Claim Missing Document
Check
Articles

MEDIA KOMUNIKASI INSTAGRAM @kopijanjijiwa DALAM MEMPERTAHANKAN BRAND IMAGE Anggraini, Katry; Sewaka, Sewaka; Rahmayanti, Rahmayanti
Jurnal Sekretari Universitas Pamulang Vol. 10 No. 1 (2023): JURNAL SEKRETARI
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/skr.v10i1.28427

Abstract

ABSTRAK Komunikasi bukan sekedar penerusan informasi dari suatu sumber kepada publik, ia lebih mudah dipahami sebagai penciptaan kembali gagasan–gagasan informasi oleh publik jika diberikan petunjuk dengan simbol, slogan, atau tema pokok. Kesimpulannya bahwa komunikasi adalah hubungan antar manusia dalam rangka mencapai saling pengertian (mutual understanding). Bisnis kedai kopi menjadi suatu ranah usaha yang banyak diminiati oleh banyak orang dikarenakan kopi adalah salah satu komoditas utama Indonesia yang banyak peminatnya. semakin banyaknya pebisnis dalam bidang yang sama semakin ketat pula persaingan dalam memasarkan produknya, sehingga dibutuhkan kemampuan untuk terus berinovasi agar mendapatkan konsumen yang loyal. Janji Jiwa merupakan kedai kopi yang menggunakan konsep grab-and-go, dimana sejak didirikan hingga saat ini telah memiliki sekitar 800 outlet di Indonesia, berkat adanya sistem kemitraan. Janji jiwa secara rutin membuat survey internal untuk setiap produk yang akan dirilis, untuk mendapatkan respon konsumen dalam menentukan apakah produk tersebut dilanjutkan untuk dijual atau tidak. Kini dengan adanya media sosial membuat Janji Jiwa untuk lenih meningkatkan kemampuan dalam hal creative digital marketing, dengan didukung adanya kemajuan teknologi membuat Kopi Janji Jiwa semakin mudah dalam mempromosikan produknya pada media sosial instagram, dalam setiap postingan produknya Janji Jiwa akan mudah memperoleh saran sekaligus kritikan yang membangun dalam meningkatkan kualitas produknya, dan hal ini dapat menjadi salah satu cara Janji Jiwa dalam mempertahankan brand image yang akan berpengaruh besar terhadap keputusan pembelian produknya. Kata-kata Kunci: Media Komunikasi Online, Brand Image, Digital Marketing, Keputusan Pembelian INSTAGRAM COMMUNICATION MEDIA @kopijanjiwa in MAINTAINING BRAND IMAGE ABSTRACT Communication is not just the transmission of information from a source to the public, it is more easily understood as the re-creation of information ideas by the public if given instructions with symbols, slogans, or main themes. The conclusion is that communication is a relationship between humans in order to achieve mutual understanding (mutual understanding). The coffee shop business has become a field of business that many people are interested in because coffee is one of Indonesia's main commodities with a lot of demand. the more business people in the same field, the tighter the competition in marketing their products, so it takes the ability to continue to innovate in order to get loyal consumers. Promise Jiwa is a coffee shop that uses the grab-and-go concept, which since its establishment until now has around 800 outlets in Indonesia, thanks to a partnership system. Promise Jiwa routinely conducts internal surveys for each product to be released, to get consumer responses in determining whether the product is continued for sale or not. Now with the existence of social media, Promise Jiwa makes it easier to improve capabilities in terms of creative digital marketing, supported by technological advances, making it easier for Kopi Kontak Jiwa to promote its products on Instagram social media, in every product posting, it will be easy to get suggestions as well as criticism. building in improving the quality of its products, and this can be one of the ways of Jiwa Jiwa in maintaining its brand image which will have a major influence on its product purchasing decisions.
PENGGUNAAN MEDIA KOMUNIKASI INSTAGRAM @pointcoffeeid DALAM MEMPERTAHANKAN BRAND IMAGE Annisa Ratu; Diah Tri Andini; Katry Anggraini
Jurnal Sekretari Universitas Pamulang Vol. 11 No. 1 (2024): JURNAL SEKRETARI
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/skr.v11i1.38217

Abstract

ABSTRAK Usaha kedai kopi menjadi salah satu ranah usaha yang banyak diminati banyak orang di Indonesia karena kopi sendiri merupakan salah satu komoditas terbesar di Indonesia. Banyaknya peminat usaha kedai kopi membuat persaingan semakin ketat, sehingga dibutuhkan kemampuan untuk terus membangun komunikasi dan berinovasi untuk menarik konsumen dan menjadikannya konsumen setia. Salah satu usaha kedai kopi yang saat ini populeritas sedang menanjak adalah Point Coffee. Point Coffee merupakan sebuah usaha kedai kopi di bawah naungan Indomaret Group yang menggandeng Indomaret (PT. Indomarco Prismatama) untuk menjadi operator kedai kopinya. Indomaret sendiri merupakan jaringan waralaba yang tersebar di seluruh Indonesia. Strategi Point Coffee sendiri untuk menggandeng Indomaret merupakan ide yang yang baik dan membuatnya mudah untuk memperluas pasarnya hingga ke kota-kota kecil di Indonesia. Point Coffee yang memiliki ide menyediakan kopi berkualitas dari seratus persen biji kopi asli Indonesia yang diracik oleh barista terlatih dengan harga yang murah untuk semua kalangan, menggunakan konsep usaha kopi grab-and-go sekaligus membuka layanan pesan antar untuk beberapa lokasi Indomaret Point. Untuk mempromosikan produk-produknya, Point Coffee aktif di berbagai platform sosial media, salah satunya adalah Instagram. Selain untuk promosi, Point Coffee mendengar saran dan kritik dari konsumen untuk meningkatkan kualitas produk dan layanannya melalui Instagram. Instagram menjadi salah satu platform Point Coffee untuk mempertahankan brand image-nya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode fenomenologi untuk menganalisis fenomena bisnis kedai kopi di Indonesia yang menggunakan Instagram untuk mempertahankan brand image. Penelitian ini menggunakan konsep strategi branding. Kata Kunci: Brand Image, Brand Awareness, Digital Marketing, Komunikasi Marketing, Promosi. USE OF INSTAGRAM COMMUNICATION MEDIA @pointcoffeeid IN MAINTAINING BRAND IMAGE ABSTRACT The Coffee shop business is a business sector that is appealing so many people in Indonesia nowadays. Coffee itself is one of the largest commodities in Indonesia. The large number of people that interested in the coffeeshop business makes the competition even tighter, so the need of building communication and continous innovation are needed to gain more consumers and make them loyal. One coffee shop business which popularity is currently increasing is Point Coffee. Point Coffee is a coffee shop business under Indomaret Group that collaborates with Indomaret (PT. Indomarco Prismatama) to become its coffee shop operator. Indomaret itself is a franchise network which spread throughout Indonesia. Point Coffee strategy to collaborate with Indomaret is a good idea and make it easy to expand its market to many small cities in Indonesia. Point Coffee which has the ideo of providing good quality coffee made of one hundred percent original Indonesian coffee beans mixed by trained baritas sold with low prices for all groups, uses a grab-and-go coffee business concept while also provide a delivery service in several Indomaret Point locations. To promote its products, Point Coffee is active on various social media platforms, one of them is Instagram. Apart form promotions, Point Coffee listens to consumers suggestions and criticism to improve the quality of its products and service via Instagram. Instagram is one of Point Coffee’s platforms to maintain its brand image. This study is using qualitative approach. This study used a phenomenological method to analyse the phenomenon of coffee shop businesses in Indonesia which use the Instagram for maintaining their brand image. This study is using a branding strategy concept. Keywords: Brand Image, Brand Awareness, Digital Marketing, Marketing Communication, Promotion.
Fenomena Budaya Ngopi di Coffe Shop Sebagai Bentuk Komunikasi Baru di Kalangan Ibu-Ibu Muda Rini Dianti Fauzi; Katry Anggraini; Sewaka
Jurnal Sekretari Universitas Pamulang Vol. 11 No. 2 (2024): JURNAL SEKRETARI
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/sekretarisskr.v11i2.42303

Abstract

ABSTRAK Menurut International Coffee Organization Indonesia (2017), saat ini perkembangan kopi di Indonesia terus mengalami kemajuan yang cukup signifikan. Beberapa daerah di Indonesia dikenal sebagai penghasil kopi terbaik dunia. Lampung dikenal sebagai penghasil kopi terbesar di Indonesia yang memiliki jenis kopi robusta. Di Pulau Sumatera saja misalnya dapat dilihat banyak jenis kopi berkualitas yang juga sudah dikenal hingga ke mancanegara seperti misalnya kopi Sidikalang Sumatera Utara, kopi Mandailing dan kopi Gayo Aceh, kopi Sumatera Selatan dan sebagainya. Di Jawa misalnya juga dikenal kopi Malang yang mirip dengan yang ada di Lampung, kopi Bali dan masih banyak lagi jenis kopi yang lainnya. Indonesia sebagai negara kepulauan nusantara memiliki pesona rasa kopi nusantara yang sangat beragam dan rasanya pun merupakan rasa yang berstandar kualitas ekspor. Oleh karena itu, Indonesia menjadi salah satu penghasil kopi terbesar di dunia dan berkaitan dengan komoditi-komoditi agrikultur, kopi adalah penghasil devisa terbesar keempat untuk Indonesia setelah minyak sawit, karet, dan kakao.Fenomena budaya ngopi di coffee shop sebagai bentuk komunikasi baru di kalangan para ibu-ibu muda adalah sebuah fenomena sosial yang menunjukkan perubahan gaya hidup, preferensi, dan perilaku konsumen dalam menikmati kopi. Coffee shop bukan hanya menjadi tempat untuk minum kopi, tetapi juga menjadi tempat untuk bersosialisasi, berdiskusi, bekerja, belajar, atau sekadar bersantai . Ada asumsi bahwa kebiasaaan nongkrong di coffe shop memiliki nilai life style yang tinggi, ini di buktikan dengan bergesernya nilai budaya ngopi bagi ibu-ibu muda. Coffee shop menawarkan berbagai varian kopi, fasilitas, dan suasana yang menarik bagi para ibu-ibu muda yang ingin menghabiskan waktu dengan teman- teman, keluarga, atau diri sendiri. Coffee shop juga menjadi simbol status, identitas, dan gaya hidup bagi para ibu-ibu muda yang ingin tampil modis, modern, dan profesional. Coffee shop merepresentasikan karakteristik generasi muda yang dinamis, produktif, kreatif, dan berwawasan luas. Fenomena budaya ngopi di coffee shop ini dapat dilihat dari berbagai perspektif, seperti sosiologi, psikologi, ekonomi, atau komunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji fenomena budaya ngopi di coffee shop sebagai bentuk komunikasi baru di kalangan ibu-ibu muda. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode etnografi untuk memahami makna dan dampak komunikasi ibu-ibu saat ngopi di coffee shop. Penelitian ini juga menggunakan beberapa teori yang relevan, yaitu teori komunikasi antarpribadi, teori ruang publik, teori gaya hidup, dan teori identitas sosial. Penelitian ini signifikan bagi pengembangan ilmu komunikasi, khususnya mengenai fenomena komunikasi baru di ruang publik. Penelitian ini juga signifikan bagi praktisi coffee shop, ibu-ibu, dan masyarakat umum dalam memahami dan mengapresiasi budaya ngopi di coffee shop sebagai salah satu bentuk komunikasi yang kaya akan nilai dan makna. Hipotesis penelitian ini adalah ada hubungan positif antara budaya ngopi di coffee shop dengan komunikasi, kinerja, dan kesejahteraan ibu-ibu. Kata Kunci: Fenomena budaya, Coffe Shop, Komunikasi Baru
Strategi Komunikasi Pemasaran Penyelengaraan Event Dan Festival Pariwisata Di Kabupaten Banyuwangi Amalliah; Katry Anggraini
Jurnal Netnografi Komunikasi Vol. 2 No. 1 (2023): JNK Terakreditasi Nasional Peringkat SINTA 5 berdasarkan SK KemdiktiSaintek RI
Publisher : Communication Science Department - Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Satya Negara Indonesia (USNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59408/netnografi.v2i1.16

Abstract

Banyuwangi Festival 2022, is a cultural arts event in Banyuwangi district, it is hoped that holding the event for one year can have a multiplier effect for the people of Banyuwangi. An integrated communication strategy or Integrated marketing communication in promoting tourism in the Banyuwangi area is determined by the Banyuwangi Tourism Office in the advertising and event categories. By using qualitative research methods to describe an integrated marketing strategy for the Banyuwangi Festival in 2022, the Banyuwangi Regency Tourism Office is optimistic about development efforts and efforts to increase the number of tourist visitors, both local and foreign. Therefore, this marketing strategy can be a strategic management tool to ensure the right type of consumers, namely pro-sustainable tourists, who come to tourist sites, and to consider destination capacity and visit management. Therefore, this marketing strategy can be a strategic management tool to ensure the right type of consumers, namely pro-sustainable tourists, who come to tourist sites, and to consider destination capacity and visit management. .  
MEMINIMALISIR RESIKO BAHAYA PADA PEKERJA DI TEMPAT PENAMPUNGAN SAMPAH TERPADU REDUCE REUSE RECYCLE TPST 3R GRIYA ASRI BERSIH PAMULANG BARAT TANGERANG SELATAN Anggraini, Katry; Rufeidah, Annie; Desthianti, Unik; Wahidah, Nur Rachmah; Rahmayanti, Rahmayanti
Jurnal Pengabdian Sosial Vol 1 No 1 (2021): JURNAL PENGABDIAN SOSIAL
Publisher : Universiitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/.v1i1.9820

Abstract

ABSTRACT The integrated waste storage place reduce reuse recycle TPST 3R 012 Griya Bersih Asri is one of the TPS in South Tangerang City. The waste processing process at TPST 012 begins with transporting waste from several houses using a garbage collection vehicle. Then the waste is collected and separated into organic waste and inorganic waste through a sorting machine. Organic waste can be processed into compost and leachate which can be used for things that are useful for the community. Waste management activities are very beneficial for the environment, but workers who carry out the process of collecting and sorting waste have the potential for accidents and diseases, especially if the implementation of K3 has not been carried out according to standards, the opportunity for this potential is even greater. Workers must get knowledge about the risks that may occur in the TPST 3R waste collection site, so that they are more aware of the importance of using personal protective equipment that is according to standards and preventing the transmission of waste-borne diseases. Keywords: Waste Management, Personal Protective Equipment, Occupational Health and Safety  (K3) ABSTRAK Tempat penampungan sampah terpadu reduce reuse recycle TPST 3R 012 Griya Bersih Asri merupakan salah satu diantara TPS yang ada di Kota Tangerang Selatan. Proses Pengolahan sampah di TPST 012 diawali dengan melakukan pengangkutan sampah dari beberapa rumah menggunakan kendaraan pengangkut sampah. Kemudian sampah dikumpulkan dan dilakukan pemisahan menjadi sampah organik dan sampah anorganik melalui mesin pemilah. Sampah organik dapat diolah menjadi pupuk kompos dan air lindi yang dapat dimanfaatkan untuk hal-hal yang berguna bagi masyarakat. Kegiatan pengelolaan sampah sangat bermanfaat bagi lingkungan, namun bagi para pekerja yang melakukan proses pengumpulan dan pemilahan sampah memiliki potensi terjadinya kecelakaan dan penyakit, terlebih apabila pelaksanaan K3 belum dilakukan sesuai standar maka peluang untuk potensi tersebut semakin besar. Para pekerja harus mendapatkan pengetahuan mengenai resiko bahaya yang mungkin dapat terjadi di tempat penampungan sampah TPST 3R, sehingga mereka lebih menyadari pentingnya menggunakan alat pelindung diri yang sesuai standar dan mencegah terjadinya penularan penyakit bawaan sampah. Kata Kunci: Pengelolaan Sampah, Alat Pelindung Diri (APD), Kesehatan dan Keselamatan           Kerja (K3)
PENGUNAAN KOMUNIKASI MELALUI PENDEKATAN PERSUASIF KEPADA STAF YAYASAN DALAM MENSOSIALISASIKAN PENCEGAHAN COVID-19 DI YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM JAME PEKOJAN JAKARTA BARAT Rufeidah, Annie; Anggraini, Katry; Sewaka, Sewaka; Desthiani, Unik; Rahmayanti, Rahmayanti
Jurnal Pengabdian Sosial Vol 1 No 2 (2021): JURNAL PENGABDIAN SOSIAL
Publisher : Universiitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/.v1i2.12974

Abstract

ABSTRACT The Covid-19 pandemic has brought changes in teaching activities in the school environment, as well as teaching and learning activities (KBM) within the Jame Pekojan Islamic Education Foundation which are carried out online at their respective homes. At times like this, there needs to be more intense coordination between the head of the foundation and staff, staff and staff and staff and students. Coordination can run well if done with good communication. Good communication is communication that is carried out in two directions and conveys messages from the sender of the message to the recipient of the message, for example messages from the chairman of the foundation to staff, messages from staff to staff, or messages from staff to students. Although learning activities are carried out online, there are some staff who sometimes have to come to the Foundation to complete work that cannot be done at home, so the Health protocol must be implemented while outside the home. The COVID-19 prevention health protocols include the 5M, namely: wearing masks, washing hands with soap and running water, maintaining a minimum distance of 1 meter, staying away from crowds and limiting mobilization and interaction. The foundation must socialize the prevention by using a persuasive approach so that staff, educators, students and all parties within the Jame Pekojan Islamic Education Foundation can get used to and be disciplined in carrying out health protocols. Keywords: Covid-19 Pandemic, Health Protocols, Teaching and Learning Activities (KBM)  ABSTRAK Pandemi Covid-19 memberikan perubahan dalam kegiatan mengajar di lingkungan sekolah, begitupun dengan kegiatan belajar mengajar (KBM) di lingkungan Yayasan Pendidikan Islam Jame Pekojan yang dilakukan secara online di rumah masing-masing. Di saat seperti ini perlu adanya koordinasi yang lebih intens baik antara ketua yayasan dengan staf, staf dengan staf maupun staf dengan siswa. Koordinasi dapat berjalan dengan baik jika dilakukan dengan komunikasi yang baik. Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang dilakukan secara dua arah dan tersampaikannya pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan, misalnya pesan dari ketua yayasan kepada staf, pesan dari staf kepada staf, ataupun pesan dari staf kepada siswa. Meskipun kegiatan pembelajaran dilakukan secara online, namun ada beberapa staf yang terkadang harus datang ke Yayasan untuk menyelesaikan pekerjaan yang tidak dapat dilakukan di rumah, sehingga protokol Kesehatan harus dilaksanakan selama berada di luar rumah. Adapun protokol kesehatan pencegahan Covid-19 diantaranya melakukan 5M yaitu: memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak minimal 1 meter, menjauhi kerumunan serta membatasi mobilisasi dan interaksi. Pihak yayasan harus mensosialisasikan pencegahan tersebut dengan menggunakan pendekatan persuasif sehingga staf, tenaga pendidik, siswa dan seluruh pihak yang berada dilingkungan Yayasan Pendidikan Islam Jame Pekojan bisa membiasakan diri dan disiplin melakukan protokol kesehatan. Kata Kunci: Pandemi Covid-19, Protokol Kesehatan, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
MEMBANGUN BUDAYA ORGANISASI SEBAGAI KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA STAF YAYASAN RUHAMA GUNUNG SINDUR Desthiani, Unik; Rufeidah, Annie; Sewaka, Sewaka; Anggraini, Katry; Rahmayanti, Rahmayanti
Jurnal Pengabdian Sosial Vol 2 No 1 (2022): JURNAL PENGABDIAN SOSIAL
Publisher : Universiitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/pbs.v2i1.18430

Abstract

ABSTRACT The Ruhama Foundation was established on March 23, 2012, located at Jalan Betet 1, Kampung Kebon Kopi, RT 03 RW 06, Pengasinan Village, Gunung Sindur District, Bogor Regency, West Java. Human resources are the important meaning of a reality that every human individual is the most important element because it always exists in an organization. Culture provides an identity for members of the organization and evokes a commitment to beliefs and values greater than oneself. The performance of the foundation staff is the basis for the achievement of the foundation's goals and achievements. Foundation staff form an overall perception based on the characteristics of the organizational culture which include innovation, persistence, aggressiveness, results orientation, people orientation, attention to detail, and team orientation. The organizational culture of the foundation staff in continuously improving performance to consistently carry out their duties and responsibilities in accordance with existing provisions and regulations is expected to continue to develop potential, especially regarding various programs at the Ruhama Foundation, so that foundation staff are expected not only to have good performance , but can do professionally. The success of the foundation's staff performance is not only influenced by organizational culture, but also members of the organization are expected to be able to work together with other members to solve problems that arise in the organization, so it is necessary to establish effective and efficient teamwork within the foundation. With the formation of teamwork, it is hoped that the cooperation of the foundation staff will be higher, so that it will facilitate the achievement of the foundation's goals. Keywords: Organizational Culture, Competitive Advantage, Foundation Staff ABSTRAK Yayasan Ruhama berdiri sejak 23 Maret 2012, beralamat di Jalan Betet 1 Kampung Kebon Kopi RT 03 RW 06 Desa Pengasinan Kecamatan Gunung Sindur Kabupaten Bogor Jawa Barat. Sumber daya manusia merupakan arti penting dari suatu realita bahwa setiap individu manusia merupakan elemen yang paling utama karena selalu ada dalam suatu organisasi. Budaya memberikan identitas bagi para anggota organisasi dan membangkitkan komitmen terhadap keyakinan dan nilai yang lebih besar dari dirinya sendiri. Kinerja staf yayasan merupakan dasar bagi pencapaian tujuan dan prestasi yayasan. Para staf yayasan membentuk persepsi keseluruhan berdasarkan karakteristik budaya organisasi yang antara lain meliputi inovasi, kematapan, keagresifan, orientasi hasil, orientasi orang, perhatian ke hal yang rinci, dan orientasi tim. Budaya organisasi staf yayasan dalam meningkatkan kinerja secara berkesinambungan untuk tetap konsisten melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang ada diharapkan untuk terus melakukan pengembangan potensi khususnya tentang berbagai program yang ada di Yayasan Ruhama, sehingga staf yayasan diharapkan tidak saja memiliki kinerja yang bagus, tetapi dapat melakukan secara profesional. Keberhasilan kinerja staf yayasan tidak hanya dipengaruhi oleh budaya organisasi, namun juga anggota organisasi diharapkan mampu bekerjasama dengan anggota yang lain untuk menyelesaikan permasalahan yang muncul dalam organisasi, sehingga perlunya dibentuk teamwork yang efektif dan efisien dalam yayasan. Dengan adanya pembentukan teamwork diharapkan akan meningkatkan kerjasama staf yayasan lebih tinggi, sehingga akan memudahkan tercapainya tujuan yayasan.    Kata Kunci: Budaya Organisasi, Keunggulan Kompetitif, Staf Yayasan
Edukasi Strategi Komunikasi Dalam Menciptakan Kesadaran Masyarakat Untuk Mendukung Program Bank Sampah Mutiara Madani Di Perumahan Griya Bunga Asri Kec. Gunung Sindur - Bogor Anggraini, Katry; Fauzi, Rini Dianti; Sewaka
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ilmu Komunikasi Vol. 2 No. 1 (2025): JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT ILMU KOMUNIKASI
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/comm.v2i1.47553

Abstract

Sampah terus mengalami peningkatan seiring dengan pertambahan jumlah penduduk, oleh karena itu perlu adanya pendekatan dengan strategi komunikasi lingkungan untuk menekan volume sampah serta meningkatkan kepedulian lingkungan. Diperlukan komunikasi lingkungan sebagai upaya mengomunikasikan kelestarian lingkungan hidup melalui strategi komunikasi lingkungan hidup yang dapat membangun kesadaran dan kepedulian masyarakat/industri terhadap lingkungan hidup. Edukasi pengolahan sampah kepada warga Perumahan Griya Bunga Asri Kecamatan Gunung Sindur – Bogor dengan strategi komunikasi bank sampah Mutiara Madani. Karena sampah yang dianggap tidak berguna bisa menjadi masalah besar dalam kehidupan terutama di kota besar. Apabila bijak mengelola sampah dengan baik maka memiliki banyak manfaat, salah satu caranya adalah dengan mengelola sampah melalui bank sampah. Hal ini akan memberikan banyak manfaat bagi kehidupan. Dalam bank sampah Mutiara Madani, terbukti bahwa sampah dapat memberikan banyak keuntungan. Ini semua bisa tercapai dengan cara berkomunikasi dengan warga menggunakan strategi yang baik. Tujuan Pengabdian kepada Masyarakat ini untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi lingkungan yang dijalanan oleh Bank Sampah Mutiara Madani dalam meningkatkan kepedulian Lingkungan. Hasil PKM ini menunjukkan bahwa Bank Sampah Mutiara Madani menerapkan komunikasi lingkungan melaluli 3 strategi : 1) Strategi penerima (Sasaran), yang menjadi target penerima (sasaran) ialah ibu rumah tangga. 2) Strategi Pesan, melalui sosialisasi memberikan pesanpesan lingkungan dan edukasi mengenai pengelolaan sampah. 3) Strategi Media, Bank Sampah Mutiara Madani menggunakan dua metode yaitu media komunikasi langsung yang dilakukan melalui pengadaan sosialisasi, sedangkan media komunikasi tidak langsung adalah melalui pemberian media cetak yaitu brosur sebagai bentuk edukasi melalui media tidak langsung. Dengan melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) sesuai tema dan judul yang sudah dijelaskan di atas, di samping sebagai pemenuhan Tri Dharma Perguruan Tinggi, tim pengabdi juga mendapatkan pengalaman tentang mengedukasi Strategi Komunikasi dalam Menciptakan Kesadaran Masyarakat untuk Mendukung Program Bank Sampah Mutiara Madani di Perumahan Griya Bunga Asri Kecamatan Gunung Sindur – Bogor. Kegiatan PKM ini diawali dengan memberikan ceramah dan pengarahan kepada para warga terutama ibu rumah tangga ini dikumpulkan pada suatu ruangan yang ada di Perumahan Griya Bunga Asri Kecamatan Gunung Sindur – Bogor dengan tim pengabdi untuk memberikan ceramah tentang materi kegiatan. Adapun materi yang diberikan terkait dengan mengedukasi Strategi Komunikasi dalam Menciptakan Kesadaran Masyarakat untuk Mendukung Program Bank Sampah Mutiara Madani di Perumahan Griya Bunga Asri Kecamatan Gunung Sindur – Bogor. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan doorprize yang diberikan kepada pekerja. Pada saat pelaksanaan kegiatan ini lebih banyak ditampilkan penjelasan-penjelasan mengenai edukasi Strategi Komunikasi dalam Menciptakan Kesadaran Masyarakat untuk Mendukung Program Bank Sampah Mutiara Madani di Perumahan Griya Bunga Asri Kecamatan Gunung Sindur – Bogor.
Penggunaan Podcast sebagai Alat Komunikasi Pemasaran Studi Kasus Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Pamulang Fauzi, Rini Dianti; Anggraini, Katry; Sewaka, Sewaka
SCIENTIFIC JOURNAL OF REFLECTION : Economic, Accounting, Management and Business Vol. 8 No. 2 (2025): SCIENTIFIC JOURNAL OF REFLECTION: Economic, Accounting, Management, & Business
Publisher : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pustek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37481/sjr.v8i2.1072

Abstract

Podcasts as a digital audio medium have experienced rapid growth in recent years. Its flexible and accessible format makes it an effective tool for conveying information and building relationships with audiences.  Marketing communication is a means used in an effort to inform, persuade and remind consumers either directly or indirectly about the products and brands they sell. Marketing communication is a means used in an effort to inform, persuade and remind consumers either directly or indirectly about the products and brands they sell.  The purpose of this research is to determine the use of podcasts as a marketing communication tool: Case Study of Pamulang University New Student Admissions. This research uses interpretative qualitative research methods. There are several techniques that can be used for the data collection process. In this research, the data collection techniques used were observation, documentation, literature study. The research results show that Podcasts have become an effective medium in Pamulang University's marketing communications strategy. Through podcasts, universities can convey various important and interesting information to prospective students in a more personal and easily accessible way.  In addition, podcasts provide flexibility for prospective students to listen to information anytime and anywhere. The audio format presented in podcasts allows listeners to absorb information more comfortably compared to reading brochures or viewing promotional videos. Podcasts can create a stronger emotional connection with prospective students.
EFEKTIVITAS GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI KECAMATAN CIMANUK, PANDEGLANG Amir, Firman; Wulandari, Florentina Ratih; Afandi, Muhamad Nur; Anggraini, Katry
Publik: Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia, Administrasi dan Pelayanan Publik Vol. 12 No. 3 (2025): Publik: Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia, Administrasi, dan Pelayanan Publ
Publisher : Universitas Bina Taruna Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37606/publik.v12i3.1790

Abstract

The study aims to analyze the effectiveness of the Village Head’s leadership style in infrastructure development in Cimanuk District, Pandeglang Regency, Banten Province. Using a qualitative approach supported by quantitative data, the research collected information through surveys, in-depth interviews, and document analysis. The findings indicate that participative and situational leadership styles are more effective in increasing community engagement compared to the instructive (directing) style. Additionally, this approach accelerates the implementation of infrastructure development. Key factors determining the success of development include transparency in budget management, two-way communication, strengthening coordination systems between village officials and the community, and active community involvement in village programs. These findings highlight that adaptive and inclusive leadership can enhance the effectiveness of infrastructure development. As a recommendation, village governments should strengthen leadership capacity by prioritizing participation and transparency to ensure more inclusive and sustainable development. This is expected to improve overall community welfare and accelerate the achievement of village development goals effectively.