Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Penelitian Multidisiplin Bangsa

Hubungan Pemberian Asi Eksklusif, Pengetahuan Gizi, Pendapatan Keluarga, Pola Makan, Dan Penyakit Infeksi Dengan Kejadian Weight Faltering (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Mesa Banjarmasin) Haqueena, Amalia; Nurhamidi, Nurhamidi; Aprianti, Aprianti; Farhat, Yasir
Jurnal Penelitian Multidisiplin Bangsa Vol. 1 No. 10 (2025): Maret
Publisher : Amirul Bangun Bangsa Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpnmb.v1i10.360

Abstract

Pemerintah Indonesia menetapkan stunting sebagai isu prioritas nasional. Kejadian stunting dimulai kenaikan berat yang tidak sesuai dengan target, atau "weight faltering". Efek jangka pendek dari weight faltering adalah terganggunya respon imun, terhambatnya pertumbuhan kognitif, fisik, dan psikomotor, masalah perilaku, kesulitan belajar, dan kematian bayi. Wilayah Puskesmas di Kota Banjarmasin yang prevalensi weight faltering nya paling tinggi adalah Puskesmas Sei Mesa sebesar 49,05%, lebih tinggi dibandingkan angka nasional sebesar 37,85%. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara pemberian ASI eksklusif, pengetahuan gizi, pendapatan keluarga, pola konsumsi, dan riwayat infeksi terhadap weight faltering pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Mesa Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan penelitian observasional dengan rancangan cross sectional. Pengumpulan data merupakan data primer dengan menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah 97 orang responden dari total populasi 893 orang. Analisis data menggunakan uji Chi-Square.Hasil penelitian didapatkan sebanyak 45 orang balita (46,4%) mengalami weight faltering, 60 orang balita (6 1,86%) tidak mendapatkan ASI eksklusif, 94 orang ibu balita (96,90%) pengetahuan gizinya baik, 53 orang (54,64%) memiliki pendapatan keluarga rendah, 63 orang balita (64,94%) memiliki pola makan baik, dan 76 orang balita (78,35%) tidak menderita penyakit infeksi dalam 3 bulan terakhir. Kesimpulan ada hubungan antara pemberian ASI, pendapatan keluarga, pola makan, dan riwayat penyakit infeksi dengan kejadian weight faltering. Namun, tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan gizi dengan kejadian weight faltering. Perlunya peningkatan pengetahuan dan perbaikan pola makan agar kejadian weight faltering dapat dicegah dan ditanggulangi sejak dini. Bagi  peneliti  selanjutnya  hendaknya  dapat  melakukan  penelitian  lanjutan dengan  menambahkan  variabel lainnya