Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Mores: Jurnal Pendidikan Hukum, Politik dan Kewarganegaran

Penguatan Sikap Toleransi di SMK Bina Putra Kabupaten Bandung Barat Saniah, Siti; Halimah, Lili; Sofyan, Edy
Mores: Jurnal Pendidikan Hukum, Politik, dan Kewarganegaraan Vol. 7 No. 1 (2025): PPKn dan Teknologi Digital
Publisher : STKIP Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37742/mores.v7i1.164

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan memahami penguatan sikap toleransi siswamelalui implementasi pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di SMK Bina Putra,Kabupaten Bandung Barat. Penelitian ini mengangkat beberapa rumusan masalah, yaitu: bagaimanagambaran sikap toleransi siswa di SMK Bina Putra, mengapa peran guru menjadi faktor kunci dalammembentuk sikap toleransi siswa, serta strategi pembelajaran apa yang efektif untuk memperkuatsikap toleransi tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitiandeskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap toleransi siswa di SMK Bina Putra merupakan aspekpenting yang perlu mendapat perhatian. Implementasi pembelajaran Pendidikan Pancasila danKewarganegaraan terbukti memiliki pengaruh yang signifikan dalam membentuk sikap toleransisiswa. Selain itu, strategi pembelajaran yang efektif dan penguatan kompetensi guru juga memberikandampak positif terhadap kemampuan guru dalam membina sikap toleransi di lingkungan sekolah
PELESTARIAN TRADISI BABARIT SEBAGAI PENGEMBANGAN CIVIC CULTURE DALAM MEMBANGUN PARTISIPASI MASYARAKAT Ratnasari, Ratnasari; Halimah, Lili; Heryani, Heni
Mores: Jurnal Pendidikan Hukum, Politik, dan Kewarganegaraan Vol. 7 No. 1 (2025): PPKn dan Teknologi Digital
Publisher : STKIP Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37742/mores.v7i1.193

Abstract

Penelitian ini mengangkat pentingnya pelestarian budaya lokal, khususnya tradisi Babarit di DesaKarangjaya, sebagai bagian dari upaya memperkuat nilai-nilai budaya kewargaan dalam kehidupansehari-hari. Di tengah arus globalisasi yang sangat cepat, budaya lokal seperti Babarit—ungkapansyukur atas hasil pertanian—mengalami ancaman kepunahan karena semakin terpinggirkan dan kurangmendapat perhatian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan makna budaya Babarit sertaperannya dalam mempererat identitas dan kebersamaan masyarakat. Penelitian ini menggunakan metodekualitatif deskriptif dengan langkah-langkah berupa observasi langsung di lokasi penelitian, yaitu DesaKarangjaya, serta wawancara dengan warga setempat. Melalui pendekatan ini, diharapkan penelitiandapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang budaya lokal Babarit dan berkontribusi nyataterhadap upaya pelestariannya. Selain itu, temuan dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi inspirasibagi masyarakat lokal untuk terus menjaga dan merawat budaya mereka di tengah tantangan globalisasi.
UPAYA MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN VIRTUAL: (Studi Deskriptif di SMAS Al-I’anah Cianjur Kelas Jauh Kemang Halimah, Lili; Shaleh, R. Komarudin; Mira
Mores: Jurnal Pendidikan Hukum, Politik, dan Kewarganegaraan Vol. 3 No. 1 (2021): Pembelajaran PKn Di Tengah Pandemi 1
Publisher : STKIP Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37742/mores.v3i1.43

Abstract

Perubahan sistem pembelajaran tatap muka menjadi sistem pembelajaran virtual yang terjadi secara tiba-tiba karena pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia. Keberhasilan guru dalam mengatasi kesulitan mengemukakan pendapat siswa pada pembelajaran virtual dipengaruhi oleh berbagai faktor. Berdasarkan temuan tersebut, penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui faktor eksternal dan faktor internal yang dapat mempengaruhi siswa mengalami kesulitan mengemukakan pendapat pada pembelajaran virtual. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif. Metode pengumpulan data pada penelitian ini, mengguanakan metode kualitatif. Dapat disimpulkan faktor eksternal dan faktor internal pada siswa yang mengalami kesulitan mengemukakan pendapat pada pembelajaran virtual berada pada kriteria yang cukup tinggi. Adapun faktor eksternal siwa yang mengalami kesulitan mengemukakan pendapat pada pembelajaran virtual adalah kurangnya sistem perekonomian keluarga dan gangguan dari teman sekelas yang mengakibatkan siswa merasa tidak percaya diri. Sedangkan faktor internal siswa yang mengalami kesulitan mengemukakan pendapat pada pembelajaran virtual adalah kurangnya rasa percaya diri.
KARAKTER MANDIRI PADA SISWA AUTIS MELALUI PEMBELAJARAN DARING Halimah, Lili; Pandikar, Ernandia; Azhari, Nurul
Mores: Jurnal Pendidikan Hukum, Politik, dan Kewarganegaraan Vol. 4 No. 1 (2022): Isu Sosial Politik
Publisher : STKIP Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37742/mores.v4i1.53

Abstract

Pemerintah maupun masyarakat semakin sadar bahwa pendidikan merupakan hak semua anak, termasuk anak berkebutuhan khusus. Anak berkebutuhan khusus, yaitu anak yang mengalami gangguan fisik, mental, inteligensi, dan emosi sehingga membutuhkan pembelajaran khusus, dimana anak berkebutuhan khusus (ABK) merujuk pada anak yang memiliki kesulitan atau ketidakmampuan belajar. Anak berkebutuhan khusus diharapkan mampi memiliki karakter mandiri. Karakter mandiri bagi anak autis merupakan tujuan akhir agar anak tidak bergantung kepada orang lain dan dapat bertanggungjawab dalam menjalankan kehidupan sehari-harinya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif yang dilakukan di SLB A Negeri Cimahi dengan responden guru kelas Autis dan orang tua siswa. Pendekatan yang dipilih dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Kurikulum yang digunakan adalah Kurikulum Pendidikan Khusus tahun 2017, tetapi materi yang diberikan kepada anak disesuaikan dengan spesialisasi masing-masing kebutuhan anak. Karakter mandiri bagi anak autis merupakan tujuan akhir agar anak tidak bergantung kepada orang lain dan dapat bertanggungjawab dalam menjalankan kehidupan sehari-harinya
EKSISTENSI BUDAYA ERTURTUR ATAU TRADISI SANTUN BERTEGUR SAPA PADA KOMUNITAS PERSADAAN BATAK KARO KOTA CIMAHI Halimah, Lili; Heryani, Heni; Kencana Barus, Mada
Mores: Jurnal Pendidikan Hukum, Politik, dan Kewarganegaraan Vol. 4 No. 2 (2022): Isu-Isu Kontemporer
Publisher : STKIP Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37742/mores.v4i2.61

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keinginan penulis untuk menganalisis budaya ertutur atau suatu tradisi bertegur sapa adat Batak Karo yang semakin hari semakin mulai ditinggalkan para generasi mudanya. Mereka umumnya tidak mengenal kembali silsilah atau keturunan terdahulunya. Di Kota Cimahi sendiri sebagian besar di Komunitas Batak Karo sebagian besar tidak mengenal budaya erturtur. Metode penelitan yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik wawancara kepada anggota Komunitas Batak Karo. Hasil penelitian meunjukkan bahwa budaya erturtur sudah mulai dipahami oleh komunitas tersebut. Hal ini menjadi tugas para tokoh adat, para pemimpin keagaan untuk membumikan kembali budaya erturtur di kalangan generasi muda agar tidak hilang ditelan zaman
Upaya Pelestarian Pagelaran Wayang Golek melalui Visualisasi Karakter Publik Figur Koswara, Yustandi Koswara; Halimah, Lili; Heryani , Heni
Mores: Jurnal Pendidikan Hukum, Politik, dan Kewarganegaraan Vol. 6 No. 1 (2024): PPKn dan Berbagai dinamikanya
Publisher : STKIP Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37742/mores.v6i1.125

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hampir punahnya kesenian tradisional yang menjadi identitas kebudayaan bangsa indonesia di zaman modern saat ini, sehingga meningkatkan minat generasi muda dalam melestarikan kesenian tradisional khususnya wayang golek merupakan salah satu upaya melestarikan seni dan kebudayaan bangsa Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk apresiasi masyarakat khususnya generasi muda terhadap pertunjukan kesenian pagelaran wayang golek cenderung memudar, selain itu penonton yang menyaksikan wayang golek semata-mata hanya ingin menyaksikan lawakannya saja tanpa memerhatikan jalannya cerita maupun nilai-nilai yang hendak disampaikan melalui pergelaran wayang golek tersebut.
Penguatan Nilai Karakter Religius Peserta Didik dalam Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Di SMP Muhammadiyah Subang rizkyarian, muhammadyoga; Halimah, Lili; Heryani, Heni
Mores: Jurnal Pendidikan Hukum, Politik, dan Kewarganegaraan Vol. 6 No. 2 (2024): PPKN dan Masyarakat
Publisher : STKIP Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37742/mores.v6i2.137

Abstract

Pendidikan pada dasarnya merupakan kebutuhan dan memegang peranan yang sangat penting memajukan pembangunan dan kelangsungan hidup bangsa dan negara secara lintas generasi intelektual dan kualitas tinggi. guru sebagai pendidik, Pengawas, pelatih, dan pengembang kurikulum dapat menciptakan kondisi dan suasana belajar favourable yaitu suasana belajar yang menyenangkan, rasa aman dan memberi Kesempatan bagi peserta didik untuk berpikir aktif, kreatif dan inovatif dalam penelitian berkolaborasi dalam keterampilan mereka Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Hasil bahwa dalam membentuk karakter religius perlu harus ada adanya kerjasama dan pembiasaan dari setiap mata pelajaran termasuk mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewargenegaraan, di dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan bahwa Peserta didik harus dibiasakan dengan etika dan moral untuk menghormati guru artinya apa pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan menjelaskan apa saja yang boleh dilakukan peserta didik dan apa saja yang tidak boleh dilakukan oleh peserta didik seperti peserta didik harus dibiasakan berkata jujur ketika pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sedang berlangsung ini dimaksudkan agar peserta didik terbentuk rasa jujur di setiap tempat dan dimana saja, didalam pembelajaran PPKn peserta didik juga dibiasakan berdoa sebelum pembelajaran baik itu pada jam pertema, kedua, ketiga atau jam terakhir hal ini agar peserta didik dapat terbiasa bahwa setiap yang akan kita lakukan harus melibatkan Tuhan YME