Claim Missing Document
Check
Articles

POLIKULTUR LOBSTER PASIR (Panulirus homarus) DAN IKAN BARONANG (Siganus sp.) PADA KERAMBA JARING APUNG DI DUSUN UJUNG BETOK LOMBOK TIMUR Asri, Yuliana; Diniarti, Nanda; Setyono, Bagus Dwi Hari; Sumsanto, Muhammad; Diniariwisan, Damai
JARI : Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia Vol. 13 No. 1 (2025): JARI : JURNAL AKUAKULTUR RAWA INDONESIA
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jari.v13i1.31

Abstract

Polyculture of spiny lobster and rabbitfish is a cultivation system that combine two different types of fishery commodities in one cultivation container. The advantages are increased land productivity, efficient use of resources and diversification of cultivated production. This research aims to establish the effect polyculture of spiny lobster and rabbitfish on the stocking density of rabbitfish which is different from Floating Net Cage (FNC) system. The research was conducted in the coastal water Dusun Ujung Betok Pemongkong Jerowaru East Lombok. The size of the FNC used is 2m3. The weight of spiny lobster used ranged from 95-98g and the rabbitfish is 12-15g. The research was conducted using a Completely Randomized Design (CRD) with 3 treatments, A (30 spiny lobster/m3 without rabbitfish), B (30 spiny lobster/m3 and 5 rabbitfish) and C (30 spiny lobster/m3 and 10 rabbitfish). Based on the research result, it was found that the absolute weight gain of lobsters during 45 days of rearing was in the range of 10.7 g – 11.6 g. The absolute weight gain of rabbitfish was 14 g – 19.8 g. There is significance in the survival rate of spiny lobsters, where the best treatment is C 93.33%. The survival rate (SR) value for rabbitfish reaches 100%. The results of the study represented that polyculture of spiny lobsters and rabbitfish affected the productivity and survival rate of both species, but not their growth.
BIMBINGAN TEKNIS PENANGANAN PASCA PANEN BULU BABI DI KOPERASI PRIMA NUSANTARA: BIMBINGAN TEKNIS PENANGANAN PASCA PANEN BULU BABI DI KOPERASI PRIMA NUSANTARA Asri, Yuliana; Hizbulloh, Lalu; Affandi, Rangga Idris; Lumbessy, Salnida Yuniarti; Scabra, Andre Rahmat; Diamahesa, Wastu Ayu; Mulyani, Laily Fitriani; Alim, Sahrul; Lestari, Dewi Putri
Jurnal Pepadu Vol 6 No 3 (2025): Jurnal Pepadu
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v6i3.7861

Abstract

Sea urchins are a highly nutritious and economically valuable fishery product. In West Nusa Tenggara (NTB), particularly in Lombok, the public is still largely unaware of the benefits and market value of sea urchins in international markets such as Japan and Korea. Sea urchin gonads are consumed by Koreans and Japanese, and their high nutritional content is believed to improve health performance. However, there are obstacles in the sea urchin market development is the lack of proper standard operating procedures in post-harvest handling. Appropriate and standardized post-harvest techniques are not yet widely known or disseminated among sellers and sea urchin business actors. Prima Nusantara Cooperative is one of the cooperatives that supplies fishery products, including sea urchins, to exporting companies. Based on this, the current community service activity was conducted at Prima Nusantara Cooperative in East Lombok, targeting the cooperative staff. The aim is to provide both theoretical socialization and hands-on training to enhance the staff’s knowledge and skills in post-harvest handling of sea urchins. Through this technical guidance, it is expected that the quality of sea urchin products sold to exporters will improve and be more competitive in the Japanese and Korean markets. The method used during the technical training included presentation of materials on proper sea urchin handling procedures, followed by field practice involving sea urchin sampling, hands-on demonstrations, and direct mentoring through each stage of the process. The post-harvest handling stages included harvesting (collection), cleaning, shell breaking, rinsing, weighing, packaging, and storage at low temperatures.
Water Pollution Index in the Ekas Bay Floating Net Cage Area as Part of Sustainable Aquaculture Diniarti, Nanda; Junaidi, Mohammad; Setyono, Bagus Dwi; Asri, Yuliana; Dwiyanti , Septiana
Jurnal Biologi Tropis Vol. 25 No. 1 (2025): Januari - Maret
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v25i1.7639

Abstract

Fish cultivation using the Floating Net Cultivation (FNC) system had the potential to create nutrient enrichment around the cultivation location. The large amount of nutrient input in marine waters can cause algae blooms also known as eutrophication. If this condition continues to occur, biota diversity will decrease and cause the seas to lose their function, so before that happens, it is considered to periodically monitor the pollution index in the Ekas Bay FNC area. The aim of this study is to analyze the pollution index in FNC area in the waters of Ekas Buana Village. The value obtained can be used as a basis for managing the area to create sustainable and sustainable use. The research was conducted in Ekas Bay, Ekas Buana village, East Lombok district on June-September 2023. The parameters observed were physical and chemical water quality parameters. The data that has been collected will be analyzed descriptively and presented in the form of tables and graphs. The parameter value obtained was the only one that passed the quality standard based on PP No. 22 of 2021, namely orthophosphate. Phosphate is indeed abundant in marine waters, but it will cause blooming if the total supply of ammonia nitrogen is excessive. From the pollution index, it was found that the East station, which is the coastal littoral area, is classified as moderately polluted, while the other stations are classified as lightly polluted. The sources and quantities of the pollution need to be identified to facilitate control and prevent further pollution.
Kelangsungan Hidup Larva Yellow Fin Tuna (YFT) yang Dipelihara dengan Desain Aerasi Berbeda pada Bak Bundar Asri, Yuliana; Nirmala, Kukuh; Prihadi, Tri Heru; Hutapea, John Harianto
Jurnal Intek Akuakultur Vol. 7 No. 1 (2023): Intek Akuakultur
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tingkat kelangsungan hidup yang sangat rendah pada larva merupakan faktor pembatas dalam produksi benih ikan tuna sirip kuning. Larva mengalami kematian massal pada hari ke sepuluh hingga juvenil, dengan nilai kelangsungan hidup kurang dari 0,05%. Faktor utama penyebab kematian larva ikan tuna adalah lingkaran arus air dalam bak pemeliharaan yang mengakibatkan terjadinya kematian karna tegangan permukaan dan larva yang tenggelam. Maksud dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah larva yellow fin tuna yang dipelihara dengan beberapa desain aerasi di dalam bak pemeliharaan memiliki dampak terhadap kelangsungan hidup larva. Penelitian dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dan tiga ulangan: empat batu aerasi ditengah bak sebagai kontrol A, empat batu aerasi di bawah B dan gabungan dua batu aerasi di tengah dan dua batu aerasi di bagian bawah C. Pemeliharaan dengan desain aerasi pada bagian bawah dan gabungan memberikan pengaruh nyata pada kelangsungan hidup larva yellow fin tuna dengan sintasan 0,31±0,04% dan 0,30±0,06%.
PELATIHAN BUDIDAYA IKAN HIAS SKALA RUMAH TANGGA UNTUK MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT DI DESA KARANG BONGKOT Sumsanto, Muhammad; Diamahesa, Wastu Ayu; Rahmadhani, Thoy Batun Citra; Diniariwisan, Damai; Asri, Yuliana; Setyono, Bagus Dwi Hari; Affandi, Rangga Idris
Jurnal Pepadu Vol 5 No 2 (2024): Jurnal PEPADU
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v5i2.4960

Abstract

Kemiskinan dan tekanan ekonomi merupakan masalah yang dihadapi oleh banyak rumah tangga di daerah pedesaan. Desa Karangbongkot adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Untuk membantu meningkatkan perekonomian masyarakat pedesaan, salah satu strategi yang dapat dipertimbangkan adalah melalui pengembangan budidaya ikan hias skala rumah tangga. Budidaya ikan hias dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi rumah- tangga miskin, karena tidak membutuhkan modal yang besar dan dapat dikelola dengan sumber daya lokal yang tersedia. Dalam pelaksanaan pengabdian ini, tim dari Universitas Mataram menggunakan metode partisipatif. Pendekatan partisipatif masyarakat adalah suatu metode dimana masyarakat secara aktif terlibat dan berperan dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi sebuah proyek atau program. Setelah implementasi program pengabdian kepada masyarakat tentang budidaya ikan hias skala rumah tangga di Desa Karang Bongkot sebagian besar peserta yang mengikuti pelatihan dasar dan praktik lapangan menunjukkan peningkatan pemahaman tentang teknik budidaya ikan hias. Secara keseluruhan, program pengabdian kepada masyarakat tentang budidaya ikan hias skala rumah tangga di Desa Karang Bongkot menunjukkan hasil yang positif dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan pendapatan masyarakat. Namun, keberlanjutan dan pengembangan lebih lanjut masih diperlukan untuk mengatasi tantangan yang ada dan memastikan dampak jangka panjang yang lebih besar.
PENGENALAAN ALAT TANGKAP IKAN YANG RAMAH LINGKUNGAN UNTUK MENJAGA KELESTARIAN HAYATI BIOTA DI DESA CEMARA Dwiyanti, Septiana; Setyono, Bagus Dwi Hari; Alim, Sahrul; Scabra, Andre Rachmat; Asri, Yuliana
Jurnal Pepadu Vol 5 No 2 (2024): Jurnal PEPADU
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v5i2.4983

Abstract

Fishing is not only about efforts to meet food needs and livelihoods but has become more complex involving socio-economic issues and environmental sustainability. There needs to be more attention to fishing activities to ensure their sustainability. By introducing environmentally friendly fishing gear to children in Cemara village, Lembar District, it is hoped that these young participants, as the future generation, will be more aware of and care for the preservation of the biological environment around them. This activity involved 30 children aged 10-12 years. The Community Service Activity (PKM) was held on June 5, 2024, from 3:00 PM until completion in Cemara Village, Lembar District, West Lombok Regency. This activity was conducted using a counseling method with an approach to the children. The method of this activity started with a participatory approach, field demonstrations, information sharing, collaboration, and monitoring and evaluation. The results of the counseling on the use of environmentally friendly fishing gear in Cemara village showed that the participants were very enthusiastic about this activity, as evidenced by the number of questions from the participants. The atmosphere of this counseling activity was pleasant and friendly. Based on the discussion results, it was found that the counseling participants knew many types of fishing gear but did not know much about whether the fishing gear was environmentally friendly or not. The conclusion of the community service activity carried out in Cemara village, Lembar District, is that this activity has increased the participants' knowledge and information about environmentally friendly fishing gear, as shown by the many questions and active participation of the participants.
BIMBINGAN TEKNIS PENANGANAN PASCA PANEN DAN TRANSPORTASI LOBSTER PASIR (Panulirus homarus) DI KERAMBA JARING APUNG DUSUN UJUNG BETOK LOMBOK TIMUR Asri, Yuliana; Affandi, Rangga Idris; Mulyani, Laily Fitriani; Dwiyanti, Septiana; Rahmadani, Thoy Batun Citra; Alim, Sahrul; Diniariwisan, Damai; Setyono, Bagus Dwi Hari; Sumsanto, Muhammad
Jurnal Pepadu Vol 6 No 1 (2025): Jurnal Pepadu
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v6i1.6928

Abstract

Spiny lobsters (Panulirus homarus) are a high-value fishery commodity with strong demand in both local and international markets. Ujung Betok, located on the coast of East Lombok, is a center for spiny lobster aquaculture using floating net cages (FNC). Despite growing production, a common issue observed during transport is the decline in lobster quality, and in some cases, mortality, which significantly reduces market value. To address this problem, technical training was conducted focusing on post-harvest handling and transportation techniques aimed at preserving lobster quality up to the point of delivery. The activity was carried out through field surveys, educational sessions, and hands-on practical demonstrations at the FNC sites in Ujung Betok. Effective post-harvest handling is indicated by the lobster's ability to survive transport in healthy, undamaged condition, maintaining freshness equivalent to that at harvest. The post-harvest procedure includes sorting, holding, cold stunning, packaging, and transportation. Drier packaging methods have shown to significantly extend survival during transit. The fundamental principle of spiny lobster handling and packaging is to maintain product quality while minimizing physical injury and stress, both of which can lead to mortality.
Edukasi Potensi Ekologis dan Ekonomi Mangrove Bagi Masyarakat Pesisir Dusun Ujung Betok, Jerowaru Diniariwisan, Damai; Asri, Yuliana; Rahmadani, Thoy Batun Citra; Affandi, Rangga Idris; Dwiyanti, Septiana; Alim, Sahrul; Diamahesa, Wastu Ayu; Sumsanto, Muhammad; Setyono, Bagus Dwi Hari; Scabra, Andre Rachmat
Jurnal Pepadu Vol 6 No 1 (2025): Jurnal Pepadu
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v6i1.7129

Abstract

Ekosistem mangrove memiliki peran penting secara ekologis dan ekonomis bagi masyarakat pesisir, namun kesadaran masyarakat terhadap nilai tersebut masih rendah. Banyak lahan mangrove di pesisir Ujung Betok yang mulai rusak dan beralih fungsi menjadi dermaga tradisional atau bahkan sekedar tempat pembuangan sampah. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat Dusun Ujung Betok terhadap potensi ekologi dan ekonomi mangrove. Metode pelaksanaan terdiri atas survei lokasi dan edukasi langsung berupa sosialisasi interaktif di lapangan. Edukasi diberikan melalui diskusi dan penyampaian materi tentang jenis mangrove, manfaat ekologis seperti pencegahan abrasi dan habitat biota, serta manfaat ekonomis seperti potensi hasil olahan dan ekowisata. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta yang ditandai dengan antusiasme dan kemampuan menjelaskan kembali materi, serta munculnya kesadaran terhadap pentingnya konservasi. Edukasi mangrove secara langsung efektif dalam meningkatkan literasi masyarakat dan berpotensi mendorong keterlibatan aktif mereka dalam upaya konservasi berbasis manfaat berkelanjutan.
APLIKASI PENGUNAAN JARING INSANG SEBAGAI PENUNJANG DALAM MEMENUHI KETERSEDIAAN PAKAN PADA BUDIDAYA LOBSTER DI TELUK EKAS Sumsanto, Muhammad; Setyono, Bagus Dwi Hari; Asri, Yuliana; Diniarti, Nanda; Marzuki, Muhammad; Affandi, Rangga Idris; Diniariwisan, Damai; Diamahesa, Wastu Ayu; Rahmadani, Thoy Batun Citra; Dwiyanti, Septiana
Jurnal Pepadu Vol 6 No 2 (2025): Jurnal Pepadu
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v6i2.7198

Abstract

Guna menghadapi permasalahan tentang ketersediaan pakan karena peningkatan harga, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan pakan alternatif pengganti. Pakan alternatif pengganti yang dapat digunakan adalah dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada di sekitar lokasi budidaya. Potensi kelimpahan jenis ikan yang ada di Teluk Ekas dapat digunakan sebagai pakan bagi lobster dengan penangkapan secara langsung menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan. Penggunaan alat tangkap ikan ini diharapkan dapat menunjang ketersediaan pakan selama proses budidaya lobster dan menekan penggunaan pakan buatan. Budidaya lobster di Indonesia masih bergantung pada ikan rucah sebagai pakan utama. Ikan rucah mengandung protein tinggi yang mampu memenuhi kebutuhan protein organisme budidaya untuk mendukung pertumbuhan. Selain itu, harganya terjangkau dan ketersediaannya cukup melimpah. Kelimpahan stok ikan rucah yang tinggi ini belum dimanfaatkan dengan baik oleh para pembudidaya karena keterbatasan alat tangkap yang mendukung, sehingga para pembudidaya hanya mengandalkan hasil tangkapan oleh para nelayan yang setiap hari pergi mencari ikan. Salah satu upaya dalam merespons persoalan untuk mengamankan stock pakan lobster berupa ikan  rucah adalah dengan inovasi teknologi penangkapan ikan menggunakan jaring insang. Para pembudidaya belum memahami bahwa kelimpahan sumberdaya ikan yang ada di sekitar KJA dapat dimanfaatkan sebagai pakan dalam proses budidaya. Kelompok pembudidaya yang tergabung dalam Pokdakkan Pasir Putih diberikan pendampingan melalui penyuluhan dan Focus Group Discussion (FGD) untuk mempelajari, mempraktekkan dan menggunakan jaring insang guna memenuhi stok pakan bagi lobster yang dibudidayakan.
PENINGKATAN KUALITAS SOSIAL KARYAWAN TAMBAK UDANG INTENSIF DI DESA DADAP KECAMATAN SAMBELIA LOMBOK TIMUR Malik, Muhammad Dzakiy; Umam, Khairul; Scabra, Andre Rachmat; Asri, Yuliana; Dwiyanti, Septiana; Sumsanto, Muhammad; Affandi, Rangga Idris
Jurnal Wicara Vol 1 No 5 (2023): Jurnal Wicara Desa
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/wicara.v1i4.3375

Abstract

Desa Dadap merupakan desa pertanian dengan penduduk mayoritas sebagai petani yaitu menanam cabai dan tembakau setiap tahunnya dalam menunjang kegiatan pertanian tersebut digunakan sarana seperti sumur bor dan saluran irigasi sawah, Selain itu juga penduduk desa dadap bekerja sebagai nelayan untuk bagian pesisir pantai. Pada dusun Ujung terdapat perusahaan tambak udang vaname yang dikelola oleh PT. Panen Berkat Sejahtera Bersama. PT. PBSB Dadap merupakan salah satu perusahaan tambak udang yang berfokus di bagian pembesaran udang vaname. Dalam kegiatan produksi udang di tambak PT. PBSB juga melibatkan masyarakat sebagai tempat izin agar tambak tersebut berjalan dengan lancar pada saat kegiatan budidaya. Tujuan perusahaan melibatkan masyarakat juga untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat sekitar serta bisa berperan dalam penyediaan lapangan masyarakat sekitar dan mampu meningkatkan perekonomian pada daerah tersebut. Selain itu juga perusahaan melakukan kegiatan sosial sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat seperti melakukan buka bersama, tadarus, pemberian takjil, gotong royong dan pembersihan pantai.