Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Etnomedisin pada Pengobatan Tradisional Masyarakat Suku Jawa di Kecamatan Buay Madang Timur Kabupaten OKU Timur Sumatera Selatan Dwijowati Asih Saputri; Aulia Ul millah; Ovi Prasetya Winandari; Suci Wulan Pawhestri; Febta Dwi Baika
Jurnal Medika Malahayati Vol 6, No 1 (2022): Volume 6 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jmm.v6i1.6020

Abstract

ABSTRAK: Etnomedisin pada Pengobatan Tradisional Masyarakat Suku Jawa di Kecamatan Buay Madang Timur Kabupaten OKU Timur Sumatera Selatan. Masyarakat Kecamatan Buay Madang Timur merupakan masyarakat Transmigran yang masih melestarikan pengobatan tradisional, terutama Suku Jawa yang tinggal desa Madang Timur. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, bertujuan untuk mengetahui tumbuhan yang dipakai dalam pengobatan tradisional dan pemanfaatan bagian tumbuhan sebagai bahan pengobatan tradisional oleh Suku Jawa di Kecamatan Buay Madang Timur, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan. Penelitian dilaksanakan di desa Raman Agung Kecamata Buay Madang, pada bulan Desember 2020 hingga Februari 2021.  Data dikumpulkan melalui wawancara terstuktur kepada responden terpilih. Jumlah Responden ditentukan melalui metode purposive sampling dan snowballing sampling.  Hasil Penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 45 jenis tumbuhan yang tergolong dalam 27 Famili digunakan oleh masyarakat suku jawa di Buay Madang Timur untuk pengobatan tradisional.  Famili tumbuhan yang jenisnya paling banyak digunakan adalah Zingiberaceae dengan jumlah 7 Jenis. Bagian tumbuhan yang digunakan dalam pengobatan meliputi seluruh bagian tumbuhan, daun, batang, akar, rimpang, bunga, buah, dan biji. Bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan adalah daunnya Kata Kunci : Etnomedisin, Kecamatan Byai Madang Timur, pengobatan tradisional
ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS KEDATON KOTA BANDAR LAMPUNG Asa Izati; Dwijowati Asih Saputri; Marlina Kamelia; Nurhaida Widiani
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 7, No 2 (2020): Volume 7 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.246 KB) | DOI: 10.33024/jikk.v7i2.2738

Abstract

Angka kejadian diare pada balita di Bandar Lampung masih cukup tinggi pada tahun 2016. Kasus tertinggi ditemukan di puskesmas Kedaton Bandar Lampung. Sanitasi lingkungan dan kondisi keluarga diduga dapat mempengaruhi kasus diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada balita di Puskesmas Kedaton, Bandar Lampung. Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional study. Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa sebagian besar mikroba yang menginfeksi balita di puskesmas Kedaton, Bandar Lampung berbentuk basil/batang dan bersifat gram negatif. Meskipun juga ditemukan mikroba berbentuk bulat/kokus dan bersifat gram positif. Sanitasi lingkungan dan kondisi keluarga (usia dan jenis pekerjaan ibu) mempengaruhi angka kejadian diare pada balita di puskesmas Kedaton, Bandar lampung.
PEMANFAATAN ORGAN TUMBUHAN SEBAGAI OBAT YANG DIOLAH SECARA TRADISIONAL DI KECAMATAN KEBUN TEBU KABUPATEN LAMPUNG BARAT Maulidiah Maulidiah; Ovi Prasetya Winandari; Dwijowati Asih Saputri
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 7, No 2 (2020): Volume 7 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.184 KB) | DOI: 10.33024/jikk.v7i2.2720

Abstract

Tanaman obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan alam yang berasal dari tumbuhan yang secara turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat sudah dilakukan sejak lama. Pengetahuan tentang tumbuhan obat, merupakan warisan bangsa yang berdasarkan pengalaman yang telah diwariskan secara turun temurun. Pewarisan pengetahuan mengenai obat tradisional secara turun temurun pada masyarakat menjadi penyebab punahnya pengetahuan tersebut. Pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat tradisional di kampung jarang yang dituangkan dalam bentuk tertulis, kebanyakan hanya diketahui oleh mereka yang sudah tua. Sedangkan generasi muda, terutama yang sudah berintegrasi dengan kehidupan modern, jarang yang peduli dengan pengetahuan yang dimiliki masyarakatnya. Penelitian ini bertujuan untuk Mengumpulkan informasi dari masyarakat mengenai pemanfaatan organ tumbuhan sebagai obat yang diolah secara tradisional di Kecamatan Kebun Tebu, Kabupaten Lampung Barat dan Membuat arsip tentang pemanfaatan tumbuhan obat yang dapat dimanfaatkan masyarakat Kecamatan Kebun Tebu, Kabupaten Lampung Barat. penelitian ini merupakan penelitian deskriftif menggunakan metode wawancara dan observasi. Hasil penelitian ditemukan 42 jenis tumbuhan obat yang terbagi ke dalam 25 famili yang dimanfaatkan masyarakat di Kecamatan Kebun Tebu Kabupaten Lampung Barat sebagai bahan obat tradisional. Bagian dari tanaman obat yang dimanfaatkan yaitu akar, batang, daun, rimpang, umbi, bunga dan buah dengan cara pengolahan yang bervariasi seperti: direbus, diparut, mipis, ditumbuk, diremas, dimakan dan diminum langsung, digunakan langsung, diteteskan, diseduh dan dijus.
PENINGKATAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN CABAI MERAH (Capsicum annum L) DENGAN SAMBUNG PUCUK (GRAFTING) Dwijowati Asih Saputri; Aulia Ulmillah; Ovi Prasetya Winandari; Iin Martatin Nova
KLOROFIL: Jurnal Ilmu Biologi dan Terapan Vol 6, No 2 (2022): KLOROFIL : JURNAL ILMU BIOLOGI DAN TERAPAN
Publisher : Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30821/kfl:jibt.v6i2.12956

Abstract

Grafting with cayenne pepper rootstock (Capsicum frutescens L.) and red chili scion (Capsicum annum L) can be used to improve the quality of red chili plants. This study aims to determine the growth and development of red chili plants from shoot grafting. The study was carried out with 3 treatments, namely kontrol (without grafting) (Mo), treatment 1 (X1) fighting with scion from the main stem and treatment 2 (X2) grafting with scion from stem branches. Each treatment was repeated 5 times. The results showed that the highest number of leaves was obtained in the kontrol treatment, the highest number of flowers and fruits in the X2 treatment. It was concluded that shoot grafting in red chili with entries from the first branch resulted in plants with the best growth and development. From the results of this study shoot grafting can be used as a way of cultivating red chiliKeywords: Capsicum annum L.; Grafting, Growth and Development.  
PENINGKATAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN CABAI MERAH (Capsicum annum L) DENGAN SAMBUNG PUCUK (GRAFTING) Dwijowati Asih Saputri; Aulia Ulmillah; Ovi Prasetya Winandari; Iin Martatin Nova
KLOROFIL: Jurnal Ilmu Biologi dan Terapan Vol 6, No 2 (2022): KLOROFIL: JURNAL ILMU BIOLOGI DAN TERAPAN
Publisher : Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30821/kfl:jibt.v6i2.12956

Abstract

Grafting with cayenne pepper rootstock (Capsicum frutescens L.) and red chili scion (Capsicum annum L) can be used to improve the quality of red chili plants. This study aims to determine the growth and development of red chili plants from shoot grafting. The study was carried out with 3 treatments, namely kontrol (without grafting) (Mo), treatment 1 (X1) fighting with scion from the main stem and treatment 2 (X2) grafting with scion from stem branches. Each treatment was repeated 5 times. The results showed that the highest number of leaves was obtained in the kontrol treatment, the highest number of flowers and fruits in the X2 treatment. It was concluded that shoot grafting in red chili with entries from the first branch resulted in plants with the best growth and development. From the results of this study shoot grafting can be used as a way of cultivating red chiliKeywords: Capsicum annum L.; Grafting, Growth and Development.  
Pemanfaatan Tanaman Pisang (Musa spp.): Analisis Jenis, Organ Tanaman, Dan Aplikasi Dalam Bidang Pangan, Budaya, Dan Pertanian Aulia Ulmillah; Dwijowati Asih Saputri; Ika Listiana; Karina Karina
Jurnal Penelitian Sains dan Pendidikan (JPSP) Vol 4, No 1 (2024)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23971/jpsp.v4i1.7915

Abstract

Masyarakat secara luas memanfaatkan tanaman pisang (Musa spp.) dalam kehidupan sehari-hari mereka. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi jenis-jenis tanaman pisang yang berbeda, organ tanaman yang digunakan dan aplikasinya dalam bidang pangan, budaya, dan pertanian. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dan sampel dikumpulkan melalui teknik purposive sampling dengan kelompok informan terdiri dari 2 tokoh adat, 2 penjual pisang sebagai informan kunci, 25 warga masyarakat Desa Makarti sebagai informan utama, dan satu tokoh masyarakat sebagai informan tambahan.dan snowball sampling. Data dianalisis melalui analisis deskriptif kualitatif dan uji triangulasi digunakan untuk memastikan keakuratan data, meliputi triangulasi sumber, teknik pengumpulan data, dan waktu. Berdasarkan hasil penelitian menemukan bahwa 11 jenis pisang, yaitu janten, kepok, panjang, ambon, barlin, raja, byar, asam, awak, mas, dan susu, dimanfaatkan dalam bidang makanan, budaya, dan pertanian. Masyarakat desa Makarti menggunakan batang, buah, daun, dan bunga dari tanaman pisang. Bidang pangan, pisang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan beberapa makanan tradisional dan daunnya dimanfaatkan sebagai pembungkus makanan. Bidang praktik budaya, pisang digunakan dalam penyembahan, cok bakal, dan seni tradisional. Bidang pertanian, pisang dapat digunakan sebagai pupuk kompos, perlindungan bibit, dan budidaya.
PEMBERDAYAAN SANTRI PONDOK PESANTREN DALAM PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK UNTUK PEMBUATAN EKOENZIM DI PONDOK PESANTREN Dwijowati Asih Saputri; Ovi Prasetya Winandari
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 2 (2024): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i2.21600

Abstract

Abstrak: Keberadaan asrama di pondok pesantren menyebabkan penumpukan limbah padat dari berbagai aktifitas di pondok pesantren, mulai dari limbah organik dan limbah an-organik. Limbah organik bisa berasal dari limbah dapur asrama dan juga dari limbah lain, seperti sampah daun dari tanaman penghijauan yang dapat menimbulkan masalah pencemaran bila tidak ditangani dengan baik. Kegitan PKM ini bertujuan untuk memberdayakan santri pondok pesantren dalam pengolahan sampah organik menjadi produk berguna berupa ekoenzim. Keterampilan yang ingin ditingkatkan adalah keterampilan hardskill berupa kemampuan santri dalam mengelola limbah. Jumlah Mitra yang terlibat dalam pengabdian ini berjumlah 8 mitra pondok pesantren. Metode evaluasi dilakukan menggunakan 2 cara yaitu evaluasi secara langsung di pondok pesantren dan evaluasi secara online secara daring. Pengabdian dilakukan dengan metode ABCD (Asset Based Community Development), yang terdiri dari tiga tahapan, pertama, perencanaan dalam bentuk FGD, kedua, pelaksanaan dalam bentuk seminar dan workshop, ketiga monitoring dan evaluasi. Metode evaluasi dengan cara datang ke mitra-mitra pondok pesantren. Hasil pengabdian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa partisipasi pondok mitra PKM dalam pengolahan limbah menjadi ekoenzim meningkat secara bertahap hingga mencapai 100%.Abstract: The presence of an Islamic boarding school leads to the accumulation of solid waste from a variety of activities in the Islamic boarding school, ranging from organic waste to non-organic waste. Organic waste can come from Islamic boarding school kitchen waste as well as from other waste, such as leaf waste from greenhouses, that can cause pollution problems if not properly handled. The PKM is aimed at empowering the headquarters of the gymnasium in the processing of organic garbage into a useful product of ecoenzymes. The skills to be enhanced are hardskill skills that are central skills in waste management. The number of partners involved in this dedication amounts to eight partners of the hostel. The evaluation method is carried out using two methods, namely evaluation in person at the gym and evaluation online. The dedication is carried out using the ABCD (asset-based community development) method, which consists of three stages: firstly, planning in the form of FGD; secondly, implementation in the form of seminars and workshops; and thirdly, monitoring and evaluation. The results of the dedication that has been carried out show that the participation of the PKM partner cottages in the processing of waste into ecoenzymes is gradually increasing to reach 100%.
STUDI ETNOMEDISIN MASYARAKAT SUKU LAMPUNG SAIBATIN DI KECAMATAN NGARAS KABUPATEN PESISIR BARAT Winandari, Ovi Prasetya; Saputri, Dwijowati Asih; Pratiwi, Retno; Anisya, Shinta
EduNaturalia: Jurnal Biologi dan Kependidikan Biologi Vol 5, No 1 (2024)
Publisher : FKIP Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/edunaturalia.v5i1.64372

Abstract

Conventional medicine is a course of action that used plants as medication, but there is little understanding of medicinal plants. The purpose of this investigation is to identify the varieties of plants that have therapeutic uses and the parts of plants that the Lampung Saibatin tribal community uses as medicinal plants, identify the methods by which the Lampung Saibatin tribal community uses medicinal plants. Ethnic group known as the Lampung in the Pesisir Barat Regency's Ngaras District. This study intends to identify the kinds of plants that are considered medicinal, ascertain certain plant components are utilized medicinally by the native community of Lampung Saibatin, ascertain the methods by which the Lampung Saibatin tribal community employs medicinal plants, and ascertain the manner. Plants in the Zingibereceae family are utilized by many people and 33 families; in traditional medicine, Fruits, rhizomes, shoots, sap, roots, stems, and leaves are among the plant parts that are used. Grated, chopped, squeezed, ground, soaked, boiled, pounded, torched, and eaten raw are the processing techniques.
EKOENZIM SEBAGAI PUPUK CAIR ORGANIK UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L.) Saputri, Dwijowati Asih; Anisya, Shinta
Borneo Journal of Biology Education (BJBE) Vol 6, No 1 (2024): April
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education Biology Education Departement

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/bjbe.v6i1.5171

Abstract

Ekoenzim adalah konsentrat, cairan kompleks yang merupakan produk fermentasi  selama 3 bulan  limbah buah, sayuran dan gula merah atau molase dalam air. Ekoenzim merupakan  larutan multiguna untuk keperluan rumah tangga dan pertanian dan dilaporkan bertindak sebagai pembersih rumah tangga, pembasmi serangga  pengusir serangga, pembersih udara, kondisioner tanah, pestisida, dan pupuk organic cair (POC). Penelitian ini bertujuan untuk mnengetahui kandungan unsur hara NPK ekoenzim dari kulit pisang, kulit papaya dan kulit nanas dan potensinya untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi sawi hijau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekoenzim kulit pisang, papaya dan nanas mengandung N,P K dalam jumlah yang memenuhi standar pupuk organik cair dan dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi sawi hijau pada semua parameter yang diukur. Dapat disimpulkan bahwa Ekoenzim dari kulit pisang, papaya dan nanas dapat digunakan sebagai pupuk organic untuk meningkatkan pertumbuhan dan produktifitas  sawi hijau (Brassica juncea L.)
Stimulasi Pertumbuhan Kangkung Darat (Ipomoea reptans Poir.) Melalui Pengaruh Suara Musik pada Fase Vegetatif Ulmillah, Aulia; Saputri, Dwijowati Asih; Cholik, Arifin
BioEksakta : Jurnal Ilmiah Biologi Unsoed Vol 6 No 2 (2024): Bioeksakta
Publisher : Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.bioe.2024.6.2.11355

Abstract

Budidaya kangkung darat (Ipomoea reptans Poir) dilakukan secara organik dan anorganik dengan media tanam yang sesuai. Peningkatan hasil tanam kangkung, dibutuhkan sebuah teknologi yang mempermudah dalam budidaya tanaman kangkung. Salah satunya dengan teknik yang menggunakan suara atau musik untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh genre musik yang berbeda terhadap pertumbuhan vegetatif kangkung darat (Ipomoea reptans Poir). Dalam penelitian ini, digunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan memberikan 4 suara musik berbeda yaitu M0 (kontrol), M1 (klasik), M2 (murottal), dan M3 (hardcore) dilakukan sebanyak 3 kali ulangan. Penelitian ini berlangsung 30 hari. Parameter yang diukur selama 7 hati sekali meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, lebar daun, panjang tanaman, berat basah, dan bukaan stomata pada minggu ke-4. Data dianalisis dengan One Way Anova SPSS 20 dan uji lanjut Duncan dengan taraf 5%. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa musik memiliki pengaruh nyata pada pertumbuhan kangkung darat (Ipomoea reptans Poir) dan perlakuan suara musik hardcore merupakan yang paling baik terhadap lebar daun dan berat basah tanaman kangkung yang dihasilkan.