Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

DIAGNOSA KOMUNITAS UPAYA MENINGKATKAN CAKUPAN IMUNISASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TELUKNAGA, KABUPATEN TANGERANG, PROVINSI BANTEN Maharani, Nadila Putri; Tirtasari, Silviana; Ginting, Silvie Anastasya; Simatupang, Natasya Theresia; Drajat, Radhiyya Tsabitah
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i1.42543

Abstract

Imunisasi merupakan metode untuk secara aktif membangun ketahanan terhadap penyakit, sehingga ketika seseorang terpapar penyakit tersebut di masa mendatang, mereka tidak akan mengalami sakit parah atau hanya gejala ringan. Laporan imunisasi rutin tahun 2021 menunjukkan adanya penurunan cakupan imunisasi dasar lengkap sebesar 9,5% dari 93,7% pada tahun 2019 menjadi 84,2% pada tahun 2021. Selain itu, ada penurunan penyuntikan imunisasi campak-rubella pada anak-anak sebesar 14,2% dari 72,7% (2019) menjadi 65,3% (2020). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi daerah yang menghadapi masalah utama dalam mencapai target cakupan imunisasi di wilayah kerja Puskesmas Teluknaga, Banten. Metode yang digunakan adalah pendekatan diagnosis komunitas. Penentuan masalah dilakukan dengan menggunakan paradigma Blum. Penetapan prioritas dilakukan melalui non-scoring Delphi, serta identifikasi akar penyebab masalah menggunakan diagram fishbone. Rencana intervensi disusun berdasarkan akar permasalahan yang ditemukan. Intervensi yang dilakukan berupa penyuluhan mengenai imunisasi. Data dikumpulkan melalui pengisian mini survei, pre-test, dan post-test. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan pendekatan sistem. Berdasarkan prioritas permasalahan, gaya hidup diidentifikasi sebagai penyebabnya. Hasil dari intervensi menunjukkan bahwa 4 (100%) kader mengalami peningkatan nilai pada post-test dengan nilai mencapai ≥ 80. Sebanyak 25 (84%) orang tua menerima nilai post-test ≥ 70. Desa Kampung Melayu Timur merupakan area dengan cakupan imunisasi yang masih kurang. Faktor gaya hidup menjadi penyebab utama tentang cakupan tersebut. Setelah intervensi, terjadi peningkatan pengetahuan mengenai imunisasi, jadwal imunisasi, serta peningkatan kepedulian orang tua terhadap imunisasi dan kontrol ke Posyandu.
Pengaruh pemberian makanan tambahan terhadap peningkatan berat badan ibu hamil dengan kurang energi kronis Tirtasari, Silviana; Novendy; Hafidz, Rosya Aulia Fadhilah; Mulyono, Halim Angga; Murtawi, Siti Fatimah Ruchjayani
Tarumanagara Medical Journal Vol. 7 No. 1 (2025): TARUMANAGARA MEDICAL JOURNAL
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tmj.v7i1.34125

Abstract

Prevalensi Kurang Energi Kronis (KEK) pada perempuan usia 15-49 tahun di Indonesia, baik hamil maupun tidak, tercatat masih tinggi. Kkejadian KEK pada ibu hamil di Puskesmas Kronjo mencapai 2,8% pada tahun 2021 dan terus meningkat. Walaupun program pemberian makanan tambahan (PMT) bagi ibu hamil dengan KEK di wilayah Kronjo mencapai 100% sesuai data Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang tahun 2021, kasus KEK tetap ditemukan. Pemantauan berat badan rutin dilakukan, tetapi belum ada kajian terkait efektivitas PMT dalam meningkatkan berat badan ibu hamil dengan KEK. Studi ini menganalisis efektivitas pemberian makanan tambahan dalam meningkatkan berat badan ibu hamil dengan KEK, khususnya di wilayah Puskesmas Kronjo, sehingga diharapkan dapat berkontribusi dalam penurunan angka KEK. Studi ini menggunakan desain kohort dengan pengumpulan data berat badan sebelum dan setelah 1 bulan pemberian PMT. Data dianalisis menggunakan uji t berpasangan untuk mengetahui perubahan signifikan pada berat badan terhadap 73 responden. Rerata berat badan awal sebesar 43,64±4,812 kg, yang meningkat menjadi 44,04±4,848 kg setelah 1 bulan pemberian PMT. Uji t berpasangan menunjukkan perbedaan signifikan pada berat badan sebelum dan setelah pemberian PMT (p = 0,0001), dengan peningkatan rata-rata sebesar 0,401 kg. Program PMT efektif dalam meningkatkan berat badan ibu hamil dengan KEK sehingga sisarankan agar program ini dilanjutkan dan dipantau pelaksanaanya untuk mengurangi prevalensi KEK, terutama pada ibu hamil.
Diagnosis Komunitas untuk Meningkatkan Pengetahuan tentang Kusta di Puskesmas Teluknaga, Tangerang Periode 23 September - 31 Oktober 2024 Maxentian Maryon, Reyhan Ariel; Junitia, Belinda; Bernadette, Karen; Kumoro, Belinda; Tirtasari, Silviana
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 11 (2025): COMSERVA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v4i11.3009

Abstract

GAMBARAN PROFIL LIPID PADA SALAH SATU LABORATORIUM DI WILAYAH KOTA TANGERANG Novendy, Novendy; Tirtasari, Silviana; Farid, Ivanov Radhitya; Simatupang, Eirene Priscilla Caroline
Ebers Papyrus Vol. 31 No. 1 (2025): EBERS PAPYRUS
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/ep.v31i1.34666

Abstract

Profil lipid merupakan indikator penting dalam penilaian risiko penyakit kardiovaskular, dimana penyakit ini sendiri masih merupakan penyebab kematian tertinggi di dunia. Berdasarkan data World Health Organization pada tahun 2008, prevalensi laki-laki yang mengalami dislipidemia adalah 37% Indonesia sendiri angka hiperkolesterolemia yang merupakan bagian dari dislipidemia menyentuh angka 28,8%. Kota Tangerang yang termasuk dalam kota metropolitan yang sedang berkembang pesat, membawa banyak perubahan kepada gaya hidup pada masyarakatnya. Salah satu perubahan terutama pola makan karena bermunculan makanan dan minuman kekinian yang tinggi akan kandungan lemak dan gula. Sehubungan data penelitian epidemiologi mengenai profil lipid di Kota Tangerang masih sedikit, maka penelitian ini perlu dilakukan, agar dapat memberikan pandangan lebih jelas mengenai kondisi kesehatan, terutama profil lipid masyarakat yang ada di Kota Tangerang. Penelitian ini menggunakan studi deskriptif potong lintang dan teknik pengambilannya sampel nya adalah total population sampling. Data didapatkan dengan mengumpulkan data dari salah satu laboratorium swasta di Kota Tangerang selama tahun 2022. Penelitian ini mendapatkan sebanyak 386 data responden, yang mayoritas adalah perempuan (56%). Proporsi kelainan profil lipid dalam penelitian ini berada dalam rentan 6,7%-37,3% tergantung dari profil lipid yang dinilai. Dengan adanya penelitian ini diharapkan adanya peningkatan kesadaran pada masyarakat mengenai hasil profil lipid yang sudah dilakukan. Sehingga jangan sampai menimbulkan gangguan kesehatan di kemudian hari.
Pengetahuan dan Perilaku Ibu Mengenai Pemberian Cairan Rehidrasi Oral Sebagai Penanganan Awal Diare Pada Anak Tanzil, Keith William; Tirtasari, Silviana; Novendy, Novendy
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v10i10.61780

Abstract

Diarrhea remains one of the leading health problems among children worldwide, particularly in developing countries such as Indonesia. According to WHO and UNICEF data in 2024, diarrhea causes approximately 443,832 deaths annually in children under five years old. Appropriate early management, including the administration of oral rehydration solution (ORS) and zinc supplementation, has been proven to reduce mortality and prevent severe dehydration. One area with a high burden of diarrhea cases is the working area of Teluk Naga Public Health Center, Tangerang Regency. Given the role of mothers as the primary caregivers in families, their knowledge and practices regarding early management of diarrhea are crucial to preventing serious complications. This cross-sectional study aimed to assess mothers’ knowledge and practices related to ORS administration in early diarrhea management in children. A total of 72 respondents with children under 12 years old were selected using purposive non-random sampling. Data were collected using a questionnaire comprising six knowledge questions and five practice questions. The results showed that 48.6% of respondents recognized signs of dehydration, 58.3% knew ORS is the first-line treatment for diarrhea, and 41.7% knew zinc supplementation is required. Additionally, 19.4% kept ORS at home, while 52.8% would provide sugar-salt solution if ORS was unavailable. Mothers’ knowledge and practices regarding ORS use varied widely. Continuous health education and improved access to ORS and zinc are essential to enhance early diarrhea management in children.