Claim Missing Document
Check
Articles

HOTEL RESORT DIKOTA BATU MALANG TEMA: ARSITEKTUR NEO-VERNAKULAR Yugo Adi S; Gaguk Sukowiyono; Debby Budi Susanti
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 8 No 01 (2024): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hotel Resort merupakan salah satu akomodasi yang akan memberikan layanan penginapan bagi pariwisata baik dari wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara. Hadirnya Hotel Resort di kota pusat rekreasi dan pariwisata dapat meningkatkan pertumbuhan perekonomian daerah dari sektor pariwisata serta membuka lapangan perkerjaan bagi masyarakat. Hotel Resort juga dapat mendukung perkembangan fasilitas olahraga dimana Kota Batu menjadi salah satu tujuan klub-klub Sepak Bola dalam melakukan Training Center dan beberapa area rekreasi yang ada di sekitar hotel resort seperti Jatim Park dan lainnya. Fasilitas yang tersedia sebagai penunjang menikmati keindahan alam kota Batu (Hunt W. ). Pendekatan perancangan bangunan dengan menggunakan tema “Arsitektur Neo-Vernakular” yang berfokus pada kenyamanan pengguna dengan menerapkan konsep yang lebih kekinian dan penyesuaian terhadap iklim tropis dengan memanfaatkan sumber daya alam. Metode pendekatan lainnya melakukan ekstraksi dari arsitektur Vernakular yang ditransformasikan pada bentukan Modern dan fungsi yang Modern (Erdiono, 2011). Desain arsitektur memperhatikan pola pembagian zona (penzoningan) dan tata sirkulasi mengenai penataan dan karakter ruang dengan ketepatan dan kesesuaian sebagai dasar dalam proses merancang untuk menjawab permasalahan desain yang berfokus terhadap tatanan massa antar bangunan dan ruang dalam menciptakan yang efisien dan dinamis serta menciptakan karakteristik Hotel Resort berusaha melestarikan unsur-unsur lokalitas daerah (Sartini., 2004). Dengan ini diharapkan fasilitas mampu menjadi daya tarik bagi para wisatawan luar maupun lokal serta menjadi sarana penunjang di kota Wisata Batu.
PERANCANGAN PASAR TRADISIONAL TEMA: ARSITEKTUR MODERN Muhammad Robi; Debby Budi Susanti; Sri Winarni
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 8 No 01 (2024): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pasar Kemantren ialah pasar tradisional terletak di desa Kemantren kabupaten Malang. Pasar tersebut terkesan kotor, tidak tertata dan kurang nyaman sehingga keinginan masyarakat ke pasar tersebut menjadi minim. Oleh karena itu, perancangan kembali pasar tradisional yang nyaman, bersih, heginis, yang dapat mencipkan transaksi antara pedagang dan pembeli aman, nyaman dan teratur. Metode perancangan yang digunakan adalah metode dengan pendekatan perancangan arsitektur modern,tujuan dari perancangan pasar ini untuk memfasilitasi pendapatan petani di desa Kemantren. Hasil perancangan diharapkan menciptakan pasar menjadi wadah perekonomian masyarakat Kemantren, dan juga dapat menciptakan desain pasar yang mencirikan tema arsitektur moderen.
HOTEL WISATA DI PANTAI METIAUT DILI TEMA: GREEN ARCHITECTURE Francisco Fidel Dos Reis Monteiro; Debby Budi Susanti; Putri Herlia Pramitasari
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 8 No 01 (2024): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Industri Parawisata adalah bagian penting dalam menggerakkan perekonomian suatu daerah. Kemampuan reguler sisi Samudera Metiaut Dili pasti akan menjadi referensi dalam industri Parawisata dan menarik wisatawan lokal dan internasional. Dengan melihat perkembangan di bidang industri Parawisata, jumlah wisatawan terus meningkat dari tahun ke tahun berdasarkan informasi dari Organisasi Pengukuran Fokus Kota Dili 2022. Namun, dari sekian banyak peluang industri perjalanan yang ada, Kota Dili belum memiliki kerangka kerja yang memadai, akses ke pantai dan pegunungan sangat buruk. jauh dari pusat kota, sehingga menyebabkan kurangnya fasilitas dan fasilitas, terutama dalam hal kenyamanan yang nyaman dan memadai. Kedepannya, kemudahan tersebut diharapkan dapat membantu potensi industri Parawisata di Kota Dili, khususnya di sisi Samudera Metiaut. Sisi Samudera Metiaut dipilih sebagai kawasan rencana karena keindahan alaminya, pemandangan indah dan biota laut yang tersimpan, cocok untuk mempertimbangkan dan melindungi biota laut serta olah raga, menjadikan kawasan di sekitarnya sebagai tujuan wisata dan objek wisata.
PASAR MODERN DI KOTA BANJARMASIN TEMA: ARSITEKTUR NEO-VERNAKULAR Muhammad Syahdi Lazuardi; Debby Budi Susanti; Redi Sigit Febrianto
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 8 No 01 (2024): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Banjarmasin merupakan kota terbesar yang berada di provinsi Kalimantan Selatan. Pasar merupakan suatu wadah atau tempat yang di dalamnya terjadi transaksi jual beli yang dilalukan oleh penjual dan pembeli yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pasar yang terkenal di Kota Banjarmasin adalah pasar Sudimampir. Dikarenakan bangunannya yang sudah tergolong tua dan rapuh, pasar Sudimampir mengalami beberapa kerusakan. Dengan kondisi pasar yang demikian, sudah seharusnya memiliki bangunan yang layak serta menciptakan wadah berupa pasar modern dengan pendekatan neo vernakular karena diharapkan mampu menjadi salah satu bangunan yang ikonik dan dapat menjadi daya tarik Kota Banjarmasin. Proses perancangan diawali dengan mencari informasi yang berkaitan tentang pasar modern. Proses perancangan melewati beberapa tahapan dimulai dari pemilihan judul sampai dengan penyusunan produk akhir. Hasil dari perancangan ini yaitu meciptakan wadah atau tempat yang nyaman, tertata dan juga bersih berupa pasar modern dengan merapkan pendekatan arsitektur neo vernakular rumah banjar pada bentuk bangunan dan pola ruang.
TERMINAL PENUMPANG PELABUHAN DAN HOSTEL SAMARINDA TEMA: ARSITEKTUR PERILAKU Nabilah Ailsandira; Debby Budi Susanti; Budi Fathony
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 8 No 01 (2024): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kepadatan yang terjadi Pelabuhan saat ini yang berada di Tengah kota Samarinda sehingga sulit untuk dilakukan pengembangan dalam memenuhi sarana prasarana yang kurang antara lain: loket tiket, pemeriksaan keamanan, penunjang berupa retail, akses beratap dari terminal ke kapal berdasarkan hal tersebut melalui Pemerintah Kota Samarinda akan melakukan relokasi ke Kecamatan Palaran. Metode perancangan mencari data isu, data lapangan terkait fungsi, data literatur, kemudian dianalisa untuk memberikan alternatif-alternatif respon desain yang akan dipilih menjadi konsep perancangan baik bentuk, tapak, utilitas, ruang, dan struktur. Penerapan Arsitektur Perilaku pada perancangan antara lain: memisahkan fungsi untuk memfokuskan kegiatan penumpang dan mengurai kepadatan, pembagian zona di dalam bangunan yaitu zona umum dapat diakses semua orang, zona semi steril hanya untuk penumpang yang mempunyai tiket dan akan dilakukan pemeriksaan barang, zona steril area yang sudah melewati pemeriksaan tiket dan barang, dan melengkapi sarana prasarana untuk membentuk perilaku yaitu loket tiket, pemeriksaan barang dan orang, retail, dan akses beratap menuju kapal.
GAMBAR DETAIL DESAIN ARSITEKTUR TAMAN REKREASI DI PUNCAK DIENG, KECAMATAN DAU, KABUPATEN MALANG Maringka, Breeze A. S.; Gaguk Sukowiyono; Debby Budi Susanti
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 8 No 02 (2024): Pawon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/pawon.v8i02.9207

Abstract

Desa Kalisongo di kecamatan Dau, kabupaten Malang, awalnya dikenal sebagai kawasan perkebunan jeruk. Namun, pertumbuhan menjadi kota telah menggeser perkebunan dengan perkembangan perumahan yang pesat. Meskipun begitu, fasilitas sosial dan umum kurang diperhatikan, dan ruang terbuka hijau kurang terawat. Masyarakat mengusulkan kepada pengembang dan kepala desa untuk menyediakan sarana rekreasi dan olahraga di lahan terbuka hijau yang ada.Lokasi yang diusulkan adalah lahan terbuka hijau seluas 2.308,65 m², berada di pertemuan beberapa perumahan dan akses jalan. Dengan dukungan tim pengabdian kepada masyarakat dari program studi Arsitektur ITN Malang, dilakukan survei lapangan bersama pimpinan desa untuk mengumpulkan data tentang lingkungan. Data ini dianalisis secara deskriptif untuk merancang detail desain taman rekreasi.Diskusi secara berkala dan berkelanjutan dilakukan untuk memantapkan gambaran desain. Diharapkan bantuan teknis ini dapat mewujudkan keinginan masyarakat, pengembang, dan kepala desa dalam menciptakan taman rekreasi yang memadai untuk bersosialisasi, berekreasi, dan berolahraga bagi penduduk Desa Kalisongo.
POSTPARTUM BLUES REHABILITATION CENTER di KOTA BATU, JAWA TIMUR TEMA: HEALING ARCHITECTURE Anindya Dewi Afu Novanty; Debby Budi Susanti; Bayu Teguh Ujianto
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 8 No 02 (2024): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan mental postpartum blues di Jawa Timur sering tidak tertangani dengan baik karena fasilitas yang tersedia tidak sebanding dengan tingginya angka kejadian. Postpartum Blues Rehabilitation Center merupakan sebuah fasilitas yang dirancang untuk memberikan dukungan dan perawatan penderita postpartum blues. Pada hal ini, arsitektur berperan dalam memberikan fasilitas dan layanan dalam upaya membantu mengatasi tantangan emosional dan mental yang terjadi. Healing architecture sebagai pendekatan dalam mendesain akan berfokus menciptakan sebuah lingkungan yang akan mendukung proses pemulihan mental penghuninya. Metode yang digunakan dalam perancangan ini adalah metode force-based framework dengan melalui proses analisa yang selanjutnya akan menghasilkan luaran berupa konsep yang akan diterapkan dalam rancangan. Desain mengintegrasikan prinsip healing architecture yang diterapkan pada konsep tapak, bentuk, struktur dan utilitas dengan penggunaan material alami, warna, pencahayaan, penghawaan, dan elemen-elemen alami dalam mmendukung proses penyembuhan.
SENSORY PLAY SCHOOL FOR TODDLERS TEMA: NEURO-ARCHITECTURE Rina Sry Septiani Putri Yamin; Debby Budi Susanti; Jarot Wahyono
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 8 No 02 (2024): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stimulasi selama Golden Age sangat penting untuk perkembangan anak karena berfungsi sebagai dasar yang kokoh untuk pertumbuhan kognitif, sosial, dan emosional mereka. Neurosains menawarkan pemahaman mendalam tentang bagaimana otak berkembang dan berfungsi selama periode kritis ini, menjelaskan bagaimana otak anak membentuk jutaan sinapsis (koneksi antar neuron) setiap detik, yang mendasari proses pembelajaran dan perkembangan kognitif. Karena banyaknya pengaruh terhadap perkembangan kognitif tersebut, maka metode berbasis forces dapat menampung dan memproses informasi banyak. Oleh karena itu, ruang belajar atau bermain yang efektif untuk merangsang perkembangan otak anak, terutama selama Golden Age, harus menggunakan warna-warna cerah dan kontras. Ini akan merangsang kemampuan visual dan meningkatkan daya tarik, membuat anak-anak lebih termotivasi untuk berinteraksi dengan lingkungan mereka. Mendesain Sensory Play School yang sesuai memberikan berbagai manfaat, seperti mendorong anak untuk aktif dalam berbagai aktivitas dan meningkatkan keinginan mereka untuk belajar dan bermain. Dengan mempertimbangkan manfaat ini, desain Sensory Play School dapat secara signifikan mendukung dan mempercepat perkembangan otak serta keterampilan anak usia balita, memberikan mereka dasar yang kuat untuk pertumbuhan di masa depan.
PUSAT PENCEGAHAN DEMENSIA PADA LANSIA TEMA: ARSITEKTUR SALUTOGENESIS Maulana Argya Hari Pratama; Debby Budi Susanti; Komang Ayu Laksmi Harshinta Sari
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 8 No 02 (2024): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pusat pencegahan demensia bagi lansia merupakan sentra pencegahan kepikunan bagi para lansia, demensia artinya gangguan fungsi memori yang terjadi secara perlahan, serta mampu merusak kinerja serta kegiatan kehidupan sehari-hari pengidapnya. Tujuan dari pendekatan konsep salutogenesis ialah mencapai rasa koherensi, yaitu persepsi sehat seorang yang bekerjasama memakai keahlian seseorang dalam menghadapi stres dan menjaga syarat sehat di hayati. Konsep salutogenesis diterapkan di bentuk pada fasad bangunan, pola hubungan ruang yang menyatu dengan ruang luar, detail arsitektur serta pada interior yang mempunyai beberapa aspek diantaranya merupakan lingkungan yang bisa memberikan rasa koherensi pada lansia, pencayahaan alami, serta ruang–ruang buat yang “safety” untuk lansia. Metodologi yang di gunakan “Force-Based Design” karena metodologi ini dimulai dengan mengidentifikasi isu dan masalah, lalu menentukan kendala dan potensi. Selanjutnya, forces dihubungkan dengan pendekatan yang menghasilkan constrains, asset, dan pressure. Pada tahap refine, elemen kriteria arsitektur yang terintegrasi. Dapat disimpulkan perancangan pusat pencegahan demensia pada lansia adalah dengan sesuai fungsi ruang sesuai kebutuhan lansia serta penambahan fasilitas penunjang lain, sehingga lansia dapat dengan mudah melakukan aktivitas di dalam ruang maupun di luar ruang.
Tempat Pelatihan dan Kreasi Tunarungu Tema: Deaf Space Trisnaldi; Debby Budi Susanti; Komang Ayu Laksmi Harshinta Sari
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 8 No 02 (2024): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penduduk di Desa Bengkala, Bali, terdiri dari 1,4 persen yang mengalami gangguan pendengaran dimana mereka menghadapi tantangan unik dalam kehidupan sosial dan finansial. Perancangan tempat pelatihan dan Kreasi Tunarungu ini bertujuan menciptakan ruang yang responsive terhadap penyandang tunarungu melalui pendekatan DeafSpace yang berfokus pada ruang. Pada proses perancangan sangat penting untuk merencanakan persiapan yang mendukung perilaku serta implementasi dari pendekatan DeafSpace untuk memenuhi kebutuhan khusus mereka. Penelusuran dimulai dengan menggali perilaku secara umum pengguna tuna rungu hingga spesifik pada tuna rungu yang berada di Desa Bengkala. Metode perancangan yang digunakan adala force based framework dimana mengeksplorasi context, cultere dan needs dari perilaku tunarungu yang berkaitan dengan arsitektur serta budaya dari desa setempat. Hasil pada perancangan ini berupa kriteria desain yang merespon perilaku pengguna kolok serta memberikan wadah untuk beraktivitas sehingga warga kolok Desa Bengkala dapat lebih produktif dan berkreasi. Kriteria desain menghasilkan konsep desain pada penataan masa bangunan, kualitas ruang yang merespon visual pengguna serta bentuk dan fasad bangunan yang masih memiliki harmonisasi budaya setempat.
Co-Authors Adhi Widyarthara Ahdari Muharrar Ahmad Ifananda Dwi Rama Akbar Rohmadhona Akhmad Rizky Alif Rizqi Agung Subekti Amar Rizqi Afdholy Andi Muh Bahrul Ulum Aaz Anindya Dewi Afu Novanty Antonio Heltra Pradana Aprilia Hartini Rianingtyas Arya Yusril Akbar Kusumah Asa Hening Arista Putri Aulia Khairunnisa Bambang Joko Wiji Utomo Bayu Teguh Ujianto Breeze Maringka Budi Fathony Carmen do R. B. Gonçalves Carry Umi Zaindriminati Dafriandra Dwikurniawan Sose Daim Triwahyono Devaredo Dian Rizky Suryo Basuki Dony Hermawan Endri Septian Eraluisa Delladebora Isabelita Fachrudin Saputra Farida Novia Fariz Hidayat Fathullaeni Francisco Fidel Dos Reis Monteiro Gaguk Sukowiyono Gatot Adi Susilo Ghoustanjiwani Adi Putra Hadi Siswondo Hamidan Ainuddin Wibawa Supriyadi Hamka Herman Farozi Jarot Wahyono Joy Debby Purwaningtyas Komang Ayu Laksmi Harshinta Sari Lalu Mulyadi Linda Setyowati M. Nelza Mulki Iqbal M.Revy Revanza Maksimilianus Jata Marcelina A.DaC.Belo Marchita Putri Maharani Maria Istiqoma Maria Ratu Santa Insani Maringka, Breeze A. S. Maulana Argya Hari Pratama Mayang Rizky Rian Winney Midarasta Kuswinda Moh. Syahru Romadhon Sholeh Muhammad Agung Bahroni Muhammad Ikhsan Nuji Triono Muhammad Ilham Safi`ii Muhammad Khafid Kadafi Muhammad Nashrulloh Bats Muhammad Nelza Mulki Iqbal Muhammad Robi Muhammad Syahdi Lazuardi Mujiburahim Nabilah Ailsandira Nur Shafira Rismasari Putri Herlia Pramitasari Rafli Zulfian Ragil Panji Irawan Redi Sigit Febrianto Riffilia Asokawati Susanto Rika N.P. Pamungkas Rina Sry Septiani Putri Yamin Rischika Berliana Dewi Andriyanto Rista Lolok Rolando Ruth Dyan Novitasari Darius Salsabil Zahiyah Adiski Satria Aditya Perkasa Simplisius Suhardi Durhubin Soeranto Darsopuspito Solly Aryza Sri Winarni Suryo Tri Harjanto Syamsul Arifin Tri Poespowati Trisnaldi Ulfa Arjuna Yunianto Yudha Prasetya Hukom Yugo Adi S