Kota sebagai pusat kegiatan mendorong masyarakat untuk memiliki tingkat konsumsi pangan yang tinggi dan menciptakan pemukiman yang padat, sehingga diperlukan upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan. KWT Selendang Ratu didirikan dengan menjalankan program utamanya yaitu urban farming. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi penguatan kelembagaan yang dilakukan dan untuk mengetahui faktor pendorong dan penghambat pada KWT Selendang Ratu. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif yang menggambarkan kondisi lapangan atau objek penelitian melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah KWT Selendang Ratu. Dengan demikian maka informan yang peneliti pilih berasal dari subjek penelitia. Informan pada penelitian ini adalah pengurus, anggota, penyuluh KWT Selendang Ratu dan pihak kelurahan. Analisis dalam penelitian ini dengan melakukan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah kita dapat mengetahui strategi penguatan kelembagaan yang dilakukan KWT Selendang Ratu, yaitu: 1) penguatan kelembagaan melalui aspek penguatan sumberdaya manusia, pembangunan fasilitas fisik kelembagaan dan pengamanan pendanaan. 2) Mengembangkan kader masyarakat melalui pembinaan dan pelatihan. 3) Sumber pendanaan diperoleh dari penjualan dan kerjasama institusi. Faktor pendorong yang dimiliki KWT Selendang Ratu adalah anggota yang sadar terhadap lingkungan, mempunyai hobi berkebun serta dukungan dari pemerintah dan masyarakat. Sedangkan faktor penghambat yang dimiliki KWT Selendang Ratu adalah kurang aktifnya anggota dan belum stabilnya semangat kerja anggota.