Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search
Journal : jurnal abdimas saintika

WASPADAI STROKE SEJAK DINI UNTUK MENCEGAH DAMPAK FATAL: EDUKASI KESEHATAN PADA MASYARAKAT DI PUSKESMAS BELIMBING Angraini, Siska Sakti; Rika Nofia, Vino; Sandra, Rhona; Diana Morika, Honesty; Marlina, Roza; Herlina MP, Andhika
Jurnal Abdimas Saintika Vol 7, No 1 (2025): Mei Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v7i1.3200

Abstract

ABSTRAK Kelurahan gunung sarik merupakan wilayah kerja puskesmas belimbing yang terdiri dari 17 desa, dengan jumlah penderita penyakit tidak menular yang cukup tinggi, termasuk stroke. Stroke merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan utama di indonesia yang sering kali terjadi akibat kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai faktor risiko dan tanda-tanda awal stroke. Faktor risiko utama yang berkaitan dengan stroke antara lain hipertensi, diabetes melitus, kolesterol tinggi, merokok, serta gaya hidup tidak sehat. Rendahnya pemahaman masyarakat mengenai pencegahan dan deteksi dini stroke menjadi tantangan besar dalam upaya menurunkan angka kejadian stroke. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya deteksi dini dan pencegahan stroke melalui edukasi kesehatan. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan penyuluhan interaktif kepada masyarakat di kelurahan gunung sarik. Edukasi ini dilaksanakan selama 1 hari pada bulan mei 2025. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa dari 20 peserta yang mengikuti penyuluhan, sebanyak 18 orang (90%) mengalami peningkatan pemahaman mengenai gejala awal stroke, faktor risiko, serta langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan secara mandiri. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa edukasi kesehatan mengenai stroke sangat penting untuk memberdayakan masyarakat dalam menjaga kesehatan pembuluh darah dan otak, serta mencegah dampak fatal yang ditimbulkan oleh stroke. Disarankan agar kegiatan serupa dilakukan secara berkelanjutan sebagai upaya promotif dan preventif di tingkat layanan primer, khususnya di wilayah kerja puskesmas belimbing.Kata kunci: Stroke, edukasi kesehatan, deteksi dini, pencegahan, penyakit tidak menular                                                                  ABSTRACTGunung Sarik Subdistrict is part of the working area of Belimbing Public Health Center, consisting of 17 villages, with a relatively high number of non-communicable disease (NCD) cases, including stroke. Stroke is one of the leading causes of death and disability in Indonesia, often occurring due to a lack of public awareness regarding risk factors and early warning signs. Major risk factors associated with stroke include hypertension, diabetes mellitus, high cholesterol, smoking, and unhealthy lifestyles. Low levels of public understanding about stroke prevention and early detection remain a significant challenge in efforts to reduce stroke incidence.The aim of this community service activity was to increase public knowledge regarding the importance of early detection and stroke prevention through health education. The method used was an interactive health education session conducted in Gunung Sarik Subdistrict. This educational activity was carried out over one day in May 2025. The results showed that out of 25 participants who attended the session, 22 people (88%) experienced an improvement in understanding the early symptoms of stroke, its risk factors, and preventive measures that can be practiced independently.Based on these findings, it can be concluded that health education about stroke is essential to empower the community in maintaining cerebrovascular and brain health and in preventing the fatal consequences of stroke. It is recommended that similar activities be carried out continuously as part of promotive and preventive efforts at the primary healthcare level, particularly in the working area of Belimbing Public Health Center.Keywords: Stroke, health education, early detection, prevention, non-communicable diseases.
Penerapan Kompres Hangat Leher Sebagai Terapi Non-Farmakologis Dalam Menurunkan Tekanan Darah: Program Edukasi Dan Pelatihan Untuk Penderita Hipertensi Marlinda, Roza; Sandra, Rhona; Rika Nofia, Vino; Sakti Anggraini, Siska; Herlina MP, Andika; Amri, Novita
Jurnal Abdimas Saintika Vol 7, No 1 (2025): Mei Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v7i1.3384

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah secara kronis dengan nilai tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg. Kelurahan Gunung Sarik merupakan daerah wilayah kerja Puskesmas Belimbing yang terdiri dari 17 desa, dengan jumlah penderita penyakit hipertensi yang signifikan. Hipertensi ditandai dengan peningkatan tekanan darah, mengakibatkan kerusakan pada system kardiovaskuler dengan gejalan paling dominan berupa nyeri kepala yang disebabkan oleh kerusakan vaskuler pada seluruh pembuluh perifer. Penatalaksanaan hipertensi dapat dilakukan dengan terapi obat-obatan dan secara non farmakologis salah satunya dengan kompres hangat pada leher. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan dalam mengatasi penyakit hipertensi melalui perawatan mandiri yang dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan. Metode pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat di Kelurahan Gunung Sarik. Edukasi dilaksanakan selama 1 hari di bulan Maret 2025. Hasil dari pengabdian masyarakat ini menunjukkan bahwa dari 25 peserta yang berpartisipasi, sebanyak 23 orang (92%) memahami dan mengetahui cara melakukan kompres hangat pada leher untuk mengatasi sakit atau nyeri pada leher dan kaku kuduk. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini berupa   penyuluhan kesehatan dalam rangka meningkatkan pengetahuan kesehatan. Penerapan metode kegiatan ini dibagi menjadi 3 tahapan, diantaranya sosialisasi, diskusi dan evaluasi kegiatan. Sejumlah 25 orang pasien dan keluarga hadir dalam kegiatan ini. Terdapat perbedaan signifikan pada pengetahuan responden pada sebelum (pretest) dan setelah (posttest) kegiatan. Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi kegiatan rutin sebagai upaya peningkatan pengetahuan pasien dan keluarga di masyarakat.
MIOKARDIUM AKUT SEBAGAI PENENTU KUALITAS HIDUP ( IMA ) Nofia, Vino Rika; Sandra, Rhona; Sakti Anggraini, Siska; Diana Morika, Honesty; Marlinda, Roza; Herlina MP, Andika
Jurnal Abdimas Saintika Vol 6, No 1 (2024): Mei Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v6i1.2568

Abstract

Jurnal Abdimas SaintikaVolume 5 Nomor 1 | https://jurnal.syedzasaintika.ac.idJurnal Abdimas SaintikaSEKOLAHTINGGIILMUKESEHATANSY EDZ NASAITIKAe-ISSN : 2715-4424p-ISSN :2746-797X97MIOKARDIUM AKUT SEBAGAI PENENTU KUALITAS HIDUP( IMA )Vinorikanofia1, Rhona sandra2, Siska Sakti Anggraini3, Honesty Diana Morika4,Roza Marlinda5, Andika Herlina MP6Universitas Syedza SaintikaEmail ; vinorikanofia1511@gmail.comABSTRAKInfark Miokardium Akut (IMA) adalah kondisi medis yang sangat berbahaya dan menjadi salahsatu penyebab utama kematian dan morbiditas di seluruh dunia. IMA memiliki dampak yangsignifikan terhadap kualitas hidup pasien, terutama jika tidak ditangani dengan segera dan tepat.Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai IMA serta strategi pencegahan danpenanganannya merupakan langkah penting dalam pengabdian masyarakat untukmeningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Kegiatan pengabdian masyarakat inibertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai InfarkMiokardium Akut (IMA), termasuk faktor risiko, tanda dan gejala, serta pentingnyapenanganan darurat dan pencegahan. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untukmeningkatkan keterampilan masyarakat dalam melakukan tindakan pencegahan danmemberikan pertolongan pertama yang tepat pada kasus IMA.Kegiatan ini dilakukan melaluiserangkaian penyuluhan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Belimbing Kota Padang , yangmelibatkan tenaga medis dan profesional kesehatan. Metode yang digunakan meliputi ceramahinteraktif, simulasi, demonstrasi, dan diskusi kelompok. Evaluasi efektivitas kegiatan dilakukanmelalui pre- dan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan, serta survei kepuasanpeserta terhadap kegiatan yang dilakukan.Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan yangsignifikan dalam pengetahuan masyarakat mengenai IMA, termasuk faktor risiko sepertihipertensi, diabetes, merokok, dan gaya hidup tidak sehat. Peserta juga menunjukkanpeningkatan pemahaman mengenai tanda dan gejala IMA, serta tindakan pertolongan pertamayang harus dilakukan. Selain itu, terdapat peningkatan kesadaran akan pentingnya pemeriksaankesehatan rutin dan perubahan gaya hidup untuk pencegahan IMA.Kegiatan pengabdianmasyarakat ini berhasil meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai InfarkMiokardium Akut, yang diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas hidupmasyarakat. Partisipasi aktif dan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk tenaga medis,sangat penting dalam kesuksesan program ini. Keberhasilan kegiatan ini menunjukkan bahwaedukasi kesehatan dan intervensi berbasis komunitas dapat memberikan dampak positif yangsignifikan terhadap pencegahan dan penanganan IMA. Program serupa diharapkan dapatditerapkan di komunitas lain untuk memperluas manfaatnya.Kata Kunci: Infark Miokardium Akut, kualitas hidup, pengabdian masyarakat, pencegahanpenyakit, pertolongan pertama.
IMPLEMENTASI SENAM AEROBIC LOW IMPACT PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI PUSKESMAS LUBUK BUAYA Sandra, Rhona; Diana Morika, Honesty; Herlina, Andika; Nofia, Vino Rika; Sakti Anggraini, Siska; Marlinda, Roza
Jurnal Abdimas Saintika Vol 5, No 2 (2023): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v5i2.2146

Abstract

Penyakit diabetes melitus merupakan masalah kesehatan yang kasusnya semakin meningkat. Pengelolaanyang efektif memerlukan pendekatan yang komprehensif. Salah satu komponen penting dalam pengelolaandiabetes adalah olahraga teratur. Senam aerobik low impact menjadi pilihan yang aman dan bermanfaatbagi pasien diabetes. Program kegiatan pengabdian mayarakat di Puskesmas Lubuk Buaya ini mencakupimplementasi senam aerobik low impact untuk pasien diabetes, edukasi tentang penyesuaian individu,jadwal rutin, dan pemantauan yang berkelanjutan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan sensitivitasinsulin, meningkatkan kesehatan jantung, mengurangi stres, dan meningkatkan energi pasien. Program inimelibatkan kolaborasi antara tim medis dan pasien untuk mencapai tujuan. Dengan implementasi programsenam aerobik low impact ini, harapannya adalah pasien diabetes di Puskesmas Lubuk Buaya akanmengalami peningkatan dalam kontrol gula darah, kesejahteraan fisik, dan penurunan risiko komplikasidiabetes. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pasien tentang pentingnyagaya hidup sehat dan aktivitas fisik dalam pengelolaan diabetes. Hasil dari program ini diharapkan dapatmemberikan kontribusi positif dalam upaya mengatasi peningkatan kadar gula darah pasien diabetesmellitus serta menjadi contoh inspiratif bagi upaya serupa di puskesmas dan komunitas lainnya.Kata kunci : Diabetes mellitus, Senam aerobik low impact, Pengelolaan diabetes
EDUKASI PENCEGAHAN COVID-19 DI ERA NEW NORMAL DI PADA ANAK SEKOLAH DASAR MP, Andika Herlina; Morika, Honesty Diana; Nofia, Vino Rika; Anggraini, Siska Sakti; Marlinda, Roza; Sandra, Rhona
Jurnal Abdimas Saintika Vol 4, No 2 (2022): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v4i2.1606

Abstract

Kelurahan Air Tawar Timur merupakan daerah wilayah kerja Puskesmas Air Tawar . Dimana di wilyah kerja ini tedapat beberapa sekolah dasar salah satunya SDIT Buah Hati.Peningkatan kasus Covid-19 masih terus berlanjut tiap harinya menjadikan ini sebagai permasalahan dunia yang dikategorikan sebagai pandemi global (WHO, 2020). Covid-19 adalah penyakit yangdisebabkan oleh turunan coronavirus baru. Tujuan dari kegiatan pengabmas ini adalah Peningkatan pengetahuan tentang pencegahan Covid 19 dengan membentuk sekolah berwawasan promosi kesehatan. Metode pelaksanaan kegiatan ini dengan cara memberikan penyuluhan kesehatan kepada siswa Sekolah Dasar SDIT Buah Hati. Waktu pelaksaan edukasi hanya 1 hari di bulan maret 2022. Hasil dari pengabmas ini diperoleh dari 18 siswa terdapat hampir semua siswa mengerti dan mengetahui cara pencegahan covid 19 yaitu 16 orang (80%).  Berdasarkan hasil kegiatan tersebut yang telah dilakukan, ternyata edukasi pencegahan covid 19 di era new normal sangatlah penting supaya tidak terjadinya perjalanan penyakit menular. Disarankan hasil dari kegiatan ini sebagai acuan bagi petugas kesehatan di Puskesmas Air Tawar dan dapat dilaksanakan ke sasaran siswa sekolah karena ini merupakan pendidikan perilaku secara dini dengan baik dan menimbulkan budaya dan kebiasaan hidup bersih sehat secara mandiri.Kata kunci: edukasi, pencegahan, covid 19, Era New Normal
MENGENAL LEBIH DEKAT PENYAKIT JANTUNG MIOKARDIUM UNTUK DIHUP LEBIH SEHAT: PENDIDIKAN KESEHATAN PADA MASYARAKAT KELURAHAN GUNUNG SARIAK KOTA PADANG Marlinda, Roza; Sandra, Rhona; Rika Nofia, Vino; Sakti Anggraini, Siska; Herlina MP, Andhika
Jurnal Abdimas Saintika Vol 6, No 2 (2024): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v6i2.2736

Abstract

Penyakit Jantung miokardium merupakan keadaan patofisiologis berupa kelainan fungsi jantung, akibat penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah arteri koroner akibat pengendapan lemak dan kolestrol sehingga aliran darah ke jantung menjadi terhambat. Kelurahan Gunung Sarik merupakan daerah wilayah kerja Puskesmas Belimbing yang terdiri dari 17 desa, dengan jumlah penderita penyakit kardiovaskular yang signifikan. Kesehatan miokard membutuhkan perhatian khusus karena menjadi salah sato factor penting untuk fungsi optimal jantung. Kerusakan miokard dapat menyebabkan berbagai kondisi serius seperti infark miokard dan gagal jantung. Faktor risiko terkait kesehatan miokard meliputi hipertensi, diabetes melitus, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, serta rendahnya pengetahuan tentang pencegahan penyakit jantung. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan dalam mengenal lebih dekat penyakit jantung miokard dalam mencegah penyakit jantung melalui perawatan mandiri yang dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan. Metode pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat di Kelurahan Gunung Sarik. Edukasi dilaksanakan selama 1 hari di bulan Maret 2024. Hasil dari pengabdian masyarakat ini menunjukkan bahwa dari 20 peserta yang berpartisipasi, sebanyak 18 orang (90%) memahami dan mengetahui cara menjaga kesehatan miokard dan mencegah penyakit jantung. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini berupa penyuluhan kesehatan dalam rangka meningkatkan pengetahuan kesehatan. Penerapan metode kegiatan ini dibagi menjadi 3 tahapan, diantaranya sosialisasi, diskusi dan evaluasi kegiatan. Sejumlah 20 orang pasien dan keluarga hadir dalam kegiatan ini. Terdapat perbedaan signifikan pada pengetahuan responden pada sebelum (pretest) dan setelah (posttest) kegiatan. Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi kegiatan rutin sebagai upaya peningkatan pengetahuan pasien dan keluarga di masyarakat
SEGERA ATASI HIPERTENSI EMERGENCY SEBELUM TERLAMBAT PADA MASYARAKAT DI KELURAHAN GUNUNG SARIAK MP, Andika Herlina; Rika Nofia, Vino; Diana Morika, Honesty; Sandra, Rhona; Marlinda, Roza; Sakti Anggraini, Siska
Jurnal Abdimas Saintika Vol 6, No 1 (2024): Mei Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v6i1.2573

Abstract

Wilayah kerja Puskesmas Belimbing yang terdiri dari 17 desa, salah satu penyakit hipertensi emergensi tertinggi diKelurahan Gunung Sarik dengan jumlah penderita penyakit kardiovaskular yang sangat tinggi. Di antara berbagaipenyakit jantung, perhatian khusus diberikan pada penyakit hipertensi emergensi. serta rendahnya pengetahuantentang pencegahan penyakit hipertensi emergensi. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalahmeningkatkan pengetahuan tentang pentingnya cepat mengatasi hipertensi emergensi untuk mencegah penyakitjantung melalui perawatan mandiri yang dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan. Metode pelaksanaankegiatan ini dilakukan dengan memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat di Kelurahan Gunung Sarik.Edukasi dilaksanakan selama 1 hari di bulan pada tanggal 06 Maret 2024. Hasil dari pengabdian masyarakat inimenunjukkan bahwa dari 32 peserta yang berpartisipasi, sebanyak 22 orang (88 %) memahami dan mengetahui caramenjaga kesehatan hipertensi emergensi dan mencegah penyakit jantung. Berdasarkan hasil kegiatan tersebut, jelasbahwa edukasi tentang manajemen kesehatan jantung secara mandiri sangat penting untuk membantu masyarakatmenerapkan dan mempertahankan perilaku sehat yang diperlukan untuk mengelola kondisi jantung secaraberkesinambungan, baik di dalam maupun di luar rumah, dengan tujuan mengurangi risiko komplikasi kardiovaskular.Disarankan agar hasil kegiatan ini dijadikan acuan bagi petugas kesehatan di Puskesmas Belimbing dan diterapkansecara luas dalam memberikan edukasi kesehatan yang mendukung perawatan mandiri pasien, sehingga merekamampu mempertahankan kesehatan dan kesejahteraan jantung mereka terkhusus pada penyakit hipertensi emergensiKata Kunci: segera, atasi, hipertensi emergensi, sebelum terlambat
PERAWATAN LUKA POST OPERATIF DI RUANG BEDAH R.S REKSODIWIRYO PADANG Sandra, Rhona; Morika, Honesty Diana; Angraini, Siska Sakti
Jurnal Abdimas Saintika Vol 4, No 2 (2022): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v4i2.1621

Abstract

Peran dan fungsi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan salah satunya adalah dengan mengedukasi masyarakat. Dalam hal ini bentuk pelayanan keperawatan yang diberikan secara menyeluruh dengan melakukan perawatan luka yang  dilaksanakan sesuai dengan prosedur tetap. Perawatan luka ini merupakan tindakan keperawatan yang dapat dilakukan di rumah sakit atau di rumah untuk mencegah terjadinya infeksi dan mempercepat proses penyembuhan luka, sehingga hari rawatan pasien menjadi lebih pendek, (Syamsudhidayat,2017). Pada  Pasien Post Operatif perawatan luka dilakukan sesuai prosedur dengan menerapkan prinsip steril untuk mencegah infeksi dan komplikasi serta meningkatkan proses penyembuhan luka. Kegiatan dari pengabdian ini adalah mengedukasi pasien untuk meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga pada kasus  luka post operatif di Ruang Bedah R.S Reksodiwiryo Padang.  Metode yang digunakan ceramah dan demonstrasi. Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan peserta sangat antusias mendengarkan dan mencobakan dua  dari tahapan  prosedur perawatan luka post operatif  yaitu dengan mencuci tangan dan menggunakan handscoon dengan teknik steril yang merupakan salah satu tindakan dalam mencegah terjadinya infeksi. Kata kunci : Perawatan, Luka, Post Operatif 
EDUKASI PENCEGAHAN SINDROM KORONER AKUT (SKA) PADA MASYARAKAT DI KELURAHAN GUNUNG SARIAK Sakti Anggraini, Siska; Diana Moria, Honesty; Rika Nofia, Vino; Sandra, Rhona; Marlinda, Roza; Herlina, Andika
Jurnal Abdimas Saintika Vol 5, No 2 (2023): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v5i2.2148

Abstract

Sindrom Koroner Akut merupakan penyebab utama kematian tertinggi di dunia. SumateraBarat merupakan provinsi dengan prevalensi penyakit jantung tertinggi ke-4 di Indonesia.Kelurahan Gunung Sarik merupakan daerah wilayah kerja Puskesmas Belimbing. Dimanadi wilayah kerja ini terdiri dari 17 desa yang salah satunya terdapat penderita SindromKoroner Akut (SKA). Kelurahan gunung sariak memiliki jumlah penderita SindromKoroner Akut (SKA) terbanyak terlihat dari jumlah kunjungannya yaitu 89 orang.Peningkatan kasus pada Sindrom Koroner Akut kondisi yang disebabkan oleh penurunanaliran darah pada miokardium yang diakibatkan proses aterosklerosis pada pembuluh darahkoroner. Faktor yang terkait dengan resiko Sindrom Koroner Akut (SKA) adalah umur,jenis kelamin, keturunan, dan faktor yang dapat dimodifikasi seperti merokok, hipertensi,diabetes mellitus, dislipidemia, obesitas dan pengetahuan rendah tentang pencegahanSindrom Koroner Akut (SKA). Tujuan dari kegiatan pengabmas ini adalah Peningkatanpengetahuan tentang pencegahan Sindrom Koroner Akut (SKA) untuk meningkatkankesehatan dan menurunkan faktor risiko sehingga mencegah keadaan yang lebih parah.Metode pelaksanaan kegiatan ini dengan cara memberikan penyuluhan kesehatan padamasyarakat yang menderita Sindrom Koroner Akut (SKA) di kelurahan Gunung Sariak.Waktu pelaksanaan edukasi hanya 1 hari di bulan Desember 2022. Hasil dari pengabmasini diperoleh dari 16 penderita Sindrom Koroner Akut (SKA) terdapat hampir semuamengerti dan mengetahui cara pencegahan dan Penangaann Sindrom Koroner Akut (SKA)yaitu 16 orang (80%). Berdasarkan hasil kegiatan tersebut yang telah dilakukan, ternyataSindrom Koroner Akut (SKA sangatlah penting dalam melaksanakan pencegahan primeruntuk meningkatkan kesehatan dan menurunkan faktor risiko, pencegahan sekunder untukmenangani gejala dengan cepat secara optimal sehingga mencegah keadaan yang lebihparah dan rehospitalisasi, serta pencegahan tersier untuk mempertahankan kesehatansecara optimal melalui dukungan dan kekuatan yang ada pada diri penderita. Disarankanhasil dari kegiatan ini sebagai acuan bagi petugas kesehatan di Puskesmas Belimbing dandapat dilaksanakan ke sasaran masyarakat dalam memberikan pendidikan kesehatan dalamupaya pencegahan dengan baik dan menimbulkan budaya dalam kebiasaan hidup sehatdalam menerapkan upaya pencegahan sindrom coroner akut.Kata kunci: Edukasi Pencegahan, Sindrom Koroner Akut (SKA)
PENTINGNYA MEMPERHATIKAN TINGKAT MIOKARD UNTUK MENJAGA KESEHATAN JANTUNG PADA MASYARAKAT DI KELURAHAN GUNUNG SARIAK Angraini, Siska Sakti; Nofia, Vino Rika; Morika, Honesty Diana; Sandra, Rhona; Marlinda, Roza; Pratama, Andika Herlina
Jurnal Abdimas Saintika Vol 6, No 1 (2024): Mei Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v6i1.2558

Abstract

ABSTRAKKelurahan Gunung Sarik merupakan daerah wilayah kerja Puskesmas Belimbing yang terdiri dari 17 desa, dengan jumlah penderita penyakit kardiovaskular yang signifikan. Di antara berbagai penyakit jantung, perhatian khusus diberikan pada kesehatan miokard, karena miokard yang sehat sangat penting untuk menjaga fungsi optimal jantung. Kerusakan miokard dapat menyebabkan berbagai kondisi serius seperti infark miokard dan gagal jantung. Faktor risiko terkait kesehatan miokard meliputi hipertensi, diabetes melitus, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, serta rendahnya pengetahuan tentang pencegahan penyakit jantung. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya menjaga kesehatan miokard untuk mencegah penyakit jantung melalui perawatan mandiri yang dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan. Metode pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat di Kelurahan Gunung Sarik. Edukasi dilaksanakan selama 1 hari di bulan April 2024. Hasil dari pengabdian masyarakat ini menunjukkan bahwa dari 20 peserta yang berpartisipasi, sebanyak 18 orang (90%) memahami dan mengetahui cara menjaga kesehatan miokard dan mencegah penyakit jantung. Berdasarkan hasil kegiatan tersebut, jelas bahwa edukasi tentang manajemen kesehatan jantung secara mandiri sangat penting untuk membantu masyarakat menerapkan dan mempertahankan perilaku sehat yang diperlukan untuk mengelola kondisi jantung secara berkelanjutan, baik di dalam maupun di luar rumah, dengan tujuan mengurangi risiko komplikasi kardiovaskular. Disarankan agar hasil kegiatan ini dijadikan acuan bagi petugas kesehatan di Puskesmas Belimbing dan diterapkan secara luas dalam memberikan edukasi kesehatan yang mendukung perawatan mandiri pasien, sehingga mereka mampu mempertahankan kesehatan dan kesejahteraan jantung mereka.Kata Kunci: kesehatan miokard, penyakit jantung, edukasi kesehatan, perawatan mandiri, pencegahan penyakit kardiovaskular.                                                                  ABSTRACTGunung Sarik Village is the working area of the Belimbing Community Health Center which consists of 17 villages, with a significant number of sufferers of cardiovascular disease. Among various heart diseases, special attention is paid to the health of the myocardium, as a healthy myocardium is essential for maintaining optimal heart function. Myocardial damage can cause various serious conditions such as myocardial infarction and heart failure. Risk factors related to myocardial health include hypertension, diabetes mellitus, smoking habits, alcohol consumption, and low knowledge about preventing heart disease. The aim of this community service activity is to increase knowledge about the importance of maintaining myocardial health to prevent heart disease through self-care that can improve health and well-being. The method for implementing this activity is by providing public health education in Gunung Sarik Village. The education was carried out for 1 day in April 2024. The results of this service showed that of the 20 participants who participated, 18 people (90%) understood and knew how to maintain myocardial health and prevent heart disease. Based on the results of these activities, it is clear that education about self-management of heart health is very important to help people implement and maintain the healthy behavior needed to manage heart conditions in a sustainable manner, both inside and outside the home, with the aim of reducing cardiovascular risk complications. It is recommended that the results of this activity be used as a reference for health workers at the Belimbing Community Health Center and applied widely in providing health education that supports patient self-care, so that they are able to maintain their heart health and well-being.Keyword : myocardial health, heart disease, health education, self-care, prevention of cardiovascular disease.