Claim Missing Document
Check
Articles

KONSEP GREEN SETTLEMENT DALAM PENATAAN PERMUKIMAN PADAT PENDUDUK Debby Budi Susanti; Gaguk Sukowiyono
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 8 No 1 (2024): PAWON: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/pawon.v8i1.9162

Abstract

Permukiman masyarakat kampung kota yang sebagian besar memiliki kondisi padat penduduk sangat rawan untuk mendapat julukan sebagai permukiman kumuh karena minimnya fasilitas terkait utilitas yang dirancang sebelumnya oleh pemerintah setempat. Hal tersebut masih ditambah lagi dengan kondisi masyarakat kampung kota yang sebagian besar berada pada level menengah ke bawah atau yang lebih dikenal dengan sebutan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), sehingga sangat membutuhkan bantuan dari pihak lain misalnya pemerintah daerah dan para akademisi untuk memberikan konsep penataan permukiman yang lebih baik dengan menyesuaikan kemampuan yang dimiliki oleh penduduk yang bermukim di daerah tersebut. Konsep hunian yang mampu mengatasi permasalahan yang dihadapi secara mandiri yang memiliki konsep green-settlement diharapkan mampu menjadi solusi terbaik untuk permasalahan masyarakat.
WISATA EDUKASI PENGOLAHAN KOPI TEMA: ARSITEKTUR NEO-VERNAKULAR Yudha Prasetya Hukom; Debby Budi Susanti; Sri Winarni
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 7 No 02 (2023): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Baturetno adalah sebuah desa yang dikenal dengan penghasil kopi Dampit, hambatan yang terjadi pada Desa Baturetno tidak memiliki fasilitas pengolahan kopi. Oleh karena itu perlu adanya rancangan pengolahan kopi yang menjadikan kopi lebih komersil. Namun tidak hanya pengolahan, akan tetapi dapat menjadi pembelajaran proses pengolahan kopi. Perancangan ini bertujuan menciptakan wadah guna mengangkat potensi pengolahan kopi yang dapat menjadi pembelajaran sekaligus eksplorasi tempat bernuansa kebun kopi serta mengangkat beragam keaslian desa yang tidak kalah menarik. Metode perancangan ini menggunakan pendekatan Arsitektur Neo Vernakular untuk mengangkat khas adat Jawa Timur khususnya rumah limasan. Pengumpulan data meliputi data primer studi lapangan dan sekunder meliputi hasil studi artikel dan jurnal. Hasil perancangan ini mewujudkan desain wisata edukasi yang dapat menunjang pembelajaran khususnya pengolahan kopi, serta mengangkat potensi ciri khas desa terutama kopi Dampit dan bangunan arsitektur.
EDUWISATA KERAJINAN KAYU KOPI DI DESA BATURETNO TEMA ARSITEKTUR ORGANIK Aprilia Hartini Rianingtyas; Debby Budi Susanti; Redi Sigit Febrianto
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 7 No 02 (2023): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Eduwisata Kerajinan Kayu Kopi di Desa Baturetno ini sebagai suatu manifestasi impian masyarakat lokal dengan tujuan sebagai wadah dalam menunjang sektor perekonomian dengan memanfaatkan potensi wisata desa dan menitikberatkan pada industri kerajinan kayu kopi. Berlimpahnya potensi, komoditas lokal dan permasalahan terkait menjadi pendorong bahwa pembangunan sektor wisata berbasis edukasi sebagai bentuk pengenalan desa sangat diperlukan. Pembangunan dengan tetap memperhatikan lingkungan sekitar tanpa merusak potensi lokal, menyuguhkan desain yang memiliki keterikatan antar bangunan dan tapak merupakan prinsip arsitektur organik yang diaplikasikan. Akumulasi data primer seperti observasi, wawancara dan dokumentasi hingga data sekunder pemanfaatan studi literatur dan preseden menjadi metode perancangan yang dipilih. Konsep yang diterapkan berupa kesatuan antar ruang dalam dan ruang luar, bentuk bangunan yang terinspirasi dari alam dan penggunaan material alami hingga struktur yang tidak merusak potensi lokal. Oleh karena itu, berdasar dari permasalahan yang diambil hingga konsep akhir yang diterapkan bisa menjadi promotor desain Eduwisata Kerajinan Kayu Kopi sesuai pengaplikasian dalam konteks arsitektur organik.
PUSAT KULINER DAN OLEH – OLEH DI KABUPATEN JEMBER TEMA: ARSITEKTUR MODERN Marchita Putri Maharani; Debby Budi Susanti; Breeze Maringka
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 7 No 02 (2023): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu provinsi di Indonesia yaitu Jawa Timur yang memiliki keragaman makanan, budaya, dan wisatanya. Kabupaten Jember merupakan salah satu kota atau kabupaten yang berada di provinsi Jawa Timur. Kabupaten Jember berbatasan dengan 3 kabupaten meliputi: Kabupaten Lumajang, Kabupaten Bondowoso, dan Kabupaten Banyuwangi. Kabupaten Jember selain memiliki wisata alamnya yang merupakan Gunung Argopuro, kabupaten ini memiliki penghasilan kebun seperti kopi, tembakau, coklat, dan singkong yang dapat dijadikan makanan khas Kabupaten Jember. Maka dari itu, dengan adanya penghasilan kebun Kabupaten Jember dapat mengembangkan kekreatifan dalam membuat makanan khas untuk menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara.
EDUWISATA BAMBU DI DESA BATANGAN, KABUPATEN BANGKALAN, MADURA TEMA: ARSITEKTUR BIOKLIMATIK Hamidan Ainuddin Wibawa Supriyadi; Debby Budi Susanti; Budi Fathony
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 7 No 02 (2023): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Batangan Kecamatan Tanah Merah Kabupaten Bangkalan memiliki potensi yang belum banyak diketahui terutama dalam bidang kerajinan olahan bambu yang cukup melimpah dan tersebar luas di sekitar wilayah desa. Bambu sendiri memiliki keunggulan yaitu mudah dibelah, dipotong dan dibentuk, namun dengan potensi tersebut banyak masyarakat yang masih minim pengetahuan mengenai bambu. Sehingga pada desa tersebut dapat dirancang Eduwisata Bambu dengan tema pada rancangan adalah arsitektur bioklimatik yang diambil berdasarkan kenyamanan thermal pada area tapak, arsitektur bioklimatik sendiri dituntut peka terhadap kebutuhan iklim (panas, kelembapan, curah hujan dan suhu). Metode perancangan yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder pengumpulan data seperti survey lapangan, kajian literatur, dokumentasi dan analisa. Eduwisata bambu bertujuan untuk memberikan edukasi mengenai cara penanaman bambu hingga proses pembuatan kerajinan dari olahan bambu. Pemilihan konsep ini didasarkan pada potensi dan isu yang ada di Desa Batangan serta iklim daerah yang cenderung tropis kering. Dengan demikian diharapkan upaya perencanaan ini dapat lebih mengembangkan potensi pariwisata dan potensi bambu di Desa Batangan serta dapat memberikan edukasi kepada masyarakat awam tentang bagaimana pengolahan bambu yang baik.
WISATA EDUKASI INTEGRATED FARMING DI DESA KEMANTREN TEMA: GREEN ARCHITECTURE Dian Rizky Suryo Basuki; Debby Budi Susanti; Hamka
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 7 No 02 (2023): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Kemantren berlokasi di Malang Raya kecamatan Jabung, Kab.Malang yang menjadi jalur menuju wisata Gunung Bromo. Masyarakat berprofesi peternak dan petani. Letak dan kondisi Desa Kemantren berpotensi untuk area wisata dan memenuhi kriteria penyusunan konsep Educational Integrated Farming bertemakan Green Architecture. Integrated Farming adalah sistem pertanian yang berhubungan langsung dengan alam yang meminimalisir limbah dihasilkan. Melalui konsep ini petani tetap bertani dengan lahan dan biaya yang minimal dengan hasil produksi maksimal. Metode dalam mendapatkan data adalah dengan melalui pengumpulan data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan survei, observasi langsung, dan wawancara. Data sekunder diperoleh dengan studi literatur dari media online. Konsep peletakan area berdasarkan dominan arah angin yang dituju sehingga menghasilkan penempatan area berdasarkan bau yang dihasilkan setiap area. Konsep bentuk menggunakan sistem organisasi ruang grid dan radial. Konsep tapak menggunakan sistem organisasi bentuk radial. Konsep bentuk bangunan menggunakan sistem olah bentuk aditif dan subtraktif dengan menggunakan pondasi batu kali, rangka atap beton, bukaan atap bermaterialkan kaca stopsol, penggunaan PLTS dan PLTB.
PUSAT KOPI DI DESA BATURETNO TEMA: NEO VERNAKULER Salsabil Zahiyah Adiski; Debby Budi Susanti; Hamka
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 7 No 02 (2023): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Baturetno, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang adalah lokasi yang terletak di area perbukitan sisi selatan Kabupaten Malang. Baturetno salah satu penghasil kopi terbesar di Malang dengan jenis robusta. Sudah sejak dulu kopi di Baturetno telah ada kebun kopi telah dimiliki masyarakat desa secara turun temurun. Sejarah perkopian belum sepenuhnya terkemas perihal historis yang cukup unik serta berkarakteristik. Pada arahan kebijakan kementrian desa dalam UU No 6 Tahun 2014 tentang desa mengakui dan menghormati kewenangan desa berdasarkan hak asal usul dan lokal berskala desa. Dengan kewenangan ini diyakini sebagai penyangga bagi desa mandiri secara berkelanjutan. Untuk mewadahi yang tersedia dan himbauan dari pemerintah perihal pengembangan dalam desa maka perlu perencanaan bangunan, berupa Pusat Kopi. Pusat Kopi sebagai wadah pengenalan tentang desa Baturetno dengan fungsi untuk pengembangan kopi. Bangunan Pusat Kopi tersebut akan menggunakan tema Arsitektur Neo Vernakuler. Tema ini menghasilkan sebuah tampilan baru dengan mengikuti bangunan budaya sekitar yang berada di desa Baturetno yaitu enggunaan rumah adat Joglo yang akan dijadikan sebuah pedoman pada bangunan Pusat Kopi.
PUSAT CINDERAMATA DAN KULINER DIKOTA LABUAN BAJO TEMA: ARSITEKTUR NEO-VERNAKULAR Simplisius Suhardi Durhubin; Hamka; Debby Budi Susanti
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 7 No 02 (2023): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Labuan Bajo merupakan salah satu dari lima Destinasi Super Prioritas yang terdapat di Indonesia. Labuan Bajo adalah ibu kota Kabupaten Manggarai Barat, posisinya berada di ujung barat Pulau Flores. Kota ini terletak di Kawasan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat.Kawasan Nusa Tenggara Timur sebagai pintu masuk ke Pulau Flores karena memiliki Bandar udara dan pelabuhan. Sebagai salah satu tujuan wisata yang sangat umum, Labuan Bajo memiliki beberapa tempat wisata yang bisa dikunjungi, antara lain: satwa purba Varanus Komodo sebagai simbol utamanya, wisata sosial Kelor, Tanah Loh Liang, Air Terjun Cunca Wulang, Gua Rangko , Gua Batu Cermin, Bukit Cinta, Bukit Sylvia, Pulau Kukusan, Pulau Kanawa, Pulau Padar, Kampung Tado, Kampung Melo, Pantai Pede, Pantai Pink, Pantai Wae Cicu,Dermaga Putih, Gili Laba.Masyarakat tersebut memiliki UMKM (Usaha Mikro,Kecil dan Menengah) yang dapat dijadikan sebagai oleh-oleh bagi wisatawan yang berkunjung baik kepada wisatawan lokal maupun non-wisatawan terdekat. Motivasi di balik rencana ini adalah untuk memberikan tempat kepada para pelaku Usaha Kecil dan Menengah. Kuantitas UMKM di wilayah Nusa Tenggara Timur, Manggarai Barat ditemukan: 204 UMKM. Selanjutnya, program ini diyakini akan benar-benar menjadi sarana bagi para pelaku UMKM khususnya di Kabupaten Nusa Tenggara Timur dan Labuan Bajo serta menjadi wadah untuk membina usahanya. Bangunan ini juga diyakini menjadi simbol kemajuan UMKM dalam meningkatkan industri yang lebih imajinatif.
PUSAT PERBELANJAAN DI KABUPATEN JEMBER TEMA: ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR Aulia Khairunnisa; Debby Budi Susanti; Breeze Maringka
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 7 No 02 (2023): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banyaknya wisata budaya yang ada di Kabupaten Jember ini memiliki dampak sosial, seperti perpindahan penduduk yang mengakibatkan banyaknya pembangunan rumah yang dilakukan dari tahun ke tahun. Sehingga, pada area sekitar perumahan sangat membutuhkan beberapa fasilitas yang dapat menunjang kebutuhan masyarakat setempat, salah satunya adalah fasilitas pusat perbelanjaan. Pusat Perbelanjaan merupakan fasilitas komersil yang selain berfungsi sebagai tempat kegiatan transaksi jual beli, juga berfungsi sebagai tempat untuk berkumpul dan berekreasi di lingkungan warga setempat. Pembangunan fasilitas tersebut memiliki tujuan untuk menunjang dan memfasilitasi penduduk sekitar perumahan di salah satu wilayah Kabupaten Jember yang sedang dalam pengembangan. Lokasi perumahan tersebut berada di pinggir kota yang memungkinkan untuk dibangunnya pusat perbelanjaan dikarenakan jauh dari pusat kota. Pendekatan desain arsitektur yang digunakan dalam Pusat Perbelanjaan di Kabupaten Jember ini yaitu melalui analisa kondisi sekitar tapak. Tapak menghadap kea rah timur laut dengan arah matahari terbit dari serong kanan bangunan dengan suhu rata-rata sekitar 30°C yang mengharuskan bangunan memiliki plafond yang cenderung tinggi agar bangunan terasa sejuk dan segar, serta cahaya alami dapat dengan mudah masuk ke dalam bangunan.
PUSAT KREATIF ANAK DI KOTA PROBOLINGGO TEMA: ARSITEKTUR PERILAKU Rafli Zulfian; Debby Budi Susanti; Budi Fathony
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 8 No 01 (2024): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada era globalisasi, pendidikan untuk anak menjadi faktor penting bagi masa depan, salah satunya yaitu pendidikan non formal. Mengingat Kota Probolinggo berhasil meraih penghargaan sebagai Kota Layak Anak tahun 2022 dengan laju pertumbuhan anak yang terus meningkat, minimnya fasilitas dan faktor lainnya dalam mengembangkan potensi dan kemampuan untuk menciptakan ide atau gagasan baru, maka diperlukannya sebuah wadah untuk anak dalam berkreasi, bermain, dan belajar yang berupa Pusat Kreatif Anak di Kota Probolinggo. Dalam perancangan Pusat Kreatif Anak di Kota Probolinggo ini dengan langgam tema Arsitektur Perilaku, dengan tujuan mengetahui metode perancangan, aspek perilaku manusia dengan lingkungan, dan karakteristik anak khususnya usia 7-12 tahun. Hasil desain akan lebih memfokuskan kepada fungsi dan sirkulasi bangunan terhadap lingkungan sekitar. Pusat Kreatif Anak ini diharapkan dapat menjadi wadah dalam meningkatkan kreativitas bagi anak yang ada di Kota Probolinggo untuck mengembangkan minat dan bakat sesuai potensi dan kemampuan.
Co-Authors Adhi Widyarthara Ahdari Muharrar Ahmad Ifananda Dwi Rama Akbar Rohmadhona Akhmad Rizky Alif Rizqi Agung Subekti Amar Rizqi Afdholy Andi Muh Bahrul Ulum Aaz Anindya Dewi Afu Novanty Antonio Heltra Pradana Aprilia Hartini Rianingtyas Arya Yusril Akbar Kusumah Asa Hening Arista Putri Aulia Khairunnisa Bambang Joko Wiji Utomo Bayu Teguh Ujianto Breeze Maringka Budi Fathony Carmen do R. B. Gonçalves Carry Umi Zaindriminati Dafriandra Dwikurniawan Sose Daim Triwahyono Devaredo Dian Rizky Suryo Basuki Dony Hermawan Endri Septian Eraluisa Delladebora Isabelita Fachrudin Saputra Farida Novia Fariz Hidayat Fathullaeni Francisco Fidel Dos Reis Monteiro Gaguk Sukowiyono Gatot Adi Susilo Ghoustanjiwani Adi Putra Hadi Siswondo Hamidan Ainuddin Wibawa Supriyadi Hamka Herman Farozi Jarot Wahyono Joy Debby Purwaningtyas Komang Ayu Laksmi Harshinta Sari Lalu Mulyadi Linda Setyowati M. Nelza Mulki Iqbal M.Revy Revanza Maksimilianus Jata Marcelina A.DaC.Belo Marchita Putri Maharani Maria Istiqoma Maria Ratu Santa Insani Maringka, Breeze A. S. Maulana Argya Hari Pratama Mayang Rizky Rian Winney Midarasta Kuswinda Moh. Syahru Romadhon Sholeh Muhammad Agung Bahroni Muhammad Ikhsan Nuji Triono Muhammad Ilham Safi`ii Muhammad Khafid Kadafi Muhammad Nashrulloh Bats Muhammad Nelza Mulki Iqbal Muhammad Robi Muhammad Syahdi Lazuardi Mujiburahim Nabilah Ailsandira Nur Shafira Rismasari Putri Herlia Pramitasari Rafli Zulfian Ragil Panji Irawan Redi Sigit Febrianto Riffilia Asokawati Susanto Rika N.P. Pamungkas Rina Sry Septiani Putri Yamin Rischika Berliana Dewi Andriyanto Rista Lolok Rolando Ruth Dyan Novitasari Darius Salsabil Zahiyah Adiski Satria Aditya Perkasa Simplisius Suhardi Durhubin Soeranto Darsopuspito Solly Aryza Sri Winarni Suryo Tri Harjanto Syamsul Arifin Tri Poespowati Trisnaldi Ulfa Arjuna Yunianto Yudha Prasetya Hukom Yugo Adi S