Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FUNGSI KOMPOSISI DI KELAS X SMAN 5 PALU Irawati; Anggraini; Baharuddin
Aksioma Vol. 10 No. 1 (2021): AKSIOMA : Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Universitas Tadulako
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh deskripsi mengenai penerapan model pembelajaran problem based learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X MIPA 3 SMA Negeri 5 Palu pada materi fungsi komposisi. Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas. Desain penelitian mengacu pada model Kemmis dan Mc. Taggart. Penelitian ini berlokasi di SMA Negeri 5 Palu. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X MIPA 3 yang berjumlah 30 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran problem based learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dengan tahapannya yaitu: 1) konsep dasar; 2) pendefinisian masalah; 3) belajar mandiri; 4) belajar kelompok; dan 5) penilaian; Hasil Peningkatan hasil belajar maatematika siswa dari hasil tes akhir tidakan siklus I sebesar 73,33% Pada siklus II sebesar 83,33%. Hasil observasi aktivitas guru dan siklus pada siklus I berada pada kategori cukup. Pada siklus II skor total hasil observasi aktivitas guru dan siswa siklus II berada pada kategori baik. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi fungsi kompossisi di kelas X MIPA 3 SMA Negeri 5 Palu. Abstract: This research aims to obtain a description of the implementation of problem based learning model to improve student learning outcomes in grade X MIPA 3 SMA Negeri 5 Palu on composition of function. This type of research was Classroom Action Research. The research design refers to the model of Kemmis and Mc. Taggart. This research was located at SMA Negeri 5 Palu. The subjects of this study were 30 students of grade X MIPA 3. The results of the research show that the implementation of problem-based learning modelcan improve student learning outcomes, with the following stages: 1) basic concepts;. 2) defining the problem; 3) self-study; 4) study groups; 5) assessment; The increase of students learning outcomes based on the results final test: Action in cycle I is 73.33% and cycle II is 83.33%. The result of observation of teacher activity in cycle I is in the category of sufficient. In cycle II, the total score on the result of the observation of teacher and student activity in cycle II is in good category. The resultindicates that the implementation of Problem Based Learning (PBL) model can improve students learning outcomes on composition of function in grade X of MIPA 3 SMA Negeri 5 Palu. Keywords: problem based learning; learning outcomes; composition of function
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGAJUAN MASALAH MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMP Sutji Rochaminah; Anggraini; Gandung Sugita; Baharuddin Paloloang
Aksioma Vol. 11 No. 2 (2022): AKSIOMA : Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Universitas Tadulako
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/aksioma.v11i2.2517

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan model pembelajaran berbasis pengajuan masalah matematika yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa SMP yang valid. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan (R&D) yang merupakan tahap pengembangan sebagai lanjutan dari tahap Studi Pendahuluan. Hasil dari tahap pengembangan menghasilkan model pembelajaran berbasis pengajuan masalah matematika yang valid. Kesimpulan penelitian ini bahwa model pembelajaran berbasis pengajuan masalah matematika memuat komponen sintaks yang terdiri atas 6 fase yaitu 1 Persiapan, 2, Penyajian informasi, 3 Pemberian Rangsangan, 4 Pengajuan soal, 5 Pembimbingan dan 6 Evaluasi, sistem sosialnya yaitu pembelajaran berpusat pada proses pengajuan soal, prinsip reaksinya yaitu guru membimbing, mengevaluasi dan memberikan umpan balik proses pengajuan masalah matematika, sistem pendukungnya adalah situasi masalah atau soal-soal yang merangsang siswa untuk mengajukan soal. Dampak instruksionalnya yaitu meningkatnya kemampuan berpikir kritis, sedangkan dampak pengiringnya yaitu kepercayaan diri, kemampuan untuk mengendalikan diri, dan memotivasi.