Claim Missing Document
Check
Articles

BANTUAN TEKNIS PERENCANAAN DETAIL DESAIN PUJASERA DESA KALISONGO, KECAMATAN DAU, KABUPATEN MALANG Breeze A. S. Maringka; Gaguk Sukowiyono; Debby Budi Susanti
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 7 No 1 (2023): PAWON: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/pawon.v7i1.4632

Abstract

Desa Kalisongo adalah salah satu desa di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang yang terkenal sebagai kawasan industry wisata perkebunan. Keberadaan wisata perkebunan ini berdampak pada ketersediaan fasilitas penunjangnya. Salah satu fasilitas yang dibutuhkan oleh wisatawan petik buah adalah tempat parkir kendaraan yang sekaligus menjadi tempat istirahat (rest area) bagi wisatawan yang akan menuju Kota Batu sebagai kota wisata. Untuk pengembangan rest area tersebut, sudah tersedia dokumen pra rancang yang salah satunya berisi tentang pra rancang pujasera (Maringka et al 2021), yang sekarang ini akan di bangun. Untuk merealisasi pembangunan pujasera, dilakukan pengumpulan data tentang lokasi dan lingkungan sekitarnya dengan cara survey lapangan kembali bersama-sama antara pimpinan desa dengan tim pengabdian kepada masyarakat Institut Teknologi Nasional Malang, selanjutnya data-data yang sudah diperoleh tersebut dianalisa dan disesuaikan dengan dokumen pra rancang sebelumnya untuk menjadi dasar pengembangan rancangan detail desain pujasera. Hasil bantuan teknis detail desain ini adalah; gambar-gambar untuk pelaksanaan pembangunan, rencana kerja dan syarat-syarat serta rencana anggaran biaya bangunan.
PERANCANGAN REST AREA DAN PUSAT OLEH-OLEH DESA AMPELDENTO TEMA: ARSITEKTUR KONTEKSTUAL M.Revy Revanza; Debby Budi Susanti; Hamka
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 7 No 01 (2023): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Ampeldento adalah desa yang berlokasi di Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Desa ini dilewati Jalan Tol Malang-Pandaan melalui pintu entrance dan exit gate tol yg aksesnya melalui Jl.Raya Ampeldento yang mana jalan ini adalah jalan arteri primer. Dengan begitu kawasan tersebut dapat berpotensi mendatangkan peningkatan ekonomi bagi para pelaku UMKM masyarakat setempat. Dengan adanya potensi tersebut tidak menutup kemungkinan banyak kendaraan yang akan melintasi Jl. Raya Ampeldento. Fasilitas prasarana jalan perlu diadakan, salah satu fasilitas yang cocok untuk mendukung potensi tersebut yaitu Rest Area. Dengan adanya Rest area pengendara bermotor bisa beristirahat maupun bersantai dan mampir untuk makan ataupun minum, menggunakan toilet, & beribadah. Penerapan tema pada perancangan Rest Area ini menggunakan tema arsitektur kontekstual. Jurnal ini membahas tentang penyelesaian kasus yg terdapat dalam tapak mengenai kebutuhan prasarana tempat istirahat sementara bagi pengendara bermotor, bagaimana merancang Rest Area pada lahan yang terbatas, solusi menyiasati luapan sungai pada tapak yang berdampak pada bangunan dan juga sebagai fasilitas UMKM yang bertujuan mendukung masyarakat Desa Ampeldento menjadi Desa Mandiri. Penerapan metode perancangan dalam perancangan Rest Area ini yaitu dari mengkaji literatur dan melakukan survey lapangan secara langsung untuk menggali informasi (Hasil).
RESTAREA DAN PUSAT OLEH OLEH DI DESA AMPELDENTO KABUPATEN MALANG TEMA: ARSITEKTUR HIJAU Muhammad Nashrulloh Bats; Suryo Tri Harjanto; Debby Budi Susanti
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 7 No 01 (2023): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Ampeldento merupakan desa yang ada di Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Desa ini dilalui sebuah Jalan Tol Pandaan – Malang dengan pintu tol dan exit gate yang aksesnya melalui Jl.Raya Ampeldento dimana jalan ini merupakan jalan arteri primer. Sehingga area sekitar jalur jalan ini sangat mendatangkan peningkatan ekonomi bagi para penggiat UMKM setempat. Adanya keuntungan tersebut disusul juga dengan peningkatan kendaraan bermotor yang melalui akses jalan tersebut. Kebutuhan prasarana jalan perlu ditambahkan, salah satunya adalah Rest area. Dengan Rest area para pengendara bermotor dapat beristirahat ataupun bersantai dengan melakukan aktivitas makan/minum, beribadah, dan keperluan toilet. Rancangan rest area ini menerapkan tema arsitektur hijau pada bangunan dan juga lingkungannya. dengan membahas tentang penyelesaian masalah yang ada pada derah tersebut serta kebutuhan prasarana tempat istirahat kendaraan bermotor dan juga penyediaan tempat untuk UMKM dengan tujuan mensejahterakan masyarakat Ampeldento. Metode perancangan yang di terapkan pada perancangan ini yaitu observasi melalui literatur serta melakukan survey lapangan secara langsung.Hasil yang didapat berupa isu sekitar tapak dan juga dalam tapak, selanjutnya pengumpulan data lalu dilakukan proses analisa, konsep, dan hasil berupa rancangan yang menjawab rumusan masalah yang ada.
CREATIVITY CENTERS FOR CHILDRENS WITH MENTALLY RETARDED DI KOTA MALANG TEMA: BIOPHILIC DESIGN Akhmad Rizky; Suryo Tri Harjanto; Debby Budi Susanti
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 7 No 01 (2023): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyandang tuna grahita merupakan kondisi dimana seseorang memiliki hambatan terkait cara berperilaku serta kemampuan intelektual dibawah rata-rata. Kota Malang berupaya mewujudkan kota inklusi, namun fasilitas yang diberikan belum mengakomodasi penyandang disabilitas. Sehingga muncul gagasan Perancangan Creativity Centers for Childrens with Mentally Retarded sebagai fasilitas pengembangan kreativitas bagi anak-anak tuna grahita di kota Malang dengan metode perancangan deskriptif mulai dari pendekatan isu dan masalah hingga pendekatan analisa dan konsep rancangan. Pada kondisi saat ini perkembangan lingkungan dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Menurut Terrapin (2014) Biophilic Design hadir dengan prinsip menghubungkan kembali interaksi antara manusia dengan alam yang telah pudar. Creativity Centers for Childrens with Mentally Retarded dengan tema Biophilic Design diharapkan dapat memberikan tempat untuk mengembangkan potensi kreativitas dengan menyesuaikan kebutuhan dan perilaku anak-anak tuna grahita.
REDESAIN TERMINAL MADYOPURO TIPE C DI KOTA MALANGTEMA: ARSITEKTURMETAFORA Alif Rizqi Agung Subekti; Debby Budi Susanti; Bayu Teguh Ujianto
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 7 No 01 (2023): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Redesain Terminal Madyopuro Tipe C di Kota Malang merupakan fasilitas pendukung untuk pariwisata di Kota Malang, Yang memiliki tujuan untuk memudahkan wisatawan yang sedang berlibur di Malang mencari kendaraan umum untuk mengantarkan wisatawan ke daerah - daerah wisata yang berada di Malang Raya jadi tidak hanya kota saja akan tetapi juga desa yang ada di Malang, isatawan yang ingin berlibur dapat di permudah karena terminal ini juga menjadi titik awal keberangkatan jeep yang akan mengantar penumpanggke Gunung Bromo, Tengger, Semeru. Keberadaan terminal wisataeMadyopuro juga menjadi sisi positif bagi keberadaan angkutan umume (mikrolet) di KotaeMalang agar lebih aktif beroperasi dan dapat meningkatkan perekonomian warga. Dimana mikrolet tersebut nantinya dapat mengangkut wisatawan dari hotel dan stasiun untuk diturunkan di terminalewisata Mdyopuro kemudian dilanjutkanperjalanan dengan transportasi lain. Dengan demikian diharapkan sebagai terminal ini bisa di jadikan terminal wisata yang dapat mengantarkan wisatawan lokal atau punmanca negara yang berlibur di Kota Malang agar tidak kesulitan mencari kendaraan umum.
PUSAT PERTUNJUKAN SENI TARI TRADISIONAL DI KOTA MAKASSAR TEMA: ARSITEKTUR NEO-VERNAKULAR Andi Muh Bahrul Ulum Aaz; Gaguk Sukowiyono; Debby Budi Susanti
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 7 No 01 (2023): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seni Tari di Indonesia merupakan seni warisan budaya dan keanekaragaman suku bangsa Indonesia yang memiliki keunikan masing-masing, khusunya seni tari yang berada di provinsi Sulawesi Selatan yang dimana berbagai tarian yang berbagai asal daerah, seperti Makassar, Bugis, Toraja, dan Mandar. Dengan menggunakan tema Arsitektur Neo Vernakular yaitu pencampuran antara unsur modern, budaya, pola pikir, kepercayaan, tata letak, religi dan lain-lain. Dengan menggunakan bentuk dari dasar bangunan rumah Tradisional Toraja pada Gedung Pusat Pertunjukan Seni Tari Tradisional di Kota Makassar, yang memiliki ciri khas bentuk atap yang memiliki kemiripan dengan garis tanduk kerbau dengan adanya bangunan tersebut diharapkan Gedung ini mampu menjadi jembatan bagi para pelaku seni khusunya daerah Sulawesi Selatan serta menjadi wadah bagi para pelaku seni untuk mengekspresikan tarian mereka dan diharapkan pula Gedung ini mampu menjadi ikon bangunan Kebudayaan di Sulawesi Selatan yang mencakup kegiatan seni dan budaya.
PERPUSTAKAAN UMUM DI KOTA MALANG TEMA: ARSITEKTUR MODERN Carmen do R. B. Gonçalves; Breeze Maringka; Debby Budi Susanti
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 7 No 01 (2023): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perpustakaan Kota sangat penting bagi kehidupan budaya dan pendidikan negara karena merupakan satu-satunya perpustakaan yang melayani semua tingkatan lembaga perpustakaan, khususnya bagi masyarakat kota Malang. Perpustakaan bertujuan sebagai tempat penelitian, pelestarian budaya bangsa, dan rekreasi ilmiah agar kecintaan membaca dapat dikembangkan guna memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan. Perpustakaan Umum Kota Malang bertujuan untuk menjadi tujuan utama bagi anak-anak dan remaja untuk mengembangkan kecintaan membaca sejak dini. Sehingga perancangan sistem pelayanan dan bangunan perpustakaan sesuai dengan tema arsitektur modern yang mengikuti pola dan kebutuhan pengunjung. Gedung perpustakaan didesain semenarik mungkin, dengan desain interior yang sesuai, sehingga pengunjung dapat dengan nyaman menggunakan fasilitas yang tersedia di perpustakaan. Desain interior, cat dan elektronik untuk mendukung kebutuhan akses pengunjung dan memfasilitasi kebutuhan membaca dan aktivitas lainnya.
MUSEUM PERJUANGAN DI DILI TIMOR-LESTE TEMA: ARSITEKTUR MODERN Marcelina A.DaC.Belo; Breeze Maringka; Debby Budi Susanti
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 7 No 01 (2023): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Timor Leste adalah negara dengan warisan budaya yang unik dan unik. Kebudayaan didefinisikan sebagai salah satu kategori state-building dalam UU RDTL, pasal-pasal, karena kebudayaan merupakan identitas masyarakat suatu negara (country), khususnya di Timor-Leste berdasarkan Undang-Undang RDTL psl; 59, ayat 1-5 tahun 2002. Namun pembangunan Museum budaya yang belum ada di Timor leste, sehingga masyarakat disana belum mengetahui tentang benda-benda bersejarah yang masih ada di 13 kota di Timor Leste. Maka muncullah sebuah ide untuk membangun sebuah Museum Perjuangan, Museum adalah tempat (berupa gedung dan sebagainya) untuk menyimpan dan memelihara benda-benda peninggalan sejarah dan sebagainya dan yang mempunyai fasilitas memadai dan mampu menanpung barang-barang koleksi yang bersejarah makah dari itu bangunan tersebut akan lebih memiliki nilai arsitektural jika mengunakan tema arsitektur modern.
PUSAT PERBELANJAAN KREATIF DAUR ULANG SAMPAH DI KOTA MALANG TEMA: EKOLOGI ARSITEKTUR Ragil Panji Irawan; Debby Budi Susanti; Budi Fathony
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 7 No 01 (2023): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan jumlah penduduk Kota Malang yang melonjak masih menjadi permasalahan krusial yang harus dibenahi para pemangku kepentingan di Kota Malang. Dengan kata lain, pertumbuhan penduduk yang signifikan tersebut mengakibatkan permasalahan sampah yang semakin parah. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis menawarkan sebuah solusi agar sampah semakin terurai secara maksimal. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah menyulap sampah-sampah tersebut menjadi barang yang bernilai ekonomi dengan membuat suatu tempat Pusat Perbelanjaan Kreatif Daur Ulang Sampah di Kota Malang. Teknik analisa data yang digunakan diantaranya dengan melakukan studi banding dan studi komparasi. Selanjutnya, landasan teori yang digunakan adalah, PERMEN (Peraturan Kementerian) PUPR No. 03/PRT/M/2013 dan Teori dari Heinz & Bambang tahun 1998, mengenai Dasar-dasar Eko Arsitektur. Berdasarkan hasil rancangan penulis sekaligus pengembang dapat disimpulkan bahwa dalam merancang suatu bangunan, terutama Pusat Perbelanjaan Kreatif Daur Ulang Sampah yaitu perlu nya merancang tapak berdasarkan undang-undang terkini. Selain hal tersebut, pemilihan material bangunan juga perlu diperhatikan agar membentuk suatu fasad bangunan yang bisa digunakan untuk jangka panjang.
KONSEP RANCANGAN TAMAN REKREASI UNTUK PEMANFAATAN LAHAN TERBUKA HIJAU DI PUNCAK DIENG, KECAMATAN DAU, KABUPATEN MALANG Breeze A. S. Maringka; Gaguk Sukowiyono; Debby Budi Susanti
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 8 No 1 (2024): PAWON: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/pawon.v8i1.6063

Abstract

KONSEP RANCANGAN TAMAN REKREASI UNTUK PEMANFAATAN LAHAN TERBUKA HIJAU DI PUNCAK DIENG, KECAMATAN DAU, KABUPATEN MALANG Breeze A. S. Maringka Dosen Prodi Arsitektur, Fak. Teknik Sipil dan Perencanaan, ITN Malang e-mail: breezemaringka@gmail.com Gaguk Sukowiyono Dosen Prodi Arsitektur, Fak. Teknik Sipil dan Perencanaan, ITN Malang e-mail: gaguksukowiyono@yahoo.com Debby Budi Susanti Dosen Prodi Arsitektur, Fak. Teknik Sipil dan Perencanaan, ITN Malang e-mail: budisusantidebby@gmail.com ABSTRAK Desa Kalisongo dulunya terkenal sebagai kawasan perkebunan rakyat yang menghasilkan jeruk, namun pada perkembangannya lahan perkebunan mulai hilang dan tergantikan oleh semakin berkembangnya perumahan-perumahan. Cepatnya pertumbuhan perumahan yang disediakan oleh pengembang membuat timbulnya permasalahan pada fasilitas sosial dan fasilitas umum yang kurang diperhatikan, dan lebih parah lagi ruang terbuka hijau pada desa ini tidak terawat yang memberi kesan kumuh. Proses desain yang dilakukan berdasarkan referensi dan penyesuaian dari teori Bryan Lawson. Berdasarkan analisis penyusunan konsep pintu masuk ke dalam taman dibagi menjadi pintu masuk utama dan pintu masuk pendukung. Tugu Identitas dibuat minimalis dan sederhana dengan menggunakan beton lalu diberi batu alam sebagai penutup permukaannya dan diberi tulisan identitas menggunakan material aluminium komposit. Hardscape pedestrian menggunakan material paving block warna merah dilengkapi dengan guiding block warna kuning. Hardscape area bermain berisi terowongan. Hardscape area baca menggunakan tempat duduk yang dibentuk abstrak. Hardscape area santai berbentuk lingkaran mengelilingi pusat taman/titik fokus utama taman. Hardscape area olahraga didesain mengikuti bentuk tapak. Hardscape area parkir meliputi paving sebagai penutup tanah, atap kanopi parkiran motor, rak sepeda. TPS menggunakan hardscape berupa dinding. Kata kunci : Rancangan Taman Rekreasi, Lahan Terbuka Hijau ABSTRACT Kalisongo Village was once famous as a people's plantation area that produced oranges, but in its development, the plantation land began to disappear and was replaced by the development of housing estates. The rapid growth of housing provided by developers has created problems with social facilities and public facilities that have received little attention, and even worse, the green open spaces in this village are not maintained which gives the impression of slums. The design process was carried out based on references and adjustments from Bryan Lawson's theory. Based on the analysis of the drafting of the concept, the entrance to the park is divided into the main entrance and the supporting entrance. The Identity Monument is made minimalist and straightforward by using concrete and then giving natural stone as a surface covering and giving identity inscription using aluminum composite material. Pedestrian hardscape uses red paving block material supplemented with yellow guiding blocks. The hardscape of the play area contains tunnels. The hardscape of the reading area uses an abstract-shaped seat. Hardscape relaxing area in a circle around the center of the garden/the main focal point of the garden. The hardscape of the sports area is designed to follow the shape of the site. The hardscape of the parking area includes paving as ground cover, a canopy roof for motorbike parking, and bicycle racks. TPS uses hardscape in the form of walls. Keywords : Recreational Park Design, Green Open Land PENDAHULUAN Desa Kalisongo adalah desa yang ada di Kecamatan Dau. Kabupaten Malang yang tumbuh berkembang menjadi kota. Desa ini dulunya terkenal sebagai kawasan perkebunan rakyat yang menghasilkan jeruk, namun pada perkembangannya lahan perkebunan mulai hilang dan tergantikan oleh semakin berkembangnya perumahan-perumahan. Cepatnya pertumbuhan perumahan yang disediakan oleh pengembang membuat timbulnya permasalahan pada fasilitas sosial dan fasilitas umum yang kurang diperhatikan, dan lebih parah lagi ruang terbuka hijau pada desa ini tidak terawat yang memberi kesan kumuh. Terdapat juga permasalahan pada sarana untuk bersosialisasi, olahraga dan rekreasi untuk masyarakat di lingkungan tersebut yang tidak memadai. Dengan memperhatikan kondisi yang ada, selanjutnya masyarakat telah mengusulkan penyediaan sarana rekreasi dan olahraga pada lahan terbuka hijau yang sudah ada tetapi kurang terawat kepada pengembang dan kepala desa. Sesuai dengan usulan tersebut maka Kepala Desa telah permintaan bantuan kepada LPPM ITN Malang agar dapat memberikan bantuan teknis berupa penugasan kepada Tim Dosen dan Mahasiswa untuk melaksanakan perencanaan taman bermain pada lahan terbuka hijau yang sudah ada, lahan tersebut memiliki luas total 2.309,65 m2. Lokasi tapak berada pada pertemuan antara Perumahan Puncak Dieng Eksklusif dengan Bukit Dieng Permai dan Akses jalan Istana Dieng serta Lembah Dieng. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Tanam Pengertian taman secara umum adalah sebuah lahan terbuka hijau dengan luasan tertentu didalamnya terdapat pepohonan, perdu, rerumputan, semak, dan sebagainya yang dapat digabungkan dengan bahan lainnya yang telah dikreasikan. Berdasarkan peraturan oleh (Menteri Pekerjaan Umum, 2008) tentang Pedoman Penyedian dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan, pengertian ruang terbuka hijau adalah berupa area jalur, memanjang atau mengelompok yang umumnya bersifat terbuka dan tempat tumbuh beberapa tanaman yang tumbuh secara alamiah ataupun yang sudah direncanakan. Menurut (Ashihara, 1970), selain indah secara estetika, dalam perancangan taman perlu adanya proses penataan dan pemilihan secara detail pada setiap elemen-elemen taman yang dapat membuat taman menjadi lebih fungsional. Adapun 3 kategori klasifikasi elemen taman, yaitu: Berdasarkan jenis dasar elemen ; Elemen alami (ciptaan Tuhan). Elemen non-alami (buatan manusia) Berdasarkan kesan yang ditimbulkan ; Elemen lunak (soft material), Seperti tanaman, air, satwa. Elemen keras (hard material), seperti, patung, pagar, paving, bangku taman, pergola, lampu taman dan kolam. Berdasarkan kemungkinan perubahan. Elemen mayor (elemen yang sulit diubah), contohnya seperti pantai, gunung, sungai, kabut, hujan, suhu, kelembaban udara, angin, radiasi matahari, angin dan petir. Elemen minor (elemen yang dapat diubah) contohnya seperti, tanaman, bukit kecil, sungai kecil dan elemen buatan manusia. 2.2. Teori Tema Rancangan Taman Menurut (BMKG Stasiun Klimatologi Kelas II Jawa Timur, 2021) Iklim tropis umumnya berada pada rentang 0° - 23° lintang utara dan lintang selatan dari belahan bola dunia. Indonesia termasuk dalam iklim tropis karena terletak tepat di sekitar garis katulistiwa. Menurut (Susanto, 1984) modernisasi adalah proses pembangunan kesempatan yang diberikan oleh perubahan demi kemajuan. Kesimpulan Tema Rancangan Taman Berdasarkan Teori 1) Taman Tropis Taman tropis adalah perpaduan dalam kombinasi banyak jenis tanaman dengan berbagai jenis varian jenis tumbuhan dan tanaman yang tumbuh subur dengan adaptasi iklim tropis. 2) Taman modern Pengertian taman modern disini adalah sebuah taman yang memiliki wahana dan alat-alat bermain lebih modern dan beda dari wahana dan alat-alat bermain pada taman bermain konvensional lainya, selain dari aspek wahana dan alat bermain, konsep modern ini juga akan diterapkan pada pola-pola hardsacape pada taman dengan unsur gradasi dan kontras. 3) Taman Tropis Modern Konsep taman bermain tropis dengan sentuhan modern, konsep taman ini adalah desain taman yang menerapkan prinsip-prinsip perancangan taman tropis yang dikombinasikan dengan unsur-unsur modern wahana bermain ataupun melalui pola hardscape taman. Selain menggunakan tanaman tropis, pada konsep taman ini pemilihan jenis tanaman juga dapat menerapkan jenis tanaman non-tropis METODE PENYUSUNAN KONSEP RANCANG Menurut Lawson (2005) peta proses desain menunjukan negosiasi antara permasalahan dan solusi dengan masing-masing dilihat sebagai refleksi dari analisis, sintetis, dan evaluasi, namun dalam peta tersebut tidak menunjukan arah aliran dari satu aktivitas ke beberapa aktivitas lainya atau titik awal dan akhir. Diagram 1. Peta Umum Proses Desain Sumber : (Lawson, 2005) Analisis adalah urutan dan penataan masalah, Sintetis dicirikam oleh sebuah upaya untuk berkembang dan menciptakan respon terhadap permasalahan dan memberikan solusi. Evaluasi melibatkan evaluasi kritis yang disarankan solusi terhadap tujuan yang telah diidentifikasi dalam fase analisis. Sebagai tolak ukur dalam proses perancangan konsep rancangan taman rekreasi untuk pemanfaatan lahan terbuka hijau di Puncak Dieng, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Berikut merupakan peta proses desain yang dilakukan berdasarkan referensi dan penyesuaian dari teori Bryan Lawson: Diagram 2. Penyesuaian Peta Proses Desain Sumber : Analisa Pribadi, 2022 Berikut merupakan kerangka atau alur proses dalam penyusunan konsep rancang taman untuk pemanfaatan lahan terbuka hijau di Puncak Dieng, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Diagram 3. Kerangka alur proses penyusunan konsep rancangan taman Sumber : Dokumen Pribadi, 2022 ANALISIS PENYUSUNAN KONSEP Konsep Pintu Masuk Taman Pintu masuk ke dalam taman dibagi menjadi pintu masuk utama dan pintu masuk pendukung. Pintu masuk utama didesain dengan jalur yang tegas dan lurus menuju ke arah pusat taman yaitu pohon beringin. Komponen hardscape yang dipakai sebagai jalur adalah paving block berwarna merah dan guiding block berwarna kuning dengan lebar jalur 3 meter serta diberi lampu taman sebagai penerang pintu masuk. Komponen softscape yang ada pada pintu masuk utama berupa rumput gajah mini dan pohon tanjung. Gambar 1. Konsep Pintu Masuk Utama. Sumber : Dokumen Pribadi, 2022 Pintu masuk pendukung juga didesain tegas lurus menuju pusat taman dengan diberi tangga menuju area duduk dengan tinggi per anak tangganya 10 cm, lebar anak tangga 50 cm, lebar tangga 300 cm, jumlah anak tangga 7 buah dan lebar bordes 4,55 m. Komponen hardscape yang dipakai sebagai jalur adalah paving block berwarna merah dan guiding block berwarna kuning dengan ukuran jalurnya adalah 3 meter serta diberi lampu taman sebagai penerang pintu masuk. Softscape yang ada pada pintu masuk pendukung ada pohon pucuk merah, rumput gajah mini, dan pohon palem raja. Gambar 2. Konsep Pintu Masuk Pendukung 01. Sumber : Dokumen Pribadi, 2022 Gambar 3. Konsep Pintu Masuk Pendukung 02. Sumber : Dokumen Pribadi, 2022 Konsep Tugu Identitas Tugu Identitas dibuat minimalis dan sederhana dengan menggunakan beton lalu diberi batu alam sebagai penutup permukaannya dan diberi tulisan identitas menggunakan material aluminium komposit. Gambar 4. Konsep Tugu Identitas Depan Parkir. Sumber : Dokumen Pribadi, 2022 Gambar 5. Konsep Tugu Identitas Pinggir Jl. Terusan Dieng Sumber : Dokumen Pribadi, 2022 Konsep Pedestrian Hardscape pedestrian menggunakan material paving block warna merah dilengkapi dengan guiding block warna kuning dengan lebar jalur pedestrian adalah 1,5 meter. Gambar 6. Konsep Pedestrian Sumber : Dokumen Pribadi, 2022 Konsep Area Bermain Hardscape area bermain berisi terowongan diameter 1,85 meter dengan material beton warna kuning dan garis outline dengan perkerasan lantai acian warna ungu. Fasilitas yang diterapkan pada tempat bermain berupa wahana putaran dan area bermain pasir. Gambar 7. Konsep Area Bermain Sumber : Dokumen Pribadi, 2022 Konsep Area Baca Hardscape area baca menggunakan tempat duduk yang dibentuk abstrak sehingga menimbulkan kesan modern dan dibuat memanjang agar menimbulkan efek garis fokus kearah pusat taman. Material yang dipakai pada tempat duduk adalah beton yang area sampingnya ditempel dengan batu alam. Grass block dipakai sebagai penutup tanah. Softscape yang diterapkan pada area taman adalah tanaman penutup tanah (Rumput Gajah Mini), tanaman pembatas (Rumput Boxwood). Gambar 8. Konsep Area Baca Sumber : Dokumen Pribadi, 2022 Konsep Area Santai Hardscape area santai berbentuk lingkaran mengelilingi pusat taman/titik fokus utama taman. Meliputi tempat duduk beton yang bagian sampingnya dilapisi batu alam dan penutup tanahnya menggunakan paving block warna merah dan abu-abu dilengkapi guiding block warna kuning. Softscape yang ada pada area santai meliputi pohon beringin sebagai tanaman peneduh dan pusat taman/titik fokus utama taman, pohon kerai payung sebagai tanaman peneduh. Gambar 9. Konsep Area Santai Sumber : Dokumen Pribadi, 2022 Konsep Area Olahraga Hardscape area olahraga didesain mengikuti bentuk tapak yaitu segitiga dengan diberi garis pedestrian pada area olahraga sebagai pembatas zona fitness dan zona callistenic material pedestrial yang berwarna kuning menggunakan acian dan untuk penutup tanahnya menggunakan grass block. Fasilitas yang disediakan yaitu alat fitness taman dan tiang olahraga callistenic. Softscape meliputi palm putri sebagai tanaman peredu dan rumput boxwood sebagai tanaman pembatas. Gambar 10. Konsep Area Olahraga Sumber : Dokumen Pribadi, 2022 Konsep Area Parkir Hardscape area parkir meliputi paving sebagai penutup tanah, atap kanopi parkiran motor, rak sepeda. Softscape meliputi pohon pucuk merah sebagai tanaman perdu. Gambar 11. Konsep Area Parkir Sumber : Dokumen Pribadi, 2022 Konsep TPS TPS menggunakan hardscape berupa dinding sebagai pembatas dan softscape berupa bambu jepang dan lidah mertua sebagai perdu untuk mengurangi bau yang ditimbulkan sampah. Gambar 12 Konsep Tempat Pembuangan Sampah Sumber : Dokumen Pribadi, 2022 Lanskap Taman Gambar 13. Site Plan Sumber : Dokumen Pribadi, 2022 Gambar 14. Mata Burung Sumber : Dokumen Pribadi, 2022 DAFTAR PUSTAKA Arifn, H. S. (2006). Penjagaan tanaman hiasan tampil menawan. Jakarta: Synergy Media. Ashihara, Y. (1970). Exterior Design in Architecture. New York: Van Nostrand Reinhold. BMKG Stasiun Klimatologi Kelas II Jawa Timur. (2021). Buku Saku Klimatologi - Iklim dan Cuaca Kita. Kota Malang: BMKG Stasiun Klimatologi Kelas II Jawa Timur. Hartati, A., & Ernawati, J. (2018). Pola Pemanfaatan RUang Pada Taman Tematik di Kota Malang (Studi Kasus : Merbabu Family Park dan Taman Slamet). Doctoral dissertation, Universitas Brawijaya. Lawson, B. (2005). How Designers Think. Routledge. Menteri Pekerjaan Umum. (2008). 05/PRT/M/2008 Tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan. Susanto, A. S. (1984). Sosiologi Pembangunan. Kota Surakarta: Bina Cipta. Wahyuni, E., & Qomarun. (2013). Identifikasi Lansekap Elemen Softcape dan Hardscape Pada Taman Balekambang Solo. Sinektika Vol.13 No.2, 116.
Co-Authors Adhi Widyarthara Ahdari Muharrar Ahmad Ifananda Dwi Rama Akbar Rohmadhona Akhmad Rizky Alif Rizqi Agung Subekti Amar Rizqi Afdholy Andi Muh Bahrul Ulum Aaz Anindya Dewi Afu Novanty Antonio Heltra Pradana Aprilia Hartini Rianingtyas Arya Yusril Akbar Kusumah Asa Hening Arista Putri Aulia Khairunnisa Bambang Joko Wiji Utomo Bayu Teguh Ujianto Breeze Maringka Budi Fathony Carmen do R. B. Gonçalves Carry Umi Zaindriminati Dafriandra Dwikurniawan Sose Daim Triwahyono Devaredo Dian Rizky Suryo Basuki Dony Hermawan Endri Septian Eraluisa Delladebora Isabelita Fachrudin Saputra Farida Novia Fariz Hidayat Fathullaeni Francisco Fidel Dos Reis Monteiro Gaguk Sukowiyono Gatot Adi Susilo Ghoustanjiwani Adi Putra Hadi Siswondo Hamidan Ainuddin Wibawa Supriyadi Hamka Herman Farozi Jarot Wahyono Joy Debby Purwaningtyas Komang Ayu Laksmi Harshinta Sari Lalu Mulyadi Linda Setyowati M. Nelza Mulki Iqbal M.Revy Revanza Maksimilianus Jata Marcelina A.DaC.Belo Marchita Putri Maharani Maria Istiqoma Maria Ratu Santa Insani Maringka, Breeze A. S. Maulana Argya Hari Pratama Mayang Rizky Rian Winney Midarasta Kuswinda Moh. Syahru Romadhon Sholeh Muhammad Agung Bahroni Muhammad Ikhsan Nuji Triono Muhammad Ilham Safi`ii Muhammad Khafid Kadafi Muhammad Nashrulloh Bats Muhammad Nelza Mulki Iqbal Muhammad Robi Muhammad Syahdi Lazuardi Mujiburahim Nabilah Ailsandira Nur Shafira Rismasari Putri Herlia Pramitasari Rafli Zulfian Ragil Panji Irawan Redi Sigit Febrianto Riffilia Asokawati Susanto Rika N.P. Pamungkas Rina Sry Septiani Putri Yamin Rischika Berliana Dewi Andriyanto Rista Lolok Rolando Ruth Dyan Novitasari Darius Salsabil Zahiyah Adiski Satria Aditya Perkasa Simplisius Suhardi Durhubin Soeranto Darsopuspito Solly Aryza Sri Winarni Suryo Tri Harjanto Syamsul Arifin Tri Poespowati Trisnaldi Ulfa Arjuna Yunianto Yudha Prasetya Hukom Yugo Adi S