Puskesmas berperan penting sebagai layanan kesehatan tingkat pertama dalam memberikan diagnosis awal dan penanganan penyakit, termasuk di Puskesmas Anggut Atas Kota Bengkulu. Namun, keterbatasan tenaga medis, kompleksitas gejala, dan banyaknya jumlah pasien kerap menjadi kendala dalam proses diagnosis yang cepat dan tepat, khususnya untuk kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan metode Naive Bayes dalam sistem klasifikasi penyakit ISPA guna membantu proses diagnosis berdasarkan data rekam medis pasien. Metode Naive Bayes digunakan karena kemampuannya dalam menganalisis data dan memperkirakan probabilitas klasifikasi berdasarkan gejala yang dilaporkan pasien. Data yang digunakan mencakup atribut jenis kelamin, usia, dan gejala-gejala ISPA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem klasifikasi yang dikembangkan mampu mengelompokkan tingkat risiko penyakit ISPA ke dalam tiga kelas, yaitu Class I (Ringan), Class II (Sedang), dan Class III (Berat). Model klasifikasi ini menghasilkan prediksi berdasarkan nilai probabilitas tertinggi untuk setiap data pasien. Penerapan metode Bayes terbukti meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam proses diagnosis ISPA di Puskesmas, serta dapat memberikan rekomendasi awal kepada tenaga medis dalam menentukan tingkat risiko pasien. Dengan demikian, sistem ini berpotensi menjadi alat bantu dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.