Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

FENOMENA AWAN CUMULONIMBUS DALAM AL-QUR'AN Maya, Rahendra
Al - Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol 2, No 02 (2015): Al-Tadabbur: Jurnal Ilmu Quran dan Tafsir
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (920.099 KB) | DOI: 10.30868/at.v2i02.99

Abstract

Hampir di penghujung tahun 2014 hingga memasuki awal tahun2015, Indonesia, khususnya dunia penerbangannya, dikejutkan dengan kecelakaan (plane crasht) yang menimpa salah satu maskapai penerbangan dari Malaysia. Walaupun banyak pihak yang menyatakan bahwa   peristiwa   tersebut   diprediksi   umumnya  karena   kesalahan manusia  (human error),  kegagalan  mesin  (mechanical failure) dan faktor alam atau cuaca (enviromental atau weather), namun tak ayal banyak pula yang berpendapat faktor utamanya karena menabrak atau terkena  pengaruh  awan,  yang  kemudian  ramai  dibicarakan  sebagai awan cumulonimbus.Dalam perspektif seorang Muslim, walaupun ketiga faktor di atas dapat saja menjadi penyebab terjadinya kecelakaan, namun yang pasti dan tidak boleh dilupakan bahkan harus diyakini benar bahwa hal itu terjadi  karena takdir  Allah SWT. Di samping itu,  hal lainnya yang menarik adalah bagaimanakah perspektif al-Qur‘an dan al-Hadits serta para  ulama  Islam tentang  fenomena  awan  cumulonimbus tersebut? Dan adakah hubungannya dengan kemukjizatan ilmiah al-Qur‘an? Keyword:  fenomena awan,  kemukjizatan  al-Qur‘ân, kemukjizatanilmiah dalam al-Qur‘ân
KONSEP AL-'ITTIBA DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN DAN HADITS Maya, Rahendra
Al - Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol 1, No 01 (2014): Al-Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Quran dan Tafsir Vol 1 No. 01 Juli 2014
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1136.85 KB) | DOI: 10.30868/at.v1i01.167

Abstract

Dalam bahasa Indonesia, secara literal-linguistik term “al- ittibā’” berarti mengikuti. Namun setelah berproses serta membentuk makna  dan  pengertian  spesifik  yang  terstruktur,  termasuk berdasarkan   perspektif  al-Qur‘an  dan  Hadits,  yang  dimaksud al- ittibā’ tidak sama sekali dimaksudkan untuk mengikuti sembarangan orang atau siapa saja. Karena al-ittibā’ yang dimaksud adalah mengikuti Rasulullah    (ittibā’  Rasūl  Allah), Nabi  terakhir  yang diutus Allah , sebagaimana firman-Nya:                     “Katakanlah:   “Jika  kalian  (benar-benar)   mencintai  Allah, maka ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosa kalian.”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S. Āli ’Imrān [3]: 31) Keyword:  Ittiba’, Konsep al-Ittiba’
KONSEP AL-ṢIRᾹṬ AL-MUSTAQĪM DALAM AL-QUR`AN (Studi Tafsir Tematik Ayat-ayat yang Menjelaskan Term Al-Ṣirāṭ Al-Mustaqīm) Rahman, Arief; Maya, Rahendra; Sholahudin, Sholahudin
Al - Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol 3, No 02 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1066.599 KB) | DOI: 10.30868/at.v3i02.317

Abstract

Tulisan ini mendiskusikan tentang salah satu term dalam al-Qur’an yaitu kata  Al-Ṣirāṭ Al-Mustaqīm yang diungkapan Allah dalam banyak surat.  Untuk menggali makna tersebut penulis menelusuri dan mengkajinya berdasarkan pandangan mufassir dan sarjana muslim terhadapnya. Secara ringkas penulis simpulakan bahwa Al-Ṣirāṭ Al-Mustaqīm adalah satu-satunya jalan kebenaran yang dapat menghantarkan seseorang menuju Allah dan surga-Nya. Jika ditelusuri melalui lembaran sejarah, akan didapati bahwa penyimpangan dari  Al-Ṣirāṭ Al-Mustaqīm disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya syubhat/kebodohan, shahwat/hawa nafsu, dan juga dikarenakan peranan setan dalam menjerumuskan manusia sangat dominan. Adapun pendekatan dalam penulisan artikel ini adalah melalui pendekatan kepustakaan dengan mengkaji  dan menelaah sumber data yang berkaitan dengan kata Al-Ṣirāṭ Al-Mustaqīm dalam al-Qur’an. Dalam artikel ini penulis mendapatkan adanya perbedaan pemaknaan antar mufassir terhadap kata al-Ṣirāṭ al-Mustaqīm yang terdapat dalam al-Qur’an. Sebagian mereka ada yang menyatakan bahwa Al-Ṣirāt al-Mustaqīm adalah Islam, ada yang menyatakan Al-Ṣirāt al-Mustaqīm adalah al-ḥaqq (kebenaran), lainnya lagi berkata bahwa al-Ṣirāṭ al-Mustaqīm, adalah Nabi Muhammad  dan kedua sahabatnya, Abu Bakar dan Umar rodhiallahu an’hu.
PENAFSIRAN AL-SA‟DÎ TENTANG KONSEP AL-TASKHÎR Maya, Rahendra
Al - Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol 2, No 03 (2017): Al-Tadabbur: Jurnal Ilmu Quran dan Tafsir
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (728.267 KB) | DOI: 10.30868/at.v2i03.192

Abstract

Allah S.W.T. menciptakan dan mempersiapkan alamsemesta serta kemudian menundukkan dan memudahkannya untuk seluruh kepentingan, kebutuhan,dan kemashlahatan hamba-hamba-Nya, spesifiknya untukdan bagi umat manusia seperti yang telah dideskripsikanAllah S.W.T. dalam banyak ayat Al-Qur„an. Konsep inikemudian dikenal dan dinyatakan sebagai konsepketundukan atau pengendalian alam semesta (nazhariyyahal-taskhîr). Konsep ini ternyata sangat terkait dengan relasieksploratif antara manusia sebagai hamba Allah S.W.T.dengan alam semesta yang melingkupi dan ada di sekitarmereka (‟alâqah al-taskhîr, ‟alâqah baina al-insân wa alkaun);yang juga terkait erat dengan relasi antara merekadengan-Nya sebagai Rabb, yaitu dalam bingkai peribadatankepada-Nya (‟alâqah al-‟ibâdah, ‟alâqah baina al-insân waAl-Khâliq). Untuk mengetahui dan memahami tentangkonsep al-taskhîr tersebut dapat ditempuh melaluipenafsiran salah seorang ahli tafsir terhadap ayat-ayat altaskhîrdalam karya tafsirnya. Di antaranya melaluipenafsiran salah satu ulama kontempor yaitu Al-Sa‟dîdalam karyanya, kitab Taisîr Al-Karîm Al-Rahmân fî TafsîrKalâm Al-Mannân. Keyword: penafsiran, al-taskhîr, konsep al-taskhîr.
ATENSI AL-QUR’AN TERHADAP ANAK YATIM: Studi Al-Tafsir Al-Wasith Karya Wahbah Al-Zuhailî Maya, Rahendra; Sarbini, Muhammad
Al - Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol 3, No 02 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1000.715 KB) | DOI: 10.30868/at.v3i02.315

Abstract

Artikel ini ditujukan untuk mengetahui interpretasi dan penafsiran Wahbah Al-Zuhailî sebagai salah seorang mufassir kontemporer terhadap atensi perhatian yang sangat mendalam dan komprehensif dari ayat-ayat Al-Qur’an kepada anak yatim dengan berbagai bentuk perbuatan baik (ihsân) kepadanya. Yaitu perbuatan baik yang bersifat umum-general dan perbuatan baik dalam wujud khusus lagi terdefinisikan bentuknya; berupa perintah dan larangan terhadap suatu perbuatan baik tertentu kepada yatim tersebut. Penafsiran dan paradigma pemikiran Wahbah Al-Zuhailî sebagai mufassir otoritatif secara spesifik antara lain terdeskripsikan dalam tiga karya tafsir ilmiah populernya, antara lain adalah kitab Al-Tafsîr Al-Wasîth sebagai objek utama studi dalam artikel ini.
PERSPEKTIF AL-QUR’AN TENTANG PERUBAHAN SOSIAL: ANALISIS PENAFSIRAN TERM AL-TAGHYÎR, AL-IBTIL‘, AL-TAMHÎSH, DAN AL-TAMKÎN Maya, Rahendra
Al - Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol 3, No 01 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (633.331 KB) | DOI: 10.30868/at.v3i01.255

Abstract

AbstraksiStudi ini mengkaji topik kajian dan tema pembahasan yang sangat urgen, yaitu tentang perubahan sosial atau transformasi sosial (al-taghyîr al-ijtimâ’î, social change). Hal paling utama adalah tentang keniscayaan terjadinya transformasi sosial tersebut sebagai sebuah sunnatullah dalam realitas kehidupan (sunnah Allah al-kauniyyah) melalui tiga pola atau proses transformasinya. Yaitu proses pengujian atau seleksi (al-ibtilâ‘), pemilahan dan pemilihan (al-tamhîsh), serta proses peneguhan dan penganugerahan kejayaan (al-tamkîn). Pandangan tersebut dideskripsikan berdasarkan perspektif ayat-ayat Al-Qur’an dan sesuai dengan interpretasi para mufassir dalam memahami ayat-ayat yang mengidentifikasi keempat term tersebut. Selain itu, studi ini ditujukan agar masyarakat Muslim dapat memahami dan mampu mewujudkan transformasi sosial yang positif-idealistik-konstruktif di tengah-tengah kehidupan mereka berdasarkan kepada sumber ajaran Islam yang paling fundamental, yaitu ayat-ayat Al-Qur’an Al-Karim dari karya-karya tafsir yang menjelaskannya secara lebih rinci dan luas.AbstractThis study examines the topic of study and the theme of a very urgent discussion, which is about social change or social transformation (al-taghyîr al-ijtimâ'î). The most important thing is the inevitability of such social transformation as a ways of Allah in the reality of life (sunnah Allah al-kauniyyah) through three patterns or process of transformation. That is the process of testing or selection (al-ibtilâ '), sorting and election (al-tamhîsh), and as well as the process of affirming and granting glory (al-tamkîn). The view is described from the perspective of the verses of the Qur'an and in accordance with the interpretations of the exegetes in understanding the verses that identify the four terms. In addition, this study is aimed at enabling Muslim societies to understand and be able to realize a idealistic constructive social transformation in the midst of their lives based on the most fundamental source of Islamic teachings, the Qur'anic works of exegesis that explain it in more detail and broad.Keyword: social change, ways of Allah, al-taghyîr, al-ibtilâ‘, al-tamhîsh, al-tamkîn.
TAFSIR AL-JHILIYYAH DALAM PERSPEKTIF LINTAS MUFASSIR Maya, Rahendra; Nurdin, Irfan Bahar; Heryanto, Budi
Al - Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol 5, No 01 (2020): Al-Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (757.168 KB) | DOI: 10.30868/at.v5i01.818

Abstract

Term Al-jhiliyyah terdapat dalam empat ayat dan empat surat dalam Al-Quran. Artikel ini mengkaji dan menganalisis penafsiran ayat-ayat Al-jhiliyyah tersebut menurut perspektif berbagai mufassir otoritatif dalam karya-karyanya yang populer. Dalam Q.S. li Imrn [3]: 154, jahiliyah adalah persangkaan jahiliyah (zhann Al-jhiliyyah). Dalam Q.S. Al-Midah [5]: 50, jahiliyah berwujud tatanan/sistem hukum yang diberlakukan (hukm Al-jhiliyyah). Dalam Q.S. Al-Ahzb [33]: 33, jahiliyah berbentuk tradisi memamerkan keindahan tubuh/aurat (tabarruj Al-jhiliyyah). Sedangkan dalam Q.S. Al-Fath [48]: 26, jahiliyah merupakan semangat fanatisme yang tidak benar (hamiyyah Al-jhiliyyah).
Implementasi Konsep Guru Keluarga Perspektif Adian Husaini Dalam Membentuk Ketahanan Keluarga di Program Studi Pendidikan Agama Islam di STAI Al-Hidayah Bogor Maya, Rahendra
Khidmatul Ummah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 02 (2023): Khidmatul Ummah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : STAI Al-Hidayah Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/khidmatul.v4i02.5944

Abstract

Salah satu dari tiga pusat pendidikan yang mendesak namun harus terus mendapatkan upaya revitalisasi dan optimalisasi perannya adalah keluarga, yang kita kenal sebagai lingkungan pendidikan informal. Hal ini mendapat banyak perhatian dan kajian dari para pemikir Islam, baik klasik maupun kontemporer. Di kalangan pemikir kontemporer yang menyoroti realitas keluarga sebagai lingkungan pendidikan informal adalah Adian Husaini melalui karyanya yang berjudul “Kiat Menjadi Guru Keluarga: Menyiapkan Generasi Pejuang”. Ide Husaini yang paling mendasar adalah agar orang tua bertanggung jawab terhadap pendidikan anaknya dengan menjadi “guru keluarga”, tidak diserahkan sepenuhnya kepada pihak lain, misalnya sekolah atau pesantren. Menurutnya, setidaknya ada enam tema materi yang harus dijadikan bekal orang tua untuk menjadi guru keluarga, yaitu (1) Wawasan Islam, (2) Pendidikan Anak, (3) Fiqhud Dakwah, (4) Keluarga Sakinah Fiqh, (5) Tantangan Pikiran Kontemporer, dan (6) Sejarah Peradaban Islam. Oleh karena itu, artikel penelitian ini berupaya mendeskripsikan pemikiran Husaini tentang orang tua sebagai guru keluarga dalam kaitannya dengan ketahanan keluarga di era digital dan upaya implementasinya di Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam Perguruan Tinggi Islam Al-Hidayah Bogor kepada para santri di lingkungannya. ruang lingkup akademik dalam perkuliahan pada struktur mata kuliah yang diberlakukan. Metode penelitian dalam artikel ini menggunakan metode kualitatif gabungan antara studi literatur dan studi lapangan, dengan pengumpulan data yang dilakukan melalui studi dokumen, observasi, dan wawancara kemudian untuk dianalisis menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif-interpratetif.
UMRAH ASSISTANCE MANAGEMENT AS A PILGRIM SERVICE STRATEGY AT PT MARCO TOUR & TRAVEL JAKARTA Maya, Rahendra; Sarbini, Muhammad; Kohar, Ade; Al-Muktazam, Zaid
Khidmatul Ummah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 01 (2024): Khidmatul Ummah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : STAI Al-Hidayah Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/khidmatul.v5i01.6894

Abstract

This qualitative field study or case study research was conducted at PT Marco Tour & Travel: Umrah & Haji Jakarta, with data collection techniques carried out through direct ovservations and interviews with Umrah pilgrim on various occasions and experience providing Umrah ritual guidance material from 2018 to the present; especially in the 2023 period, which is quite frequent, accompanied by the opportunity to become an unrah guide which is mandated almost every month. Apart from that, this research is also supported by documentary-literature studies, then descriptive-interpretative analysis in carried out. In this research, it was concluded that the satisfaction of umrah pilgrim and smooth and successfull implemetation of their umrah program is through guidance and accompanying umrah rituals. Therefore, the implementation of Umrah ritual guidance must receive good anttention through peofessional and easy Umrah ritual guidance management, especially based on the flow of planning, organizing, actuating, and controlling.
Struktur Keilmuan Buku Daras Filsafat Manajemen Pendidikan Islam: Tawaran Dalam Tema Pembahasannya Maya, Rahendra; Mufid, Mufid; Sarbini, Muhammad; Alfarisi, Muhammad Fadilah
Islamic Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol. 7 No. 01 (2024): Islamic Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/im.v7i01.5999

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengajukan tawaran tentang tema pembahasan buku daras bagi Mata Kuliah Filsafat Manajemen Pendidikan Islam, dimana berdasarkan rasionalitas ditemukan masih sedikitnya literatur dalam bentuk buku yang menjadi referensinya. Di samping itu, Mata Kuliah Filsafat Manajemen Pendidikan Islam dinyatakan sebagai mata kuliah yang belum matang dan mapan serta tema-tema pembahasannya juga masih belum sistematis dan terarah sesuai dengan struktur bangunan keilmuannya. Penelitian artikel ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan library research. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi dokumentasi dan teknik analisis datanya menggunakan content analysis. Dari hasil penelitian ini, diharapkan tema-tema pembahasan buku referensi atau buku ajar pada Mata Kuliah Filsafat Manajemen Pendidikan Islam dapat lebih sistematis dan terarah sesuai dengan struktur keilmuannya, untuk kemudian dapat menjadi ide dasar dalam penyusunan tema pembahasan dan buku daras mata kuliah tersebut yang mengandung nilai kebaruan (novelty).