Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Hubungan Donor Darah Dengan Kadar Kolesterol Pendonor Di Utd Rsud Ade M Djoen Sintang Kamilla, Laila; Wahyuni, Novi; Tumpuk, Sri
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 4, No 2 (2021): Mei 2021
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v4i2.960

Abstract

Penyakit kardiovaskuler dapat disebabkan oleh peningkatan kadar kolesterol darah. Nilai normal dari kadar kolesterol adalah kurang dari 200 mg/dl. Terdapat beberapa tindakan yang dapat menurunkan kadar kolesterol darah, salah satunya dengan mendonorkan darah.Donor darah adalah merupakan proses pengambilan darah dari seseorang secara sukarela untuk disimpan di bank darah dan kemudian dipakai pada transfusi darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara donor darah dengan hasil pemeriksaan kadar kolesterol pendonor sebelum dan satu jam setelah donor darah di UTD RSUD Ade M Djoen Sintang. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional dengan teknik sampling insidential didapat jumlah sampel 30 orang yang telah memenuhi syarat donor darah yang diambil darahnya sebanyak 350 ml. Sampel yang diperiksa dalam penelitian ini adalah darah vena, sampel sebanyak 1 ml untuk melihat hubungan donor darah dengan kadar kolesterol sebelum dan 1 jam setelah donor darah. Pemeriksaan kadar kolesterol dihitung menggunakan alat spektrofotometer dengan metode CHOD-PAP (Cholesterol oksidase phenol aminoantyphirine), kemudian data diuji menggunakan uji korelasi dengan uji Kendall's-Tau. Hasil dalam penelitian ini diperoleh rata-rata kadar kolesterol sebelum donor darah dilakukan adalah 210 mg/dL, sedangkan pada nilai kadar kolesterol setelah donor darah dilakukan adalah rata-rata kadar kolesterol sebesar 193 mg/dL, yang berarti terjadinya penurunan kadar kolesterol pada responden setelah melakukan donor darah. Hal ini didukung melalui uji Kendall's Tau yang menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kadar kolesterol baik sebelum dengan setelah donor darah (p=0,000) yang artinya Ha diterima.
PERBEDAAN PENGGUNAAN TABUNG VACUTAINER PLAIN DAN CLOT ACTIVATOR TERHADAP WAKTU PEMERIKSAAN GULA DARAH PUASA DI RUMAH SAKIT SULTAN SYARIF MOHAMAD ALKADRIE Dj, Herlinda Djohan; Yuana Putri, Dyah; Kamila, Laila; Tumpuk, Sri
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 6, No 2 (2023): MEI 2023
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v6i2.1171

Abstract

Tabung vacutainer plain adalah tabung vakum kaca tidak mengandung zat aditif. Tabung vacutainer clot activator adalah tabung vakum plastik mengandung zat aktivator pembekuan. Perbedaan tabung vacutainer plain dan clot activator terdapat pada proses pembekuan darah. Pada tabung vacutainer plain proses pembekuan darah berlangsung normal 15-30 menit sedangkan  tabung vacutainer clot activator relatif lebih cepat proses pembekuan darahnya. Perbedaan waktu pembekuan darah ini membuat hasil pemeriksaan gula darah puasa relatif berbeda.Tujuan penelitian untuk mengkaji perbedaan penggunaan tabung vacutainer plain dan clot activator terhadap waktu pemeriksaan gula darah puasa. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dan metode pengambilan sampel consecutive sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasien poli penyakit dalam dengan diagnosa diabetes mellitus tipe 2 yang melakukan pemeriksaan gula darah puasa.Hasil uji Wilcoxon perbedaan waktu pembekuan darah antara  penggunaan tabung vacutainer plain dan clot activator didapat nilai signifikansi 0,000 (p < 0,05) yang berarti Ha diterima, terdapat perbedaan waktu pembekuan darah antara penggunaan tabung vacutainer plain dan clot activator di Rumah Sakit Sultan Syarif Mohamad Alkadrie. Hasil uji Kendall Tau hubungan waktu pembekuan darah tabung vacutainer plain dengan waktu pemeriksaan gula darah puasa diperoleh nilai signifikansi 0,000 (p < 0,05) berarti Ha diterima, ada hubungan antara waktu pembekuan darah penggunaan  vacutainer plain dengan waktu pemeriksaan gula darah puasa di Rumah Sakit Sultan Syarif Mohamad Alkadrie. Sedangkan pada Hasil uji Kendal Tau pada hubungan antara waktu pembekuan darah tabung vacutainer clot activator dengan waktu pemeriksaan gula darah puasa diperoleh nilai signifikansi 0,000 (p < 0,05) berarti Ha diterima, ada hubungan waktu pembekuan darah penggunaan  vacutainer clot activator terhadap waktu pemeriksaan gula darah puasa di Rumah Sakit Sultan Syarif Mohamad Alkadrie.
Hubungan Lamanya Paparan Polutan Pada Gas Buangan Kendaraan Bermotor Terhadap Aktivitas Enzim Alanine Aminotransferase (Kajian Literatur) Tumpuk, Sri; Djohan, Herlinda; Sartika, Ika
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 4, No 1 (2020): November 2020
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v4i1.937

Abstract

Polusi udara merupakan salah satu masalah kesehatan yang penting. Polusi udara dan gas buangan kendaraan bermotor mengandung timbal (Pb), parlicutale mailer (PM), nitrogen oksida (NOx), sulfur oksida (SO2). dan karbon monoksida (CO). Emisi dan gas huangan ini dapat masuk dalam tubuh dan akan diakumulasikan pada janingan yang kaya lemak seperti hati. Bila terpapar dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan kerusakan hati yang ditandai dengan meningkatnya cnzim Alanine Aminorran.sferase (ALT). Tujuan kajian ini adalah mengkaji hubungan lamanya paparan polutan pada gas buangan kendaraan bet-motor terhadap aktivitas enzim Alanine Aminolransferase. Jenis penelitian yang digunakan adalah kajian literatur. Sumber basis data yang digunakan seperti Google Scholar, Google.co.id. Pubmed, freefullpdf, dan Google Book. Berdasarkan hasil kajian didapatkan dan 16 jurnal, 15 jurnal menyatakan ada hubungan paparan polutan seperti timbal, karbon monoksida. partikulat matter, SO2 dan NO2 terhadap aktivitas enzim Alunine Aminoiransferase (ALT). Paparan gas buangan kendaraan bermotor menyebabkan terjadinya pcningkatan enzim ALT karena polutan yang dihasilkan masuk ke dalam tubuh dan mengikat lipid dan membran hepatosit hati membentuk peroksida lipid dan menginduksi stress oksidatif. Stress oksidatifakan menyerang membran plasma hati yang menycbabkan terjadinya peningkatan aktivitas enzim ALT. Kesimpulan dan hash kajian literatur didapat ada hubungan lamanya paparan polutan pada gas buangan kendaraan bermotor seperti timbal, karbon monoksida, partikulat matter, SO2 dan NO2 terhadap peningkatan enzim Alanine Amino iransferase.        
Daya Hambat Perasan Bawang Dayak (Eleutherine Palmifolia (L.) Merr) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Stapylococcus aureus Metode Difusi Kamilla, Laila; Tumpuk, Sri; Salim, Maulidiyah
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 5, No 2 (2022): Mei 2022
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v5i2.977

Abstract

Traditional medicine is an ingredient that can be derived from plants, animals, minerals, preparations of extract (galenic) or a mixture of these materials which have been used for generations for treatment. The use of medicinal plants as traditional medicine has many advantages. It is easy to obtain because the raw materials can be grown and mixed by yourself, so it is cheaper. People also consider traditional medicine to be safer than chemical drugs because the side effects are relatively smaller.One of the plants that have been used as traditional medicine is the Dayak onion. Dayak onion (Eleutherine americana L. Merr) is empirically used by local people in Kalimantan as a traditional medicinal plant. Dayak onions can be used as raw materials for medicine because they contain active compounds in the form of alkaloids, glycosides, flavonoids, phenolics, triterpenoids or steroids and anthraquinones which have been known as medicinal raw materials. Until now, the Dayak onion plant is used for the treatment of colon cancer, breast cancer, diabetes mellitus, hypertension, lowering cholesterol, stroke, stomach pain medication after childbirth and ulcer medicine.This study aims to determine the inhibition of Dayak onion (Eleutherine americana L. Merr) on the growth of Stapylococcus aureus bacteria by diffusion method. The research design was a quasi-experimental. The population of Dayak onion bulbs. As a sample of Dayak onion bulbs made in concentrations of 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, and 100%. With the formula of Randomized Block Design (RAK), 30 samples were obtained. Antimicrobial testing using the diffusion method.The results obtained were resistant at a concentration of 10% - 60% (inhibition zone < 9 mm) and a concentration of 70-90% intermediate (inhibition zone 10-11) and a concentration of 100% sensitive (inhibition zone > 12). After being analyzed statistically using the Kruskal-Wallis test, a significant asymp value was obtained. sig = 0.001 < 0.050. It was concluded that there was an effect of the juice of the Dayak onion (Eleutherine palmifolia (L.) Merr) in inhibiting the growth of Stapylococcus aureus bacteria.
PENGARUH ANTIBAKTERI SEDIAAN SABUN WAJAH CAIR EKSTRAK ETANOL DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L) TERHADAP Staphylococcus aureus METODE DIFUSI Tumpuk, Sri; Suriansih, Suriansih; Nurhayati, Etiek
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 7, No 2 (2024): Mei 2024
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v7i2.1391

Abstract

Facial soap used to clean the face from exposure to dust, pollution, dirt, reduce sebum on the face and eradicate bacteria that can cause acne. Star fruit leaves are efficacious in healing several diseases, such as purulent skin inflammation, boils and medicine for gout. Phytochemical of star fruit leaves contain alkaloid, flavonoid, saponin, tannin and steroid compounds that can inhibit bacterial growth. This study aims to determine the effect of liquid facial soap containing of star fruit leaf extract (Averrhoa bilimbi L) on the growth of Staphylococcus aureus bacteria by diffusion method.This study used a Quasi Experiment research design. The population in this study were wuluh star fruit leaves. The sample used is star fruit leaf extract which is made into liquid facial soap preparations with concentrations of 5%, 10%, 15% and 20%. This antibacterial testing method uses the Kirby-Bauer diffusion method. The results of antibacterial research obtained the average diameter of the inhibition zone at 5% concentration of 10.60 mm, 10% concentration of 11.20 mm, 15% concentration of 12.10 mm, and 20% concentration of 13.23 mm. Based on the diameter of the inhibition zone formed at concentration of 5% is categorized as a moderate response and at concentration of 10%, 15% and 20% is categorized as a strong response.The results of simple linear regression statistical analysis obtained p value = 0.000 < α 0.05 which means Ha is accepted, which means that there is a significant effect on the preparation liquid facial soap ethanol extract of star fruit leaves (Averrhoa bilimbi L) against the growth of Staphylococcus aureus diffusion method.
POTENSI TEPUNG KULIT PISANG RAJA SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF PERTUMBUHAN JAMUR Penicillium sp. Kamilla, Laila; Fadilla, Alda Nur; Nuswantoro, Ari; Tumpuk, Sri
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 8, No 1 (2024): November 2024
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v8i1.1665

Abstract

Sumber karbohidrat yang mudah ditemukan dan belum banyak dimanfaatkan adalah tepung kulit pisang raja. Kulit pisang raja memiliki potensi untuk digunakan sebagai media alternatif karena memiliki kandungan zat seperti karbohidrat, protein, dan lemak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui potensi tepung kulit pisang raja sebagai media pertumbuhan jamur Penicillium sp. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Experiment. Populasi dalam penelitian ini yaitu kulit pisang raja. Sampel yang digunakan adalah tepung kulit pisang raja yang dibuat dalam konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40%, 50% dengan 5 kali pengulangan didapatkan jumlah sampel 25. Hasil penelitian yaitu konsentrasi 10% rata- rata 11,6 CFU, konsentrasi 20% rata-rata 12,8 CFU, konsentrasi 30% rata-rata 17,4 CFU, konsentrasi 40% rata-rata 21,8 CFU, konsentrasi 50% rata-rata 28 CFU dan media standar Sabouraud Dextrose Agar (SDA) koloni diperoleh rata-rata 152,6 CFU. Hasil uji Anova didapatkan nilai 0,000 < 0,05 yang menyatakan ada perbedaan pertumbuhan jumlah koloni pada tiap konsentrasi media alternatif dengan media standar Sabouraud Dextrose Agar (SDA) dapat disimpulkan media alternatif tepung kulit pisang raja berpotensi digunakan sebagai media pertumbuhan jamur Penicillium sp. namun tidak dapat menggantikan media standar Sabouraud Dextrose Agar (SDA).
ANALISIS SEDIAAN FOOT SPRAY EKSTRAK ETANOL DAUN BELIMBING WULUH TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus Fatayati, Imma; Farwa, Syalsabilla; Tumpuk, Sri; Wahdaniah, Wahdaniah
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 8, No 2 (2025): Mei 2025
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v8i2.1821

Abstract

The appearance of foot odor is due to the emergence of sweat in the apocrine glands which contain organic ingredients such as the amino acid leucine. Bacteria on the feet have the degrading enzyme leucine dehydrogenase which will degrade the amino acid leucine in sweat into isovaleric acid which is an odorous compound. Foot spray is a foot odor removal product that dries faster and is easier to use. Starfruit leaves contain alkaloids, flavonoids, saponins, tannins and terpenoids as antibacterials. This research aims to explain the size of the inhibition zone formed in five formulas to inhibit Staphylococcus aureus bacteria. This research uses a Quasi Experiment design. The sample used was foot spray of starfruit leaf extract with five treatments, namely formula I (concentration 10%), formula II (concentration 20%), formula III (concentration 30%), formula IV (concentration 40%) and formula V (concentration 50%) with 5 replications so that the number of samples used was 25 samples which were tested for strength against Staphylococcus aureus using the diffusion method. Based on the results of the inhibition test, the inhibition zone formed in formula I was an average of 9.2 mm (moderat), formula II was 10.6 mm (moderat), formula III was 11.4 mm (stronge), formula IV was 12 mm (stronge) and formula V was 12.6 mm (stronge). From the results Friedman test, it was found that p value = 0.002 < α 0.05 so that there were differences in foot spray preparations of ethanol extract of starfruit leaves formulas I, II, III, IV and V against Staphylococcus aureus.
The Effect of Kratom Leaf Alkaloid Extract on Blood Glucose Levels Using an In Vivo Method Dewi, Bastiana; Kamilla, Laila; Sutriswanto, Sutriswanto; Tumpuk, Sri; Triana, Linda
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 8, No 2 (2025): Mei 2025
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v8i2.1851

Abstract

Kratom contains alkaloids, flavonoids, saponins, and tannins, which have traditionally been used to boost energy and treat various health conditions, including diabetes. This study aims to analyze the effect of kratom leaf alkaloid extract on blood glucose levels in vivo using a quasi-experimental design. The subjects were 27 male Swiss Webster mice (Mus musculus), divided into three treatment groups receiving kratom leaf alkaloid extract at doses of 0.147 mg/20gBW, 0.294 mg/20gBW, and 0.588 mg/20gBW. The alkaloid extract was obtained through fractionation. Each treatment group was replicated nine times using purposive sampling. An oral glucose tolerance test was conducted to measure blood glucose levels. The Simple Linear Regression test results showed a p-value of 0.000 (p < 0.05), indicating a significant effect of kratom leaf alkaloid extract on blood glucose levels in vivo.
Kontak Serumah dan Kejadian Penularan Tuberkulosis di Pontianak Barat Nurhayati, Etiek; Rahmawati, Eri; Sutriswanto, Sutriswanto; Tumpuk, Sri; Triana, Linda
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 8, No 2 (2025): Mei 2025
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v8i2.1859

Abstract

Tuberkulosis adalah penyakit menular disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Penyakit Tuberkolosis paru ditularkan melalui udara (droplet nuclei), saat penderita batuk, bersin atau berbicara, kuman TB paru yang berbentuk droplet akan bertebaran di udara. Kontak serumah dengan penderita tuberkulosis aktif berisiko tertular dibandingkan dengan yang tidak kontak dengan penderita tuberkulosis paru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui risiko penularan TB paru pada orang yang kontak serumah meliputi lama kontak dan tidur sekamar dengan penderita di wilayah kerja Puskesmas Perumnas II Kecamatan Pontianak Barat. Metode penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling.  Jumlah sampel sebanyak 77 responden yang tinggal serumah dengan penderita tuberkulosis paru yang masih aktif berobat di wilayah kerja Puskesmas Perumnas II Kecamatan Pontianak Barat, 2024. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara, kunjungan rumah dan pemeriksaan laboratorium BTA secara mikroskopis. Hasil analisis menunjukkan dari 77 responden yang memiliki kontak dengan penderita ≥ 8 jam sebanyak 37 responden (48,1%) dan didapatkan 4 responden yang hasil BTA (+). Lama kontak dengan prevalensi sebanyak (10,8%) dan tidur sekamar dengan prevalensi sebanyak (36,3%). Maka disimpulkan bahwa terdapat  penularan TB Paru pada orang yang kontak serumah dengan penderita di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas II Kecamatan Pontianak Barat.
Senggani Fruit Anthocyanins (Melastoma Malabathricum Auct, Non Linn) As Bacterial Dyes Differential Painting Techniques Indrawati, Ratih; Ratnawati, Gervacia Jenny; Tumpuk, Sri
INTEK: Jurnal Penelitian Vol 9 No 1 (2022): April 2022
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31963/intek.v9i1.2987

Abstract

Bacteria are difficult to see with a light microscope, because they do not absorb or refract light. Dyes absorb and refract light so that the contrast of bacteria with their surroundings is enhanced. Anthocyanins are water-soluble pigments that are naturally found in various types of plants. As the name implies, this pigment gives color to flowers, fruits, and leaves of green plants.This research is a type of descriptive research. The treatment consisted of painting bacterial preparations with anthocyanin pigment extract of senggani fruit with 70% ethanol solvent and control with gram staining. The treatments were: T1: staining of bacterial preparations with gram staining, T2: painting of bacterial preparations with anthocyanin extract of senggani fruit added with 14% citric acid as a substitute for safranin and NH4Cl as a substitute for crystal violet. The results of the study showed that anthocyanin pigment extract was proven to be used as a dye for Staphylococcus aureus, Escereria coli as a substitute for synthetic dyes Safranin and Crystal violet in Gram staining.