Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Immunomodulator Effect of Cnidoscolus aconitifolius Leaves Extract on CD4+ and CD8+ Expression in Salmonella typhimurium infected mice Hidayati, Sholihatil; Susanti, Dhina Ayu; Destiawan, Rian Anggia; Muflihah, Ahdiah Imroatul; Handayani, Rizka; Anggitasari, Wima
Pharmaciana Vol. 14 No. 1 (2024): Pharmaciana
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/pharmaciana.v14i1.27050

Abstract

Typhoid fever is a common health problem in the community caused by Salmonella bacteria. The incidence rate of this infection will increase if a person's immune system is weakened. Plant extracts are generally considered to be potential immunomodulatory agents developed, which have smaller side effects. Research shows that Cnidoscolus aconitifolius leaves have medicinal properties including as hepatoprotective, antidiabetic, and anticardiovascular. The results of the antioxidant activity test show the results that Cnidoscolus aconitifolius leaves extract (CAE) has potential as an antioxidant with a very strong category. This study was conducted to determine the effect of giving Japanese papaya leaf extract on CD4+ and CD8+ expression in Babl/c mice induced by Salmonella typhimurium bacteria. The study was started by preparing 70% ethanol extract from Cnidoscolus aconitifolius leaves and preparing 30 Babl/C mice as experimental animals which were divided into 6 groups (healthy control, negative control, positive control and treatment group by giving CAE dose of 100 mg/kgbw, 200 mg/kgbw and 400 mg/kgbw). Induction was carried out by oral infection with Salmonella thypimurium bacteria. After 3 days the infected mice were treated orally once a day for 7 days. Evaluation of CD4+ and CD8+ expression was carried out using the flowcytometer method of the lymph organs. Data analysis was carried out by the Anova test followed by the post hoc test (Tukey) using the SPSS for Windows application. The results showed that giving CAE at doses of 100 mg/kgbw, 200 mg/kgbw and 400 mg/kgbw could increase the expression ratio of CD4+ and CD8+, whereas giving CAE at a dose of 400 mg/kgbw showed significantly different results (p<0.05) to the negative control. This shows that the CAE has potential as an immunomodulatory agent that can improve immune function.
PENYULUHAN TENTANG KELOMPOK RISIKO TINGGI TERINFEKSI COVID-19 DAN EDUKASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19 Pebriarti, Iski Weni; Anggitasari, Wima; Mayasari, Shinta; Susanti, Dhina Ayu
JURNAL PENGABDIAN AL-IKHLAS UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARY Vol 10, No 3 (2024): AL-IKHLAS JURNAL PENGABDIAN
Publisher : Universitas Islam kalimantan MAB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jpaiuniska.v10i3.9720

Abstract

Animo masyarakat dalam menggali informasi mengenai infeksi dan penyebaran COVID-19 mengalami peningkatan yang sangat signifikan sejak terdapat laporan kasus positif COVID-19 di Indonesia. Namun tidak banyak media massa online yang menginformasikan mengenai kelompok berisiko tinggi tertular COVID-19. Kecamatan Puger khususnya Desa Grenden adalah salah satu wilayah yang termasuk dalam Kabupaten Jember terdampak COVID-19 paling awal. Kegiatan pengabdian masyarakat dalam bentuk penyuluhan mengenai kelompok berisiko tinggi tertular COVID-19 diperlukan dalam upaya pencegahan penularan COVID-19 dan peningkatan wawasan masyarakat dalam menyikapi kelompok risiko tinggi tertular COVID-19. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dusun, kader posyandu, dan masyarakat khususnya yang termasuk dalam kelompok berisiko tinggi tertular COVID-19 seperti wanita hamil, penderita penyakit kronis tidak menular, penderita obesitas dan masyarakat dengan kebiasaan merokok. Materi yang disampaikan yaitu kelompok dengan risiko tinggi tertular COVID-19, enam langkah mencuci tangan dan lima waktu mencuci tangan, serta cara menggunakan masker dengan benar. Para peserta cukup antusias selama mengikuti kegiatan, terlihat dari beberapa peserta tampak berusaha mengikuti gerakan cuci tangan sambil menyanyi serta minat masyarakat untuk meminta leaflet dan stiker lebih banyak agar dapat diberikan kepada keluarganya.
PENINGKATAN KETERAMPILAN PENGOLAHAN NUGET TERFORTIFIKASI DAUN PEPAYA JEPANG (Cnidoscolus aconitifolius) DI SEKOLAH TANGGUH (SELANTANG) JEMBER Hidayati, Sholihatil; Susanti, Dhina Ayu; Soleh, Ayu angger Putri M.; Destiawan, Rian Anggia; Sati, Wima Anggita; Purwati, Aliyah; Nabila, Talitha Vanian; Anggraeni, Linda Suci
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v6i1.11372

Abstract

Seiring bertambah usia di masa lansia, maka organ-organ dalam tubuh pun juga ikut mengalami penuaan. Sistem imun sebagai pelindung tubuh pun tidak bekerja sekuat ketika masih muda. Inilah alasan mengapa lansia rentan terserang berbagai penyakit, termasuk infeksi yang disebabkan oleh virus atau bakteri. Sekolah Lansia Tangguh (SELANTANG) berada di Perumahan Griya Mangli Indah Blok BA 01, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember. Sekoleh ini diikuti oleh para kader Lansia Perempuan dari Perumahan Griya Mangli. Jumlah kader yang aktif menjadi anggota sekoalah ini yaitu sekitar 30 orang. Program yang telah di jalankan dimana para lansia akan mendapatkan berbagai materi pengetahuan, seperti tujuh dimensi lansia dan gizi lansia, hingga kegiatan yang menyenangkan lainnya, seperti terapi syukur, senam lansia, kewirausahaan, dan lain sebagainya. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, dapat diidentifikasi beberapa permasalahan, antara lain lansia rawan mengalami gangguan gizi dan infeksi penyakit, kurangnya pemahaman lansia terkait Kesehatan, beberapa orang lansia memiliki tingkat ekonomi rendah sehingga enggan untuk membeli produk vitamin dipasaran yang dinilai mahal, kurangnya kreatifitas lansia dalam mengolah makan yang memiliki kandungan gizi tinggi menjadi produk makanan olahan yang baik. PKM ini dilakukan dengan tujuan memberikan edukasi kesehatan dan pelatihan dalam pembuatan nuget terfortifikasi daun pepaya jepang untuk meningkatkan Kesehatan dan daya tahan tubuh kepada lansia di SELANTANG Jember. Pada saat PKM ini dilakukan, respon lansia di Sekolah Lansia Tangguh (SELANTANG) Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember sangat antusias, dimulai dari pengarahan pembuatan Nuget dan proses pembuatannya berlangsung secara baik dan lancar. Sebelum dan sesudah pembuatan Nuget, para lansia diminta untuk mengerjakan pretest da post test yang berkaitan dengan PKM ini. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan nilai post test meningkat menjadi 8,09. Pelatihan pembuatan nuget terfortifikasi daun pepaya jepang berjalan dengan baik dan para siswa juga mengikuti kegiatan dengan antusias.
PELATIHAN PEMBUATAN HEALTHY DRINK INSTAN DI SEKOLAH TANGGUH (SELANTANG) JEMBER Hidayati, Sholihatil; Susanti, Dhina Ayu; Soleh, Ayu Angger Putri M.; Swastika, Melur Tri; Mayasari, Shinta; Nabila, Talitha Vanian; Anggraeni, Linda Suci
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v6i1.11438

Abstract

Lansia adalah kelompok usia yang sering kali menghadapi berbagai tantangan, baik fisik maupun mental. Proses penuaan membawa perubahan yang signifikan dalam kesehatan, mobilitas, dan kesejahteraan emosional. Pemberdayaan lansia merupakan upaya menjadikan lansia tetap sehat, tetap aktif, dan terus produktif, dengan memberikan pemaparan tentang IPTEK dalam komunitas antara generasi. Sekolah Lansia Tangguh (SELANTANG) berada di Perumahan Griya Mangli Indah Blok BA 01, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember. Di sekolah ini lansia diberikan ilmu dan pengalaman yang sangat mendukung kelangsungan hidup mereka di usia lanjut. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, dapat diidentifikasi beberapa permasalahan yang terjadi antara lain lansia memiliki penyakit kronis seperti diabetes, rematik, penyakit jantung, dan masih banyak lagi. Beberapa lansia memiliki perekonomian yang mungkin berada di tingkat tengah ke bawah, sehingga mereka kurang mengerti dan peduli terhadap kesehatannya sendiri. PKM ini dilakukan dengan tujuan memberikan edukasi kesehatan terkait pola hidup yang sehat dan pelatihan pembuatan Healthy Drink Instan untuk meningkatkan kesehatan dan daya tahan tubuh kepada lansia di SELANTANG Jember. Pada saat PKM ini dilakukan, para lansia tersebut sangat antusias dan merespon dengan sangat baik, dimulai dari pembukaan, penyampaian materi, dan juga saat pelatihan pembuatan Healthy Drink Instan nya. Sebelum dan sesudah membuat Healthy Drink Instan, para lansia diminta untuk mengerjakan pretest dan postest yang berkaita dengan PKM ini. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan nilai pada lansia setelah mereka menyimak penyampaian materi dan melakukan pembuatan Healthy Drink Instan. Pelatihan pembuatan Healthy Drink Instan ini berjalan dengan baik dan memberikan banyak manfaat.
Pencegahan Stunting melalui Edukasi dan Pelatihan Pembuatan Nugget Ampas Tahu dalam Program PEDULI di Desa Sumberdanti, Kecamatan Sukowono, Kabupaten Jember Susanti, Dhina Ayu; Syach, Choirul Anam; Putri, Antonia Venta Nathaniela; Maulanasari, Devi; Salomo, Titus; Fitria, Lailatul; Prasetyo, Muhammad Jefri; Lailia, Siti Afkarina; Halimah, Sitti; Wahyuni, Putri; Karolina, Caren; Maufirah, Fitria Nur; Nurfadila, Riski Aisah; Yuniar, Ananda Eka Alya; Nurhadi, Muhammad; Fitrianingsih, Wulandari; Kusuma, Muhammad Akmal; Sonia, Dina
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v6i2.11494

Abstract

Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak karena kekurangna gizi kronis yang berdampak pada perkembangan fisik, kognitif dan psikologis anak. Stunting masih menjadi permasalahan utama di Desa Sumberdanti dengan jumlah kasus stunting 26 anak, 7 anak di bawah garis merah (BGM) dan 1 anak gizi buruk. Program PEDULI merupakan program inovatif dari Kelompok KKN Kolaboratif 218 dalam pencegahan stunting melalui edukasi dan pelatihan pembuatan nugget ampas tahu. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman ibu terkait stunting dan meningkatkan keterampilan ibu dalam memanfaatkan limbah ampas tahu menjadi PMT bernilai ekonomis. Kegiatan PEDULI dilaksanakan di Balai Desa Sumberdanti dan diikuti oleh 48 peserta yang terdiri dari 1 bidan, 19 kader posyandu, dan 28 ibu hamil, menyusui, dan ibu dengan anak usia dibawah tiga tahun. PEDULI terbagi dalam 2 kegiatan yaitu edukasi stunting dan isi piringku, serta pelatihan pembuatan nugget ampas tahu. Kegiatan diawali dengan pengisian pretest, edukasi stunting dan isi piringku, posttest, dan demonstrasi pembuatan nugget dari ampas tahu. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan ibu terkait stunting sebesar 7,14 %. Pembuatan nugget dari ampas tahu dapat menjadi alternatif PMT karena ampas tahu memiliki kandungan protein tinggi yaitu setiap gram ampas tahu mengandung 0,26 gram protein.
Exploring the Potential of NIR Spectroscopy and Chemometrics to Verify the Flavonoid Content in Litsea cubeba Cendekiawan, Khrisna Agung; Susanti, Dhina Ayu; Isnawati, Nafisah; Mayasari, Shinta; Riswanto, Florentinus Dika Octa
Majalah Obat Tradisional Vol 30, No 2 (2025)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mot.99185

Abstract

The ancient records about herbal medicine show traditional healing practices are deeply rooted in Indonesian culture. The medical use of plants decreased because of inheritance customs combined with the lack of written documentation on medicinal plants but dependent on oral information transmission. Traditional research and preservation activities of local healing plants which belong to specific cultural communities become possible through this phenomenon. Researchers conducted ethnopharmacological research about antidiarrheal medicinal plant uses that included traditional knowledge about flavonoid-containing plants within the Osing ethnic group of West Java Indonesia. The goal of this research was to verify flavonoid compounds in Osing's medicinal plants through Near Infra-Red (NIR) spectroscopy combined with chemometric methods. The evaluation of antidiarrheal potential for these compounds relied on flavonoid standard reference substances because these compounds demonstrate strong antioxidant properties which stabilize intestinal functioning. Chemometric techniques together with Near Infra-Red spectroscopy (NIR) were applied to analyze krangean leaves (Litsea cubeba) in order to establish their flavonoid compound levels. The quality assessment of multivariate calibration models shows that PLS regression produces RMSEC of 2.870 and RMSEP of 0.0124 with R2cal = 0.9931 and R2val = 0.9919. The analysis using linear discriminant analysis (LDA) succeeded in its completion with recognition rates above 90% for each discriminating class.
Immunomodulator Effect of Cnidoscolus aconitifolius Leaves Extract on CD4+ and CD8+ Expression in Salmonella typhimurium infected mice Hidayati, Sholihatil; Susanti, Dhina Ayu; Destiawan, Rian Anggia; Muflihah, Ahdiah Imroatul; Handayani, Rizka; Anggitasari, Wima
Pharmaciana Vol. 14 No. 1 (2024): Pharmaciana
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/pharmaciana.v14i1.27050

Abstract

Typhoid fever is a common health problem in the community caused by Salmonella bacteria. The incidence rate of this infection will increase if a person's immune system is weakened. Plant extracts are generally considered to be potential immunomodulatory agents developed, which have smaller side effects. Research shows that Cnidoscolus aconitifolius leaves have medicinal properties including as hepatoprotective, antidiabetic, and anticardiovascular. The results of the antioxidant activity test show the results that Cnidoscolus aconitifolius leaves extract (CAE) has potential as an antioxidant with a very strong category. This study was conducted to determine the effect of giving Japanese papaya leaf extract on CD4+ and CD8+ expression in Babl/c mice induced by Salmonella typhimurium bacteria. The study was started by preparing 70% ethanol extract from Cnidoscolus aconitifolius leaves and preparing 30 Babl/C mice as experimental animals which were divided into 6 groups (healthy control, negative control, positive control and treatment group by giving CAE dose of 100 mg/kgbw, 200 mg/kgbw and 400 mg/kgbw). Induction was carried out by oral infection with Salmonella thypimurium bacteria. After 3 days the infected mice were treated orally once a day for 7 days. Evaluation of CD4+ and CD8+ expression was carried out using the flowcytometer method of the lymph organs. Data analysis was carried out by the Anova test followed by the post hoc test (Tukey) using the SPSS for Windows application. The results showed that giving CAE at doses of 100 mg/kgbw, 200 mg/kgbw and 400 mg/kgbw could increase the expression ratio of CD4+ and CD8+, whereas giving CAE at a dose of 400 mg/kgbw showed significantly different results (p<0.05) to the negative control. This shows that the CAE has potential as an immunomodulatory agent that can improve immune function.
Pemanfaatan Tanaman Obat dalam Penanganan Masalah Kesehatan Masyarakat di Desa Gumuksari, Kalisat, Jember Hidayati, Sholihatil; Susanti, Dhina Ayu; Destiawan, Rian Anggia
Jurnal Pengabdian Masyarakat (JUDIMAS) Vol. 1 No. 2 (2023)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STIKes Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/judimas.v1i2.148

Abstract

Warga masyarakat di Desa Gumuksari sudah terbiasa memanfaatkan pekarangan yang berada di sekitar rumahnya untuk ditanami berbagai jenis tanaman. Dari berbagai macam tumbuhan yang hidup di pekarangan warga, banyak diantaranya yang merupakan tumbuhan yang dapat dipergunakan sebagai tanaman obat tradisional. Beberapa warga, kadang menggunakan tanaman-tanaman tersebut untuk mengobati keluhan kesehatan yang dirasakan, namun pemanfaatannya belum terlalu optimal karena selama ini penggunaan tanaman obat tradisional itu hanya didasarkan pada pendapat teman atau tetangga. Kegiatan penyuluhan telah dapat dilakukan dengan baik pada hari Minggu, tanggal 14 Agustus 2022. Hal ini terlihat dari keseriusan peserta dan sesi Tanya jawab yang terlihat manyarakat begitu antusias dengan menayakan beberapa pertanyaan. Penggunaan obat tradisional dalam mengatasi masalah kesehatan masyarakat merupakan solusi alternative terutama bagi masyarakat di desa yang memiliki tanah subur dan tanaman melimpah. Kemanjuran tanaman obat dalam mengatasi penyakit telah terbukti secara turun temurun dan telah direkomendasikan oleh pemerintah dan WHO.
Buga (Bugar Dengan Toga) untuk Meningkatkan Derajat Kesehatan Keluarga Susanti, Dhina Ayu; Sholihatil Hidayati
Jurnal Pengabdian Masyarakat (JUDIMAS) Vol. 1 No. 2 (2023)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STIKes Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/judimas.v1i2.162

Abstract

ABSTRAK Imunitas tubuh sangat penting untuk menanggulangi wabah penyakit . Kita harus mencegah masuknya mikroorganisme penyebab penyakit ke dalam tubuh kita, diantara dengan cara mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir, menggunakan masker, physical distancing, dan yang paling penting adalah menjaga dan meningkatkan imunitas tubuh dengan baik sehingga tubuh menjadi lebih kuat dan tidak mudah terserang penyakit. Tanaman Obat Keluarga (TOGA) menjadi komoditas yang banyak dicari masyarakat pasca-merebaknya Covid-19. TOGA dipercaya berkhasiat meningkatkan daya tahan tubuh atau imunitas sebagai penangkal Covid-19. Tujuan pengabdian ini adalah melakukan penyuluhan pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) Untuk meningkatkan imunitas tubuh menghadapi Pandemi Covid-19 di Perumahan Griya Mangli RT 03/RW 18 Kabupaten Jember dan menyediakan tanaman obat. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan praktek lapangan. Target yang diharapkan adalah Ibu-ibu di perumahan Griya Mangli memiliki pengetahuan tentang jenis TOGA dan manfaatnya. Hasil yang telah dicapai melalui program kegiatan ini sesuai dengan target yang telah direncanakan sebelumnya yaitu: penyuluhan terkait pemanfaatan TOGA serta praktek penanaman TOGA di lahan kosong milik warga. Kesimpulan dari pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini bahwa setelah kegiatan PKM ibu-ibu di RT 03 RW 18 Perumahan Griya Mangli semakin peduli terhadap kesehatan dan mampu memanfaatkan TOGA untuk menangkal penyakit dan meningkatkan imunitas tubuh. Kata Kunci : PKM, Penanaman, Penyuluhan, TOGA ABSTRACT The body's immunity is very important to overcome disease outbreaks. We must prevent the entry of disease-causing microorganisms into our bodies, including by washing hands with soap with running water, using masks, physical distancing, and the most important thing is to maintain and enhance the body's immunity properly so that the body becomes stronger and less susceptible to infection. disease. Family Medicinal Plants (TOGA) have become a commodity that is much sought after by the public after the outbreak of Covid-19. TOGA is believed to be efficacious in increasing the body's resistance or immunity as an antidote to Covid-19. The purpose of this service is to conduct counseling on the use of Family Medicinal Plants (TOGA) to increase body immunity against the Covid-19 Pandemic at Griya Mangli Housing RT 03/RW 18 Jember Regency and provide medicinal plants. The method used is counseling and field practice. The expected target is that mothers in Griya Mangli housing have knowledge about the types of TOGA and its benefits. The results that have been achieved through this activity program are in accordance with the previously planned targets, namely: counseling related to the use of TOGA and the practice of planting TOGA on vacant land owned by residents. The conclusion from this community service (PKM) is that after the PKM activities the women in RT 03 RW 18 Griya Mangli Housing are increasingly concerned about health and are able to use TOGA to ward off disease and increase body immunity. The results that have been achieved through this activity program are in accordance with the previously planned targets, namely: counseling related to the use of TOGA and the practice of planting TOGA on vacant land owned by residents. The conclusion from this community service (PKM) is that after the PKM activities the women in RT 03 RW 18 Griya Mangli Housing are increasingly concerned about health and are able to use TOGA to ward off disease and increase body immunity. The results that have been achieved through this activity program are in accordance with the previously planned targets, namely: counseling related to the use of TOGA and the practice of planting TOGA on vacant land owned by residents. The conclusion from this community service (PKM) is that after the PKM activities the women in RT 03 RW 18 Griya Mangli Housing are increasingly concerned about health and are able to use TOGA to ward off disease and increase body immunity. Keywords: PKM, Planting, Counseling, TOGA