Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : Sinar Sang Surya: Jurnal Pusat Pengabdian kepada Masyarakat

EDUKASI KESEHATAN DALAM UPAYA MENCEGAH INFEKSI DAN PENYEBARAN COVID-19 Prayudhy Yushananta; Yeni Rosita; Mei Ahyanti; Enro Sujito; Bambang Murwanto
SINAR SANG SURYA Vol 5, No 2 (2021): Agustus 2021
Publisher : UM Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/sss.v5i2.1651

Abstract

ABSTRAK Penyakit Coronavirus (COVID-19) disebabkan oleh SARS-COV2 merupakan penyakit dengan tingkat penularan yang sangat tinggi dan berpotensi kematian. Penyakit ini menjadi perhatian besar kesehatan masyarakat dunia dan dianggap sebagai bencana kemanusiaan. Penularan COVID-19 terjadi dari orang ke orang melalui kontak dekat dan droplet. Sehingga pencegahaannya dengan menggunakan masker, cuci tangan pakai sabun, dan menjaga jarak Beredarnya informasi menyesatkan, menyebabkan tingkat kewaspadaan masyarakat menjadi rendah. Ini akan meningkatkan risiko penyebaran penyakit. Pengabdian masyarakat bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan, penyebaran penyakit COVID-19. Sebanyak 100 rumah tangga sasaran telah didatangi dan diedukasi selama pengabdian. Kami juga telah membagikan 250 masker dan 500 leaflet, serta memasang spanduk di tempat-tempat terbuka yang berisi tanda-tanda dan cara pencegahan COVID-19. Pemasangan satu unit tempat cuci tangan pakai sabun portable juga dilakukan untuk menurunkan risiko penularan. Penyebaran informasi valid harus dilakukan secara berkelanjutan, agar terjadi perubahan perilaku masyarakat. Keterlibatan semua elemen masyarakat sangat dibutuhkan agar tercipta era kehidupan baru yang normal. Kata kunci: COVID-19, cuci tangan, masker, leaflet, penyuluhanABSTRACTCoronavirus disease (COVID-19) caused by SARS-COV2 is a disease with a very high transmission rate and can potentially die. This disease is of great public health concern in the world and is considered a humanitarian disaster. Person-to-person transmission of COVID-19 occurs through close contact and droplets. So, the prevention by using masks, hands washing with soap, and social distancing. The circulation of misinformation causes a low level of public awareness. It will increase the risk of spreading the disease. Community service aims to increase public knowledge about the prevention and spread of the COVID-19 disease. A total of 100 target households have been visited and educated during the service. We have also distributed 250 masks and 500 leaflets and put up banners in open places containing what and how to prevent COVID-19. Installation of a portable for hands washing using soap is also carried out to reduce transmission risk. Dissemination of valid information must be carried out on sustain to change people's behavior. The involvement of all elements of society is needed to create a new normal era of life.  Keywords: COVID-19, handwashing, mask, leaflet, education
Pendampingan Masyarakat Dalam Pencegahan Penularan Covid-19 Mega Sintya; Dwinata Rahayuningsih; Saltya Adeva Nurhalisa; Prayudhy Yushananta
SINAR SANG SURYA Vol 6, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : UM Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/sss.v6i1.1852

Abstract

ABSTRAK  COVID-19 merupakan penyakit baru yang menginfeksi saluran pernapasan yang dapat menimbulkan kematian. Penularan COVID-19 dari manusia ke manusia melalui percikan ludah (droplet) dari penderita ataupun kontak dengan benda yang sudah terkontaminasi virus. Pengabdian masyarakat bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang pencegahan penularan COVID-19. Bentuk kegiatan adalah penyuluhan, pembagian paket pencegahan COVID-19, Vitamin-C dan leaflet, pelatihan cuci tangan pakai sabun pada anak usia sekolah, serta pelatihan penyemprotan desinfektan. Sebanyak 80 rumah tangga telah didatangi dan diberikan penyuluhan tentang penularan serta cara pencegahan COVID-19, serta dibagikan masker, hand sanitizer, Vitamin-C, dan leaflet. Sebanyak 25 orang anak usia sekolah di-edukasi dan dilatih cara cuci tangan dengan sabun. Penyemprotan desinfektan dilakukan di tempat-tempat umum sebagai percontohan jika terdapat kasus COVID-19. Penyuluhan mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang cara penularan dan pencegahan COVID-19. Keterlibatan semua elemen masyarakat sangat dibutuhkan agar tercipta era kehidupan baru yang normal. Kata kunci: COVID-19, penyuluhan, cuci tangan, desinfektan ABSTRACT COVID-19 is a new disease that infects the respiratory tract and can cause death. Human-to-human transmission of COVID-19 through droplets from sufferers or contact with objects that have been contaminated with the virus. Community service aims to increase knowledge about preventing transmission of COVID-19. The activity was counseling, distribution of COVID-19 prevention packages, vitamin-C and leaflets, hand washing training with soap for school-age children, and disinfectant spray training. Many as 80 households have been visited and given counseling about transmission and how to prevent COVID-19, and distributed masks, hand sanitizers, Vitamin-C, and leaflets. As many as 25 school-age children were educated and trained on how to wash their hands with soap. Spraying of disinfectant is carried out in public places as a pilot if there is a COVID-19 case. Counseling can increase public knowledge about how to transmit and prevent COVID-19. The involvement of all social elements is needed to create a new-normal era of life. Keywords: COVID-19, counseling, hand washing, disinfectant
Pendampingan Masyarakat Dalam Pengendalian Penyakit Diare Di Kelurahan Sukajawa Baru Kota Bandar Lampung prayudhy yushananta; Mei Ahyanti; Ahmad Fikri; Sarip Usman; Novita Rudiyanti; Yusrizal Yusrizal
SINAR SANG SURYA Vol 5, No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : UM Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/sss.v5i1.1572

Abstract

ABSTRAK Penyakit diare pada balita masih menjadi persoalan yang kritis karena menyebabkan 1.400 kematian anak balita setiap tahunnya. Penyakit fecal-oral ini dapat dikendalikan secara mudah dan murah melalui intervensi air bersih dan jamban sehat. Pengabdian masyarakat bertujuan melakukan pendampingan kepada rumah tangga yang belum terakses jamban sehat. Empat tahap kegiatan dilakukan, yaitu melakukan koordinasi dan persamaan persepsi dengan pemegang otoritas wilayah dan kesehatan, melakukan pemeriksaan kualitas mikrobiologi air dan penyuluhan, melakukan pendampingan dalam pembuatan jamban sehat, serta evaluasi. Hasil pemeriksaan kualitas air mendapatkan 93,5% sumber air telah tercemar tinja manusia, akibat pembuangan tinja yang tidak sehat. Pendampingan telah mampu mendorong terbangunnya 30 unit jamban sehat oleh masyarakat secara mandiri, sekaligus percepatan tercapainya status Kelurahan ODF. Pencapaian ini membuktikan terjadinya perubahan perilaku masyarakat dalam BABS. Pemberdayaan masyarakat dengan model pendampingan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan, dengan permasalahan yang berbeda. Kata kunci: Diare, jamban sehat, ODF, pendampingan  ABSTRACTDiarrhea disease in children under five is still a critical problem because it causes 1,400 deaths of children under five every year. This fecal-oral disease is controlled easily and cheaply through the intervention of clean water and healthy latrines. Community empowerment aims to assist households that have not used healthy toilets. Four stages of activity have done, coordinating and equating perceptions with regional and health authorities, conducting water microbiological quality checks and counseling, community assistance in making healthy latrines, and evaluating. The water quality inspection found that 93.5% of the water sources were contaminated with E. coli from human tinja. The community empowerment has encouraged the development of 30 healthy latrines by the community independently and accelerates the ODF village's status. This achievement proves a change in community behavior in defecating. Community empowerment can be carried out sustainably with different problems. Keywords: Diarrhea, sanitation, ODF, community empowerment 
Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat Dalam Upaya Pencegahan Penularan Dan Penyebaran COVID-19 Bambang Murwanto; Sarip Usman; Prayudhy Yushananta
SINAR SANG SURYA Vol 5, No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : UM Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/sss.v5i1.1573

Abstract

ABSTRAK Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit menular berpotensi kematian yang disebabkan SARS-COV2. Meningkatnya kasus COVID-19 dipengaruhi perilaku masyarakat dalam mencegah dan memutus mata rantai penularan. Pengabdian masyarakat bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui kegiatan penyuluhan, membagikan masker, hand sanitizer, dan leaflet, memasang poster himbauan, serta pemberian bantuan sarana cuci tangan. Kegiatan dilaksanakan di kelurahan padat penduduk yang besar potensi penyebaran. Pengabdian telah mengedukasi 100 rumah tangga dengan pemberian masker, hand sanitizer, dan leaflet, memasang spanduk di tempat terbuka, serta pemberian dua unit sarana cuci tangan. Pemasangan sarana cuci tangan di Pusat Kesehatan Kelurahan (Poskeskel) dan Balai Kelurahan. Diharapkan, kegiatan pengabdian dapat dilanjutkan dengan melibatkan mitra yang lebih luas. Kata kunci: COVID-19, pengetahuan, pencegahan, penularan ABSTRACTCorona Virus Disease 2019 (COVID-19) is a potentially fatal infectious disease caused by the SARS-COV2. The increasing COVID-19 cases are influenced by people's behavior in preventing and breaking the chain of transmission. Community service aims to increase community knowledge through outreach activities, distributing masks, hand sanitizers, and leaflets, placing appeals posters, and providing hand washing facilities. The activity is carried out in a densely populated urban village with a large potential for distribution. Community service has educated 100 households by giving masks, hand sanitizers, and leaflets, installing banners in the open space, and giving two units of hand-washing facilities. Installation of hand-washing facilities at the Village Health Center (Poskeskel) and the Village Office. It is hoped that community service activities can be continued by involving a wider range of partners. Keywords: COVID-19, knowledge, prevention, transmission
PENYULUHAN GIZI DAN PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT Prayudhy Yushananta; Yetti Anggraini; Mei Ahyanti; Iwan Sariyanto
SINAR SANG SURYA Vol 5, No 2 (2021): Agustus 2021
Publisher : UM Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/sss.v5i2.1649

Abstract

ABSTRAK  Anemia selama kehamilan dapat menyebabkan pendaharahan pada persalinan, prematur, stillbirth, BBLR dan stunted, kematian perinatal, dan penyebab*kematian ibu tidak langsung. Selain disebabkan oleh malnutrisi, anemia juga berkaitan dengan paparan pestisida. Pengabdian bertujuan memberikan penyuluhan gizi dan pemeriksaan Hb pada ibu hamil yang bekerja pada pertanian hortikultura. Penyuluhan interaktif dilakukan secara berkelompok dan perorangan, mengikuti protokol kesehatan. Sebanyak 50 orang ibu hamil telah disuluh, bersama petugas kesehatan. Hasil penilaian menunjukkan peningkatan pengetahuan yang signifikan (p-value<0,01). Pengukuran kadar Hb dalam darah mendapatkan 22,58% ibu hamil menderita anemia, mengindikasikan malnutrisi selama masa kehamilan. Perlu kerja sama semua pihak dalam penanggulangan gizi masyarakat, selain peningkatan pelayanan kesehatan, khususnya program gizi, Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), dan promosi kesehatan. Kata kunci: anemia, gizi, Hb, hortikultura, kehamilan ABSTRACT Anemia during pregnancy can cause bleeding in labor, preterm, stillbirth, LBW and stunted, perinatal mortality, and indirect causes of maternal death. Apart from being caused by malnutrition, anemia is also related to exposure to pesticides. This service aims to provide nutrition education and Hb examination to pregnant women who work in horticultural agriculture. Interactive outreach is conducted in groups and individually, following health protocols. A total of 50 pregnant women have been educated, along with health workers. The results of the assessment showed a significant increase in knowledge (p-value <0.01). Measurement of Hb levels in the blood found that 22.58% of pregnant women suffered from anemia, indicating malnutrition during pregnancy. Cooperation of all parties in overcoming community nutrition is needed and improving health services, particularly nutrition programs, Maternal and Child Health (KIA), and health promotion. Keywords: anemia, nutrition, Hb, horticulture, pregnancy
Edukasi Masyarakat Dalam Pencegahan Penularan Dan Penyebaran Covid-19 Mei Ahyanti; Yeni Rosita; Prayudhy Yushananta
SINAR SANG SURYA Vol 5, No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : UM Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/sss.v5i1.1574

Abstract

ABSTRAK Penyakit Coronavirus (COVID-19) merupakan penyakit menular baru yang berisiko kematian. Hingga akhir minggu kedua bulan Mei 2020, penyakit dengan tingkat penularan yang sangat tinggi ini telah menginfeksi 4.178.097 orang dan menyebabkan 283.732 kematian. COVID-19 menular dari orang ke orang melalui kontak dekat dan droplet. Tiga tindakan utama dalam pencegahannya adalah menggunakan masker, mencuci tangan pakai sabun, dan menjaga jarak. Pengetahuan yang rendah tentang pencegahan penularan akan meningkatkan risiko penyebaran penyakit. Pengabdian masyarakat bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan penularan dan penyebaran COVID-19. Sebanyak 120 rumah tangga telah diedukasi, disertai pembagian 270 masker dan 400 leaflet. Pemasangan spanduk dan 200 buah stiker juga telah dilakukan untuk mengedukasi masyarakat. Pengabdian telah melibatkan seluruh mitra pada setiap tahapn kegiatan. Keberlanjutan program dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat sangat dibutuhkan untuk menciptakan era kehidupan baru yang normal. Kata kunci: COVID-19, cuci tangan, masker, leaflet, penyuluhan ABSTRACTCoronavirus disease (COVID-19) is a new infectious disease with a risk of death. By the end of the second week of May 2020, this highly contagious disease had infected 4,178,097 people and caused 283,732 deaths. COVID-19 is transmitted from person to person through close contact and droplets. The three main preventive measures are using a mask, hand-washing with soap, and social distancing. Lack of knowledge about the prevention of transmission will increase the risk of spreading the disease. Community service aims to increase public knowledge about the prevention of transmission and spread of the COVID-19. A total of 120 households have been educated, along with the distribution of 270 masks and 400 leaflets. Banner installing and 200 stickers have also been carried out to educate the public. Community service has involved all partners at every stage of the activity. Program sustainability by involving all elements of society is needed to create a new-normal era of life. Keywords: COVID-19, hand washing, masks, leaflets, counseling
Edukasi Pengelolaan Limbah B3 Medis Padat COVID-19 Di RSD Dr. A Dadi Tjorodipo Kota Bandar Lampung Prayudhy Yushananta; Mei Ahyanti; Nidia Hilda
SINAR SANG SURYA Vol 6, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : UM Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/sss.v6i1.1883

Abstract

ABSTRAK Pengelolaan limbah B3 medis padat COVID-19 yang kurang baik, berdampak pada penyebaran virus ke lingkungan dan risiko infeksi pada petugas kesehatan, terutama tenaga pengelola limbah medis. Pengabdian bertujuan memberikan edukasi tentang pengelolaan limbah B3 medis padat COVID-19, perlindungan terhadap risiko infeksi, dan membuat SOP. Pengabdian dilakukan dalam empat tahap, yaitu analisis situasi, persamaan persepsi, aksi dan evaluasi. Observasi dan FGD dilakukan untuk mengetahui permasalahan dalam pengelolaan limbah B3 medis padat COVID-19. Edukasi petugas menggunakan metode pembelajaran experiential, karenat telah memiliki pengalaman sebelumnya. Penyusunan SOP dilakukan bersama mitra sebagai panduan kerja. Pada akhir kegiatan dilakukan evaluasi dengan cara observasi cara kerja petugas pada setiap tahapan pengelolaan limbah padat B3 COVID-19. Hasil pengabdian menunjukkan perbaikan pengelolaan limbah B3 medis padat COVID-19 pada setiap tahap pengelolaan limbah padat (sumber, pengumpulan, pengangkutan, dan penyimpanan), serta kepatuhan dalam penggunaan alat pelindung diri secara lengkap. Metode pembelajaran experiential mampu meningkatkan kemampuan petugas. Selain sebagai media pendidikan, SOP menjadi acuan dalam pelaksanaan pekerjaan. Kata kunci: COVID-19, limbah B3 medis padat, SOP, metode experiential ABSTRACTThe poor management of COVID-19 solid waste impacts the spread of the virus to the environment and the risk of infection for health workers, especially medical waste management personnel. This service aims to provide education about the management of COVID-19 solid waste, protection against the risk of infection, and making SOPs. Observations and FGDs were carried out to find out problems in the management of COVID-19 solid waste. Education uses experiential learning methods because they have previous experience. The preparation of SOPs is carried out with partners as a working guide. At the end of the activity, an evaluation was conducted by observing how the officers worked at each COVID-19 B3 solid waste management stage. The results of the service show improvements in the management of COVID-19 solid waste at every stage of solid waste management (source, collection, transportation, and storage), as well as compliance with the use of complete personal protective equipment. The experiential learning method can improve the ability of officers. Apart from being an educational medium, SOPs are a reference in carrying out work.Keywords: COVID-19, hazardous solid waste, SOP, experiential methods
EDUKASI DAN PENDAMPINGAN PENDERITA DIABETES MELITUS DI DESA MARGOTOTO KABUPATEN LAMPUNG TIMUR Febri Sukiyanti Putri; Tina Agustina; Haifa Rizqi Nada; Prayudhy Yushananta
SINAR SANG SURYA Vol 5, No 2 (2021): Agustus 2021
Publisher : UM Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/sss.v5i2.1650

Abstract

ABSTRAK  Diabetes Mellitus (DM) merupakan keadaan hiperglikemi kronik yang dapat menimbulkan berbagai komplikasi kronik seperti menyebabkan retinopathies, hipertensi, penyakit jantung koroner, nefropati, dan neuropati. Faktor risiko DM terutama karena pola hidup yang tidak sehat, prokok aktif, dan jarang berolahraga. Kegiatan pengabdian masyarakat bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat dan pendampingan kepada penderita DM. Pengabdian dilakukan dalam tiga tahap, yaitu analisis situasi, pelaksanaan intervensi dan evaluasi. Penyuluhan dan pemeriksaan kadar gula darah telah dilakukan terhadap 80 orang, dan 12,5% masuk dalam kategori prediabetes mellitus. Pendampingan penderita dilakukan dengan pendekatan DSME, berupa pemeriksaan kadar gula darah, pelatihan perawatan luka, serta edukasi kepada penderita dan keluarga penderita. Pengabdian diharapkan dapat meningkatkan perilaku hidup sehat masyarakat, serta meningkatkan kemandirian penderita sehingga berdampak pada peningkatan kualitas hidupnya. Kata kunci: Diabetes mellitus, DSME, gula darah, penyuluhan ABSTRACT Diabetes Mellitus (DM) is a chronic hyperglycemic condition that can cause various chronic complications, such as causing retinopathies, hypertension, coronary heart disease, nephropathy, and neuropathy. DM's risk factors are mainly due to an unhealthy lifestyle, active smoker, and rarely exercising. Community service activities aim to provide education to the community and assistance to DM patient. The service was carried out in three stages, situation analysis, implementation of an intervention, and evaluation. Education and examination of blood sugar levels were carried out on 80 people, and 12.5% were categorized as Prediabetes Mellitus. Patient mentoring is carried out using the DSME approach, in the form of checking blood sugar levels, training in wound care, and educating sufferers and their families. Community service is expected to improve people's healthy lifestyles and increase the independence of sufferers so that it has an impact on improving their quality of life. Keywords: Diabetes mellitus, DSME, blood sugar, counseling