Wilayah pesisir Kecamatan Tanete Rilau di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, menghadapi tantangan besar dalam pemenuhan gizi anak, khususnya masalah stunting, meskipun memiliki sumber daya laut yang melimpah dan potensi pertumbuhan ekonomi. Prevalensi stunting di Kabupaten Barru mengalami fluktuasi, dengan tren yang mengkhawatirkan terkait pola konsumsi anak-anak yang mulai bergeser ke camilan olahan tidak sehat yang tinggi gula, garam, dan bahan pengawet. Untuk mengatasi tantangan ini, Universitas Hasanuddin telah mengembangkan produk dan teknologi inovatif berbasis sumber daya lokal, khususnya Surabi Ikan. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan gizi anak, memberdayakan masyarakat lokal, khususnya kelompok perempuan seperti Tim Penggerak PKK Desa Tellumpanua, serta menciptakan peluang usaha baru. Proyek ini berfokus pada peningkatan kesadaran akan camilan bergizi, alih teknologi pembuatan Surabi Ikan, dan mendorong munculnya wirausaha baru di bidang makanan sehat berbasis rumah tangga. Metodologi pelaksanaan kegiatan meliputi persiapan lokasi dan teknologi, alih teknologi melalui pelatihan pembuatan Surabi Ikan, pelatihan dan pendampingan pengelolaan serta pemasaran produk, serta monitoring dan evaluasi. Program ini berupaya memanfaatkan sumber daya ikan yang melimpah di Kabupaten Barru untuk meningkatkan kualitas camilan anak sekaligus mendorong solusi berkelanjutan berbasis masyarakat, mengombinasikan unsur budaya tradisional dengan bahan lokal bergizi untuk mengatasi masalah kekurangan gizi, menumbuhkan kewirausahaan, dan memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat di Tellumpanua. Kata kunci: Pemberdayaan masyarakat, surabi ikan, sumberdaya lokal. ABSTRACT The coastal region of Tanete Rilau District in Barru Regency, South Sulawesi, faces significant challenges in child nutrition, particularly stunting, despite its abundant marine resources and potential for economic growth. The prevalence of stunting in Barru Regency fluctuates, with a concerning trend in children's consumption patterns shifting towards unhealthy processed snacks high in sugar, salt, and preservatives. To address these challenges, Hasanuddin University has developed innovative products and technologies based on local resources, specifically Surabi Ikan (Fish Surabi). This community service program aims to improve child nutrition, empower local communities, especially women's groups such as the PKK Mobilization Team of Tellumpanua Village, and create new business opportunities. The project focuses on raising awareness about nutritious snacks, transferring technology for making Surabi Ikan, and encouraging the emergence of new healthy food-based entrepreneurs at the household level. The methodology includes location and technology preparation, technology transfer through training on making Surabi Ikan, training and assistance in product management and marketing, and monitoring and evaluation. The program seeks to leverage the abundant fish resources in Barru Regency to improve the quality of children's snacks while promoting sustainable community-based solutions, combining traditional cultural elements with nutritious local ingredients to address malnutrition, foster entrepreneurship, and contribute to the overall well-being of the community in Tellumpanua. Keywords: Community empowerment, local resources, surabi ikan.