Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran literasi digital dalam meningkatkan kepatuhan pajak koperasi pasca spin-off. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus, yang memungkinkan pendalaman terhadap dinamika administratif koperasi dalam konteks nyata. Subjek penelitian terdiri atas dua koperasi, yaitu Koperasi Sejahtera dan Koperasi Sumberrejo, yang telah menjalani proses spin-off dalam dua tahun terakhir. Teknik pemilihan sampel dilakukan secara purposive berdasarkan kriteria tingkat adopsi teknologi dan kompleksitas pengelolaan pajak. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi langsung, dan dokumentasi administratif koperasi. Variabel utama dalam penelitian ini adalah literasi digital dan kepatuhan pajak koperasi. Analisis data dilakukan menggunakan model interaktif Miles dan Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa koperasi dengan literasi digital tinggi menunjukkan tingkat kepatuhan pajak yang lebih baik, ditandai dengan ketepatan pelaporan, kelengkapan dokumen, serta minimnya kesalahan administratif. Sebaliknya, koperasi yang masih menggunakan sistem manual menghadapi berbagai hambatan administratif, termasuk denda perpajakan. Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa literasi digital merupakan kompetensi strategis yang tidak hanya mendukung efisiensi tata kelola, tetapi juga menjadi prasyarat utama bagi koperasi untuk beradaptasi dengan sistem perpajakan digital. Penelitian ini membuka peluang bagi pengembangan pelatihan literasi digital yang terintegrasi dengan kebijakan koperasi berbasis teknologi.