Seiring dengan perkembangan digitalisasi di sektor perbankan, Bank Indonesia bersama Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) menciptakan inovasi pembayaran nontunai berupa QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). QRIS memberikan kemudahan bagi pengguna dalam melakukan transaksi digital secara cepat dan aman, khususnya bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan QRIS BSI terhadap keamanan bertransaksi nontunai bagi pelaku UMKM di Pamekasan. Menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif, penelitian ini mengambil sampel sebanyak 76 merchant dari total populasi 327 pengguna QRIS di Bank Syariah Indonesia (BSI) KC Pamekasan. Data dikumpulkan melalui wawancara dan penyebaran angket, kemudian dianalisis menggunakan metode regresi linier sederhana dengan aplikasi SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan QRIS BSI memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keamanan transaksi nontunai bagi pelaku UMKM. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien determinasi (R²) sebesar 93,1%, yang berarti sebagian besar variabel keamanan transaksi dapat dijelaskan oleh penggunaan QRIS BSI. Selain itu, hasil uji t menunjukkan bahwa penggunaan QRIS secara signifikan meningkatkan perlindungan terhadap risiko transaksi, seperti penipuan dan pemalsuan uang. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa penggunaan QRIS BSI berkontribusi besar dalam meningkatkan keamanan transaksi bagi pelaku UMKM di Pamekasan.