Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

MOTIVATION IN SOCIAL SCIENCE LEARNING IN DIGITAL ERA: CASE STUDY OF MULTIMEDIA USE Fadhilah, Nur; Adela, Dhea
Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series Vol 1, No 1 (2018): 1st National Seminar on Elementary Education (SNPD 2018)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.091 KB) | DOI: 10.20961/shes.v1i1.23598

Abstract

Pembelajaran IPS dilakukan untuk membentuk metal siswa agar siap dalam menghadapi lingkungan sosialnya, khusunya di era digita yang saat ini sangat pesat. Era dimana manusia secara umum memiliki gaya hidup baru yang tidak bisa dilepaskan dari perangkat yang serba elektronik. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran IPS menggunakan multimedia pada era digital pada tiga SD di Kecamatan Kebumen. Pembelajaran yang dirasa membosankan bagi siswa ini memerlukan sebuah inovasi guna tercapainya sebuah kompetensi IPS. Penggunaan media pada pembelajaran dapat menjadi salah satu alternatifnya. Media yang digunakan adalah multimedia, yang berarti dalam sebuah pembelajaran, menggunakan beberapa media yang berbeda-beda. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan Teknik pengumpulan data wawancara semi terstruktur, observasi partisipasi pasif dan didukung oleh dokumen yang terkait. Secara ringkas, respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan multimedia dapat menumbuhkan motivasi siswa dalam mencapai sebuah kompetensi.
IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGRI 02 KARANG TENGAH Siti Syarah Sarmila; Dhea Adela
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang Vol. 8 No. 2 (2022): Volume 08 No 02, Desember 2022
Publisher : STKIP Subang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36989/didaktik.v8i2.516

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kesulitan belajar matematika yang dialami oleh isswa kelas IV SD Negri 02 Karang Tengah. Jenis Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriftif. Sumber data penelitian ini adalah guru kelas dan siswa kelas IV SD Negri 02. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tiga teknik yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor keselitan belajar dapat di lihat dari dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang menyebebkan kesulitan belajar matematika yaitu minat dan semangat, motivasi dan sikap saat belajar. Sedangkan faktor eksternalnya adalah kondisi lingkungan siswa yaitu lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Upaya guru dalam mengatasi kesulitan belajar matematika yaitu dengan memberikan bimbingan khusus kepada siswa, menambahkan media dan bahan ajar sebagai saran penunjang dalam kelas
Implementasi Program Pojok Baca Sebagai Upaya Menumbuhkan Minat Baca Siswa di SDN Sawahlega Nur Falah islam; Dhea Adela
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang Vol. 8 No. 2 (2022): Volume 08 No 02, Desember 2022
Publisher : STKIP Subang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36989/didaktik.v8i2.587

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui penerapan program pojok baca di Sekolah Dasar Negeri Sawahlega, mulai dari pelaksanaan, faktor pendukung dan penghambat, dampak serta evaluasinya. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah guru dan siswa di SDN Sawahlega. Implementasi program pojok baca di SDN Sawahlega melalui tiga tahapan, yaitu tahap sosialisasi, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Berdasarkan kegiatan tersebut dapat diketahui bahwa pelaksanaan pojok baca dilakukan 15 menit sebelum memulai pelajaran, para siswa diminta untuk melakukan kegiatan literasi yakni membaca buku dan menceritakan kembali buku yang sudah dibacanya. Jenis buku yang dibaca adalah buku fiksi maupun non fiksi yang terdapat di pojok baca. Selain itu, siswa juga banyak memanfaatkan pojok baca di waktu-waktu tertentu seperti saat jam istirahat ataupun setelah selesai pelajaran. Hasil penelitian menunjukkan dengan adanya pojok baca di setiap kelas, siswa memiliki kebiasaan membaca buku juga terampil dalam berbicara dan menceritakan kembali isi bacaan buku yang sudah dibaca. Penerapan pojok baca menjadi salah satu solusi dalam menumbuhkan minat baca siswa.
PERAN kOMPETENSI PEDAGOGIK DALAM MENGELOLA KELAS TERHADAP KONDUSIFITAS BELAJAR SISWA Wita Junita; Dhea Adela
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang Vol. 8 No. 2 (2022): Volume 08 No 02, Desember 2022
Publisher : STKIP Subang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36989/didaktik.v8i2.623

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran pedagogik guru dalam mengelola kelas terhadap kondusifitas belajar siswa di SD Negeri 1 Parakansalak. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data yang dikumpulkan yaitu dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Pengujian keabsahan data menggunakan triangulasi teknik. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa peran pedagogik guru dalam mengelola kelas sudah terpenuhi yaitu dengan adanya peran ini guru harus mampu menciptakan dan mempertahankan situasi dan kondisi kelas yang optimal sehingga proses pembelajaran dapat berjalan secara efektif. Proses pembelajaran yang dilakukan di kelas IV SD Negeri 1 Parakansalak berjalan cukup baik karena guru mampu mengelola kelas dengan kemampuan yang dimiliki seperti kemampuan pedagogik, kemampuan kepribadian, kemampuan profesional dan kemampuan sosial. Terkait dengan hal tersebut guru di SD Negeri 1 Parakansalak telah memiliki peran dan kemampuan dalam mengelola kelas sehinga tercipta kelas yang kondusif seperti mengatur posisi duduk sisiwa, menjaga kebersihan kelas dan pengaturan hiasan yang ada di dalam ruangan kelas sehingga kondusifats siswa saat belajar menjadi bermakna dan menyenangkan.
OPTIMALISASI METODE PEMBELAJARAN PADA MASA TRANSISI MENUJU PEMBELAJARAN HYBRID Siti Maesaroh; Dhea Adela
Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang Vol. 8 No. 2 (2022): Volume 08 No 02, Desember 2022
Publisher : STKIP Subang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36989/didaktik.v8i2.625

Abstract

The purpose of this research is to describe how to optimize learning methods during the transition period towards hybrid learning so that understanding of the material is conveyed to students. This type of research uses a qualitative descriptive method. Data collected through observation, interviews and documentation. Test the validity of the data using triangulation techniques. The results of this study indicate that it is true to use hybrid learning as a solution in achieving student material towards an endemic transition. Thus, the learning method used in the implementation of learning at that time can be said to be effective because the learning objectives are achieved. This achievement is the result of hybrid learning where the teacher can convey material directly and obtain satisfactory learning outcomes.
Cultural Assets a Destination Branding Concept And Environmental Education in Selo Village Boyolali Regency Dhea Adela; I Nengah Suastika; I Wayan Lasmawan
The Es Economics and Entrepreneurship Vol. 1 No. 02 (2022): The ES Economics And Entrepreneurship (ESEE )
Publisher : Eastasouth Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/esee.v1i02.43

Abstract

Place branding is an endeavor to increase public awareness of a destination by promoting or highlighting its advantages and possibilities so that it can develop its own identity. The major goal of this design is to spread awareness of Selo Village among a larger audience so that the community as a whole can benefit from the wealth of local wisdom values that comprise Selo Village's cultural legacy, such as the value of environmental education. This study uses a qualitative approach with an ethnographic research design and Spradley model data analysis with domain, taxonomy, componential, and cultural theme analysis. Detailed interviews, participant observation, and documentation are methods for gathering data. The findings demonstrate that Selo Village contains cultural assets that translate into verbal and visual concepts and environmental education values. The value of local wisdom contained is seen from Ecological Literacy, namely the interaction between humans and their environment must take place in a balanced and proper condition. Then its role as environmental education includes: 1) as knowledge, forming a basic understanding of the environment as a whole, 2) attitude, helping to develop a system of morals and compassionate attitudes as well as participation in environmental conservation, 3) caring, helping to develop care for the environment. life and the problems in it, 4) skills, helping to acquire skills in identifying, investigating, and solving environmental problems.
Habituation Educational Values in Ethnoparenting of Penrek Tojang Traditional Ceremony of the Bugis Tribe : A Study of Transcendental Phenomenology Dhea Adela; I Wayan Lasmawan; I Wayan Kertih
Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaan di Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran Vol 9, No 2 (2023): June
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika (UNDIKMA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jk.v9i2.7811

Abstract

This study aims to reveal educational value contained in the ethnoparenting of Penrek Tojang of the Bugis Tribe in Wattang Sidenreng, Sidenren Rappang Regency. This study used a qualitative approach with a type of transcendental phenomenology. The subjects in this study were a pair of parents (father and mother) who had carried out the Penrek Tojang ceremony at the birth of their child. Data collection techniques were carried out using semi-structured interviews, observation, and documentation, until it reached the stage of exploring intention and eidetic reduction (values/ideas) which underlies pure subjectivity. The core processes of this research were epoche, reduction, imaginative variation, and synthesis of meanings and essence. The analysis technique used epoche/bracketing. The results of the study showed that the implementation of ethnic-based parenting in ethnoparenting was still carried out through the Penrek Tojang event or the swing ride. The aim of the Penrek Tojang tradition is to get closer to Allah SWT and as a form of gratitude for having been given a child and asking for the child's safety. The implementation of Penrek Tojang began with the preparatory stage, namely preparing tools and materials as well as food to be served at the event. Then the event began with welcoming the invited guests, the process of throwing away, reading barazanji/makkulawi, cutting hair, kissing the baby, riding on a swing (menrek tojang), then closing with prayer and eating together. The educational values contained in ethnoparenting at the Penrek Tojang event include aqidah values, worship values, and moral values, namely the values of gratitude, politeness, affection, hospitality and helping. This is an effort to instill character education in children which makes them dignified in their lives and implies instilling life skills, including spiritual, emotional, and social skills.
PENERAPAN ILMU PENGETAHUAN MELALUI PENDIDIKAN DI SDN 02 CIPEUNDEUY DENGAN METODE PENGAJARAN INTERAKTIF Anggun Fergina; Ani Nuraeni; Dhea Adela; Fitria Nurulaeni; Dhita Diana Dewi; Siti Sarah Sobariah Lestari
Jurnal Abdi Nusa Vol. 3 No. 2 (2023): Juni 2023
Publisher : LPPM Universitas Nusa Putra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52005/abdinusa.v3i2.56

Abstract

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam lapisan masyarakat demi terciptanya masa depan bangsa. Pengabdian dengan judul “Penerapan Ilmu Pengetahuan Melalui Pendidikan di SDN 02 CIPEUNDEUY Dengan Metode Pengajaran Interaktif” dilakukan karena mempertimbangkan beberapa masalah yang ada di sekolah tersebut. Pertama, masalah yang kami temui yaitu jumlah murid 215 dari kelas 1 - 6 dengan jumlah guru 6 orang ini sangat kurang. Kedua, pendidikan disini masih tertinggal dengan adanya beberapa murid kelas 3 keatas belum bisa membaca dan menulis. Ketiga, fasilitas kebersihan sekolah yang masih kurang. Pengabdian ini dilakukan dengan metode mengajar interaktif maka dari itu yang dihasilkan dari kegiatan ini yaitu terbantunya tenaga pengajar, satu langkah lebih maju dengan mengenalkan positif dan negatif teknologi kepada murid, dan juga memberikan fasilitas kebersihan yang baru.
Integrasi Pendidikan Lingkungan melalui Pendekatan Ecopedagogy dalam Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar Dhea Adela; Dede Permana
Jurnal BELAINDIKA (Pembelajaran dan Inovasi Pendidikan) Vol 2 No 2 (2020): Jurnal BELAINDIKA
Publisher : Nusa Putra University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52005/belaindika.v2i2.41

Abstract

Penelitian ini didasarkan atas pentingnya penanaman sikap dalam pembelajaran IPS di sekolah dasar yang menjadi salah satu tujuan IPS yaitu mengembangkan sikap siswa melalui proses pembelajaran. Penelitian difokuskan pada pengamatan mengenai sikap peduli lingkungan siswa sekolah dasar dalam pembelajaran IPS dengan pendekatan ecopedagogy. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana implikasi pembelajaran terhadap pembentukan pendidikan karakter yang salah satu aspeknya yaitu sikap peduli lingkungan. Sikap tersebut diperlukan guna menghadapi isu-isu global mengenai kerusakan lingkungan serta guna menunjang pembangunan berkesinambungan (sustainable development). Penelitian dilaksanakan di salah satu SD swasta di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, yang memiliki tingkat kepadatan penduduk cukup tinggi sebagai daerah urban. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan subjek penelitian adalah siswa kelas IV, V, dan VI dalam pembelajaran IPS dengan fokus kajian pada isu-isu lingkungan yang ada di lingkungan sekitar mereka. Hasil penelitian menunjukan bahwa melalui proses dialog dengan wawancara yang dilakukan dengan pihak-pihak terkait dengan penelitian ini serta praktik yang dilakukan siswa menunjukkan peningkatan perilaku peduli lingkungan seperti 1) keterampilan dalam membuang sampah pada tempatnya, 2) memilah sampah organik dan anorganik, 3) turut berperan dalam merawat taman sekolah, 4) mengurangi barang-barang konsumsi yang berkemasan plastik, dan 5) tidak melakukan tindakan yang dapat merusak pelestarian lingkungan seperti tidak mencabut tanaman dan tidak melakukan vandalisme.
Penguatan Nilai-Nilai Pancasila di Sekolah Dasar Nur Fadhilah; Dhea Adela
Jurnal BELAINDIKA (Pembelajaran dan Inovasi Pendidikan) Vol 2 No 3 (2020): Jurnal BELAINDIKA
Publisher : Nusa Putra University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52005/belaindika.v2i3.44

Abstract

Penelitian ini didasarkan pada pentingnya penguatan nilai Pancasila pada peserta didik di era digital saat ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Bagaimana penguatan nilai-nilai Pancasila di SD. 2) Apa saja kendala penguatan nilai-nilai Pancasila di SD. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Sumber data diperoleh dari kepala sekolah, guru, siswa, dan kegiatan. Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh dan menyusun data penelitian ini adalah dengan wawancara semi terstruktur, observasi partisipasi aktif dan analisis dokumen. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pelaksanaan penguatan nilai-nilai Pancasila di SD termasuk dalam jalur sosialisasi Pancasila melalui pengembangan sosial budaya (psyco-pedagogial development) yang dilakukan melalui sholat berjamaah, pemilihan ketua kelas, diskusi kelompok kecil, pramuka, pembelajaran di kelas, jumat bersih, upacara bendera dan piket kelas. Pelaksanan penguatan nilai-nilai Pancasila di sekolah dasar menemui kendala yaitu sikap anak yang sulit dinasehati dan memiliki kebiasaan di luar sekolah yang kurang baik. Perubahan yang terjadi dari yang sebelumnya anti sosial menjadi memiliki sikap peduli sosial yang akhirnya dapat memberikan hasil yang baik untuk menguatkan nilai-nilai Pancasila.