Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PEMBELAJARAN JARAK JAUH PELAYANAN PRIMA PADA MASA PANDEMI COVID-19: PERSPEKTIF PENGAJAR Anggarini, Dian; Rahman, Fahmi Aulia; Rohmatulloh, Rohmatulloh; Zuhri, M Tajudin; Ibrohim, Iim
JURNAL APARATUR Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Aparatur
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52596/ja.v5i2.122

Abstract

ABSTRACTDistance learning of excellent service training for museums gave the lowest performance results compared to other trainings. The purpose of this study is to answer how teachers facilitate distance learning related to aspects of their teaching styles and strategies. The study method used a qualitative approach, the participants are two teachers. The results of the study indicate that learning has placed the trainees as subjects who have a role and independence to carry out their learning activities. But on the other hand, teachers also still have various obstacles in delivering this fun learning. This deficiency becomes an input for further improvement, especially the development of teaching styles and strategies for various participants who have different educational backgrounds, positions, and talents. ABSTRAKPembelajaran jarak jauh pada pelatihan pelayanan prima untuk museum memberikan hasil yang paling rendah kinerja dibandingkan pelatihan lainnya. Tujuan penelitian ini untuk menjawab bagaimana pengajar dalam memfasilitasi pembelajaran jarak jauh terkait dengan aspek gaya dan strategi mengajarnya. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif partisipannya berjumlah dua pengajar pelayanan prima Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran telah menempatkan peserta pelatihan sebagai subjek yang memiliki peran dan kemandirian untuk melakukan kegiatan belajarnya. Namun di sisi lain, pengajar juga masih memiliki berbagai kendala dalam menyampaikan pembelajaran yang sesuai kebutuhan peserta pelatihan. Kekurangan ini menjadi masukan perbaikan selanjutnya khususnya perbaikan gaya dan strategi mengajar untuk beragam peserta yang memiliki latar belakang pendidikan, jabatan, dan talenta yang berbeda.
Scaffolding Learning and its Application to Energy Conservation Field Training: A Bibliometric Analysis Rohmatulloh, Rohmatulloh; Murtafiah, Nurul Hidayati; Dyah, Aspita; Zuhri, M. Tajudin; Sahlani, Lalan; Ibrohim, Iim
JURNAL APARATUR Vol 7, No 2 (2023): Jurnal Aparatur
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52596/ja.v7i2.225

Abstract

Scaffolding learning in training provides effective and efficient support to learners gradually according to their dynamic assessment achievements. Our contribution is to explore the trend of scaffolding learning in training research that has not been done in previous studies. Bibliometric analysis using Scopus scientific database for two decades (2004-2023). Data analysis used performance analysis, co-word analysis, and network visualization analysis. The results of research theme mapping show that instructional scaffolding has yet to be widely explored. Instructional scaffolding is a topic that provides a challenge for facilitators as a training solution in the field of energy conservation using a combination of learning forms, i.e., one-to-one, peer, and computer-based scaffolding.
Implementasi Metode Wafa Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Siswa Di MTS MIMHA Informatika Kota Bandung Fauziyyah, Aida; Amrullah, Muhammad Ilyasa; Saripudin, Haris; Juwita, Neng; Sumiati, Sumiati; Ibrohim, Iim
Jurnal Penelitian Multidisiplin Bangsa Vol. 1 No. 8 (2025): Januari
Publisher : Amirul Bangun Bangsa Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpnmb.v1i8.198

Abstract

Pembelajaran Al-Qur’an merupakan hal yang sangat penting untuk dipelajari seluruh umat Islam. Namun fenomena yang ditemukan di lingkungan sekolah ternyata masih banyak para peserta  didik  yang  masih  belum  mempunyai  rasa  cinta  dalam  diri  mereka  untuk  mempelajari  Al-Qur’an.  Penelitian ini bertujuan untuk menggali penerapan metode Wafa dalam pembelajaran Al-Qur'an di MTs MIMHA Informatika dan dampaknya terhadap kemampuan membaca Al-Qur'an siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan dan analisis deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara, dokumentasi, serta kajian literatur terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi metode Wafa di MTs MIMHA Informatika dilakukan melalui pembagian kelompok belajar berdasarkan kemampuan membaca Al-Qur'an, diikuti dengan pembelajaran yang mengintegrasikan teknik Baca Tiru dan penggunaan lagu serta gerakan untuk memperkuat hafalan. Penilaian dalam metode ini dilakukan dengan evaluasi harian dan tes pengulangan untuk menilai kefasihan dan hafalan ayat. Penerapan metode Wafa terbukti memberikan dampak signifikan dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur'an dengan lancar sesuai kaidah tajwid, serta memperbaiki pengucapan dan kelancaran bacaan. Program Tahsin dan Tahfidz Qur'an juga berhasil meningkatkan pemahaman siswa terhadap Al-Qur'an, sekaligus menanamkan nilai-nilai ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi lembaga pendidikan untuk mengimplementasikan metode Wafa dalam pembelajaran Al-Qur'an, serta memberikan kontribusi terhadap pengembangan metode pembelajaran yang efektif dan menyenangkan.
Moderasi Beragama Mahasiswa Kota Bandung: Aktualisasi dalam Hubungan Sesama Muslim dan Antaragama Hernawati, Hernawati; Ibrohim, Iim; Supala, Supala
FASTABIQ: JURNAL STUDI ISLAM Vol 5, No 2 (2024): Fastabiq: Jurnal Studi Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47281/fas.v5i2.193

Abstract

The urgency of this research is to observe the moral decadence among the younger generation. Morality, known as ahlak in Islam, is very important in life because ahlak is above knowledge. One form of ahlak reflection is the actualization of religious moderation. This is crucial considering the multicultural condition in Indonesia. This research aims to understand the actualization of religious moderation among students in Bandung City. The research uses a quantitative approach with a survey research method. Data collection is done using questionnaires distributed to students in several universities in Bandung City. Respondents are asked to fill out surveys related to the actualization of religious moderation which exhibited in their daily lives. Religious moderation is measured in terms of moderation in relationships among fellow Muslims and moderation in interfaith relationships. The research data is analyzed using the SPSS tool. The research findings show that aspects of religious moderation in most indicators of relations with fellow Muslims are in the high to very high category, with some indicators reaching very high values, indicating a strong understanding and application of religious moderation in relations with fellow Muslims among the respondents. The overall average value of these indicators is 3.2, which means it is in the very high category. The average value of aspects of actualization of religious moderation in interfaith relationships is 2.77, showing a high level of religious moderation, especially in terms of mutual respect and participation in social activities together, although support and solidarity still have room for improvement.  Keywords: religious moderation;  students;  interfaith relationships; solidarity  
Implementasi Program Pembinaan Keagamaan Dalam Meningkatkan Sikap Religius Siswa : (Studi di SMPN 27 Bandung) Thena, Thena Sutinah; Huda, Miftahul; Ibrohim, Iim; Mukhlishah; Supala
Islamic Journal of Education Vol. 3 No. 1 (2024): IJED: Islamic Journal Of Education
Publisher : Institut Agama Islam Persis Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54801/r2zy6p64

Abstract

Sekolah merupakan tempat siswa menuntuk ilmu. Setiap sekolah tentu mempunyai visi dan misi yang berkaitan dengan keagamaan. Karena sekolah ingin mencetak generasi yang mempunyai sikap religius. Menurut informasi yang di dapat fenomena yang terjadi saat ini terdapat siswa yang kurang memiliki sikap religius diantaranya masih terdapat siswa yang suka berkata kasar, kurang disiplin, kurang sopan santun. maka hal inilah yang melatarbelakangi penelitian dalam implementasi program pembinaan keagamaan di SMPN 27 Bandung agar siswa sebagai generasi Islam memiliki sikap religius.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui program pembinaan keagamaan, implementasi dalam program keagamaan, faktor pendukung (internal dan eksternal) dan faktor penghambat (internal dan eksternal), serta dampak yang terjadi dalam implementasi program pembinaan keagamaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif terkait metode. Adapun metode pengumpulan datanya melalui observasi, wawancara dan kajian dokumentasi, dengan teknik analisis triangulasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa implementasi memiliki dampak yang cukup baik dalam meningkatkan sikap religius, hal ini ditunjukan dengan meningkatnya : 1). Sikap rendah hati, 2). Menghargai peredaan agama/toleransi, 3). Bekerjasama menyiapkan tempat ibadah
Peran Pendidikan Agama Islam Dalam Memproteksi Peserta Didik Dari Paparan Konten Homoerotik Di Media Sosial: Studi Kasus Peserta Didik Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Paseh Kabupaten Bandung Amelia, Nina; Mukhlishah; Muhtadin; Ibrohim, Iim; Hernawati

Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52496/linuhung.v1i2.109

Abstract

The LGBTQ+ phenomenon has rapidly developed by utilizing social media as a platform to showcase its existence, including homoerotic content that features same-sex romance and is widely spread on social media. This can have negative moral and psychological impacts, especially on students. Islamic Education plays an important role in protecting students from this negative content. Through religious education, students can better understand Islamic religious and moral values, enabling them to guard themselves against negative content on social media. This study aims to analyze the homoerotic phenomenon at SMPN 1 Paseh, the role of Islamic Education, the supporting and inhibiting factors, and the outcomes of the role of Islamic Education in protecting students from exposure to homoerotic content on social media. This research uses a qualitative approach with case studies and descriptive methods. Data were collected through observation, interviews, and documentation. Participants consisted of five students and three teachers. The results of the study show that the role of Islamic Education provides positive outcomes by helping students build self-awareness of the laws and effects of homoerotic content, leading them to avoid and reject such content.
Peran Pemahaman Agama dalam Menghadapi Kecemasan di Era Revolusi Industri Nuranis, Auliya; Hernawati; Supala; Riyadi, Hendar; Ibrohim, Iim
Murid: Jurnal Pemikiran Mahasiswa Agama Islam Vol 3 No 1 (2025): Murid : Jurnal Pemikiran Mahasiswa Agama Islam
Publisher : LPM STAI Pelabuhan Ratu, Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51729/murid.311247

Abstract

Penelitian ini terkait peran pemahaman agama dalam mengahdapi kecemasan di era revolusi industri.  Penelitian bertujuan untuk: 1) mengetahui dan menganalisis tingkat pemahaman agama siswa dalam menghadapi kecemasan di era revolusi industri 4.0; 2) mengetahui dan menganalisis tingkat kecemasan siswa MAS Muhammadiyah Tanjungsari di era revolusi industri 4.0; 3) mengetahui dan menganalisis ada tidaknya perbedaan dalam pemahaman agama dan upaya menghadapi kecemasan antara siswa laki-laki dan perempuan di era revolusi industri 4.0; 4) mengetahui dan menganalisis  pengaruh  pemahaman  agama  terhadap  upaya  menghadapi  kecemasan siswa di era revolusi industri 4.0. pendekatan kuantitatif dan metode survei dilakukan kepada siswa MAS Muhammadiyah Tanjungsari. Populasi siswa MAS Muhammadiyah Tanjungsari berjumlah 85 siswa, dikarenakan populasi kurang dari 100 maka populasi sama dengan sampel dengan menggunakan teknik total sampling atau sampling jenuh. Adapun teknik pengumpulan datanya dilakukan dengan cara angket, tes, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa tingkat pemahaman agama siswa MAS Muhammadiyah Tanjungsari dengan rata- rata sebesar 67,55 termasuk ke dalam kategori “baik” terletak pada interval nilai 61%-80%. Kemudian tingkat kecemasan dengan rata-rata sebesar 44,49 termasuk ke dalam kategori “cukup” terletak pada interval nilai 33,7-50,4. Selanjutnya Terdapat perbedaan pemahaman agama dan upaya menghadapi kecemasan antara siswa laki-laki dan perempuan di era Revolusi Industri 4.0. terakhir terdapat hubungan antara pemahaman agama dengan kecemasan siswa. Sementara interpretasi koefisien korelasi berada di nilai 0,379 yang dikategorikan rendah. Kemudian pemahaman agama mempengaruhi upaya dalam menghadapi tingkat kecemasan secara positif siswa sebesar 14,4%. Ini berarti berada semakin baik pemahaman agama maka semakin tinggi upaya dalam menghadapi kecemasan.
Konsep Relasi Sains dan Agama serta Penerapannya pada Pembelajaran di Pesantren Terpadu Rohmatulloh, Rohmatulloh; Zuhri, M. Tajudin; Sahlani, Lalan; Ibrohim, Iim
Tarbawiyah Jurnal Ilmiah Pendidikan Vol 5 No 2 (2021): Tarbawiyah : Jurnal Ilmiah Pendidikan
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32332/tarbawiyah.v5i2.4265

Abstract

The relationship between science and religion in its development in the West is contradictory, giving rise to the typology of science and religion to describe the relationship. One form of typology is an integration that affects the education sector. This qualitative research aimed to describe the concept of the relation between science and religion and to describe the integrated learning system in one of the integrated boarding schools in West Java. The result of the study showed that science and religion in the view of Islam are integrated so that they cannot be separated because they are one science from Allah SWT. Regarding its application in learning in boarding school, it was found that learning did not separate between general science or science and religion in school subjects and daily activities to create students with noble character.
Implementation of Religious Development Programmed in Improving Students' Religious Attitude: Study at SMPN 27 Bandung Thena, Thena Sutinah; Huda, Miftahul; Ibrohim, Iim; Mukhlishah, Mukhlishah; Supala, Supala
Islamic Journal of Education Vol. 3 No. 2 (2024): IJED: Islamic Journal of Education in proses
Publisher : Institut Agama Islam Persis Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54801/2vbjs431

Abstract

School is a place where students pursue knowledge. Every school generally has a vision and mission related to religious values, aiming to produce a generation with strong religious character. However, based on recent observations, there are still students who display behaviors that indicate a lack of religious attitude, such as speaking harshly, being undisciplined, and lacking manners. This phenomenon underlies the importance of this study, which investigates the implementation of religious development programs at SMPN 27 Bandung in fostering religiosity among students as part of the Islamic generation. This research aims to explore the religious development programs, their implementation, the supporting (internal and external) and inhibiting (internal and external) factors, as well as the impacts of these programs. The study uses a descriptive-analytical method with a qualitative approach. Data were collected through observation, interviews, and documentation review, analyzed using triangulation techniques. The findings reveal that the implementation of the religious development program has a positive impact on enhancing students' religious attitudes. This is evidenced by the improvement in: (1) humility, (2) respect for religious diversity (tolerance), and (3) cooperation in preparing prayer spaces
The Intensity of Playing Online Games and Their Implications for the Implementation of Islamic Values Among PAI Students of the University of Muhammadiyah Bandung Ratu Fitria Nova; Supala; Ibrohim, Iim; Mukhlishah; Hernawati; Muhtadin
Zona Education Indonesia Vol. 3 No. 3 (2025): June 2025
Publisher : Yayasan Mentari Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The advancement of digital technology has significantly influenced students’ lifestyles, particularly the increasing intensity of online gaming. For students in the Islamic Education (PAI) Program at University Muhammadiyah Bandung, who are expected to exemplify Islamic value, the habit of playing online games may affect religious discipline, time management, and spiritual awareness. This study aims to determine: (1) the level of online gaming intensity; (2) the level of Islamic values implementation; and (3) the influence of online gaming intensity on the implementation of Islamic values among students in the Islamic Education. This research employed a quantitative descriptive approach with a sample 80 students selected through simple random sampling. Data collection techniques included observation, questionnaires, and documentation, while data were analyzed using descriptive statistics, simple linear regression, and the coefficient of determination. The result showed that both online gaming intensity (82%) and the implementation of Islamic values (84%) were categorized as high. Regression analysis indicated a significant influence of gaming intensity on the implementation of Islamic values (Sig. 0,017 < 0,05), with an effect size 7%. These findings emphasize the importance of self-regulation, time management, and continuous Islamic character development to ensure that digital engagement does not undermine students’ religious commitment.