Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PENYUKIA (PENYULUHAN DAN EDUKASI KESEHATAN IBU DAN ANAK) PADA PUSKESMAS RAWAMERTA KARAWANG Hilmi, Indah Laily; Salman, Salman; Sholih, Mally Ghinan; Ratnasari, Devi; Septiani, Dia
JOURNAL OF SUSTAINABLE COMMUNITY SERVICE Vol. 2 No. 4 (2022): SEPTEMBER
Publisher : Transpublika Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55047/jscs.v2i4.638

Abstract

The knowledge of maternal and child health and nutrition in Sukamerta Village is highlighted in the context of community well-being. The limited understanding of this issue has led to the need for interventions aimed at raising awareness of the importance of health aspects. This study aims to provide sustainable solutions through counseling and education efforts at Rawamerta Community Health Center. The research method applied includes a series of systematically designed steps. Starting from pre-event questionnaire filling to evaluate the initial level of knowledge, direct counseling, educational video screenings, interactive question and answer sessions, and distribution of brochures as additional sources of information. This approach not only delivers information but also encourages active participation of participants to enhance the effectiveness of knowledge transfer. The research results show a significant improvement in understanding of maternal and child health and nutrition after participating in the educational event. The success of the counseling, reaching a rate of 86.78%, confirms that this approach has a strong positive impact on enhancing community knowledge regarding crucial health issues.
Perbandingan Efektivitas Antibiotik Terhadap Durasi Terapi Demam Tifoid Sholih, Mally Ghinan; Mulki, Munir Alinu; Nurhadis, Nurhadis; Akifah, Muthia Nur; Aprillia, Cantika; Maharani, Puteri Rahma; Subekti, Firli Reisya; Affandhy, Adhwa'a Kaylla
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 11 No 1.D (2025): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan 
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Demam tifoid merupakan penyakit yang sering terjadi di Indonesia, disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi yang menyebar melalui jalur fecal-oral. Prevalensi demam tifoid di Indonesia mencapai 1,60%, dengan prevalensi tertinggi pada anak-anak berusia 5 hingga 14 tahun karena kebiasaan jajan sembarangandan kurangnya perhatian terhadap kebersihan diri . Pengobatan demam tifoid melibatkan pemberian antibiotik yang tepat dan perawatan suportif. Studi ini bertujuan untuk menganalisisefektivitas antibiotik dalam mengurangi durasi terapidemam tifoid, dengan fokus pada antibiotik seperticeftriaxone, cefotaxime, azithromycin, ciprofloxacin, kloramfenikol, dan tiamfenikol. Metode yang digunakan dalam penelitian initermasuk dalam jenis penelitian systematics literature review. Penelitian menunjukkan bahwa ceftriaxone lebih efektif dari pada kloramfenikol dalam mengatasi demam tifoid, dan kombinasi antibiotik seperti tiamfenikol dan ceftriaxone dapat mengurangi lama rawat inap. Azitromisin juga efektif untuk kasus tanpa komplikasi. Penggunaanantibiotik yang tepat penting untuk mengurangi case fatality rate. Terapi kombinasi dapat memperluas spektrumaktivitas antimikroba dan mencegah resistensi. Studi ini memberikan wawasan tentang pengobatan demam tifoiddengan antibiotik yang efektif, seperti ceftriaxone, azithromycin, dan kombinasi antibiotik tertentu. Pentingnya edukasi tentang kebersihan pribadi dan lingkungan juga disorot untuk mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut. Dengan pemahaman yang lebih baiktentang efektivitas antibiotik dalam pengobatan demam tifoid, diharapkan dapat meningkatkan penanganan kasusdemam tifoid dan mengurangi dampak negatifnya.Kata kunci: Demam tifoid, Lama pengobatan, Terapi antibiotik, Efikasi obat, dan Efektivitas perbandingan
Increasing Understanding of Medicines in the Community Through the Implementation of DAGUSIBU as a Prevention of Antibiotic Resistance in Pasir Jengkol Village, Karawang Regency Zahra, Aliya Azkia; Malau, Jekmal; Kasasiah, Ahsanal; Ratnasari, Devi; Septiani, Dia; Sholih, Mally Ghinan
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 5 (2025): Volume 8 No 5 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i5.18936

Abstract

ABSTRACT Antibiotic resistance occurs when microorganisms become unresponsive to antibiotic treatment, rendering common therapies ineffective against infections. As a result, the infection becomes increasingly challenging to treat, posing a heightened risk of severe disease progression and increasing the risk of spreading the disease. The causes of the emergence of antibiotic resistance include a number of factors, including excessive use of antibiotics from self-medication, to inappropriate disposal of antibiotic drugs. Karawang Regency, a region in West Java which consists of 10 sub-districts and has a population of more than 2.4 million people. Research conducted in Karawang shows the potential for antibiotic resistance based on use and the environment. It is known that the people of Karawang Regency have poor knowledge and perception regarding antibiotic resistance and use, one of which is Pasir Jengkol village. Therefore, it is necessary to increase understanding of medicines among the people of Karawang Regency, including by socializing the DAGUSIBU movement (Dapatkan, Gunakan, Simpan dan Buang Obat) or Proper Use, Storage and Disposal of Medications and its implementation as a measure to prevent antibiotic resistance. The output of this activity is primarily an increase in understanding of public knowledge through questionnaires which are analyzed using statistics. The results obtained were then tested using a statistical test showing a significant influence (Sig 0.002) increase in knowledge through the difference in pre-test and post-test scores. This outreach activity, which provides educational materials on preventing resistance, has positively impacted the Pasir Jengkol community's knowledge. Therefore, this socialization initiative can be replicated in other areas, particularly in Karawang Regency. Keywords: Antibiotic,  Drug Resistance, DAGUSIBU, Karawang.
Identifikasi Faktor Resiko dan Terapi Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada Balita: Literature Review: Risk Factor Identification and Treatment of Acute Respiratory Infection (ARI) in Todlers: a Literature Review Saputri, Jasmine Rahma; Sholih, Mally Ghinan; Dwiputra, Rizki Rava
Jurnal Surya Medika (JSM) Vol. 11 No. 1 (2025): Jurnal Surya Medika (JSM)
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/jsm.v11i2.9739

Abstract

Infeksi Saluran Pernapasan akut merupakan penyakit infeksi yang menyerang saluran pernafasan atas dan bawah yang biasanya ditandai dengan gejala ringan seperti batuk dan pilek. Tujuan dilakukannya review ini adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernafasan pada balita serta terapi yang digunakan untuk menangani infeksi saluran pernafasan pada balita. Jenis penelitian ini adalah Narrative review yang merupakan proses pengumpulkan beberapa referensi dari jurnal yang tersedia secara online. Berdasarkan hasil penelitian, faktor lingkungan memiliki persentase sebesar 53,4%, diikuti oleh faktor individu sebesar 26,6% dan faktor perilaku sebesar 20%. Untuk terapi farmakologi, penggunaan obat golongan antibiotik mencapai 29,77%, analgetik-antipiretik sebesar 27,45%, ekspektoran 20,34%, antihistamin 13,22%, kortikosteroid 8,22%, dan bronkodilator 1%. Sementara itu, terapi non-farmakologi yang digunakan meliputi terapi komplementer dengan persentase sebesar 70%, terapi pijat sebesar 20%, dan terapi inhalasi sebesar 10%. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar faktor resiko Infeksi Saluran Pernafasan pada balita disebabkan oleh faktor lingkungan yang meliputi pencemaran udara, kondisi fisik rumah dan kepadatan hunian rumah dengan persentase sebesar 53,4% serta terapi farmakologi pemakaian obat Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada balita yang paling sering diresepkan adalah golongan antibiotik dengan persentase sebesar 29,77% dan terapi non-farmakologi yang sering dilakukan adalah terapi komplementer dengan persentase 70% yang meliputi pemberian larutan jeruk nipis dan kecap, larutan jahe dan madu serta pemberian minyak kayu putih.
Literature Review: Efektivitas Tanaman Herbal Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Pada Penyakit Hiperkolesterolemia: Literature Review: Effectiveness of Herbal Plants on Cholesterol Level Reduction in Hypercholesterolemia Disease Alya, Rahma; Sholih, Mally Ghinan; Fadhilah, Naila Yusti
Jurnal Surya Medika (JSM) Vol. 11 No. 1 (2025): Jurnal Surya Medika (JSM)
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/jsm.v11i2.9756

Abstract

Hiperkolesterolemia merupakan gangguan lemak darah di mana kadar kolesterol dalam darah melebihi 240 mg/dl. Karena penggunaan obat seperti simvastatin menyebabkan efek samping yang cukup serius, digunakan alternatif penggunaan tanaman herbal. Tujuan review artikel ini adalah untuk mengetahui tanaman herbal apa saja yang dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan pada penyakit hiperkolesterolemia. Serta melihat sejauh mana efektivitas yang diberikan. Penelitian ini menggunakan metode literature review yang bersumber dari beberapa artikel penelitian. Hasil diperoleh yaitu tanaman-tanaman yang dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan hiperkolesterolemia adalah kemuning, salam, ciplukan, sirih merah, mangkokan, gambir, ganggang merah, kopi hijau, marigold prancis, dan ramulus mori. Kemuning menjadi tanaman yang paling efektif karena spesifik menurunkan hingga 50,01% kadar LDL yang menjadi target utama dalam pengelolaan hiperkolesterolemia.
Review Article: Analisis Faktor Psikososial yang Memengaruhi Kepatuhan Terapi Antiretroviral pada Penderita HIV/AIDS: Review Article: Analysis of Psyhosocial Factors Influencing Adherence to Antriretroviral Therapy in People with HIV/AIDS Fadilah, Oca Nur; Sholih, Mally Ghinan; Sudarjat, Hadi
Jurnal Surya Medika (JSM) Vol. 11 No. 1 (2025): Jurnal Surya Medika (JSM)
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/jsm.v11i2.9758

Abstract

HIV/AIDS melemahkan sistem kekebalan tubuh dengan menghancurkan sel CD4+, sehingga tubuh menjadi rentan terhadap infeksi. Terapi Antiretroviral (ARV) melibatkan kombinasi obat yang harus dikonsumsi seumur hidup dengan tingkat kepatuhan tinggi (>95%) agar efektif. Pada tahun 2022, diperkirakan 1-1,7 juta orang tertular HIV, dan sekitar 480.000-880.000 meninggal akibat HIV; di Indonesia, lebih dari 500.000 kasus HIV dilaporkan pada 2023. Penelitian ini menganalisis faktor-faktor psikosial yang memengaruhi kepatuhan ARV pada pasien HIV/AIDS lewat tinjauan literatur pada artikel yang dipublikasikan antara 2017 hingga 2024 di database Google Scholar, BMC, dan PubMed. Dari 12 artikel yang relevan, ditemukan bahwa dukungan seperti keluarga dan sosial berperan penting dalam meningkatkan kepatuhan, mengurangi stigma, dan memperbaiki mutu hidup Orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Dukungan psikososial membantu pasien menjalani terapi dengan konsisten serta mengatasi stigma yang dapat menghambat pengobatan.
Effectiveness of β-lactam and Macrolide Antibiotic Combination in Patients with Community-Acquired Pneumonia: A Review Hikmah, Nurul; Sholih, Mally Ghinan
Jurnal Pijar Mipa Vol. 20 No. 4 (2025): Special Issue
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram. Jurnal Pijar MIPA colaborates with Perkumpulan Pendidik IPA Indonesia Wilayah Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpm.v20i4.8163

Abstract

Community-acquired pneumonia (CAP) is a clinically significant lung infection and a leading cause of infectious disease-related death, especially in patients with high-risk factors. This study aims to analyze the effectiveness of a combination of β-lactam and macrolide antibiotics in the treatment of CAP and its impact on reducing mortality. Using the Systematic Literature Review method from sources such as Google Scholar, PubMed, and ScienceDirect, 10 national and international journals were reviewed to evaluate the effectiveness of this combination compared to monotherapy and other combination options. Results showed that the combination of β-lactams and macrolides is effective in improving clinical outcomes, accelerating recovery, and reducing mortality in CAP patients, especially against atypical pathogens that are often not fully treated with β-lactam monotherapy. Factors such as seasonal variations and the patient's state of health also influence the response to this therapy. The most commonly used antibiotics in this combination are Ceftriaxone or Ampicillin/Sulbactam as β-lactams, paired with Azithromycin or Clarithromycin as macrolides.  Therefore, the combination of β-lactams and macrolides is considered an effective primary therapy option for CAP, in accordance with the national guidelines for medical services in Indonesia, which allows flexibility in treatment according to the clinical condition of the patient and the characteristics of the pathogen present.
Analisis Risiko-Benefit Penggunaan Kortikosteroid pada Penyakit Asma: Literature Review: Risk-Benefit Analysis of Corticosteroid ude in Asthma: Literature Review Fadhilah, Naila Yusti; Sholih, Mally Ghinan; Alya , Rahma; Khaerunisa , Aulia
Jurnal Surya Medika (JSM) Vol. 11 No. 2 (2025): Jurnal Surya Medika (JSM)
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/jsm.v11i2.10533

Abstract

Kortikosteroid merupakan anti inflamasi yang identik dengan kortisol, hormon steroid alami pada manusia yang disintesin dan disekresi oleh korteks adrenal. Kortikosteroid mampu mengontrol penyakit asma dengan mengurangi peradangan pada saluran pernapasan dan mencegah penyempitan jalan napas. Tujuan dari tinjauan literatur ini adalah untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan studi yang membahas risiko dan manfaat penggunaan kortikosteroid dalam pengobatan asma. Penulisan artikel ini dilakukan dengan metode peninjauan literatur menggunakan sumber pustaka elektronik yang diakses melalui basis data seperti PubMed, ResearchGet, dan Google Scholar. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian artikel meliputi “Corticosteroid,” “Steroid,” dan “Asthma.” Berdasarkan hasil peninjauan literatur, ditemukan 7 artikel yang relevan untuk analisis risiko dan manfaat penggunaan kortikosteroid pada pengobatan asmaHasil tinjauan menunjukkan bahwa kortikosteroid inhalasi lebih efektif mengendalikan gejala asma dibandingkan kortikosteroid sistemik dan penggunaan kortikosteroid dalam kombinasi dengan obat lain seperti bronkodilator memberikan manfaat tambahan dalam meningkatkan fungsi paru-paru dan mengurangi eksaserbasi. Kortikosteroid inhalasi (ICS) berhasil mengurangi peradangan dan gejala asma dengan risiko efek samping sistemik yang rendah sehingga menjadikannya pilihan utama
Pemanfaatan Beberapa Tanaman sebagai Sumber Antioksidan dan Obat Alternatif untuk Diabetes Melitus Utami, Marsah Rahmawati; Sholih, Mally Ghinan; Kasasiah, Ahsanal
Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstorming Vol 6, No 3 (2023): Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstormin
Publisher : Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/japhb.v6i3.4848

Abstract

World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa diabetes melitus (DM) termasuk salah satu pembunuh terbesar di Asia tenggara dan Pasifik barat. Salah satu penyebab timbulnya penyakit diabetes melitus adalah Stres oksidatif dan kerusakan oksidatif pada jaringan. Indonesia merupakan negara megabiodiversity yang memiliki jenis tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat. diantaranya adalah berkhasiat sebagai sumber antioksidan dan antidiabetes. Namun sayang kekayaan alam tersebut tampaknya masih belum dimanfaatkan secara optimal untuk kesehatan khususnya untuk pengobatan maupun pencegahan penyakit diabetes Mellitus. Desa Sindangmulya merupakan salah satu desa di kabupaten karawang yang tingkat penderita penyakit degenaratifnya cukup tinggi, yang diantaranya adalah diabetes mellitus. Berdasarkan hal itu, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang  pemanfaatan tanaman herbal  sebagai sumber antioksidan dan antidiabetes. Kegiatan dilakukan dengan metode penyuluhan dan pelatihan. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan menunjukkan bahwa setelah dilakukan penyuluhan dan pelatihan, pengetahuan para peserta  tentang tanaman herbal dan pemanfaatannya sebagai sumber antioksidan dan antidiabetes serta cara pembuatannya meningkat dengan rata-rata peningkatan sebesar 127,4%.
Formulasi dan Evaluasi Sediaan Cleansing Stick dengan Kombinasi Sodium Cocoyl Isethionate dan Cocamidopropyl Betaine sebagai Surfaktan Anggraini, Shafira Intan; Sholih, Mally Ghinan; Zahra, Aliya Azkia
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 6, No 2 (2024): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v6i2.13713

Abstract

AbstrakKulit wajah adalah salah satu organ tubuh yang terlihat pertama kali ketika timbul permasalahan pada kulit, seperti wajah kusam. Wajah kusam biasanya disebabkan oleh pengaruh radiasi sinar matahari dan polusi udara sehingga diperlukan perawatan kulit, salah satunya menggunakan sabun pembersih wajah. Kulit wajah memiliki pH yang sedikit asam sehingga penggunaan produk yang bersifat basa, salah satunya sabun akan menimbulkan efek negatif pada kulit wajah. Synthetic detergents (syndets) merupakan pembersih bebas sabun yang tidak melibatkan penggunaan basa kuat sehingga pH produk yang dihasilkan mendekati pH kulit. Metode penelitian yang digunakan adalah eskperimental laboratorium dengan memformulasikan sediaan cleansing stick yang dilakukan di Laboratorium Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Singaperbangsa Karawang pada bulan November 2023–Februari 2024. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan dan mengevaluasi sediaan pembersih wajah menggunakan kombinasi surfaktan sodium cocoyl isethionate dan cocamidopropyl betaine dalam bentuk stick. Hasil evaluasi sediaan memenuhi persyaratan pada uji organoleptis, homogenitas, tinggi busa, dan stabilitas busa. Sediaan cleansing stick yang dihasilkan memiliki nilai pH yang sesuai dengan rentang pH kulit wajah, yaitu 5,16–5,43. Efektivitas daya pembersihan pada semua formulasi sediaan cleansing stick memenuhi persyaratan, dengan F1 memiliki efek pembersihan terbaik (66%). Pengujian keamanan menunjukkan hasil bahwa sediaan cleansing stick tidak menimbulkan reaksi iritasi pada kulit sehingga aman untuk digunakan. Dengan demikian, sediaan cleansing stick dapat menjadi alternatif yang aman dan efektif sebagai perawatan kulit wajah.Formulation and Evaluation of Cleansing Stick With a Combination of Sodium Cocoyl Isethionate and Cocamidopropyl Betaine as SurfactantsAbstractThe facial skin is one of the first visible organs of the body when problems arise on the skin, such as a dull face. The cause of a dull face is usually the influence of sun radiation and air pollution, which necessitates using skin care products, such as facial cleansing soap. The pH of facial skin is slightly acidic, which means using alkaline products, such as soap, will negatively affect facial skin. Synthetic detergents (synsets) are soap-free cleansers that do not contain strong bases, resulting in a pH similar to the skins. This research aims to formulate a facial cleansing product using a combination of sodium cocoyl isethionate and cocamidopropyl betaine surfactants in stick form. The evaluation results met the organoleptic test requirements, including homogeneity, foam height, and foam stability. The pH value of the cleansing stick preparation was found to be within the pH range of facial skin, which is 5.16 to 5.43. The effectiveness of cleaning power in all cleansing stick formulations met the requirements, with F1 having the best cleaning effect (66%). The safety test demonstrated that the cleansing stick did not elicit any irritation reactions on the skin, thereby confirming its safety for use. Hence, the cleansing stick formulation can be a safe and effective alternative for facial skincare.