Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

KAJIAN INFILTRASI MENGGUNAKAN METODE HORTON DI AREA DESA LANGSE, KARANGSAMBUNG: STUDY OF INFILTRATION USING THE HORTON METHOD IN LANGSE VILLAGE AREA, KARANGSAMBUNG Bahri, Adjie Saiful; Reza Aryanto; Purwiyono, Taat Tri
Jurnal Eksakta Kebumian Vol. 3 No. 2 (2022): JURNAL EKSAKTA KEBUMIAN (JEK)
Publisher : Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi, Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/jek.v3i2.16052

Abstract

Abstrak Infiltrasi merupakan air hujan yang turun ke bumi, kemudian diserap kedalam tanah. Proses tersebut dinamakan proses yang penting dalam suatu daur hidrologi. Penelitian dilakukan di Desa Langse, Karangsambung, Kebumen, Jawa Tengah. Desa Langse sendiri merupakan daerah yang dikelilingi oleh perbukitan sehingga memiliki topografi yang sangat curam dan terdapat banyak daerah aliran sungai. Analisa laju infiltrasi perlu dilakukan pada daerah tersebut guna mengetahui daerah yang terjadi limpasan pada Desa Langse. Nilai parameter dari laju infiltrasi yang diukur dapat digunakan untuk mengendalikan kondisi wilayah yang terjadi limpasan. Penelitian ini menggunakan alat Double Ring Infiltrometer sebagai pengukur laju infiltrasi dan dengan Metode Horton, nilai kapasitas infiltrasi pada suatu daerah akan dapat dihitung dari hasil pengukuran lapangan. Hasil analisa kedua perhitungan laju infiltrasi dan intensitas hujan dibandingkan dan akan terbentuk peta yang menunjukkan daerah yang terjadi limpasan hujan.   Kata-kata kunci: air, hujan, infiltrasi, metode Horton   Abstract Infiltration is rainwater that falls to the earth, then is absorbed into the ground. The process is called an important process in a hydrological cycle. The research was conducted in Langse Village, Karanggulung, Kebumen, Central Java. Langse Village itself is an area surrounded by hills so it has a very steep topography and there are many river basins. An analysis of the infiltration rate needs to be carried out in the area in order to find out the areas where runoff occurs in Langse Village. The parameter value of the measured infiltration rate can be used to control the condition of the area where runoff occurs. This study uses a Double Ring Infiltrometer as a measure of infiltration rate and with the Horton Method, the value of infiltration capacity in an area can be calculated from the results of field measurements. The results of the analysis of the two calculations of the infiltration rate and rain intensity are compared and a map will be formed showing the areas where rain runoff occurs.   Keywords: water, rain, infiltration, Horton method
PENGARUH VARIASI KEMIRINGAN TERHADAP TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) MENGGUNAKAN RAINFALL EROSION SIMULATOR  Pandiangan, Violeta Apriani; Aryanto, Reza; Purwiyono, Taat Tri; Yulianti, Ririn; marwanza, Irfan
Indonesian Mining and Energy Journal Vol. 8 No. 1 (2025): Mei
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variasi kemiringan lereng terhadap konsentrasi Total Suspended Solid (TSS) yang dihasilkan dalam proses erosi menggunakan rainfall erosion simulator. Erosi tanah, yang sering terjadi di daerah dengan kemiringan curam, dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan menurunkan kualitas air. Dalam penelitian ini, eksperimen dilakukan dengan variasi kemiringan 10% dan 20%, serta panjang board 50 cm, 100 cm, dan 150 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemiringan lereng yang lebih landai (10%) cenderung menghasilkan konsentrasi TSS yang lebih tinggi, dengan peningkatan TSS yang konsisten seiring panjang board. Sebaliknya, pada kemiringan 20%, terjadi penurunan TSS setelah awal percobaan, meskipun nilai TSS pada awalnya lebih tinggi. Hal ini mengindikasikan bahwa tanah dengan kemiringan lebih curam mengalami erosi lebih cepat pada awal simulasi, namun proses erosi cenderung menurun seiring berjalannya waktu. Penelitian ini memberikan wawasan penting mengenai hubungan antara kemiringan lereng dan tingkat erosi, yang dapat digunakan untuk upaya mitigasi erosi dan pengelolaan sumber daya alam, khususnya dalam pengelolaan kualitas air di daerah rawan erosi.