Latar Belakang: Nyeri post operasi fraktur merupakan masalah umum yang dapat menghambat proses penyembuhan dan menurunkan kualitas hidup pasien. Penanganan nyeri tidak hanya dapat dilakukan secara farmakologis, tetapi juga melalui pendekatan nonfarmakologis seperti terapi guided imagery. Terapi ini bertujuan untuk membantu pasien mencapai relaksasi melalui visualisasi mental positif, sehingga dapat menurunkan persepsi terhadap nyeri. Tujuan: Mengetahui pengaruh terapi guided imagery terhadap penurunan skala nyeri pada pasien pascaoperasi fraktur. Metode: Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan quasi-eksperimen dengan rancangan one group pre-post test. Sampel 30 pasien post operasi fraktur di RSUD dr.Soehadi Prijonegoro pada bulan Mei sampai Juni 2025 yang dipilih melalui teknik purposive sampling yang sesuai dengan kriteria inklusi yang ditentukan. Instrumen yang digunakan kuesioner skala nyeri untuk mengukur intensitas nyeri, skala nyeri diukur menggunakan skala numerik (VAS) sebelum dan setelah intervensi serta lembar observasi. Analisa data yang digunakan adalah uji Wilxocon test. Hasil: Hasil analisis data menggunakan wilcoxon test diperoleh nilai p hitung 0,00 < 0,05 terdapat pengaruh terapi guided imagery terhadap penurunan skala nyeri pada pasien post operasi fraktur. Saran: Diharapkan intervensi guide imagery ini dapat dijadikan sebagai terapi komplementer dalam manajemen nyeri post operasi di fasilitas pelayanan kesehatan. Kata Kunci: Guided imagery, Skala Nyeri, Post operasi, Fraktur