapi dada terhadap pengeluaran sekret pada penderita TB Paru di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar pada tanggal 11 Desember 2017 sampai dengan 11 Januari 2018. Jenis penelitian ini menggunakan pre-experimental design dengan pendekatan one group pretest-posttest design. Pengambilan sampel dengan cara pusposive sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 16 orang. Dari hasil uji paired sample t-test didapatkan p value 0.001 (p<0.05) yang berarti terdapat perbedaan jumlah pengeluaran sputum yang bermakna sebelum dan sesudah dilakukan fisioterapi dada, sehingga ada pengaruh fisioterapi dada dengan pengeluaran sekret pada penderita TB Paru di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar. Penerapan fisioterapi dada secara tepat, yaitu menggunakan prinsip-prinsip intervensi yang sesuai akan dapat meningkatkan pengeluaran volume sputum secara signifikan pada penderita TB Paru.
Determinan Faktor Risiko Terjadinya Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Moncongloe Kabupaten Maros Patongloan, Nathalia; Darmawan, Sri; Dewi, Indra
Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan Vol 1 No 4 (2021): Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35892/jimpk.v1i4.617

Abstract

Hipertensi adalah penyakit yang ditandai dengan tekanan darah sistolik > 140 mmHg dan diastolik > 90 mmHg. WHOmenyebutkan bahwa penyakit yang berkontribusi besar terhadap penyakit tidak menular adalah penyakit kardiovaskuler. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor risiko riwayat keluarga, obesitas, garam dapur, merokok, stress dengan terjadinya kasus hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Moncongloe Kabupaten Maros. Metode penelitian kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Populasi dalam penelitian ini 65 dengan sampel 61 responden. Dari hasil penelitian uji statistik menggunakan Uji Chi-Square yang menunjukkan riwayat keluarga (p:0,014), obesitas (p:0,048), garam dapur (p:0,020), merokok (p:0,935), stress (p:0,606) merupakan faktor risiko terjadinya hipertensi. Kesimpulan pada penelitian ini adalah riwayat keluarga, obesitas, garam dapur merupakan faktor risiko sedangkan merokok dan stress bukan faktor risiko terjadinya hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Moncongloe Kabupaten Maros. Perawat perlu meningkatkan edukasi kepada masyarakat yang memiliki risiko terjadinya hipertensi agar dapat diatasi sedini mungkin.
Efektifitas Pendidikan Kesehatan Dengan Pemutaran Video Tentang Vaksin HPV Terhadap Perubahan Pengetahuan Dan Niat Anjali Ramadhany, Suci; Dewi, Indra; Ernawati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan Vol 1 No 4 (2021): Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35892/jimpk.v1i4.620

Abstract

Kanker yang menyerang organ reproduksi wanita pada bagian leher rahim atau bagian ujung vagina disebut kanker serviks atau kanker mulut rahim. Dari data Internasional Agency For Research on Cancer (IARC) , pada tahun 2020 sebanyak 19.292.789 juta penambahan kasus baru kanker dengan angka kematian sebanyak 9.958,133 juta kasus kanker. Kanker serviks menempati urutan ke 8 dengan penambahan kasus baru sebanyak 604.127 (3,1%) kasus dengan angka kematian 341.831 (3,4%) kasus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, dengan desain penelitian Pre-eksperimental adapun bentuk Pre-eksperimental yang peneliti pilih yaitu One-Group Pretest-Posttest Design. Sample dalam penelitian ini sebanyak 35 siswi. Uji T Berpasangan / Paired Sample T-Test, diperoleh nilai signifak sebesar 0,000. Hal ini berarti H0 di tolak karena nilai signifikan <0,05 dan Ha di terima. Adapun kesimpulan dalam penelitian ini Efektifnya pendidikan kesehatan dengan pemutaran video tentang Vaksin HPV terhadap perubahan pengetahuan dan niat pada siswi Di SD Inpres Mannuruki 2 kota Makassar, dengan didapatkan hasil bahwa keseluruhan responden berpengetahuan cukup dan berniat untuk melakukan Vaksin HPV.
Suci Sugiarti Kualifikasi Dan Peran Kader Posyandu Dengan Pemantauan Tumbuh Kembang Balita Sugiarti, Suci; Dewi, Indra; Ernawati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan Vol 1 No 4 (2021): Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35892/jimpk.v1i4.621

Abstract

Tumbuh Kembang  ialah kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, karena pertumbuhan merupakan bagian dari perkembangan dan setiap yang tumbuh pastilah berkembang. Masyarakat yang sukarela dalam membantu pelaksanaan program posyandu adalah kader. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan Kualifikasi dan peran kader posyandu dengan pemantauan tumbuh kembang balita di wilayah kerja puskesmas moncongloe kabupaten maros. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Non eksperimen dengan metode Survey analitik dengan menggunakan pendekatan Cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling yang didapatkan 50 responden. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner, lembar observasi dan dianalisis dengan uji chi square. Hasil analisis bivariate menunjukkan tidak adanya hubungan kualifikasi dengan pemantauan pertumbuhan balita (p=0,079), tidak adanya hubungan kualifikasi dengan pemantauan perkembangan balita (p=1.000) dan adanya hubungan peran dengan pemantauan pertumbuhan (p=0,040), dan adanya hubungan peran kader dengan pemantauan perkebangan (p=0,020). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah tidak ada hubungan kualifikasi kader dengan pemantauan tumbuh kembang balita dan ada hubungan yang bermakna peran kader dengan pemantaun tumbuh kembang balita di wilayah kerja puskesmas moncongloe kabupaten maros.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN(POSBINDU-PTM) TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DALAM PELAYANAN DI WILAYAH PUSKESMAS MONCONGLOE KAB.MAROS R. Daing, Attiin Nur Hidayah; ANISA, NURUL RESKI; DEWI, INDRA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan Vol 1 No 6 (2022): Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35892/jimpk.v1i6.667

Abstract

Pos Pembinaan Terpadu (POSBINDU) adalah peran masyarakat dalam melakukan kegiatan terhadap faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) dan tindak lanjut yang dilaksanakan secara terpadu dan rutin. Tujuan penelitian ini mengetahui adanya pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan kader dan mengetahui adanya pengaruh pelayanan kesehatan terhadap sikap kader di Wilayah Puskesmas Moncongloe Kab. Maros. Penelitian ini menggunakan penelitian desain Experimental design. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan total sampling, didapatkan 30 responden pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan uji paired sampel t-test (p<0,05), serta analisis univariat dan bivariat untuk melihat pengaruh tiap-tiap variabel bebas dan variabel terikat. Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan kader (p=0.009), terdapat pengaruh pelayanan kesehatan terhadap sikap kader (p=0.000). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaru pendidikan kesehatan (Posbindu-ptm) terhadap pengetahuan dan sikap kader dalam pelayanan kesehatan di Wilayah Puskesmas Moncongloe Kab.maros.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP LANSIA DALAM PEMANFAATAN PELAYANAN POSBINDU PTM DI WILYAH KERJAH PUSKESMAS MONCONGLOE Buton, Eka rahayu; Darmawan, Sri; Dewi, Indra
Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan Vol 1 No 6 (2022): Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35892/jimpk.v1i6.672

Abstract

anjut usia merupakan fase penurunan kemampuan akal dan fisik yang di tandai dengan adanya beberapa perubahan dalam hidup seseorang, dimana kita ketahui bahwa manusia mencapai tiga tahap yaitu tahap anak, dewasa dan tua, dimana setiap orangnya tentu harus siap menerima keadaan atau perubahan barunya dalam setiap tahap hidupnya dan bisa menyusuaikan diri dalam kondisi lingkungan sekitarnya (Darmoso,2014). Adapun tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahuinya pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan dan sikap lansia dalam pemenfaatan pelayanan Posbindu PTM di Wilayah kerja puskesmas mongcongloe. Jenis penelitian ini menggunakan Experimental design yaitu pra-experimental design dengan pendekatan rancangan One-group prepost design. Penelitian ini menggunakan Purposive di sebut juga Judgement sampling. Adapun jumlah sampel dalam penelitian ini sabanyak 42 responden. pengumpulan data dilakukan menggunakan kuisioner dan dianalisis menggunakan Uji T Berpasangan. (p<0.05) serta analisa bivariat menggunakan uji normalitas hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan dan sikap lansia (p = 0.00), dan Uji T Berpasangan menunjkan Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan sikap Lansia (p = 0.00). Hasil penelitian ini menunjukan pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan dan sikap lansia dalam pemanfaatan pelayanan Posbindu PTM Di Wilayah Kerja Puskesmas Moncongloe.
LITERATUR REVIEW : EVALUASI PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA PERILAKU SEKSUAL REMAJA Yunan, Septiyani; Dewi, Indra; Darmawan, Sri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan Vol 2 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35892/jimpk.v2i2.785

Abstract

Abstrak Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan fisik mental dan sosial yang utuh bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspekyang berhubungan dengan sistem reproduksi fungsi serta prosesnya. Atau suatu keadaan dimana manusia dapat menikmati kehidupan seksualnya serta mampu menjalankan fungsi dan proses reproduksinya secara sehat dan aman. Perilaku seksual merupakan tingkat laku yang didorong oleh seksual baik lawan jenis maupun sesama jenis. perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual, baik dengan lawan jenisnya maupun dengan sesama jenis. Bentuk-bentuk tingkah laku ini bisa bermacam-macam, mulai dari perasaan tertarik sampai tingkah laku berkencan (berpacaran), bercumbu dan bersenggama. Artikel dikumpul melalui google scholar dengankata kunci pendidikan kesehatan remaja perilaku seksual. Kriteria artikel yang digunakan yakni artikel yang dipublikasikan tahun 2017-2020. Penelitian ini menggunakan study Literature Review. Hasil penelitian yang di review sebanyak 5 artikel, semua artikel tersebut menyatakan bahwa kurangnya evaluasi pendidikankesehatan reproduksi terhadap perilaku seksual remaja mengakibatkan berbagai dampak yang merugikan kelompok remaja dan keluarganya sebab pada masa ini remaja mengalami perkembangan penting seperti kognitif emosi sosial dan seksual. Kesimpulan evaluasi pemberian pendidikan kesehatan reproduksi pada perilaku seksual remaja. Kata Kunci: Kesehatan Pendidikan; Perilaku Remaja; Reproduksi; Seksual
Pengaruh Pemberian Asi Eksklusif Terhadap Capaian Perkembangan Bayi Usia 7-12 Bulan Dengan Ddst II Tenry, Annisa Aulia; Dewi, Indra; Anisa, Nurul Reski
Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan Vol 3 No 5 (2023): Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan (JIMPK)
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35892/jimpk.v3i5.962

Abstract

Salah satu asupan yang sangat penting pada masa pertumbuhan dan perkembangan bayi adalah pemberian Air Susu Ibu (ASI). Menurut beberapa penelitian bayi yang tidak mendapatkan ASI hingga usia 6 bulan memiliki peluang mengalami masalah pada perkembangan motorik kasar, motorik halus, bahasa dan personal sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian ASI Eksklusif terhadap perkembangan bayi usia 7-12 bulan dengan menggunakan DDST II di wilayah kerja Puskesmas Lau Kab. Maros. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan simple random sampling, dan didapatkan total sampel sebanyak 58 responden. Pengumpulan data dilakukan menggunakan instrument DDST II untuk menilai perkembangan bayi usia 7-12 bulan dan dianalisis menggunakan uji chi square (p<0,05). Hasil uji statistic menunjukkan adanya pengaruh pemberian ASI Eksklusif terhadap perkembangan motorik kasar (p=0,001), adanya pengaruh pemberian ASI Eksklusif terhadap perkembangan motorik halus (p=0,000), tidak adanya pengaruh pemberian ASI Eksklusif terhadap perkembangan bahasa (p=0,119) dan adanya pengaruh pemberian ASI Eksklusif terhadap perkembangan personal sosial (p=0,000). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh pemberian ASI Eksklusif terhadap perkembangan motorik kasar, motorik halus dan personal sosial, dan tidak terdapat pengaruh pemberian ASI Eksklusif terhadap perkembangan bahasa bayi usia 7-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Lau Kab. Maros.
Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Motorik Pada Anak Usia 6-24 Bulan Di Puskesmas Paccerakkang Kota Makassar Zulfatma; Dewi, Indra; Muin, Rahmatullah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan Vol 3 No 5 (2023): Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan (JIMPK)
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35892/jimpk.v3i5.963

Abstract

Perkembangan motorik adalah gerakan tubuh yang dilakukan dengan kerjasama antara otot, otak dan saraf. Melalui pekembangan motorik, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan. Faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan motorik adalah berat badan lahir dan status gizi. Berat badan lahir dapat dipengaruhi oleh pemenuhan gizi yang seimbang semasa kehamilan. Gizi yang seimbang akan menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang memengaruhi perkembangan motorik pada anak usia 6-24 bulan di Puskesmas Paccerakkang. Populasi dalam penelitian ini ialah Anak Usia 6-24 Bulan yang melakukan kunjungan di Puskesmas Paccerakkang sebanyak 99 orang setiap bulan. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif korelasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode Simple Random Sampling sebanyak 79 orang. Dalam pengambilan sampel, peneliti telah menetapkan ciri-ciri terlebih dahulu terhadap objek yang akan dijadian sampel sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.Instrumen yang digunakan adalah kuisioner yang terdiri dari dua bagian yaitu data demografi dan lembar Denver Development Screening Test II. Hasil analisis bivariat menunjukkan pengaruh antara berat badan lahir dan status gizi terhadap status perkembangan motorik (ρ = 0.00). Kesimpulan dari penelitian ini ialah berat badan lahir dan status gizi merupakan faktor yang mempengaruhi status perkembangan motorik pada anak usia 6-24 bulan di Puskesmas Paccerakkang Kota Makassar.
Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Speech Delay Pada Balita Usia 3-5 Tahun Hikmah, Nur; Darwis; Dewi, Indra
Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan Vol 3 No 5 (2023): Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan (JIMPK)
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35892/jimpk.v3i5.968

Abstract

Speech delay (jenis gangguan kognitif pada anak keterlambatan berbicara) adalah kegagalan anak dalam mengembangkan kemampuan berbicara sesuai usia kronologisnya. Gangguan pendengaran dapat membuat anak tidak mampu mendengar secara normal. Lingkungan sosial anak terbagi menjadi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, serta lingkungan anak bermain dan berinteraksi. Para orang tua berperan dalam mengetahui tahapan perkembangan pada anak dengan pola asah, pola asih dan pola asuh. Keterlambatan perkembangan organ bicara karena belum dicapainya tingkat kematangan dapat terjadi kelainan organ bicara seperti bibir sumbing. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian speech delay pada anak 3-5 tahun di puskesmas paccerakkang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling didapatkan 40 responden. Pengumplan data menggunakan DDST, kuesioner, dan observasi. Data dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis. Analisis data mencakup analisis univariat dengan mencari distribusi frekuensi dan analisis bivariate dengna uji chis-quare (p<a 0,05) untuk mengetahui hubungan antar variabel. Hasil analisis bivariate terdapat hubungan antara masalah pendengaran dengan kejadian speech delay dengan nilai (p<a 0,032), terdapat hubungan kurang terpapar lingkungan sosial dan stimulasi dengan kejadian speech delay dengan nilai (p<a 0,033), terdapat hubungan peran orang tua dengan kejadian speech delay dengan nilai (p<a 0,014), dan tidak terdapat hubungan kelainan organ bicara dengan kejadian speech delay dengan nilai (p<a 0,083). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara antara masalah pendengaran, kurang terpapar lingkungan sosial dan stimulasi, peran orang tua terhadap kejadian speech delay dan tidak terdapat hubungan kelainan organ bicara dengan kejadian speech delay.