Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PENGEMBANGAN MEDIA FAS LIMBAH KULIT PISANG TERINTEGRASI MATERI SIKLUS AIR UNTUK MENDUKUNG IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA SISWA KELAS V SD NEGERI 104211 MARINDAL Emia Talenta Br Ginting; Dara Fitrah Dwi; Khairiah
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 9 No. 3 (2024): Volume 09 No. 03 September 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v9i3.18898

Abstract

This research focused on the development of a learning media based on FAS (Simple Water Filtration) using banana peel waste integrated with water cycle material. The term FAS stands for simple water filtration. The objectives of this research were to develop the product, assess its feasibility, and determine the students' responses to the FAS media utilizing banana peel waste integrated with water cycle material. The research adopted the ADDIE development model, which consists of five stages: analysis, design, development, implementation, and evaluation. Problems encountered in the field were identified through data collection, product development, media expert validation, material expert validation, and learning expert validation. The research subjects were 15 fifth-grade elementary school students. Data were collected through questionnaires. The development results showed the product feasibility validation scores of 78 from media experts, 80 from material experts, and 86 from learning experts, placing it in the "feasible" to "highly feasible" categories. Additionally, student response results indicated a score of 84.6, categorizing them as "highly interested" in the product. Therefore, it can be concluded that the FAS media using banana peel waste integrated with water cycle material is valid and feasible for use.
Overcoming Difficulties in Managing Online Learning in the Era of the Covid-19 Pandemic Khairiah
JTP - Jurnal Teknologi Pendidikan Vol. 24 No. 3 (2022): Jurnal Teknologi Pendidikan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jtp.v24i3.31675

Abstract

Difficulties overcoming the management of online learning in the era of the Covid-19 pandemic, due to the level of availability of technological devices, the readiness of human resources, the level of technological literacy of teachers, students and parents and the readiness of educational institutions. This article uses a descriptive qualitative method, this paper aims to map the forms of efforts to overcome online learning difficulties during the co-19 pandemic and analyze the causes. Data collected sourced from primary data and secondary data. Secondary data of 50 Aliyah madrasah institutions in Bengkulu. Primary data includes teacher profiling, motivation, types of difficulties and efforts to overcome the difficulties they experience. Secondary data consists of teacher literacy and attendance, statistics on teacher competency test results. Primary data and secondary data are used as a basis for analysis in efforts to overcome difficulties in managing online learning during the co-19 pandemic, through interviews with 15 teachers and 15 students, taking into account their special characteristics, situation and culture. This study shows that differences in socioeconomic groups of students and parents shape their opportunities to study online. The gap in students' socio-economic class has consequences for the level of difficulty in managing online learning in communicating, responding, doing activities, collaborating and achieving student competency and achievement. The existing structural gaps are an important factor in interpreting the reality of difficulties in managing online learning at Aliyah madrasas in Bengkulu Province, Indonesia.
MAKNA SIMBOLIK TRADISI TEDHAK SITEN PADA MASYARAKAT DUSUN SUKA DAMAI DESA BAGAN JAYA KECAMATAN ENOK KABUPATEN INDRAGIRI HILIR Sulazis, Kholiz; Khairiah
Journal Hub for Humanities and Social Science Vol. 1 No. 1 (2024): 2024: January - June
Publisher : Yayasan Masjid Al-Muhajirin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63847/60xzw586

Abstract

Penelitian ini membahas tentang Makna Simbolik Tradisi Tedhak Siten  Pada Masyarakat Suka Damai Desa Bagan Jaya Kecamatan Enok Kabupaten Indragiri Hilir. Tradisi dan kepercayaan terdahulu tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan suatu masyarakat, sebab telah mengurat dan mengakar dalam lintas sejarah  dan peradabannya. Setiap suku di Indonesia pasti memiliki kepercayaan, salah satunya suku Jawa di Suka Damai terdapat tradisi Tedhak Siten. Dalam Penelitian ini penulis menjelaskan makna simbolik tradisi Tedhak Siten pada masyarakat Suka Damai. Jenis penelitian yang digunakan adalah lapangan (field research),lokasi penelitian terletak di Suka Damai Desa Bagan Jaya Kecamatan Enok Kabupaten Indragiri Hilir, sumber data penelitian yaitu data primer dan sekunder, tehnik pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi, tehnik analisis data yang digunakan merupakan Langkah yang urgen dan menentukan. Analisis data kualitatif merupakan sumber dari deskripsi yang luas dan berlandasan kokoh, serta memuat penjelasan tentang proses-proses yang terjadi dalam lingkungan setempat. Hasil penelitian ini yaitu tradisi Tedhak Siten sebuah peristiwa penting dalam perjalanan hidup manusia, hal ini dikarenakan masa peralihan dari bayi kebalita yang ditandai dengan berhasilnya seorang bayi tersebut untuk belajar berjalan. Tahap pelaksanaanya mulai dari doa bersama, menapak kertas 7 warna, menginjak tanah, mandi, menaiki tangga dari tebu, memilih barang dan memotong tumpeng. Adapun makna simbolik dan nilai-nilai yang ada pada tradisi tersebut diantaranya: simbol tumpeng maksudnya ketika keluar (lahir) harus bersungguh-sungguh ataupun bersemangat dan kelak ketika sang anak sudah dewas diharapkan mampu dan kuat berdiri sendiri untuk menghadapi tantangan dan mencapai cita-cita.
SINKRETISME DELAM PRILAKU KEAGAMAAN SUKU AKIT DI KECAMATAN PULAU MERBAU KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI PROVINSI RIAU Andri; Abd. Ghofur; Khairiah
Journal Hub for Humanities and Social Science Vol. 2 No. 1 (2025): 2025: January - June
Publisher : Yayasan Masjid Al-Muhajirin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63847/w6jmgt59

Abstract

Skripsi ini berjudul Sinkretisme dalam Perilaku Keagaman Suku Akik dikecamatan Pulau Merbau Kabupaten kepulauan meranti provinsi riau. Keanekaragaman Suku bangsa dengan budayanya di seluruh Indonesia merupakan Suku bangsa dan perlu mendapat perhatian khusus. Setiap Suku Bangsa memiliki budaya yang khas, yang memberikan jati diri terhadap Suku bangsa Indonesia lain. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang berlandaskan “Bhineka Tunggal Ika” di dalamnya terdapat berbagai macam suku, bahasa dan kebudayaan yang berbeda antara suku yang satu dengan yang lain dan dapat diketahui dengan mempelajari dari segi aspek kebudayaan suku bangsa tersebut.Bagaimana pola sinkretisme dalam prilaku keagamaan suku akit di Kecamatan Pulau Merbau Kabupaten Kepulauan Meranti,Faktor apa saja melatar belakangi terjadinya Sinkretisme di Kalangan Suku Akit Di Kecamatan Pulau Merbau Kabupaten Kepulauan Meranti.Jenis dari penelitian ini berupa penelitian lapangan(fled research) untuk mendapatkan bahan yang harus diteliti maka peneliti memakai metode penelitian berupa kualitatif maka peneliti terjun ke lapangan secara langsung mewawancarai narasumber.Singkretisme (pencampur adukan antara Agama dan Budaya) Suku akik seringkali terjadi di kalangan orang orang Akik di Kecamatan Pulaumerbau entah kerena kurangnnya pengetahuan mereka atau memang mereka hannya mengikuti budaya atau tradisi yang di ajarkan oleh nenek moyang mereka tetapi penulis mengaris bawahi atau penulis menelaah dari sumber sumber observasi dan wawancara,penulis  hannya bias mengambil beberap ilmu atau pengetahuan tentang Suku Akik,mengapa mereka Masyarakat Suku Akik suka Menskretiskan (mencampur adukan agama dan budaya) , itu di karenakan lemahnnya ilmu pengetahuan Masyarakat Suku Akik terhadap Budaya dan keagamaan yang mereka anut di kalangan Suku Akik kecamatan pulau merabau karenakan masyrakat Suku Akik mereka lebih mementingkan mencari uang dan mencari makan ketimbang mencari ilmu dan mempelajari suatu Agama,karena Suku Akik Kecamatan Pulau Merbau Kabupaten Kepulauan Meranti motivasi hidup mereka hannya untuk mencari makan dan mencari uang ketimbang mencari Ilmu dan mereka (suku akik) kurangnnya bergaul dengan Masyarakat setempat di karenakan mencari uang atau bekerja.