Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

CHILD'S CONSENT AS A CONDITION IN IMPLEMENTING THE TRANSFER OF PARENTS' ASSETS TO CHILDREN (STUDY IN THE OFFICE OF NOTARY AND LAND DEED DEEDS MAKING OFFICIALS (PPAT) MALANG) Sunardi, Sunardi; Muhibbin, Muhibbin; Adi, Surya
International Significance of Notary Vol 3, No 1 (2022): International Significance of Notary
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2020/ison.v3i2.23184

Abstract

Article 1666 of the Civil Code defines a grant as an agreement whereby the grantor, at the time of his life, freely and irrevocably, surrenders something for the needs of the beneficiary who receives the handover. A land grant is a gift from one person to another without any substitute and is made voluntarily, without any contravention from the recipient of the gift, and the gift is made while the giver is still alive. However, a parent's gift to children in a family is not the least that can cause jealousy, even family division. This means that a grant that originally had a noble purpose as taqarrub and social care can turn into a family disaster and disaster. This is the duty of the PPAT and the Notary in providing legal counseling so that in making the grant deed later there will be no problem with lawsuits in court. Formulation of the problem 1) How is the process of transferring land grants to children according to statutory regulations. 2) How is the implementation of the transfer of parental assets to children at the Notary Office and Land Deed Making Officer (PPAT) Malang. 3) What are the considerations of the Land Deed Making Official (PPAT) for asking for the child's approval in making a grant deed. The method used is empirical research with a sociological juridical approach.The process of transferring land grants according to laws and regulations must be guided by Article 1682 of the Civil Code which states that no grant except as meant in Article 1687 can be made without a notarial deed, the minutes (original text) must be kept at the notary and if this is not done then the gift is invalid. In other words, every grant, both movable and immovable property (land) should use a notarial deed, specifically land rights, the process must or must use an authentic deed (PPAT deed).The implementation of the transfer of grants from parents to children at the Malang Notary Office and Land Deed Making Officer (PPAT) is based on interviews with the Malang notary and PPAT, that for the implementation of the transfer of land rights with the grant process, you must use a grant deed made by the Land Deed Making Officer. (PPAT), the grantor is subject to PPH tax and the grantor must pay the BPHTB tax (tax for acquiring land and building rights) and the PPAT is required to submit the grant deed to the Land Agency Office within 7 (seven) working days.Considerations of the Land Deed Making Officer (PPAT) for the approval of children in making a grant deed if the author of the analysis is from the theory of authority, then the making of a grant deed is the authority of the PPAT which is made by the parties and the PPAT is in accordance with Article 1868 of the Civil Code, but in making it must meet the requirements formal and material. Apart from that, as a basis for consideration or additional conditions in making a grant deed, PPAT Malang uses additional conditions with the consent of the child. With the aim that the child is considered to know and understand that the property has been donated to another relative, so as to minimize lawsuits or disputes in the future. Although basically a parent's gift to one of their children is actually permissible without having the permission or approval of the other child. Keywords: Grant, PPAT/Notary, Approval.
Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika pada Siswa Sekolah Dasar Mustofa, Rosit; Anif, Sofyan; Muhibbin, Muhibbin
Jurnal Basicedu Vol. 6 No. 3 (2022)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i3.2635

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1). Jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal tentang merubah bentuk pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya. 2). Faktor yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan tentang merubah bentuk pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya. Penelitan ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dengan sumber data guru dan murid kelas V di SD Muhammadiyah Terpadu Masaran Sragen. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode wawancara, observasi. Teknik analalis meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Untuk keabsahan data menggunakan trianggulasi. Hasil penelitian meliputi : 1) Empat jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan soal yaitu Kesalahan dalam Membaca, Memahami Masalah, Proses Perhitungan dan Kesalahan Menuliskan Kesimpulan Jawaban. 2) Faktor yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan yaitu Kesulitan memahami masalah dalam soal, Tidak memahami konsep dan operasi pecahan serta Lupa atau Tidak Teliti, dan Tergesa-gesa.
Transformasi Nilai Psikologi Humanisme Abraham H Mashlow Terhadap Pengelolaan Stress Guru pada Proses Pendidikan Wijiyono, Eko; Anif, Sofyan; Muhibbin, Muhibbin
Jurnal Basicedu Vol. 6 No. 4 (2022)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i4.3303

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1). konsep dasar kebutuhan Manusia menurut Abraham H Maslow. 2). Faktor yang menjadi penebab Sumber Stres Guru. 3) nilai-nilai dari Psikologi Humanistik Abraham H Maslow menjadi solusi alternatif untuk menghindari/menghilangkan stress pada Guru. Penelitan ini menggunakan studi kepustakaan atau literatur review, dengan sumber data dari jurnal online nasional dan internasional yang sudah dilakukan dan diterbitkan. Metode analisis yang digunakan menggunakan analisis isi jurnal, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian meliputi : 1) Ada 5 konsep dasar kebutuhan Manusia menurut Abraham H Maslow yaitu Kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan dimiliki dan cinta, kebutuhan harga diri dan kebutuhan aktualisasi diri. 2) Faktor yang menjadi Sumber Stres Guru ada 5 yaitu Stres individu, interpersonal, sosial, lingkungan fisik dan organisasi. 3) Nilai Psikologi Humanistik Abraham H Maslow menjadi solusi alternatif untuk menghilangkan stress pada Guru, Memenuhi kebutuhan fisiologis, Mengakomondasi kebutuhan rasa aman secara fisik maupun psikis, Kebutuhan sosial, ego dan aktualisasi.
Pandangan Guru Terhadap Assesmen Nasional Berbasis Komputer Sebagai Sarana Evaluasi Sistem Pendidikan di Mi Muhammadiyah Karanganyar Sartini, Sartini; Handayani, Andriani Condro Retno; Muhibbin, Muhibbin; Sumardi, Sumardi
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 10 No 24 (2024): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study reviews teachers' views on the implementation of computer based national assessments as an instrument for evaluating the education sistem at MI Muhammadiyah Karanganyar. The aims of this research include analyzing teachers' views on the implementation of the National Assessment at MI Muhammadiyah Karanganyar, identifying the challenges encountered by teachers in implementing the Minimum Competency Assessment, character survey, and learning environment survey, as well as identifying the attempts done by teachers in order to implement the Minimum Competency Assessment, character survey, and learning environment surveys. The research method used is descriptive qualitative. Data was gathered through interviews and documentation. Data analysis was accomplished by reducing the data by summarizing interview results, presenting the informaition in narrative format, and inferred conclusions. The research outcomes show that teachers' views on national assessments tend to be positive, as reflected in their opinions. Obstacles in implementing the Minimum Competency Assessment and character survey include slow understanding and operation of IT by some students as well as limited infrastructure. Meanwhile, obstacles in implementing the learning environment survey include difficulties in understanding the form of questions in the instrument by some teachers. Attempts made by teachers to overcome these obstacles include joint efforts with schools to improve facilities and infrastructure, upskilling students in computer operation, getting used to daily literacy activities, and carrying out exercises in filling out learning environment surveys.
URGENSITAS TEORI HIERARKI KEBUTUHAN PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Muhibbin, Muhibbin
BEGIBUNG: Jurnal Penelitian Multidisiplin Vol. 2 No. 6 (2024): BEGIBUNG: Jurnal Penelitian Multidisiplin, Desember 2024
Publisher : Berugak Baca

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengkajian tehadap teori hirarki kebutuhan dan pendidkan Agama Islam di PT dan bagaimana. implikasi teori hirarki kebutuhan Maslow dalam proses pembelajaran. Jenis penelitian ini adalah merupakan jenis penelitian kepustakaan, (Library Reseaceh). Untuk Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data menggunakan metode dokumentasi serta menggunakan sumber data skunder. Untuk analisis data menggunakan teknik analisis isi (conten analysis). Teori hirarki kebutuhan adalah suatu teori tentang kebutuhan bertingkat sedangkan Pendidikan Agama Islam merupakan mata kuliah wajib umum yang harus di pelajari oleh mahasiswa muslim di perguruan tinggi umum yang keberadaanya tidak bisa di anggap hanya sebagai mata kuliah tambahan untuk memenuhi SKS. Implikasi dari teori hirarki kebutuan dapat dijadikan sebagai solusi untuk mengatasi pemasalahan MKU PAI di perguruan tinggi sehingga dengan mencoba memenuhi kebutuhan fisiologis, rasa aman, rasa dicintai, dihargai dan aktulisaisi diri mahasiswa dapat terpenuhi dengan terpenuhinya kelima kebutuhan tersebut merubah pemikiran mahasiswa akan pentingnya mempelajari MKU PAI. Sehingga merangsang mahasiswa terus meningkatkan kualitas diri dan meningkatkan prestasi mereka saat ini menuju masa depan yang Gemilang.
Pola Asuh Islami di Era Digital: Analisis Kelekatan Aman dan Pengaruh Gadget Pada Anak Muhibbin, Muhibbin; Muzdalifah, Fithrii
JURNAL ASIMILASI PENDIDIKAN Vol. 3 No. 3 (2025): Jurnal Asimilasi Pendidikan
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENDIDIKAN (LPP) ARROSYIDIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61924/jasmin.v3i3.61

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengisi kesenjangan tersebut dengan menganalisis: bagaimana pola asuh Islami diadaptasi dalam konteks penggunaan gadget, dampak gadget terhadap keterikatan Aman Anak Usia Dini, dan peran moderasi nilai-nilai keislaman dalam mengurangi dampak negatif gadget terhadap keterikatan. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain korelasional cross-sectional. Data dikumpulkan melalui kuisioner dan wawancara terstruktur. Hasilnya menunjukkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh Islami tetap signifikan meskipun sampelnya kecil, menunjukkan relevansi nilai-nilai agama dalam pola asuh. Penggunaan gadget di atas 3 jam / hari mengurangi efektivitas pola asuh Islami, terutama pada orang tua berpendidikan SMA. Konten edukasi keislaman berpotensi memitigasi dampak negatif gadget, namun tetap perlu diimbangi dengan interaksi langsung.
Psikoedukasi untuk Orang Tua: Meningkatkan Pemahaman Pendidikan Islam pada Anak Muhibbin, Muhibbin; Harjanty, Rokyal; Fitriani, Laily
Insanta : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2025): INSANTA: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, Volume 3 Nomor 3, July 2025
Publisher : LPP ARROSYIDIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61924/insanta.v3i3.103

Abstract

Banyak orang tua yang merasa kesulitan dalam menerapkan pendidikan Islam di rumah, baik karena kurangnya pemahaman tentang prinsip-prinsip pendidikan Islam maupun karena tekanan dari lingkungan sosial yang berbeda. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan adalah untuk meningkatkan pemahaman orang tua mengenai pendidikan Islam dan peran mereka dalam mendidik anak. Adapun metode yang digunakan pada pengabdian ini yaitu Pendekatan Psikoedukasi: Menggunakan pendekatan yang menggabungkan teori psikologi dan praktik pendidikan Islam. Kegiatan pengabdian ini berhasil mencapai tujuannya dalam meningkatkan pemahaman orang tua mengenai pendidikan Islam dan peran mereka dalam mendidik anak. Melalui pendekatan psikoedukasi, orang tua merasa lebih siap dan percaya diri dalam menerapkan nilai-nilai pendidikan Islam di rumah.
Arus Informasi Mengenai Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Jember Dalam Menarik Minat Calon Mahasiswa: The Flow of Information About the State Islamic Institute of Jember in Attracting Prospective Students Muhibbin, Muhibbin
Fenomena Vol 1 No 1 (2002): FENOMENA: Journal of the Social Sciences
Publisher : LP2M UIN KH.Achmad Siddiq Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/fenomena.v1i1.270

Abstract

-
Pola Dakwah Pembina Iman Tauhid Islam (PITI) kepada Masyarakat Muslim Tionghoa di Kabupaten Jember: The Da'wah Approach of the Islamic Monotheism Faith Development Association (PITI) to the Chinese Muslim Community in Jember Regency Muhibbin, Muhibbin
Fenomena Vol 2 No 1 (2003): FENOMENA: Journal of the Social Sciences
Publisher : LP2M UIN KH.Achmad Siddiq Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/fenomena.v2i1.320

Abstract

-
KEBERAGAMAAN ETNIS MUSLIM TIONGHOA DI JAWA TIMUR; Studi Terhadap Jamaah Masjid Chengho di Jember dan Surabaya: Ethnic Diversity of Chinese Muslims in East Java; A Study Of Chengho Mosque Worshipers in Jember and Surabaya Muhibbin, Muhibbin; Siswanto, Ali Hasan
Fenomena Vol 18 No 1 (2019): FENOMENA: Journal of the Social Sciences
Publisher : LP2M UIN KH.Achmad Siddiq Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/fenomena.v18i1.14

Abstract

Keberadaan masjid Chengho di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari sejarah ekpedisi laksamana chengho yang singgah di nusantara, baik yang ada di daerah perkotaan Surabaya dan Pedesaan Jember. Dilihat dari bangunan, arsitek dan ornament-ornamentnya, masjid chengho sangat unik dan memiliki ciri khas sendiri. Masjid chengho dengan berbagai ornamennya merupakan symbol dari ekspresi keberagamaan etnis muslim tionghoa untuk meneguhkan identitas keislamannya dan ketionghoannya. Oleh karena itu, penelitian ini difokuskan pada ekspresi keberagamaan etnis tionghoa di Surabaya dan jember dengan tiga rumusan masalah yaitu tipologi etnik tionghoa jamaah masjid chengho di Jember dan Surabaya. Etnik muslim Tionghoa memfungsikan masjid Chengho di Surabaya dan Jember dan ekpresi keberagamaan etnik muslim tionghoa jamaah masjid Chengho di Surabaya dan Jember. Untuk menjawab rumusan masalah ini, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan Geertzian dan Weberian. Melalui dua pembacaan ini dihasilkan Pertama; tipologi masyarakat etnit tionghoa yang berada di jember dapat dilihat dari tiga komponen yaitu agama yang dipeluknya, pilihan profesiya dan kesenian budayanya. Kedua; masyarakat memfungsikan masjid chengho baik di Surabaya maupun di jember dapat dilihat pada tiga hal yaitu fungsi ibadah, fungsi social budaya dan fungsi politik. Ketiga; Ekspresi keberagamaan etnis muslim tionghoa dapat dilihat dari tiga area yaitu area budaya, area ibadah dan area social-politik. The existence of the cheng ho mosque in Indonesia cannot be separated from the history of Admiral cheng ho's expedition that stopped in the archipelago, both in the urban area of Surabaya and Rural Jember. Judging from the buildings, architects, and ornaments, the cheng ho mosque is unique and has its characteristics. Cheng ho mosque, with its various decorations, is a symbol of the expression of Chinese Muslim ethnic diversity to reinforce its Islamic identity and ketionghoannya. Therefore, this study focused on the face of Chinese ethnic diversity in Surabaya and jember with three problem formulations, namely the typology of Chinese ethnic cheng ho mosque worshipers in Jember and Surabaya. Ethnic Chinese Muslims function at Cheng ho mosque in Surabaya and Jember and express the diversity of ethnic Chinese Muslims congregation Chengho mosque in Surabaya and Jember. To answer the formulation of this problem, this study uses qualitative methods with Geertzian and Weberian approaches. Through these two readings generated first, the typology of the Chinese ethnic community in jember can be seen from three components, namely the religion it embraces, the choice of profession, and Cultural Arts. Second, the community functioning of the cheng ho mosque both in Surabaya and in jember can be seen in three things: the function of worship, socio-cultural functions, and political processes. Third, the expression of Chinese Muslim ethnic diversity can be seen in three areas: cultural, worship, and socio-political.