Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Kejadian Kasus Diare di Wilayah Kerja Puskesmas Bendan Berdasarkan Waktu dan Wilyah : Incidence of Diarrhea Cases in the Working Area of Bendan Health Center based on Time and Region Teguh Irawan; Yulis Indriyani; Adelia Solecha Putri; Evia Fardiana; Erinda Keysha Mardiarini; Novalista Ananda Putri; Muhammad Syaikhon Yahya; Hairil Akbar
Promotif : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 14 No. 1: JUNE 2024
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/promotif.v14i1.5591

Abstract

Latar belakang: : Diare merupakan suatu keadaan ketika konsistensi buang air besar lebih cair dari pada hari-hari biasanya, dengan frekuensi lebih dari tiga kali selama 24 jam. Diare merupakan sebagai kondisi seseorang meningkatnya frekuensi buang air besar dengan kondisi feses encer atau cair. Diare ditandai dengan gejala diawali dengan kram perut, muntah, mual dan penurunan berat badan. Berdasarkan data World Health Organization (WHO) Penyakit diare merupakan penyebab kematian ketiga pada anak di bawah 5 tahun dan bertanggung jawab atas kematian sekitar 443.832 anak setiap tahunnya serta data pada negara berkembang lebih besar dari negara maju, pada negara berkembang angka kejadian diare di India sekitar 91.270 kasus, Nigeria sekitar 74.431 kasus, dan Pakistan sekitar 32.773 kasus, tiga negara tersebut merupakan negara berkembang (WHO 2017) sedangkan angka kejadian diare pada negara maju seperti Filipina sebesar 8,39%. Tujuan: Tujuan dari penulisan ini yaitu untuk mengetahui bagaimaan kejadaian diare di wilayah kerja puskesmas bendan berdasarkan waktu dan wilayah. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan metode pendekatan data sekunder dan menggunakan teknik total sampling. Hasil : Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa kejadian diare paling banyak terjadi di wilayah kelurahan Bendan pada usia 15-14 tahun dan didominasi oleh jenis kelamin perempuan. Kesimpulan: Hasil dari penelitian didapat bahwa terdapat hubungan antara usia, jenis kelamin, dan faktor kebersihan lingkungan terhadap kejadian diare di wilayah kerja puskesmas Bendan.
Sosialisasi Penerapan QRIS untuk Kemudahan Transaksi pada UMKM di Kotamobagu : Pengabdian Wisnu Nugroho , Chandra; Hairil Akbar; Husna Saleh
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 4 Nomor 1 (Juli 2025 -
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v4i1.2885

Abstract

Digital transformation in the financial sector encourages MSMEs to adopt cashless payment systems that are more practical, secure, and efficient. The Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) is a digital payment solution that combines various payment methods into a single QR code. This community service activity was carried out in Kotamobagu City with the aim of providing information about the implementation of QRIS to MSME players so that they can understand, access, and use it in daily transactions. The methods used included lectures, discussions, and hands-on practice using QRIS accompanied by intensive guidance so that participants could truly master the technical steps. The results of the activity showed that participants understood the benefits of QRIS in simplifying transactions, increasing financial transparency, and expanding business reach through more modern digital services. With this outreach, it is hoped that MSMEs in Kotamobagu can adapt more quickly to developments in digital financial technology while increasing their competitiveness in the technology-based economy era.
Hubungan Penggunaan Alat Pelindung Diri Dengan Keluhan Penyakit Kulit Pada Nelayan Di Desa Motandoi Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan Hairil Akbar; Rumaf, Fachry; Tanib, Nurul Amel; Fauzan, Moh. Rizki; Asri, Abdul Malik Darmin
Health Safety Environment Vol 4 No 2 (2025): Health Safety Environment Journal (Oktober 2025)
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: The use of personal protective equipment (PPE) is an effort by workers to protect all or part of their body from workplace hazards or accidents. Factors influencing the use of PPE include human factors, such as knowledge, comfort, and availability of protective equipment. This study aims to identify the factors associated with the use of PPE among fishermen in Motandoi Village, South Bolaang Mongondow Regency. Methods: This is an analytical observational study using a cross-sectional design. The study was conducted in Motandoi Village, with a population of 80 fishermen. The sample size consists of 80 fishermen, and the sampling technique used was total sampling. Data analysis was conducted using the chi-square test. Result : The analysis revealed a statistically significant association between the use of personal protective equipment (PPE) and skin-related complaints. Specifically, the use of gloves (p = 0.003), protective clothing (p = 0.001), head protection (p = 0.045), and rubber boots (p = 0.021) was each significantly associated with a lower prevalence of skin complaints. Conclusion: There is a relationship between the use of personal protective equipment (boots, gloves, protective clothing, and head protection) and skin disease complaints among fishermen in Motandoi Village, South Bolaang Mongondow Regency.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Keselamatan Berkendara (Safety Riding) Pada Mahasiswa di Institut Kesehatan dan Teknologi Graha Medika Kotamobagu WD. Yuni M.Usa; Hairil Akbar; Sarman; Anggi Mokoagow
Miracle Journal Vol. 5 No. 2 (2025): Edisi Juli 2025
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/mj.v5i2.1706

Abstract

Kevcevlakaan lalu lintas adalah masalah global yang tevrjadi seviring devngan pevrgevsevran pola pevnyakit dari pevnyakit mevnular kev pevnyakit tidak mevnular. Jumlah kevmatian yang disevbabkan olevh kevcevlakaan tevlah mevncapai 1,35 juta jiwa di sevtiap tahunnya yang 90% tevrjadi di nevgara-nevgara bevrkevmbang yang hanya mevmiliki 54% kevndaraan di dunia. Ada bevbevrapa faktor yang mevnjadi pevnyevbab kevcevlakaan lalu lintas yaitu faktor pevngevndara, faktor kevndaraan, faktor lingkungan dan faktor jalanan yaitu sarana dan prasarana. Jevnis pevnevlitian yang digunakan bevrsifat analitik devngan rancangan pevnevlitian cross sevctional. Pevnevlitian ini dilakukan di Institut Kevsevhatan dan Tevknologi Graha Mevdika Kotamobagu dan jumlah populasi sevbanyak 583 mahasiswa. Bevsar sampevl dalam pevnevlitian ini tevrdiri dari 100 mahasiswa dan Tevknik pevngambilan sampevl mevnggunakan Simplev random sampling. Analisis data mevnggunakan uji chi-squarev. Variabevl yang bevrhubungan devngan pevrilaku kevsevlamatan bevrkevndara (safevty revading) adalah Kevpevmilikan SIM (p=0.001), Sikap (p=0,033), Pevran Tevman Sevbaya (p=0,033). Variabevl yang tidak bevrhubungan devngan pevrilaku kevsevlamatan bevrkevndara (safevty revading) adalah Pevngevtahuan (p=0,311). Tevrdapat hubungan antara Kevpevmilikan SIM, Sikap, dan Pevran Tevman Sevbaya devngan Pevrilaku Kevsevlamatan Bevrkevndara (Safevty Revading) pada mahasiswa di Institut Kevsevhatan dan Tevknologi Graha Mevdika Kotamobagu. Tidak tevrdapat hubungan antara Pevngevtahuan devngan Pevrilaku Kevsevlamatan Bevrkevndara (Safevty Revading) pada mahasiswa di Institut Kevsevhatan dan Tevknologi Graha Mevdika Kotamobagu
Work Tenure and Marital Status as Determinants of Job Stress among Nurses in the Inpatient Ward of Hospital X in Kotamobagu Henny Kaseger; Christien Gloria Tutu; Moh. Rizki Fauzan; Hairil Akbar; Fachry Rumaf; Sri Bunga Mawarni Paputungan
Jurnal EduHealth Vol. 16 No. 04 (2025): Jurnal EduHealt, Edition October-December , 2025
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nurses are the frontline of healthcare services and are highly vulnerable to work-related stress due to complex tasks and heavy responsibilities. This study aimed to analyze the relationship between work tenure and marital status with job stress among nurses in the inpatient ward of Hospital X in Kotamobagu. A quantitative study with a cross-sectional design and correlational analysis was conducted. The population consisted of 272 nurses, from which 73 respondents were selected using simple random sampling. Data were collected through a structured questionnaire covering three main variables: work tenure, marital status, and job stress. Univariate analysis was used to describe frequency distributions, and bivariate analysis using the Chi-Square test was applied to examine associations between independent and dependent variables. The findings showed that work tenure (p = 0.000) and marital status (p = 0.004) were significantly associated with nurses’ job stress. Nurses with longer work tenure (≥3 years) and those who were married were more likely to experience job stress. Emotional support, a healthy work environment, and adequate rest are essential to effectively manage job stress among nurses.
Hubungan Penggunaan Alat Pelindung Diri Dengan Keluhan Penyakit Kulit Pada Nelayan Di Desa Motandoi Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan Hairil Akbar; Rumaf, Fachry; Tanib, Nurul Amel; Fauzan, Moh. Rizki; Asri, Abdul Malik Darmin
Health Safety Environment Vol 4 No 2 (2025): Health Safety Environment Journal (Oktober 2025)
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: The use of personal protective equipment (PPE) is an effort by workers to protect all or part of their body from workplace hazards or accidents. Factors influencing the use of PPE include human factors, such as knowledge, comfort, and availability of protective equipment. This study aims to identify the factors associated with the use of PPE among fishermen in Motandoi Village, South Bolaang Mongondow Regency. Methods: This is an analytical observational study using a cross-sectional design. The study was conducted in Motandoi Village, with a population of 80 fishermen. The sample size consists of 80 fishermen, and the sampling technique used was total sampling. Data analysis was conducted using the chi-square test. Result : The analysis revealed a statistically significant association between the use of personal protective equipment (PPE) and skin-related complaints. Specifically, the use of gloves (p = 0.003), protective clothing (p = 0.001), head protection (p = 0.045), and rubber boots (p = 0.021) was each significantly associated with a lower prevalence of skin complaints. Conclusion: There is a relationship between the use of personal protective equipment (boots, gloves, protective clothing, and head protection) and skin disease complaints among fishermen in Motandoi Village, South Bolaang Mongondow Regency.
EDUKASI PENCEGAHAN LEPTOSPIROSIS PADA PETANI DI DESA NONAPAN Hairil Akbar; Henny Kaseger; Fachry Rumaf; Jefri Monoarfa; Rifqi Raji Potabuga; Andini Nur Aisyah Rasjid; Nadira Aulia Mokoagow
Multidisiplin Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 03 (2025): Multidisiplin Pengabdian Kepada Masyarakat, inpress edition 2025
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Leptospirosis merupakan penyakit zoonosis yang berisiko tinggi bagi petani karena paparan lingkungan yang terkontaminasi urin hewan, khususnya tikus. Berdasarkan kebutuhan masyarakat mengenai penyebab, cara penularan, gejala, dan upaya pencegahan mendorong dilaksanakannya kegiatan pengabdian masyarakat ini dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran petani serta mendorong praktik hidup bersih dan sehat. Kegiatan dilakukan melalui ceramah interaktif, diskusi, dan demonstrasi dengan tahapan perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Materi edukasi mencakup pengertian leptospirosis, cara penularan, gejala, langkah pencegahan, serta pentingnya deteksi dini dan penanganan medis. Evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan pada pemahaman peserta, dengan rata-rata peningkatan pengetahuan sebesar 54%, dan observasi perilaku menunjukkan kesadaran peserta untuk menerapkan pencegahan dalam aktivitas sehari-hari. Kegiatan ini memberikan manfaat langsung bagi mitra berupa peningkatan pengetahuan dan kemampuan menerapkan praktik hidup bersih dan sehat, serta menjadi model untuk replikasi dan keberlanjutan edukasi pencegahan leptospirosis di desa lain.