Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search
Journal : Jurnal Kreativitas PKM

Edukasi untuk Menurunkan Keluhan Wanita Menopause Berdasarkan Skor Menopausal Rating Scale di Desa Sidodadi Kecamatan Langsa Lama Kota Langsa Alchalidi, Alchalidi; Veri, Nora; Fazdria, Fazdria
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 2 (2022): Volume 5 No 2 Februari 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i2.5337

Abstract

ABSTRAK Peningkatan usia harapan hidup menyebabkan jumlah perempuan yang mengalami menopause semakin banyak. Perubahan keseimbangan hormonal ini dapat menyebabkan berbagai gejala psikologis ditandai dengan sikap yang mudah tersinggung, depresi, cemas, suasana hati (mood) yang tidak menentu, menurunnya kemampuan berfikir dan daya ingat. Gangguan emosi berupa rasa takut menjadi tua dan tidak menarik,  sulit tidur, mudah marah, sangat emosional, merasa tertekan dan sedih tanpa diketahui sebabnya. Senam masa menopause diperlukan asalkan disesuaikan dengan kemampuan yang ada. Banyak para lansia yang tidak sadar akan pentingnya aktifitas fisik (senam) masa menopause, banyak dari mereka juga tidak mengetahui bagaimana cara melakukannya dengan cara yang baik dan benar. Tujuan kegiatan adalah menerapkan IPTEKS di bidang kesehatan kepada  masyarakat khususnya untuk meningkatkan pengetahuan ibu menopause mengenai tingkat keluhan yang terjadi pada masa menopause berdasarkan skor menopausal rating scale serta melakukan praktik senam menopause. Metode pengabdian adalah metode pengabdian yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhanan pengisian skor menopausal rating scale dalam meningkatkan taraf kesehatan masyarakat terutama ibu menopause serta penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan serta melakukan senam lansia. Hasil penilaian adalah pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan oleh dosen prodi kebidanan langsa adalah rata rata pengetahuan ibu menopause setelah diberikan edukasi menjadi meningkat dari sebelumnya 3,57 (35,7%) menjadi 6,24 (64,2%), dan ibu menopause telah melakukan senam menopause. Disarankan bagi wanita yang memasuki usia menopause untuk dapat menerapka pola hidup sehat yang bersifat preventif contohnya dengan melakukan senam menopause.Kata Kunci : Menopause, Skor Menopausal Rating Scale, Senam Menopause, Edukasi ABSTRACTIn 2030, the number of women worldwide who enter menopause is estimated to reach 1.2 billion people (Who, 2014). In Indonesia, in 2025 it is estimated that there will be 60 million menopausal women. In 2016 currently in Indonesia only reached 14 million menopausal women or 7.4% of the total population. The life expectancy of women jumped from 40 years in 1930 to 67 years in 1998. Meanwhile, the estimated average age of menopause in Indonesia is 48 years. The increase in life expectancy causes the number of women who experience menopause to increase (Ministry of Health, 2014). Changes in hormonal balance can cause various symptoms characterized by an easy attitude, depression, anxiety, erratic mood, decreased thinking and memory. Emotional disturbances in the form of fear of getting old and unattractive, difficulty sleeping, irritability, very emotional, feeling depressed and sad without a known cause. Fear of losing husband, children, and being left alone (Manuaba, 2009). Menopausal exercise is necessary to adjust to existing abilities. Many elderly people are not aware of the importance of physical activity during menopause, many of them also do not know how to do it properly and correctly. The purpose of the activity is to apply science and technology in the health sector to the community, especially to increase the knowledge of menopausal women regarding the level of complaints that occur during menopause based on the menopause rating scale score and to practice menopause gymnastics. assessment scale in improving the level of public health, especially postmenopausal women, and counseling to increase knowledge and do elderly gymnastics. The results of community service that have been carried out by langsa midwifery study program lecturers are that the average knowledge of postmenopausal women after education has increased from the previous 3.57 (35.7%) to 6.24 (64.2%), and postmenopausal mothers have done elderly exercise. It is recommended for women who enter menopause to be able to apply a healthy lifestyle that is preventive in nature, for example by doing menopause exercises. Keywords: Menopausal, Menopausal Rating Scale Score, Menopausal Exercise, Education 
Peningkatan Keterampilan Pemanfaatan Teh Hijau dan Sari Kacang Hijau pada Akseptor KB di Desa Karang Anyar Kota Langsa Fazdria Fazdria; Nora Veri; Magfirah Magfirah; Elfida Elfida; Eva Sulistiany
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 7 (2022): Volume 5 No 7 Juli 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i7.6310

Abstract

ABSTRAK Menurut data World Health Organization (WHO) tahun 2015, hiperkolesterolemia telah menyebabkan sepertiga dari jumlah penyakit jantung iskemik. Bahkan Prevalensi hyperkolesterolemia tertinggi diperkotaan dibandingkan pedesaan, dan pada wanita lebih banyak di banding pria. Hal ini salah satu nya disebabkan metode KB yang banyak dipilih oleh wanita  adalah KB hormonal yaitu sebesar (46,84%) dan jenis suntikan yang paling sering digunakan adalah Depo-Medroxyprogesteron Acetat (DMPA) atau yang sering dikenalnya adalah Depo progestin. Wanita pengguna depo progestin lebih beresiko terjadi peningkatan berat badan, yang diakibatkan oleh akumulasi lemak terutama lemak viseral. Untuk mangantisipasi kondisi negatif akibat efek samping penggunaan Depo progestin pada akseptor KB, salah satunya adalah menggunakan teh hijau (camellia sinensis) dan sari kacag hijau. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan ibu akseptor KB dalam menurunkan kadar kolesterol total. Peserta kegiatan ini yaitu ibu–ibu usia subur. Metode pengabdian yang digunakan dalam kegiatan ini adalah intervensi pemeriksaan kadar kolesterol total ibu akseptor KB DMPA serta penyuluhan kesehatan dalam menurunkan kadar kolesterol total ibu akseptor KB DMPA. Pengabdian yang telah dilakukan oleh Dosen Prodi D-III Kebidanan Langsa pada tanggal 15 September 2021 didapatkan hasil mayoritas peserta pengabdian kepada masyarakat memiliki kadar kolesterol total resiko sedang sebanyak 15 orang (40,6%) dan 37 orang (100%) peserta dapat mengolah teh hijau dan sari kacang hijau untuk dikonsumsi sebagai terapi non farmakologis penurunan adar kolesterol total akseptor KB DMPA. Kata Kunci: Teh Hijau, Sari Kacang Hijau, Kadar Kolesterol Total  ABSTRACT According to data from the World Health Organization (WHO) in 2015, hypercholesterolemia has caused one third of the number of ischemic heart disease. Even the highest prevalence of hypercholesterolemia in urban than in rural areas, and in women more than men. One of the reasons for this is because the contraceptive method that is mostly chosen by women is hormonal contraception (46.84%) and the type of injection that is most often used is Depo-Medroxyprogesterone Acetate (DMPA) or what he is often familiar with is Depo progestin. Women who use progestin depots are more at risk for weight gain, which is caused by fat accumulation, especially visceral fat. To anticipate negative conditions due to the side effects of using Progestin Depo on family planning acceptors, one of them is using green tea (camellia sinensis) and green bean juice. The purpose of this community service is to increase the knowledge of family planning acceptors in reducing total cholesterol levels. The participants of this activity are women of childbearing age. The service method used in this activity is the intervention of checking the total cholesterol level of DMPA family planning acceptors and health education in reducing the total cholesterol level of DMPA family planning acceptors. The service that has been carried out by the Langsa D-III Midwifery Study Program Lecturer on September 15, 2021 showed that the majority of community service participants had moderate risk total cholesterol levels as many as 15 people (40.6%) and 37 people (100%) participants were able to process tea. green beans and mung bean juice to be consumed as non-pharmacological therapy to reduce total cholesterol in DMPA family planning acceptors. Keywords: Green Tea, Green Bean Extract, Total Cholesterol Level 
Edukasi Pijat Oksitosin Dan Marmet Untuk Peningkatan Hormon Prolaktin Dalam Kelancaran ASI Pada Ibu Hamil Trimester III Di Wilayah Kerja Puskesmas Langsa Baro Kota Langsa Emilda Alamsyahbudin; Nora Veri; Magfirah Magfirah; Cut Mutiah
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 3 Juni 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i3.3853

Abstract

ABSTRAK Usaha untuk merangsang hormone prolaktin dan oksitosin pada ibu setelah melahirkan selain dengan memeras ASI bisa dilakukan dengan melakukan perawatan atau pemijatan payudara, membersihkan putting, sering-sering menyusui bayi meskipun ASI belum keluar, menyusui dini dan teratur serta pijatan oksitosin. Pada sebagian ibu mungkin saja terjadi kesulitan pengeluaran ASI, namun lebih banyak ibu yang terpengaruh mitos sehingga ibu tidak yakin bisa memberikan ASI pada bayinya. Perasaan ibu yang tidak yakin bisa memberikan ASI pada bayinya akan menyebabkan penurunan hormone oksitosin sehingga ASI tidak dapat keluar segera setelah melahirkan dan akhirnya ibu memutuskan untuk memberikan susu formula pada bayinya. Tujuan kegiatan adalah meningkatkan pengetahuan ibu hamil trimester III tentang pijat oksitosin dan marmet untuk mempersiapkan masa menyusui. Metode pengabdian yang digunakan dalam kegiatan ini adalah program pendidikan masyarakat melalui edukasi pijat oksitosin dan marmet. Hasil pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan oleh Dosen Prodi Kebidanan Langsa pada tanggal 23 s/d 25 September 2020 yaitu 100% (45 orang) peserta hadir dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini, 84,4% (38 orang) peserta memahami kegiatan pelaksanaan pengabmas ini dengan baik, 91,1% (41 orang) peserta dapat melakukan pijat oksitosin dengan baik dan 84,4% (38 orang) peserta dapat melakukan teknik marmet dengan baik. Kata Kunci : Pijat Oksitosin, Pijat Marmet, Kelancaran ASI  ABSTRACT Efforts to stimulate the hormones prolactin and oxytocin in mothers after childbirth apart from expressing breast milk can be done by performing breast care or massage, cleaning the nipples, frequently breastfeeding the baby even though the milk has not come out, breastfeeding early and regularly, and massage oxytocin. Some mothers may have difficulty expressing breast milk, but more mothers are influenced by myths so that mothers are not sure that they can breastfeed their babies. Feelings of mothers who are not sure that they can give breast milk to their babies will cause a decrease in the hormone oxytocin so that milk cannot be released immediately after giving birth and finally the mother decides to give formula milk to her baby. The aim of the activity is to increase the knowledge of third-trimester pregnant women about oxytocin and marmet massage to prepare for breastfeeding. The service method used in this activity is a community education program through oxytocin and marmet massage education. The results of community service that have been carried out by the Langsa Midwifery Study Program lecturers on 23 to 25 September 2020, namely 100% (45 people) of participants attended this community service activity, 84.4% (38 people) of participants this community service activity. understood well, 91.1% (41 people) of participants could do the oxytocin massage well and 84.4% (38 people) of participants could do the marmet technique well. Keywords: Oxytocin Massage, Marmet Massage, Smoothness of breast milk
Pendampingan Lansia Dalam Perawatan Inkontinesia Urin Di Rumah Pada Wilayah Kerja Puskesmas Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar Nuswatul Khaira Khaira; Teuku Iskandar Faisal; Isneini Isneini; Nora Veri
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 3 (2022): Volume 5 No 3 Maret 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i3.5412

Abstract

ABSTRAK Permasalahan Inkontinensia urine sangat umum dialami oleh lansia. Sebagian Lansia sudah mengkonsumsi obat-obatan namun belum sembuh. Untuk mengatasi keluhan terhadap penurunan sistem perkemihan tersebut dapat dilakukan secara non farmakologis. Salah satu cara  yang  dapat  dilakukan adalah melakukan Senam Kegel yaitu latihan otot dasar panggul atau  disebut latihan Kegel. Tujuan kegiatan pengabdian dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan lansia dan keluarga tentang perawatan inkontinensia urine. Metode pelaksanaan adalah dengan pemberdayaan keluarga dalam mendampingi lansia dalam perawatan inkontinensia urine. Hasil kegiatan menunjukkan kegiatan diikuti oleh 100% sasaran kegiatan dan peserta mampu mengikuti kegiatan sampai akhir. Kata Kunci: Senam Kegel, Inkontinensia Urine, Lansia, Pendampingan                   ABSTRACT Urinary incontinence is very common in the elderly. Some of the elderly have taken drugs but have not recovered. To overcome the complaints of a decrease in the urinary system can be done non-pharmacologically. One way that can be done is to do Kegel exercises, namely pelvic floor muscle exercises or called Kegel exercises. The purpose of the service activity is to increase the knowledge of the elderly and their families about urinary incontinence treatment. The method of implementation is by empowering the family in assisting the elderly in the treatment of urinary incontinence. The results of the activity show that 100% of the activity targets are followed and participants are able to follow the activity until the end. Keywords: Kegel Exercises, Urinary Incontinence, Elderly, Mentoring
Upaya Menurunkan Keluhan Masa Menopause Melalui Pemanfaatan Seduhan Biji Adas Nora Veri; Cut Mutiah; Magfirah Magfirah; Emilda Alamsyah; Fazdria Fazdria
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 3 Juni 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i3.3775

Abstract

ABSTRAK Kesehatan sebagai salah satu wujud upaya pembangunan kesehatan nasional yang diarahkan guna tercapainya derajat kesehatan optimal. Dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk. Salah satunya meningkatkan derajat kesehatan wanita menopause. Menopause dapat menyebabkan masalah fisik maupun psikis. Secara psikis atau yang lebih dikenal sindrom menopause. Sindrom menopause dapat dikurangi dengan tanahan fitoestrogen, salah satunya adalah adas. Tujuan kegiatan pengabdian dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan wanita menopause dalam menurunkan keluhan melalui pemanfaatan seduhan adas. Metode pelaksanaan adalah dengan mengukur derajat keluhan melalui kuesioner Menopausal Rating Scale (MRS) dan dilanjutkan dengan edukasi tentang pemanfaatan seduhan adas yang dilakukan pada 60 orang wanita menopause. Hasil kegiatan diperoleh bahwa mayoritas wanita menopause mengalami keluhan derajat ringan 27 orang (45%), keluhan sedang 26 orang (43,33%), keluhan tidak ada/sedikit 7 orang (11,67%). Pengetahuan tentang menopause dan pemanfaatan ada meningkat dari sbeleum diberi edukasi dengan rata 5,2 dan setelah diberi edukasi menjadi 7,3.Kata Kunci : Menopausal Rating Scale, Adas, MenopauseABSTRACTHealth as a form of national health development efforts aimed at achieving an optimal health degree. With awareness, willingness and ability to live healthily for every resident. One of them is to increase the health status of menopausal women. Menopause can cause physical and psychological problems. Psychologically or better known as menopause syndrome. Menopausal syndrome can be reduced by plant containing of phytoestrogen, one of which is fennel. The purpose of this service activity is to increase the knowledge of menopausal women in reducing complaints through the use of fennel steeping. The method of implementation is to measure the degree of complaint through the Menopausal Rating Scale (MRS) questionnaire and followed by education on the use of fennel steeping which was carried out on 60 menopausal women. The results showed that the majority of menopausal women experienced mild complaints of 27 people (45%), 26 people had moderate complaints (43.33%), 7 people had no / little complaints (11.67%). Knowledge about menopause and utilization has increased from prior to being given education by an average of 5.2 and after being given education to 7.3. Keywords: Menopausal Rating Scale, Fennel, Menopausal
Penerapan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) Pada Kader Posyandu Dan Masyarakat T. Iskandar Iskandar Faisal; Nuswatul Khaira; Niswah Niswah; Alchalidi Alchalidi; Dewita Dewita; Nora Veri
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 5 Oktober 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i5.4336

Abstract

ABSTRAK Salah  satu  langkah  dalam  pencapaian  target  Millenium  Development Goals/MDG’s (goal ke-4) adalah menurunkan kematian anak menjadi 2/3 bagian dari tahun 1990 sampai pada 2020. Dalam mencapai target tersebut, pemerintah salah satunya menerapkan Majemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) yaitu merupakan pendekatan keterpaduan dalam tatalaksana balita sakit yang datang berobat ke fasilitas rawat jalan. Saat ini banyak tenaga kesehatan, kader dan masyarakat yang tidak mengetahui secara menyeluruh tentang penerapan MTBS. Tujuan kegiatan pengabdian dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan kader dalam menerapkan MTBS. Metode pelaksanaan adalah dengan pemberdayaan kader dalam penerapan MTBS sehingga dapar dilakukan upara preventif dan kuratif pada balita sakit. Hasil kegiatan menunjukkan kegiatan diikuti oleh 100% sasaran kegiatan dan peserta mampu mengikuti kegiatan sampai akhir. Kata Kunci : Manajemen Terpadu Balita Sakit, Diare, Oralit, Kader Posyandu                    ABSTRACT One of the steps in achieving the Millennium Development Goals / MDG's target (goal 4) is to reduce child mortality to 2/3 parts from 1990 to 2020. In achieving this target, the government is one of them implementing the Integrated Management of Sick Toddlers (MTBS), which is an integrated approach in management. sick toddlers who come for treatment at outpatient facilities. Currently, many village health workers and the community do not know thoroughly about the implementation of MTBS. The purpose of this service activity is to increase the knowledge of village health workers in implementing MTBS. The method of implementation is by empowering village health workers in the implementation of MTBS so that preventive and curative measures can be carried out for sick toddlers. The results of the activity showed that the activity was followed by 100% of the target of the activity and the participants were able to follow the activity until the end. Keywords: Integrated Management of Sick Toddlers, Diarrhea, ORS, village health worker
Edukasi Paket Pelayanan Awal Minimum (PPAM) Untuk Kesehatan Reproduksi Dalam Situasi Darurat Bencana Pada Bidan Desa Di Kecamatan Langsa Lama Kota Langsa Nora Veri; Cut Mutiah; Alchalidi Alchalidi; Baharuddin Baharuddin
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 3 Nomor 2 Oktober 2020
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v3i2.3357

Abstract

Indonesia adalah salah satu negara yang rawan bencana di dunia. Berlokasi di Pacific Ring of Fire, Indonesia sering menghadapi situasi darurat bencana seperti gempa bumi, tsunami, gunung berapi, banjir, tanah longsor, kemarau dan kebakaran hutan yang sering kali menimbulkan dampak buruk. Dalam situasi darurat bencana, kebutuhan akan kesehatan reproduksi sering kali terabaikan. Risiko komplikasi pada perempuan ketika melahirkan dapat meningkat, karena terpaksa harus melahirkan tanpa bantuan tenaga kesehatan terlatih. Risiko terhadap kekerasan seksual, kehamilan yang tidak diinginkan dan penularan infeksi HIV dapat juga terjadi dalam situasi bencana. Ketersediaan layanan kesehatan reproduksi pada situasi bencana akan menyelamatkan jiwa. Penyediaan pelayanan kesehatan reproduksi melalui Paket Pelayanan Awal Minimum (PPAM) Kesehatan Reproduksi dapat membantu mengurangi risiko yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi pada situasi darurat bencana. Tujuan kegiatan adalah Meningkatkan pemahaman Bidan Desa, kader, wanita usia subur melalui edukasi tentang PPAM untuk Kesehatan Reproduksi dalam situasi darurat bencana di Desa Merandeh Kec. Langsa Baro dan Gampong Jawa Kec. Kota Langsa. Metode yang digunakan adalah program pendidikan masyarakat melalui edukasi tentang PPAM untuk Kesehatan Reproduksi dalam situasi darurat bencana pada bidan desa. Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka terdapat perbandingan nilai rata-rata pengetahuan bidan desa antara sebelum dan sesudah edukasi tentang PPAM dilakukan. Terdapat peningkatan pengetahuan bidan desa setelah diberikan edukasi dari 7,1 menjadi 9,4. 
Peningkatan Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Efek Penggunaan Kontrasepsi Progestin Terhadap Kesehatan Organ Reproduksi Nora Veri; Alchalidi Alchalidi; Dewita Dewita; Nuswatul - Khaira; T. Iskandar Faisal
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 5 Oktober 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i5.4251

Abstract

ABSTRAK Pemerintah menggalakan program Keluarga Berencana (KB) untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk. Salah satu program KB adalah dengan penggunaan kontrasepsi. Metode kontrasepsi yang saat ini yang paling banyak digunakan oleh Wanita Usia Subur (WUS) adalah suntikan Depo Medroxy Progesterone Acetate (DMPA) yang berisi hormon progesteron. DMPA memiliki efek samping yang merugikan organ reproduksi untuk penggunaan jangka panjang. Tujuan kegiatan pengabdian dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan wanita usia subur tentang efek samping penggunaan kontrasepsi hormonal DMPA jangka panjang pada organ reproduksi. Metode pelaksanaan adalah dengan edukasi peningkatan pengetahuan tentang kontrasepsi DMPA dengan sasaran wanita usia subur akseptor KB DMPA sebanyak 60 orang. Hasil kegiatan diperoleh bahwa mayoritas pengetahuan wanita usia subur pada kategori kurang pada saat pretest sebanyak 41 orang (68,33%) dan pada saat posttest mayoritas berada pada kategori baik sebanyak 53 orang (88,33%). Adanya peningkatan pengetahuan setelah dilakukan edukasi tentang penggunaan kontrasepsi DMPA dan efek samping yang ditimbulkan akibat penggunaan jangka panjang terhadap kesehatan organ reproduksi. Kata Kunci :   Depo Medroxy Progesterone Acetate (DMPA), Wanita Usia Subur, Kontrasepsi, Keluarga Berencana  ABSTRACT The government is promoting the Family Planning (KB) program to control population growth. One of the family planning programs is the use of contraception. The method of contraception currently most widely used by women of reproductive age is the injection of Depo Medroxy Progesterone Acetate (DMPA) which contains the progesterone hormone. DMPA has adverse side effects on reproductive organs for long-term use. The purpose of this service is to increase the knowledge of women of reproductive age about the side effects of long-term use of DMPA hormonal contraceptives on the reproductive organs. The method of implementation is education to increase knowledge about DMPA contraception with the target of women of reproductive age DMPA to acceptors as many as 60 people. The results of the activity showed that the majority of knowledge of women of reproductive age were in the lack knowledge at the time of the pretest as many as 41 people (68.33%) and at the time of the posttest the majority were in the good knowledge category as many as 53 people (88.33%). There is an increase in knowledge after education about the use of DMPA contraceptives and the side effects caused by long-term use on the health of the reproductive organs. Keywords: Depo Medroxy Progesterone Acetate (DMPA), women of reproductive age, Contraception, Family Planning
Sosialisasi SOP dan Tools Pemantauan MTBS Usia Kurang dari 2 Bulan Terhadap Peningkatan Pelayanan Kunjungan Neonatal (KN) Oleh Bidan Desa Di Wilayah Puskesmas Kota Langsa Magfirah Magfirah; Nora Veri; Cut Mutiah; Emilda Alamsyahbudin; Idwar Idwar
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 3 Juni 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i3.3848

Abstract

ABSTRAK Berbagai upaya telah dilakukan untuk dapat melaksanakan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di pelayanan kesehatan. Salah satunya melalui pelatihan yang dilaksanakan diberbagai daerah. Pada umumnya pelatihan dapat meningkatkan kinerja tenaga kesehatan, namun sangat membutuhkan pengawasan yang efektif. Berbagai model pengawasan MTBS telah dicoba secara global, tetapi masih belum jelas model pengawasan yang mana lebih cocok untuk pelaksanaan MTBS. Bidan desa di wilayah kerja puskesmas kota Langsa sudah pernah mendapatkan pelatihan tentang MTBS, dengan demikian sangat dibutuhkan evaluasi penerapan Standar Opeasional Prosedur (SOP) dan Tools pemantauan MTBS tersebut terhadap peningkatan pelayanan kunjungan neonatal (KN). Tujuan Kegiatan adalah menilai pengetahuan dan pelaksanaan MTBS pada bayi muda kurang dari 2 bulan sesuai SOP serta penerapan Tools Pemantauan MTBS terhadap peningkatan pelayanan kunjungan neonatal (KN). Metode atau bentuk kegiatan yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah sosialisasi dan demonstrasi pengisian formulir MTBS sesuai SOP, penggunaan Tools pemantauan oleh bidan koordinator. Berdasarkan hasil pengabdian masyarakat yang didapatkan, bidan desa memiliki pengetahuan baik yaitu (89,9%) pelaksanaan penerapan MTBS udah sesuai SOP sebanyak 82%.Tools pemantauan sudah sesuai dengan SOP yaitu (80%) Kata Kunci: SOP, Tools pemantauan MTBS, Bidan Desa.  ABSTRACT Various efforts have been made to be able to implement Integrated Management of Sick Toddlers (IMCI) in health services. One of them is through training which is carried out in various regions. In general, training can improve the performance of health workers, but it really needs effective supervision. Various models of IMCI supervision have been tried globally, but it is unclear which one is more suitable for implementing IMCI. Village midwives in the work area of the Langsa city health center have received training on IMCI, so an evaluation of the implementation of Standard Operating Procedures (SOP) and IMCI monitoring tools is needed to improve neonatal visit services (KN). The objective of the activity is to assess the knowledge and implementation of IMCI in young infants less than 2 months old according to the SOP and the application of the IMCI Monitoring Tools to improve neonatal visit services (KN). The method or form of activity used in this community service is the socialization and demonstration of filling out the IMCI form according to the SOP, the use of monitoring tools by the coordinating midwife. Based on the results of community service obtained, village midwives have good knowledge, namely (89.9%) that the implementation of the implementation of IMCI is in accordance with the SOP as much as 82%. Monitoring tools are in accordance with the SOP, namely (80%) Keywords: SOP, MTBS monitoring tools, Village Midwives.
Edukasi Anemia Defisiensi Besi dan Pemeriksaan Hemoglobin sebagai Deteksi Dini Resiko pada Ibu Hamil di Desa Matang Seulimeng Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa Dewita Dewita; Henniwati Henniwati; Lili Kartika Sari Hrp; Nora Veri
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 1 (2022): Volume 5 No 1 Januari 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i1.5356

Abstract

ABSTRAK  Anemia merupakan masalah global terutama bagi ibu hamil. Penyebab utama anemia pada kehamilan adalah defisiensi besi kemudian diikuti oleh defisiensi folat. WHO memperkirakan angka kejadian anemia sekitar 42 % terjadi pada ibu hamil dengan kondisi ekonomi menengah kebawah. Tujuan Pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil. tentang anemia defisensi besi dan pemeriksaan kadar hemoglobin sebagai deteksi dini mandiri di Desa Matang Seulimeng wilayah kerja Puskesmas Langsa Barat Kota Langsa. Bentuk kegiatan pengabdian masyarakat adalah dengan metode penyuluhan dengan ceramah dan tanya jawab. Sedangkan deteksi dini resiko tinggi dilakukan dengan pemeriksaan kadar hemoglobin dan setelah 2 minggu intervensi dilakukan evaluasi ibu hamil anemia dengan pemeriksaan kadar Hemoglobin. Terjadi perubahan peningkatan pengetahuan baik sebesar 85 % dan hasil pemeriksaan hemoglobin dari 18 ibu hamil anemia setelah evaluasi menjadi 67,8 %  tidak anemia .Penilaian mengenai pemahaman ibu hamil tentang edukasi anemia Defisiensi besi dan pemeriksaan Hemoglobin sebagai deteksi dini resiko pada ibu hamil adalah 3 (tiga) tahap (tahap pretest, tahap penyuluhan, dan tahap posttest serta evaluasi ibu hamil anemia). Adanya peningkatan pengetahuan setelah diberikan edukasi anemia defisiensi pada ibu hamil, dan mampu melakukan deteksi dini mandiri tanda gejala anemia sehingga mendapat penanganan sesegera mungkin. Kata Kunci : anemia defisiensi zat besi, kadar hemoglobin, deteksi dini, ibu hamil  ABSTRACT  Anemia is a global problem, especially for pregnant women. The main cause of anemia in pregnancy is iron deficiency followed by folate deficiency. WHO estimates that the incidence of anemia is around 42% in pregnant women with middle to lower economic conditions. The purpose of this service is to increase the knowledge of pregnant women. regarding iron deficiency anemia and hemoglobin level examination as an independent early detection in Matang Seulimeng Village, the working area of Langsa Barat Health Center, Langsa City. The form of community service activities is the extension method with lectures and questions and answers. Meanwhile, early detection of high risk is carried out by examining hemoglobin levels and after 2 weeks of intervention, pregnant women with anemia are evaluated by examining hemoglobin levels. There was an increase in knowledge of both 85% and the results of hemoglobin examination from 18 anemic pregnant women after the evaluation became 67.8% not anemic. An assessment of the understanding of pregnant women about iron deficiency anemia education and hemoglobin examination as early detection of risk in pregnant women is 3 (three) stages (pretest stage, counseling stage, and posttest stage and evaluation of anemic pregnant women). There is an increase in knowledge after being given education on deficiency anemia in pregnant women, and being able to independently detect early signs of anemia so that they get treatment as soon as possible. Keywords: iron deficiency anemia, hemoglobin levels, early detection, pregnant women