Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Darma Diksani: Jurnal Pengabdian Ilmu Pendidikan, Sosial, dan Humaniora

Pelatihan Penulisan Naskah Lakon pada Komunitas Teater di Kota Mataram: Training in Playwriting for Theater Communities in Mataram City Indonesia Khairussibyan, Muh.; Jafar, Syamsinas; Intiana, Siti Rohana Hariana; Susanti, Pipit Aprilia
DARMADIKSANI Vol 5 No 1 (2025): Edisi Juni
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/darmadiksani.v5i1.7143

Abstract

Kesenian teater di NTB khususnya di Mataram kekurangan penulis naskah lakon yang andal. Persoalan minimnya naskah berkualitas tersebut perlu diikhtiarkan solusinya. Salah satu solusinya adalah dengan mengadakan pelatihan penulisan naskah lakon bagi komunitas teater di kota Mataram. Pengabdian berupa pelatihan ini bisa meningkatkan keterampilan para anggota komunitas teater di kota Mataram. Kegiatan pelatihan dilaksanakan dalam tiga tahap yakni tahap penyajian materi teoretis tentang drama realis, struktur drama, tahapan penulisan naskah lakon/drama, teknik pengembangan ide, dan lain-lain. Tahapan kedua adalah pemberian contoh berdasarkan pengalaman pemateri dan naskah yang pernah ditulis pemateri. Tahapan ketiga adalah praktik penentuan ide cerita dan penulisan outline cerita yang akan dikembangkan menjadi naskah lakon. Pada akhir pelatihan disediakan waktu refleksi dan tanya jawab.  The development of theater arts in West Nusa Tenggara (NTB), particularly in Mataram city, is facing a creative drought due to the scarcity of capable play scriptwriters. This absence of strong narrative voices is longing for compelling stories. To solve this, a targeted training program in playwriting was initiated for members of the theater communities in Mataram city. This community service aimed to nurture new talents and sharpen the creative pens of emerging writers. The training was conducted in three phases. The first phase focused on delivering theoretical material, including concepts of realist drama, the structural components of a play, stages of script development, and techniques for generating and refining story ideas. In the second phase, participants were introduced to practical examples drawn from the trainer’s professional experiences and previously written scripts. The third phase involved hands-on practice, where participants were guided in developing story ideas and drafting a structured outline to be expanded into a full play script. The training concluded with a reflection session and a question-and-answer segment, allowing participants to consolidate their learning and clarify any remaining doubts.
Pelatihan Metodologi Penelitian Sosiolinguistik pada Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Universitas Mataram Jafar, Syamsinas; Qodri, Muh. Syahrul; Nuri Nazir, Yuniar; Khairussibyan, Muh.
DARMADIKSANI Vol 1 No 2 (2021): Edisi Desember
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/darmadiksani.v1i2.559

Abstract

ABSTRAK Pengabdian pada masyarakat yang berjudul “Pelatihan Metode Penelitian Sosiolingustik pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unram” ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unram khususnya yang berada di tingkat akhir masih membutuhkan bimbingan dan tambahan pemahaman terkait metode penelitian sosiolinguistik. Berdasarkan pengalaman membimbing mahasiswa menulis skripsi, pada umumnya mahasiswa terhambat pada metode penelitian sosiolinguistik yang kurang dikuasai. Hal ini disebabkan mata kuliah Sosiolinguistik yang diikuti mahasiswa hanya berjumlah 2 SKS yang hanya mengenalkan materi teoritis, sedangkan materi praktik yang bersifat metodologis dalam penelitian sosiolinguistik belum mencukupi dengan jumlah SKS tersebut. Untuk mmenuhi kebutuhan tersebut, telah diadakan program pengabdian sebagai salah satu solusi dalam memenuhi kebutuhan tersebut berupa kegiatan pelatihan. Metode pelaksanaan pengabdian telah dilakukan secara daring/virtual dengan memanfaatkan Google Meet dan grup WA. Pelaksanaan pelatihan dilaksanakan tiga tahap yang terdiri atas satu tahap penyampaian materi konseptual dan dua tahap penyampaian materi keterampilan aplikatif. Pelaksanaan pelatihan ini cukup berhasil karena telah memenuhi tujuan dan target luaran pengabdian masyarakat yang telah direncanakan sebelumnya. Hal ini terlihat pada hasil pelatihan melalui evaluasi dan refleksi yang telah dilaksanakan. Hasil evaluasi pada penyajian materi dan refleksi memperoleh tanggapan positif dari para peserta pelatihan. Evaluasi melalui hasil pengisian angket menunjukkan bahwa sebagian besar peserta sangat mengerti dan mengerti pada pemahaman materi pelatihan. Demikian pula pada sesi refleksi, peserta menyatakan pelatihan metodologi penelitian sosiolinguistik sangat bermanfaat membantu untuk merencanakan penelitian skripsi dan sangat setuju untuk dilakukan pelatihan sejenis dan berkelanjutan. ABSTRACT This community service is entitled "Sociolinguistic Research Methods Training for Students of the Indonesian Language and Literature Education Study Program of FKIP University of Mataram" was carried out with the consideration that students of the Indonesian Language and Literature Education Study Program of FKIP University of Mataram, especially those at the final semesters still needed guidance and additional understanding related to research methods on sociolinguistics. Based on the authors’ experiences of supervising students in writing bachelor theses, it is evident that the students are generally hampered by research methods on sociolinguistics that they have not fully mastered. The main problem is, as the authors may assume, due to the lack of course credits allocated to Sociolinguistics course. With only 2 credits allocated, the course can only introduce some theoretical materials, while giving insufficient portion to the practical ones i.e. the methodological research materials on sociolinguistics. To cope with this, this community service program was carried out in he form of training as a solution to the problem. The training was delivered online via Google Meet and WA groups. It went through three stages that consisted of one stage of delivering conceptual material and two stages of delivering applied skills materials. The results show that this training has achieved the successful outcome as expected. The results of the evaluation on material presentation and reflection received positive responses from the training participants. The results of the questionnaires suggest that most of the participants have good understanding on the materials presented during the training. In addition, the result of reflection session suggests that most of the participants think the sociolinguistic research methodology training is very useful in helping them to plan and draft their thesis proposals and really look forward to similar and continuous trainings in the near future.
Pelatihan Make-Up Karakter Teater dan Film pada Komunitas Seni di Kota Mataram Khairussibyan, Muh.; Jafar, Syamsinas; Intiana, Siti Rohana Hariana; Murahim, Murahim; Ramdhani, Marlinda
DARMADIKSANI Vol 4 No 1 (2024): Edisi Juni
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/darmadiksani.v4i1.4837

Abstract

Dunia kesenian di NTB kekurangan sumber daya manusia yang mumpuni dalam bidang make-up karakter. Universitas Mataram sebagai lembaga pendidikan bisa berkontribusi dalam hal ini, salah satunya dengan mengadakan pelatihan-pelatihan kesenian termasuk pelatihan make-up karakter teater dan film pada anggota komunitas seni di kota Mataram. Pengabdian berupa pelatihan ini bisa memberikan keterampilan baru bagi anggota komunitas seni di kota Mataram. Keterampilan dalam bidang make-up teater dan film ini diharapkan diterapkan dalam pengembangan pariwisata di Lombok. Kegiatan pelatihan dilaksanakan dalam tiga tahap yakni tahap penyajian materi teoretis tentang make-up teater dan film serta kelengkapan dan bahan make-up yang sesuai. Tahap kedua adalah pemberian contoh praktik make-up teater dengan salah satu peserta sebagai objek make-up. Tahapan ketiga adalah praktik make-up oleh para peserta secara berpasangan dan pemilihan pasangan dengan make-up terbaik. Pada akhir pelatihan disediakan waktu refleksi dan tanya jawab. Pengabdian ini berhasil memberikan keterampilan dasar make-up karakter bagi para peserta yakni para anggota komunitas seni di kota Mataram.
Pelatihan Penulisan Naskah Lakon pada Komunitas Teater di Kota Mataram: Training in Playwriting for Theater Communities in Mataram City Indonesia Khairussibyan, Muh.; Jafar, Syamsinas; Intiana, Siti Rohana Hariana; Susanti, Pipit Aprilia
DARMADIKSANI Vol 5 No 1 (2025): Edisi Juni
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/darmadiksani.v5i1.7143

Abstract

Kesenian teater di NTB khususnya di Mataram kekurangan penulis naskah lakon yang andal. Persoalan minimnya naskah berkualitas tersebut perlu diikhtiarkan solusinya. Salah satu solusinya adalah dengan mengadakan pelatihan penulisan naskah lakon bagi komunitas teater di kota Mataram. Pengabdian berupa pelatihan ini bisa meningkatkan keterampilan para anggota komunitas teater di kota Mataram. Kegiatan pelatihan dilaksanakan dalam tiga tahap yakni tahap penyajian materi teoretis tentang drama realis, struktur drama, tahapan penulisan naskah lakon/drama, teknik pengembangan ide, dan lain-lain. Tahapan kedua adalah pemberian contoh berdasarkan pengalaman pemateri dan naskah yang pernah ditulis pemateri. Tahapan ketiga adalah praktik penentuan ide cerita dan penulisan outline cerita yang akan dikembangkan menjadi naskah lakon. Pada akhir pelatihan disediakan waktu refleksi dan tanya jawab.  The development of theater arts in West Nusa Tenggara (NTB), particularly in Mataram city, is facing a creative drought due to the scarcity of capable play scriptwriters. This absence of strong narrative voices is longing for compelling stories. To solve this, a targeted training program in playwriting was initiated for members of the theater communities in Mataram city. This community service aimed to nurture new talents and sharpen the creative pens of emerging writers. The training was conducted in three phases. The first phase focused on delivering theoretical material, including concepts of realist drama, the structural components of a play, stages of script development, and techniques for generating and refining story ideas. In the second phase, participants were introduced to practical examples drawn from the trainer’s professional experiences and previously written scripts. The third phase involved hands-on practice, where participants were guided in developing story ideas and drafting a structured outline to be expanded into a full play script. The training concluded with a reflection session and a question-and-answer segment, allowing participants to consolidate their learning and clarify any remaining doubts.
Pelatihan Pengayaan Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Teks pada Guru MGMP Bahasa Indonesia Kemenag di Kabupaten Lombok Barat Jafar, Syamsinas; Ali, Nasarudin M.; Ashriany, Ratna Yulida; Nazir, Yuniar Nuri; Khairussibyan, Muh.; Hidayat, Rahmad; Intiana, Siti Rohana Hariana
DARMADIKSANI Vol 2 No 1 (2022): Edisi Juni
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/darmadiksani.v2i1.1295

Abstract

ABSTRAK Para guru yang diberikan pelatihan adalah guru-guru MGMP bahasa Indonesia Kemenag di wilayah Kabupaten Lombok Barat. Pemilihan sasaran pelatihan guru-guru bahasa Indonesia berdasarkan pertimbangan yakni masih ditemukannya fenomena guru-guru bahasa Indonesia di lingkungan Kemenag yang bukan berasal dari sarjana pendidikan bahasa Indonesia. Oleh karena itu, hal urgen yang harus menjadi perhatian adalah masih banyak kelemahan para guru dalam praktik pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks. Pelatihan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengayaan materi pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks kepada para guru MGMP bahasa Indonesia Kemenag di wilayah Kabupten Lombok Barat. Metode yang digunakan dalam pelatihan berupa ceramah, diskusi, evaluasi pelatihan berupa luaran berupa portofolio. Pelatihan ini dapat dikatakan berhasil berdasarkan pertama, kehadiran para guru bahasa Indonesia MTs dan MA sesuai target, para guru mengikuti tahap-tahap pelatihan dengan tertib, para guru merespon positif dalam menyerap materi pelatihan dan mendiskusikan berbagai masalah dalam praktik pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks, dan menyelesaikan tugas mengisi portofolio tepat waktu. Kedua, pada tahap evaluasi yang meliputi evaluasi materi, diskusi (tanya jawab), dan hasil pengisian portofolio dapat disimpulkan pelatihan pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks pada guru-guru bahasa Indonesia MA dan MTs menunjukkan hasil sesuai tujuan pelatihan. Hasil refleksi dari tanggapan para guru adalah bahwa pelatihan menambah kompetensi tentang pemahaman konsep pembelajaran berbasis teks, menjadi masukan tentang solusi memecahkan masalah-masalah pembelajaran berbasis teks yang setiap saat ditemukan dalam kelas, menjadi bahan evaluasi praktik pembelajaran berbasis teks yang telah dilaksanakan dalam kelas, menjadi bahan refleksi diri menuju perbaikan praktik pembelajaran berbasis teks yang lebih profesional di masa datang. ABSTRACT Our preliminary survey found that many of the MGMP Indonesian language teachers within the Indonesian Ministry of Religious Affairs of West Lombok Regency have non-Indonesian language education background that results in some drawbacks in the teaching and learning practices of Indonesian subject using the text-based learning materials. This community service aims at improving professionalism of the MTs/MA Indonesian language teachers in the Ministry of Religious Affairs of West Lombok Regency in developing more effective text-based learning materials. To meet this objective, the training was approached by administering lectures, discussions, and evaluation of the teachers’ portfolios during and after the training sessions. The results show that the training is successful based on the the criteria that included: (1) the number of teachers who joined the program meets the target, (2) the participating teachers followed every stage of the training in an orderly manner, (3) the participating teachers understand the text-based materials and describe various problems related to the practices of teaching text-based in the classroom very well, (4) the participating teachers completed the tasks on time. In conclusion, the objective of this community service i.e. to develop professionalism of the MTs/MA Indonesian subject teachers with no Indonesian language education background in the Ministry of Religious Affairs of West Lombok Regency in developing more effective text-based learning materials is fulfilled.
Pengenalan Korpus Data Bahasa pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Mataram Jafar, Syamsinas; Intiana, Siti Rohana Hariana; Wahidah, Baiq; Khairussibyan, Muh.
DARMADIKSANI Vol 3 No 1 (2023): Edisi Juni
Publisher : Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/darmadiksani.v3i1.2745

Abstract

ABSTRAK Berdasarkan hasil penelitian analisis kesalahan berbahasa, kemampuan mahasiswa dalam menerapkan kaidah kebahasaan ketika menulis akademik masih kurang. Ada semacam pola dan jenis kesalahan yang umum dan selalu terjadi ketika mahasiswa menulis skripsi. Oleh karena itu, dalam rangka menghasilkan tulisan ilmiah yang berkualitas dari segi substansi sekaligus tata tulis, penyuluhan bentuk kesalahan berbahasa dalam skripsi perlu dilakukan. Dengan demikian, kesalahan berbahasa skripsi dapat diminimalisasi. Penyuluhan dilaksanakan dalam bentuk ceramah, studi kasus, diskusi kelompok terpumpun, dan demonstrasi. Secara khusus, metode penyuluhan mengadopsi tahapan pembelajan teks dengan sedikit modifikasi. Tahapan yang dimaksud, yakni membangun konteks, memberikan model, menemukan kesalahan, dan mengevaluasi kesalahan. Kegiatan penyuluhan ini berkontribusi pada peningkatan kemampuan peserta dalam melakukan swasunting terhadap tulisan sendiri menjadi lebih baik. Selain itu, para peserta lebih memahami hubungan teori kebahasaan dengan kesalahan berbahasa sehingga memudahkan mereka menganalisis dan mengidentifikasi kesalahan berbahasa. Pada akhirnya, kegiatan penyuluhan ini berkontribusi langsung pada peningkatan kualitas tulisan ilmiah mahasiswa khususnya dari segi tata tulis. Peningkatan kualitas tersebut juga selaras dengan peningkatan kualitas lulusan dan capaian pembelajaran lulusan. ABSTRACT The main goal of this community service program was to address the existing issue that students face when writing scientific papers, particularly their lack of understanding of language data corpus, which is crucial for their research. The problem stems from the fact that students have limited knowledge about language data corpus, which ideally should have been taught in research methodology classes before they start writing their scientific papers. To overcome this challenge, the community service initiative aimed to introduce language data corpus to students enrolled in the Indonesian Language and Literature Program at the University of Mataram. The objective was to enhance their comprehension of this linguistic resource, specifically targeting final-year students who were working on their scientific theses. The program involved a combination of offline and online activities. Offline sessions were used to deliver both theoretical and practical content, while online components included student registration via WhatsApp groups and Google forms, as well as final evaluations and reflection activities conducted through the same platform. The offline activities employed various methods such as lectures, discussions, and group presentations to facilitate learning. The training was successfully carried out according to the planned schedule, yielding the desired outcomes. The results demonstrated that the participants, or students, were able to understand the conceptual aspects of a corpus, including electronic and non-electronic data corpus, metadata, annotations, and more. They were also able to apply this knowledge by completing assignments, participating in discussions, and delivering presentations. The evaluation results indicated satisfactory performance, and participant reflections showed a positive response to the training.