Suaka Margasatwa Kerumutan adalah salah satu kawasan hutan konservasi yang terletak di Provinsi Riau, dengan ciri khas berupa hutan rawa gambut. Luas dan tutupan lahan kawasan Suaka Margasatwa terus mengalami penurunan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisis perubahan tutupan lahan di kawasan hutan Suaka Margasatwa Kerumutan pada periode 2017 – 2024 (2) Implikasi terhadap ekosistem dan fungsi ekologis kawasan. Analisis dilakukan dengan pendekatan deskriptif kuantitatif melalui klasifikasi supervised learning menggunakan algoritma Random Forest pada citra sentinel-2 yang diolah di Google Earth Engine. Hasil uji akurasi menunjukkan keandalan tinggi dengan nilai Overall Accuracy 0,77 – 0,96 dan Kappa 0,72 – 0,96. Temuan penelitian memperlihatkan bahwa hutan rawa primer yang mendominasi ±91782,5020 ha pada tahun 2019 menurun drastis hingga tersisa 74111,4523 ha tahun 2024. Sebaliknya, hutan rawa sekunder, rawa, semak belukar, lahan terbuka menunjukkan fluktuasi dengan kecenderungan meningkat pada periode tertentu. Implikasi perubahan ini meliputi hilangnya habitat utama satwa endemic, ketidakstabilan fungsi hidrologi gambut, peningkatan kerentanan terhadap kebakaran, serta melemahnya fungsi kawasan sebagai penyangga ekosistem. Analisis hotspot mendukung kondisi tersebut, di mana titik api dominan muncul pada semak belukar, rawa, dan lahan terbuka, dengan puncak kejadian pada 2019 dan tahun 2020 – 2024 dengan titik yang sama (berulang). Prediksi tutupan lahan hingga tahun 2039 menunjukkan hutan rawa primer dan rawa cenderung mengalami penurunan, sementara semak belukar terus meluas. Kondisi ini mengindikasikan meningkatnya potensi kebakaran hutan di masa mendatang.