Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

ANGKA KEJADIAN DAN FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN JANIN LETAK SUNGSANG DARI IBU HAMIL YANG MELAHIRKAN DI RSWS MAKASSAR Andi Meutiah Ilhamjaya; Suryani Tawali
Medika Alkhairaat : Jurnal Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Vol 2 No 2 (2020): Agustus
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairaat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/ma.v2i2.52

Abstract

Letak sungsang merupakan salah satu bentuk malpresentasi janin pada ibu hamil. Di Indonesia, kelainan letak ini mengakibatkan kematian anak kurang lebih 14%. Prognosis pada bayi akibat persalinan presentasi sungsang ini jauh lebih jelek dibanding presentasi kepala. Sejauh ini belum pernah dilaporkan angka kejadian janin letak sungsang di RSUP.Wahidin Sudirohusodo Makassar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui angka kejadian dan menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan janin letak sungsang dari ibu hamil yang melahirkan di RSWS Makassar tahun 2012. Jenis penelitian ini adalah studi deskriptif dan analitik, menggunakan data sekunder. Penelitian ini menunjukkan : Dari 863 persalinan di RSUP. Wahidin Sudirohusodo Makassar pada tahun 2012, ditemukan 16 orang ibu hamil dengan janin letak sungsang (1,85%). Dari 16 orang ibu tersebut, ditemukan faktor risiko prematur, multipara, gemelli, plasenta previa, oligohidramnion. Tidak ditemukan panggul sempit dan hydrocephalus. Ada 3 orang dengan 1 faktor risiko (2 orang oligohidramnion, 1 orang prematur), 5 orang dengan 2 faktor risiko sekaligus, dan 5 orang dengan 3 faktor risiko sekaligus. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa gemelli merupakan faktor risiko tunggal yang bermakna (p=0,010) walaupun OR tidak dapat dihitung. Prematur, plasenta previa, dan oligohidramnion mempunyai OR>1 (faktor risiko) tetapi tidak berhubungan bermakna (p>0,05). OR untuk multipara <1. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa gemelli dapat menjadi faktor risiko tunggal, dan faktor risiko lainnya berpeluang lebih besar bila ditemukan bersama-sama, minimal 2 faktor.
Literasi Gizi Bagi Siswa SMA Negeri 21 Makassar dalam Rangka Mencegah Resiko Obesitas dan Penyakit Metabolik Suryani Tawali; Agussalim Bukhari; Meta Mahendradatta; Sri Ramadhany; Andi Alfian Zainuddin; Ari Andini Junaedi
Jurnal Aplikasi dan Inovasi Iptek Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Aplikasi dan Inovasi Iptek No. 4 Vol. 1 Oktober, 2022
Publisher : Denpasar Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52232/jasintek.v4i1.89

Abstract

Peningkatan kasus obesitas pada remaja terutama pada masa pandemi dimana intake kalori semakin tinggi dan aktivitas fisik sangat berkurang sehingga berpotensi menyebabkan resiko yang lebih besar berupa penyakit metabolik dan kematian prematur. Mengingat dampak buruk yang akan ditimbulkan ke depan, maka solusi yang ditawarkan berupa upaya peningkatan pemahaman mengenai zat gizi dan kaitannya dengan penyakit serta kemampuan memilih jenis makanan dan jumlah makanan yang dikonsumsi diharapkan dapat memperbaiki pola konsumsi makanan remaja SMA sehingga akibat buruk dapat dicegah. Oleh karena itu, Tim Dosen dari Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di SMA Negeri 21 dengan kegiatan berupa (1) Pengukuran status gizi siswa, (2) Pengukuran gula darah dan tekanan darah, dan (3) Penyuluhan gizi dengan topik nutrisi yang diikuti 390 siswa. SMA Negeri 21 Makassar merupakan salah satu sekolah penggerak dengan siswa yang berasal dari berbagai tinggal sosio-ekonomi. Hasil kegiatan ini menunjukkan peningkatan pengetahuan dan pemahaman siswa tentang gizi berkaitan dengan diet, status gizi dan penyakit
High Urinary Cotinine Levels and Low Academic Performance of Elementary School Students in Families with Careless Smoking Habits Ika Yustisia; Nurdiana Sari; Suryani Tawali; Mutmainah Arif; Sitti Ramliah
eJournal Kedokteran Indonesia Vol 10, No. 3 - Desember 2022
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23886/ejki.10.199.197-203

Abstract

Children are the most vulnerable age group to become passive smokers due to cigarette smoke exposure, especially from family members. In addition, children who smoke passively are at high risk of experiencing declined cognitive performance. This study investigated the effect of cigarette smoke exposure on urinary cotinine levels and its relationship with elementary school students’ academic performance. The observational study with a cross-sectional design was located in Pannampu Village, Tallo District, Kota Makassar. Interviews, collecting academic performance data, and measuring urinary cotinine levels using colorimetric techniques were carried out on elementary school students (n=77). This study found that 88.5% of students stated that they had family members who smoked at home with inappropriate habits of exposing children to cigarette smoke. Urinary cotinine levels showed an average of 121.64 ng/mL. All students with urinary cotinine levels above 200 ng/mL (16.4%) had smoker family members. The urinary cotinine levels in boys were higher (p=0.014) with lower report card average marks than in girls. The smoking habits of family members were still a concern and had not protected children from cigarette smoke exposure, as evidenced by the high average urinary cotinine levels, especially in boys, which might affect their academic performance
HUBUNGAN EKSPRESI HYPOXIA INDUCIBLE FACTOR-1 ALFA (HIF-1a) DENGAN DERAJAT HISTOPATOLOGI PADA KARSINOMA PAYUDARA INVASIF Christinahadi, Agnes Dyah; Nelwan, Berti Julian; Cangara, Muhammad Husni; Miskad, Upik Anderiani; Arsyadi, Gunawan; Mardiati, Mardiati; Tawali, Suryani
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 10 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/htj.v10i2.1109

Abstract

Karsinoma payudara merupakan salah satu penyakit keganasan terbanyak pada wanita di seluruh dunia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan ekspresi HIF-1a dengan derajat histopatologi pada karsinoma payudara invasif. Penelitian ini merupakan suatu penelitian cross sectional dengan menilai ekspresi HIF-1a pada karsinoma payudara invasif derajat 1, 2 dan 3 yang dilakukan di Laboratorium Patologi Anatomik Rumah Sakit UNHAS Makassar mulai bulan April sampai Agustus 2023. Kami mengumpulkan dan mengelompokkan seluruh sampel yang memenuhi syarat berdasarkan pemeriksaan histopatologi sebagai karsinoma payudara invasif derajat 1, 2 dan 3. Kemudian mengumpulkan seluruh sampel yang memenuhi syarat untuk diambil blok parafinnya sesuai urutan berdasarkan nomor registrasi dan dilakukan pewarnaan imunohistokimia, kemudian mengelompokkan setiap kelompok tersebut berdasarkan skor ekspresi HIF-1a. Hasil penelitian yang didapatkan, dsimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara ekspresi HIF-1a dengan derajat histopatologi pada karsinoma payudara invasif, yaitu HIF-1a terekspresi lebih kuat pada karsinoma payudara invasif derajat 3 daripada derajat 1 dan derajat 2
EKSPRESI HYPOXIA INDUCIBLE FACTOR 1 ALPHA (HIF 1a) PADA PROSTATIC INTRAEPITHELIAL NEOPLASIA (PIN) DAN BENIGN PROSTATIC HIPERPLASIA (BPH) Sudin, Asmirani; Cangara, Muhammad Husni; Djimahit, Tarsisia Truly; Miskad, Upik Anderiani; Achmad, Djumadi; Tawali, Suryani
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 10 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/htj.v10i2.1125

Abstract

Prostatic Intraepithelial Neoplasia (PIN) adalah lesi premaligna yang merupakan prekusor kanker prostat. Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) adalah salah satu penyakit kronik yang paling umum yang terjadi pada laki-laki. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola ekspresi Hypoxia Inducible Factor 1 Alpha (HIF 1a) pada PIN dan BPH. Penelitian ini merupakan suatu penelitian observasi analitik dengan desain cross sectional yang dilakukan di Laboratorium Patologi Anatomik Rumah Sakit Universitas Hasanuddin dan Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar mulai bulan April 2023 sampai Agustus 2023. Kami mengumpulkan dan mengelompokkan seluruh sampel yang memenuhi syarat berdasarkan pemeriksaan histopatologi PIN dan BPH dan kemudian dilakukan pemeriksaan imunohistokimia untuk menilai protein HIF 1a. Hasil penelitian ini adalah protein HIF 1a terekspresi kuat pada PIN dan terekspresi negatif sampai lemah pada BPH
STRATIFIKASI RISIKO HIPERPLASIA ENDOMETRIUM DAN KANKER ENDOMETRIUM TIPE ENDOMETRIOID BERDASARKAN FAKTOR DEMOGRAFI, GEJALA GINEKOLOGI DAN EKSPRESI BETA CATENIN Maulana, Aries; Masadah, Rina; Nelwan, Berti Julian; Ghaznawie, Mahmud; Miskad, Upik Anderiani; Tawali, Suryani
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 10 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/htj.v10i2.1150

Abstract

Studi ini menganalisis hubungan antara faktor demografi, gejala ginekologi, dan ekspresi B-catenin di endometrium untuk mengembangkan stratifikasi risiko hiperplasia dan karsinoma endometrium. Studi ini menemukan bahwa distensi perut berhubungan dengan derajat patologi yang buruk, sedangkan peningkatan usia dan perdarahan uterus berhubungan dengan karsinoma. Namun, ekspresi B-catenin tidak dikaitkan dengan derajat patologis atau karsinoma. Penelitian ini juga mengembangkan model stratifikasi risiko pohon keputusan yang mampu membedakan antara hiperplasia non-atipikal dan hiperplasia/karsinoma atipikal dengan sensitivitas 80–94,8% dan spesifisitas 40,6–60%. Hal ini menunjukkan bahwa model stratifikasi risiko merupakan alat yang menjanjikan untuk mengidentifikasi wanita yang berisiko terkena hiperplasia dan karsinoma endometrium.
GAMBARAN DERAJAT HISTOPATOLOGI PENDERITA MENINGIOMA DI MAKASSAR TAHUN 2018-2022 Mutmainnah, Mutmainnah; Kaelan, Cahyono; Tawali, Suryani; Sungowati, Ni Ketut; Cangara, Muhammad Husni; Miskad, Upik Anderiani
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 10 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/htj.v10i2.1165

Abstract

Meningioma merupakan suatu neoplasma dengan pertumbuhan lambat yang berasal dari sel-sel meningotelial lapisan araknoid. Meningioma dilaporkan merupakan tumor dengan insidensi tersering di Amerika Serikat, yaitu sekitar 36% dari seluruh tumor otak. Berdasarkan WHO, histopatologik meningioma terbagi dalam derajat 1 (jinak), derajat 2 (atipikal) dan 3 (ganas). Tujuan penelitian ini untuk melihat gambaran derajat histopatologi penderita meningioma di Makassar tahun 2018-2022. Penelitian kami menggunakan metode deskriptif, yang dilakukan di Makassar dari Januari 2018 hingga Desember 2022. Pada penelitian ini yang dinilai adalah usia, jenis kelamin, lokasi tumor, dan derajat histopatologi meningioma. Analisis data menggunakan software SPSS v.20. Sebanyak 200 sampel, usia 40-60 tahun paling banyak ditemukan yaitu 124 orang (62,0%), paling banyak jenis kelamin wanita yaitu 158 orang (79,0%), lokasi meningioma paling banyak berada di cerebri yaitu 83 orang (41,5%), serta meningioma derajat 1 merupakan yang terbanyak, yaitu 179 kasus (89,5%).
HUBUNGAN TUMOR BUDDING DENGAN KEJADIAN METASTASIS KELENJAR GETAH BENING PADA PENDERITA ADENOKARSINOMA KOLOREKTAL: HUBUNGAN TUMOR BUDDING DENGAN KEJADIAN METASTASIS KELENJAR GETAH BENING ADENOKARSINOMA KOLOREKTAL Hutasoit, Gina Andyka; Miskad, Upik Anderiani; Cangara, Muhammad Husni; Wahid, Syarifuddin; Achmad, Djumadi; Tawali, Suryani
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 10 No. 3 (2024)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/htj.v10i3.1324

Abstract

ABSTRAK Adenokarsinoma kolorektal adalah karsinoma yang ditemukan pada kolon dan/atau rektum. Salah satu gambaran histopatologi yang penting pada adenokarsinoma kolorektal adalah tumor budding. Tumor budding adalah adanya sel tumor tunggal atau kelompok kecil hingga empat sel dalam stroma tumor. Keberadaan entitas tumor budding terkait dengan invasi limfovaskular dan metastasis pada kelenjar getah bening. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan tumor budding dengan kejadian metastasis kelenjar getah bening pada penderita adenokarsinoma kolorektal di Makassar tahun 2021-2023. Metode penelitian adalah observasi analitik dengan desain cross sectional. Enam puluh empat sampel diperiksa menggunakan mikroskop cahaya Olympus CX-43 dan dianalisis statistik dengan uji Chi-square menggunakan SPSS 27. Dari 64 sampel, terdapat sampel low grade tumor budding tanpa metastasis kelenjar getah bening sebanyak 10 sampel (90,9%) dan dengan metastasis kelenjar getah bening sebanyak 1 sampel (9,1%). Sampel intermediate grade tumor budding tanpa metastasis kelenjar getah bening sebanyak 18 sampel (75,0%) dan dengan metastasis kelenjar getah bening sebanyak 6 sampel (25,0%). Sedangkan sampel high grade tumor budding tanpa metastasis kelenjar getah bening sebanyak 13 sampel (44,8%) dan positif metastasis kelenjar getah bening sebanyak 16 sampel (55,2%). Terdapat hubungan yang bermakna antara tumor budding dengan kejadian metastasis kelenjar getah bening pada adenokarsinoma kolorektal (p=0,009).
PERBANDINGAN KARAKTERISTIK KLINIKOPATOLOGIS ANTARA ADENOKARSINOMA KOLOREKTAL MUCINOUS DAN NON-MUCINOUS DI MAKASSAR TAHUN 2021-2023 Rasyid, Nur Rahmah; Miskad, Upik Anderiani; Cangara, Muhammad Husni; Wahid, Syarifuddin; Achmad, Djumadi; Tawali, Suryani; Mardiati, Mardiati
Medika Alkhairaat: Jurnal Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Vol 6 No 3 (2024): Desember
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairaat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/ma.v6i3.248

Abstract

ABSTRAK Adenokarsinoma kolorektal terdiri dari dua subtipe utama, yaitu mucinous dan non-mucinous, dengan karakteristik klinikopatologis yang berbeda. Memahami perbedaan ini penting untuk menentukan prognosis dan pendekatan terapi yang tepat. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi perbedaan klinikopatologis, termasuk grading Tumor Infiltrating Lymphocytes (TILs), antara adenokarsinoma mucinous dan non-mucinous. Studi cross-sectional ini melibatkan 24 pasien adenokarsinoma kolorektal di Rumah Sakit Dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar (2021-2023). Sebanyak 12 pasien dengan adenokarsinoma mucinous dan 12 pasien dengan adenokarsinoma non-mucinous dianalisis. Uji Chi-square digunakan untuk menilai perbedaan grading TILs dan variabel klinikopatologis lainnya, dengan p < 0,05 dianggap signifikan. Grading TILs secara signifikan lebih tinggi pada adenokarsinoma non-mucinous dibandingkan mucinous (p = 0,002). Tidak terdapat perbedaan signifikan pada usia (p = 0,640), jenis kelamin (p = 0,667), invasi limfovaskular (p = 1,000), metastasis nodus limfatik (p = 0,372), tumor budding (p = 0,372), pT (p = 0,457), dan lokasi tumor (p = 0,148). Grading TILs yang lebih tinggi pada adenokarsinoma non-mucinous menunjukkan respons imun yang lebih kuat. Hasil ini dapat membantu personalisasi strategi terapi pada adenokarsinoma kolorektal. Kata Kunci: Adenokarsinoma kolorektal, mucinous, non-mucinous, Tumor Infiltrating Lymphocytes (TILs), klinikopatologi. ABSTRACT Colorectal adenocarcinoma consists of two main subtypes: mucinous and non-mucinous, with distinct clinicopathological characteristics. Understanding these differences is important for determining prognosis and appropriate therapeutic approaches. This study aims to evaluate the clinicopathological differences, including Tumor Infiltrating Lymphocytes (TILs) grading, between mucinous and non-mucinous colorectal adenocarcinoma. This cross-sectional study involved 24 colorectal adenocarcinoma patients at Dr. Wahidin Sudirohusodo Hospital, Makassar (2021-2023). Twelve patients with mucinous adenocarcinoma and 12 with non-mucinous adenocarcinoma were analyzed. Chi-square tests were used to assess differences in TILs grading and other clinicopathological variables, with p < 0.05 considered significant. TILs grading was significantly higher in non-mucinous adenocarcinoma compared to mucinous (p = 0.002). No significant differences were found in age (p = 0.640), gender (p = 0.667), lymphovascular invasion (p = 1.000), lymph node metastasis (p = 0.372), tumor budding (p = 0.372), pT classification (p = 0.457), and tumor location (p = 0.148). Higher TILs grading in non-mucinous adenocarcinoma indicates a stronger immune response. These findings may assist in personalizing therapeutic strategies for colorectal adenocarcinoma patients. Keywords: Colorectal adenocarcinoma, mucinous, non-mucinous, Tumor Infiltrating Lymphocytes (TILs), clinicopathological analysis.
Leptin Expression in High-grade Serous Ovarian Carcinoma: The Controversy of Leptin Paradox in Ovarian Cancer Ham, Jonathan; Masadah, Rina; Nasser, Andi Sitti Halija Diawanti; Rauf, Syahrul; Nelwan, Berti Julian; Cangara, Muhammad Husni; Miskad, Upik Anderiani; Mardiati; Tawali, Suryani
Indonesian Journal of Obstetrics and Gynecology Volume 13. No. 1 January 2025
Publisher : Indonesian Socety of Obstetrics and Gynecology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32771/inajog.v13i1.2373

Abstract

Objectives : To analyse the characteristics and expression patterns of Leptin in high-grade serous epithelial ovarian carcinoma (HGSC), and to compare them with the overall serous ovarian carcinoma population. Methods : This was a cross-sectional study. A total of 77 paraffin-embedded tissue samples were collected from patients at the Wahidin Sudirohusodo Hospital over a period of 3 years. Immunohistochemical staining was performed using a polyclonal Leptin antibody. Data were analyzed using SPSS version 22.0. Results: Among HGSC patients, the majority (64.3%) were over 50 years old, and a significant portion (39.3%) were obese. Leptin showed strong cytoplasmic expression in 69.6% of HGSC tumor cells and in 100% of LGSC tumor cells (p-value = 0.004). There was no correlation between lymphovascular space invasion and leptin expression. Interestingly, leptin expression in overall serous ovarian carcinoma patients exhibited a protective effect against metastasis (p-value = 0.047), suggesting a leptin paradox exists in this type of cancer. However, this association was no longer significant when the analysis excluded the LGSC group (p-value = 0.193). Conclusion : This study suggest that leptin expression may not be a significant prognostic factor in HGSC. The appearance of the pseudo-leptin paradox phenomenon in several previous studies was confounded by sample populations with heterogeneous tumor morphology. Keywords: high-grade serous carcinoma, leptin paradox, immunohistochemistry, leptin, obesity