Anak usia dini merupakan masa emas anak-anak (golden age), di mana otak berkembang pesat, dan berbagai pengalaman yang dialami akan sangat mempengaruhi perkembangan mental dan sosial mereka di masa depan. Dalam proses pendidikan anak usia dini, pendidik memiliki tanggung jawab bukan hanya dalam hal kognitif, tetapi juga dalam menjaga kesehatan psikologis anak. Namun pada kenyataannya, berbagai masalah psikologis ringan seperti menarik diri, tantrum, tidak percaya diri, atau agresivitas terhadap teman sebaya sering kali muncul pada siswa Taman Kanak-Kanak. Masalah-masalah ini bila tidak ditangani dengan tepat, dapat berdampak jangka panjang terhadap perkembangan sosial-emosional anak. Pada anak usia dini, fenomena yang sering muncul adalah ditemukannya anak-anak yang menunjukkan tanda-tanda masalah psikologis taraf ringan, seperti mennagis, enggan berinteraksi, mudah marah. Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengangkat permasalahan ini ke dalam sebuah penelitian dengan tujuan memberikan gambaran yang lebih mendalam mengenai praktik bimbingan dan konseling yang dilaksanakan secara nonformal di lingkungan pendidikan anak usia dini.