Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

The Role of Parents in Internalizing Islamic Religious Values and Instilling Noble Character (Akhlaq Al-Karimah) in Children In Minority Areas of Lau Gumba Village, Brastagi District, Karo Regency Panggabean, Hadi Saputra; Tumiran, Tumiran; Nofianti, Rita; Umat, Hardakwah
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 9, No 4 (2024): November, I Special Issue on "Educational design research for human beings learn
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimps.v9i4.33016

Abstract

The inculcation of Islamic religious values, particularly concerning noble character (Akhlaq al-Karimah), in children is essential. This effort requires the involvement of various elements, not solely relying on formal educational institutions. It becomes more effective when families and communities are actively engaged. The family environment, often referred to as the first and foremost setting for a child's education, plays a critical role. In fostering values of goodness and virtue, parents are encouraged to communicate closely with their children. Parents should ideally serve as role models in all aspects of life for their children. Beyond their role as leaders, parents are primary educators within the household. Ideally, parents should guide, educate, train, teach, and exemplify behaviors that shape their children's character and support their learning activities. In the specific context of Lau Gumba Village, where Muslims are a minority, children are particularly vulnerable to the influences of non-Muslim peers. Additionally, the community's socio-economic conditions and the educational background of parents contribute to varied parenting styles. Some families provide significant attention to their children, while others tend to neglect the importance of family education, placing full responsibility on schools. Consequently, many children exhibit weak religious values. In this village, some children neglect their five daily prayers, fail to fast during Ramadan, consume alcoholic beverages (tuak), smoke, and adopt negative behaviors influenced by their environment's traditions
Digital-Based Synergy of Campus Communities and Students in Efforts to Prevent Sexual Harassment in The Higher Educational Environment Munisa; Nofianti, Rita; Putri, Utami Nurhafsari; Audy, Rini Trinasya
JETLi: Journal of English Teaching and Linguistics Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, FKIP - Universitas Iskandar Muda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55616/jetli.v5i2.852

Abstract

Sexual violence is defined as any act that, as a result of power dynamics or gender relations, degrades, harasses, or attacks a person's body, causing or possibly causing psychological or physical suffering, as well as interfering with and preventing them from safely and effectively pursuing higher education. Anywhere can experience sexual violence, including on campus. When technology is misused, as in the instance of sexual harassment, a person's ignorance of its use might have detrimental effects. This study combined a qualitative approach with a library research methodology, whereby data was collected from books, journals, and other reading materials, and conclusions and suggestions were drawn in response to the issues found. When it comes to sexual harassment on campus, the researchers found that some incidents happened in locations that students don't often visit—namely, the library room—because there are so many online resources available for information. As a result, the researchers reached conclusions and recommendations regarding how to stop sexual harassment in higher education. They suggested creating online action in the form of slogans and posters that are shared by colleges, students, and the campus community through social media platforms already in place, as well as providing a platform or facility like a Counseling Service Unit related to sexual violence as a form of complaint to the Integrated Service Unit.
PENDIDIKAN RESPONSIVE GENDER MELALUI PENGASUHAN ORANGTUA UNTUK ANAK USIA DINI DI RA AL-IKHLAS KONGGO KECAMATAN SUNGGAL KAB DELI SERDANG. Nofianti, Rita; Munisa, Munisa; Dewi, Sri Kesuma
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 7 No. 2 (2024): Volume 7 No. 2 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v7i2.26543

Abstract

Pendidikan Responsif Gender merupakan pendekatan yang penting dalam pengasuhan anak usia dini, terutama di Raudhatul Athfal (RA), untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung perkembangan anak secara holistik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji praktik pengasuhan orangtua dalam menerapkan pendidikan responsif gender di RA Al-Ikhlas Konggo. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orangtua di RA Al-Ikhlas Konggo memiliki kesadaran yang tinggi terkait pentingnya pendidikan responsif gender dalam pengasuhan anak. Mereka menggunakan pendekatan yang inklusif dan memberikan perhatian khusus terhadap perbedaan gender dalam memperlakukan anak-anak. Selain itu, orangtua juga aktif dalam memberikan pemahaman pada anak-anak tentang kesetaraan gender dan mengajarkan nilai-nilai kesetaraan melalui contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari. Implikasi dari penelitian ini adalah pentingnya peran orangtua dalam mendorong pendidikan responsif gender di lingkungan pendidikan anak usia dini, serta perlunya dukungan dari lembaga pendidikan dan pemerintah dalam menyediakan pelatihan dan sumber daya yang mendukung implementasi pendidikan responsif gender.
Penerapan Permainan Tradisional Sebagai Media Stimulasi untuk Mengembangkat Teori Burner (Classroom Action Research di PAUD Ummul Habibah Kelambir V Medan) Nofianti, Rita
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 3 (2022): October 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jk.v6i3.3989

Abstract

AbstrakPenelitian ini didasari dengan rendahnya kemampuan kogitif anak usia dini yang ada di PAUD Ummul Habibah Kelambir V Medan. Factor penyebab nya ialah kurang menariknya media pembelajaran yang diberikan oleh guru, sehingga anak bosan dan jenuh setiap kali diadakan proses pembelajaran, yang akibatnya perkembangan kognitif anak usia dini yang ada di PAUD Ummul Habibah Kelambir V Medan sangat rendah. Teori bruner adalah salah satu teori belajar yang lebih menekankan pada perkembangan kognitif anak, perkembangan kognitif anak merupakan kemampuan yang salah satunya ialah mengelompokkan benda yang mempunyai persamaan warna, bentuk dan ukuran, mencocokkan lingkaran, segitiga, dan segi empat serta mengenal dan menghitung angka. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perkembang kognitif melalui permainan tradisional sebagai salah satu media untuk menstimulisi perkembangan anak, khususnya anak usia dini yang ada di PAUD Ummul Habibah Kelambir V Medan. Metodelogi dalam penelitian ini ialah penelitian tindakan kelas {Classroom Action Research }yang menggunakan dua siklus, yakni siklus satu dan siklus dua. Masing-masing dari siklus melakukan dua kali pertemuan kepada anak dengan menggunakan media permainan tradisional. Begitu juga dengan siklus dua terdapat dua kali pertemuan dengan menggunakan media permainan tradisional yang sudah disiapkan oleh tim peneliti. Dengan hasil persentase meningkatan diketahui dari sebelum tindakan Pada indikator Penilaian Belum Berkembang 80%, Peningkatan naik Pada tindakan siklus 1 Pertemuan 1 indikator penilaian Pada BB {belum berkembang} sudah menurun menjadi 15%, Pada indikator Penilaian MB {mulai berkembang} 15%, BSH {berkembang sesuai harapan} naik menjadi 35% dan ada indikator Penilaian Perkembangan BSB {berkembang sangat baik} naik menjadi 35%. Pertemuan 2 masih Pada siklus 1 Pada indikator penilaian BB {belum berkembang} 10%, Pada indikator Penilaian MB {mulai berkembang} 10%, BSH {berkembang sesuai harapan} naik menjadi 40% dan pada indikator penilaian perkembangan BSB {berkembang sangat baik} naik menjadi 40%.Kata Kunci: Permainan Tradisional, teori Bruner
Partisipasi Orang Tua dalam Implementasi Pembentukan Karakter Terhadap Perkembangan Anak Usia Dini Nofianti, Rita; Munisa, Munisa; Agustia, Nanda Rahayu
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jk.v6i2.4012

Abstract

AbstrakPada penelitian ini bertujuan untuk dapat melihat sejuh mana partisipasi para orangtua terhadap implementasi pembentukan pendidikan karakter terhadap perkembangan anak usia dini. Selin itu untuk mengetahui deskpripsi tentang perlibatan para orangtua dalam aspek perkembangan anak ketika disekolah dan dirumah. Partisipasi orangtu merupakan pelibatan yang paling penting setiap tumbuh kembang pra anak, karena masa anak usia dini adalah masa yang tumbuh hanya sekali dalam perkembangan anak, jadi para orangtua yang mempunyai anak usia dini jangan sampai melewatkan setiap aspek perkembanganya. Dan hal itu harus didukung para orangtua mereka sendiri. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif atau studi kasus yang dilakukan kepada orangtua anak usia dini secara langsung, tanpa melalui prantara. Terhadap partisipasi para ayah dan ibu dalam penerapan pendidikan anak usia dini yaitu 5-6 tahun. Yang rata-rata para anak usia dini yang sedang menempuh pendidikan anak usia dini. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi.Kata Kunci: Partisipasi Orangtua, Pendidikan Karakter Anak Usia Dini