Artikel ini mengeksplorasi peran penting Sumatera Utara dalam industri perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Sumatera Utara adalah salah satu kontributor terbesar dalam produksi kelapa sawit di Indonesia, memberikan kontribusi besar pada pertumbuhan ekonomi regional. Dengan menggunakan teknik pengelompokan, penelitian ini mengidentifikasi pola dan karakteristik perkebunan kelapa sawit di kabupaten dan kota di Sumatera Utara. Pengelompokan ini dapat membantu pemerintah daerah dan perusahaan perkebunan dalam mengambil keputusan yang lebih efisien terkait pengembangan dan pengelolaan perkebunan kelapa sawit. Hasil dari proses pengelompokan membagi kabupaten dan kota di Sumatera Utara menjadi dua kelompok utama, mencerminkan perbedaan dalam tingkat budidaya dan produksi kelapa sawit. Kelompok 1 mencerminkan daerah dengan budidaya dan produksi kelapa sawit yang rendah, sementara kelompok 2 dan 3 mencerminkan daerah dengan tingkat budidaya dan produksi yang moderat hingga tinggi. Analisis statistik mengungkapkan perbedaan signifikan antara kelompok-kelompok ini, dengan produksi kelapa sawit sebagai variabel pembeda utama di antara kedua kelompok tersebut. Informasi yang diperoleh dari analisis pengelompokan ini dapat bermanfaat bagi pemerintah daerah, perusahaan perkebunan, dan petani kelapa sawit dalam merencanakan strategi pengembangan yang disesuaikan dengan karakteristik masing-masing kelompok. Selain itu, hal ini membantu dalam pemantauan kinerja sektor perkebunan kelapa sawit di Sumatera Utara seiring berjalannya waktu. Penelitian ini memiliki potensi untuk menjadi referensi bagi mereka yang terlibat dalam pengembangan dan pengelolaan perkebunan kelapa sawit di Sumatera Utara, dengan tujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi regional dan kesejahteraan penduduk setempat, sekaligus menjaga keseimbangan dengan keberlanjutan lingkungan. Abstract This article explores the significant role of North Sumatra in the palm oil plantation industry in Indonesia. North Sumatra is one of the largest contributors to palm oil production in Indonesia, making a substantial contribution to regional economic growth. Using clustering techniques, this research identifies patterns and characteristics of palm oil plantations in the districts and cities of North Sumatra. This clustering can assist local governments and plantation companies in making more efficient decisions regarding the development and management of palm oil plantations. The results of the clustering process divide the districts and cities of North Sumatra into two primary clusters, reflecting differences in the extent of cultivation and palm oil production. Cluster 1 represents regions with low cultivation and palm oil production, while clusters 2 and 3 represent areas with moderate to high cultivation and production levels. Statistical analysis reveals significant differences between these clusters, with palm oil production being the most distinguishing variable between the two groups. The information derived from this clustering analysis can be valuable for local governments, plantation companies, and palm oil farmers in planning development strategies tailored to the characteristics of each cluster. Furthermore, it aids in monitoring the performance of the palm oil plantation sector in North Sumatra over time. This research holds the potential to serve as a reference for those involved in the development and management of palm oil plantations in North Sumatra, with the aim of enhancing regional economic growth and the well-being of the local population, while also maintaining a balance with environmental sustainability.