Diabetes melitus tipe 2 merupakan penyakit kronis yang tidak hanya memengaruhi aspek fisiologis pasien, tetapi juga berdampak terhadap kualitas hidup secara menyeluruh. Upaya pengelolaan penyakit ini menuntut peran aktif pasien dalam mengelola kondisi diri (self-management) dan memiliki keyakinan terhadap kemampuan pribadi (self-efficacy). Kedua faktor tersebut diyakini dapat memengaruhi kualitas hidup pasien dalam jangka panjang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan self-management dan self-efficacy terhadap kualitas hidup pasien diabetes melitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Wara Utara Kota, Kota Palopo Tahun 2025. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Wara Utara Kota, Kota Palopo, pada bulan Mei hingga Juni 2025. Populasi berjumlah 128 pasien dengan usia 20–79 tahun, dan sampel sebanyak 97 orang ditentukan dengan rumus Slovin menggunakan teknik simple random sampling. Instrumen yang digunakan terdiri dari kuesioner SDSCA, DMSES, dan WHOQOL-BREF, sedangkan data dikumpulkan melalui angket (data primer) dan dokumentasi (data sekunder). Hasil menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara self-management dengan kualitas hidup (nilai p = 0,002), serta antara self-efficacy dengan kualitas hidup (nilai p = 0,003). Self-management dan self-efficacy memiliki peran penting dalam peningkatan kualitas hidup pasien diabetes melitus tipe 2, sehingga intervensi edukatif berbasis pemberdayaan pasien perlu diterapkan secara berkelanjutan di tingkat layanan primer.