Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

EXPRESSION OF ESTROGEN RECEPTOR (ER), PROGESTERONE RECEPTOR (PR), AND HUMAN EPI- DERMAL GROWTH FACTOR RECEPTOR-2 (HER-2) IN GROWTH AND METASTASES OF BREAST CANCER Husni Cangara
Nusantara Medical Science Journal Volume 1 No. 3 Juli - September 2016
Publisher : Faculty of Medicine, Hasanuddin University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/nmsj.v1i3.2227

Abstract

ABSTRACTIntroduction: Breast cancer is a multifactorial disease as a result of interaction between ge- netic and environmental factors such as hormonal, infection, chemical material, and radiation. Until now, it took as the most occurred of cancer in women, which have the highest mortality in the world. However, its cause still unknown. According to epidemiologic and clinical - laboratory studies, it was found that there are many risk factors which have important roles in female breast cancer like menarche, menopause, endogenous and exogenous hormones, family his- tory (genetics), parity, lactation, obesity, physical activity, diet, alcohol, smoking, environmental factors and history of biopsy and breast examination. The aims of this study to evaluate and compare the clinicopathological features in the four breast cancer subtypes defined by immu- nohistochemistry expression of ER, PR, and HER-2: ER/PR+, HER-2+ (Luminal B); ER/ PR+,HER-2- (Luminal A); ER/PR-, HER-2+ (HER-2 type) and ER-/PR-, HER-2- (Triple nega- tive) type. Methods: This study was a retrospective study of 89 invasive breast cancer. Clini- cal and pathologic features of the four subtypes were compared. Results: ER/PR+, HER2+; ER/PR+, HER2-; ER/PR-, HER2+; and ER/PR-,HER2- types were 10 (11.2%), 35 (39.3%), 27 (30.3%), and 17 (19.1%) samples. Subjects with ER/PR-, HER2- where are likely to be younger (p<0.001). In tumor subtypes with HER2+, the number of subjects with poorly differentiated was larger than the total number of well and moderate differentiated (p < 0.001). There was no significant difference of metastatic to lymph node status in all subtypes. Conclusion: Subtype luminal A of breast cancer have a high number than other subtypes. There was a correlation between overexpression of HER-2 with poorly differentiated of breast cancer but not with a metastatic capability of tumor cells to lymph nodes. Keywords : Luminal A, Luminal B, Her-2 type, Triple negative, breast cancer
Circulating and Renal Endothelin-1 Expression Lead to Glomerular Impairment in High Fat-Induced Diet Wistar Rats Haslindah Dahlan1, Muhammad Husni Cangara2, Rina Masadah2, Irfan Idris3, Upik Anderiani Miskad2, And
Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology Vol. 14 No. 4 (2020): Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology
Publisher : Institute of Medico-legal Publications Pvt Ltd

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37506/ijfmt.v14i4.12910

Abstract

Objective: This study aimed to determinelevels of expression ET-1 in serum and renal tissue associated withchanges in kidney structure.Method: The rats were divided into two groups. The Obese group was given a high-fat-induced diet chowand a standard diet chow for the control group. ET-1 protein expression and localization in the glomerulusof the kidney were examined. The serum of blood checked for ET-Iusing ELISA method and assessed theET-1 expression of the glomeruliby Immunohistochemistry (IHC). Mesangial expansion is an indicator toevaluate the degree of glomerular damage by Periodic Acid–Schiff(PAS staining). Associations between theimmunoreactivity for ET-1 in glomeruli and the degree of kidney injury were examined.Results: Lee Index was significantly higher in the obese group than in the control group (p<0.05). ET-1immunoreactivity was considerably higher in the obese group than the control rat. It was a strong correlationwith enhancingmesangial expansion glomeruli using PAS staining of the renal tissue (rs=0.765; p= 0.001).Contrast to ET-1 levels in the serum revealed no significant in obese rat groups (p>0.05).Conclusion: These data confirm the role of ET-1 will provide changes in the levels of glomeruli impairment,but serum levels may well fail to reflect the local expression at the tissue level.
STUDI HISTOPATOLOGI ORGAN HATI DAN GINJAL DARI TIKUS PUTIH (Rattus novergicus) SETELAH PEMBERIAN DOSIS TUNGGAL DAN BERULANG EKSTRAK ETANOL PARANG ROMANG (Boehmeria virgata (FORST) GUILL) A Endang Kusuma Intan; Marinati A Manggau; Husni Cangara
Majalah Farmasi dan Farmakologi Vol. 22 No. 2 (2018): MFF
Publisher : Faculty of Pharmacy, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1302.849 KB) | DOI: 10.20956/mff.v22i2.5704

Abstract

Penelitian invitro tentang aktivitas antiproliferatif daun Parang Romang (Boehmeria Virgata (Forst) Guill) telah diteliti pada sel Hela, untuk itu perlu dilakukan uji toksisitas untuk menentukan dosis dan keamanan dari tanaman tersebut pada hewan uji. Salah satu paramater dari uji toksisitas adalah pengamatan terhadap gambaran histopatologi organ. Penelitian ini bertujuan untuk pengaruh setelah pemberian dosis tunggal dan berulang ekstrak etanol daun parang romang terhadap perubahan histopatologi pada organ hati dan ginjal dari tikus putih jantan dan betina (Rattus novergicus). Pada pemberian dosis tunggal tikus dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok kontrol, kelompok 2000 mg/kg BB, dan kelompok 5000 mg/kg BB kemudian dilakukan pengamatan selama 14 hari dan dikorbankan pada hari ke 15. Sedangkan pada pemberian dosis berulang selama 28 hari terdapat 4 kelompok, yaitu kelompok kontrol, kelompok 250 mg/kg BB, kelompok 500 mg/kg BB, dan kelompok 1000 mg/kg BB dan dikorbankan pada hari ke 29. Semua kelompok kontrol hanya diberikan akuades. Hasil dari penelitian menunjukkan terdapat pengaruh setelah pemberian dosis tunggal dan berulang ekstrak etanol daun parang romang (Boehmeria virgata Linn (Forst) Guill) terhadap gambaran histopatologi organ hati dan ginjal berupa degenerasi hidrofik dan pembesaran glomerulus dengan derajat kerusakan ringan  sampai sedang, baik pada tikus putih jantan maupun betina (Rattus novergicus).
STUDI IN SILICO POTENSI ANTI KANKER SENYAWA TURUNAN KUMARIN TERHADAP PROTEIN BCL-2 Desi Dwirosalia Suparman; Ika Yustisia; Aryadi Arsyad; Muhammad husni Cangara; Ilhamjaya Patellongi; Rosdiana Natsir
Majalah Farmasi dan Farmakologi Vol. 25 No. 2 (2021): MFF
Publisher : Faculty of Pharmacy, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/mff.v25i2.13648

Abstract

Mutasi pada protein anti-apoptosis BCL-2 merupakan salah satu penyebab terjadinya kanker payudara. Beberapa studi in vitro telah menunjukkan bahwa Eupatorium triplinerve Vahl, yang mengandung flavonoid, timohidrokuinon, terpenoid, karoten, vitamin C, stigmasterol, dan kumarin memiliki efek sitotoksik terhadap sel kanker payudara. Kumarin telah dilaporkan oleh berbagai penelitian berperan dalam berbagai jalur penghambatan terjadinya kanker. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan dan menilai docking dari turunan senyawa kumarin yang terdapat pada tanaman Eupatorium triplinerve Vahl, yakni ayapanin dan ayapin, terhadap protein BCL-2. Docking dilakukan dengan menggunakan program command Autodock Vina pada personal computer (PC) dengan sistem operasi Windows 10 64-bit. Struktur protein BCL-2 dengan kode PDB 6QGG diunduh dari RCSB Protein Data Bank dan struktur 3D dari ayapanin dan ayapin diambil dari situs PubChem. Proses moleculer docking dilakukan secara bertahap dari penyiapan ligan dan protein, validasi metode docking, proses docking, hingga analisis data. Energi ikatan yang diperoleh dari docking antara senyawa ayapanin dan ayapin terhadap protein BCL-2 adalah -6.3 kcal/mol dan -6.9 kcal/mol dibandingkan dengan energi ikatan ligan bawaan, yakni -10.3 pada kantung aktif yang sama. Dengan demikian, ayapanin dan ayapanin memiliki potensi sebagai senyawa inhibitor protein anti-apoptosis BCL-2.
HEMATOLOGY PROFILE AND SEVERITY OF CORONARY ARTERY STENOSIS IN CORONARY HEART DISEASE Sakinah, Andi Irhamnia; Arsyad, Aryadi; Ariyandy, Andi; Cangara, Husni; Amir, Muzakkir
Jurnal Kesehatan Vol 16 No 2 (2023): : JURNAL KESEHATAN
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/kesehatan.v16i2.25475

Abstract

Pemeriksaan hematologi rutin dapat digunakan sebagai penanda inflamasi untuk mengidentifikasi penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit jantung koroner (PJK). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gambaran profil hematologi rutin pasien penyakit jantung koroner yang menjalani angiografi koroner serta hubungannya dengan stenosis lesi arteri coronaria. Penelitian analitik observasional ini dirancang dengan desain cross-sectional. Sampel dipilih dengan teknik purposive sampling dan diperoleh 15 subjek penelitian. Tingkat stenosis ditentukan sesuai panduan PERKI 2017. Data disajikan dalam mean±SD, median (IQR), dan persentase n (%). Data parametrik diuji dengan uji t independen atau one-way ANOVA, data nonparametrik diuji dengan Mann-Whitney test atau Kruskal Wallis test, sedangkan data kategorik diuji dengan Fisher’s exact test. Hasil penelitian menunjukkan kadar nilai WBC, neutrofil, limfosit, basofil, RBC, hemoglobin, MCV, MCH, MCHC, PLT, RDW-CV, dan MPV berada dalam kategori normal. Dengan rerata monocyte/lymphocyte ratio 0,27 ±0,06 yang cenderung meningkat, tidak ditemukan adanya perbedaan nilai MLR antara kedua kelompok berdasarkan signifikasi stenosis arteri coronaria (p>0,05). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan signifikan antara parameter hematologi dengan stenosis arteri coronary pada pasien PJK.
KARAKTERISTIK KLINIS DAN HISTOPATOLOGI MENINGIOMA DI MAKASSAR talawo, Vivi Yuniarti; Kaelan, Cahyono; Juniarsih, Juniarsih; Zainuddin, Andi Alfian; Ihwan, Andi; Cangara, Muhammad Husni; Miskad, Upik
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 9 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/htj.v9i1.726

Abstract

ABSTRAK Meningioma merupakan tumor jinak pada otak yang paling sering terjadi di Amerika. Identifikasi karakteristik klinis maupun histopatologi masih jarang dilakukan di Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk melihat karakteristik klinis dan histopatologi meningioma di Makassar. Penelitian kami menggunakan metode deskriptif, yang dilakukan di Makassar dari Januari 2015 hingga Desember 2021. Karakteristik yang dinilai adalah usia, jenis kelamin, lokasi tumor, gejala klinis, serta tipe meningiomaAnalisis data menggunakan software SPSS v.20. Dari 65 subjek, usia >47,5 tahun paling banyak ditemukan yaitu 42 subjek (64,6%), paling banyak jenis kelamin wanita yaitu 51 subjek (78,5%). Lokasi meningioma paling banyak berada di regio temporal yaitu 20 subjek (30,8%), nyeri kepala sebagai gejala klinis umum yaitu sejumlah 31 subjek (31,1%). Meningioma atipikal merupakan subtype terbanyak, yaitu 19 subjek (29,2%).
HUBUNGAN EKSPRESI HYPOXIA INDUCIBLE FACTOR-1 ALFA (HIF-1a) DENGAN DERAJAT HISTOPATOLOGI PADA KARSINOMA PAYUDARA INVASIF Christinahadi, Agnes Dyah; Nelwan, Berti Julian; Cangara, Muhammad Husni; Miskad, Upik Anderiani; Arsyadi, Gunawan; Mardiati, Mardiati; Tawali, Suryani
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 10 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/htj.v10i2.1109

Abstract

Karsinoma payudara merupakan salah satu penyakit keganasan terbanyak pada wanita di seluruh dunia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan ekspresi HIF-1a dengan derajat histopatologi pada karsinoma payudara invasif. Penelitian ini merupakan suatu penelitian cross sectional dengan menilai ekspresi HIF-1a pada karsinoma payudara invasif derajat 1, 2 dan 3 yang dilakukan di Laboratorium Patologi Anatomik Rumah Sakit UNHAS Makassar mulai bulan April sampai Agustus 2023. Kami mengumpulkan dan mengelompokkan seluruh sampel yang memenuhi syarat berdasarkan pemeriksaan histopatologi sebagai karsinoma payudara invasif derajat 1, 2 dan 3. Kemudian mengumpulkan seluruh sampel yang memenuhi syarat untuk diambil blok parafinnya sesuai urutan berdasarkan nomor registrasi dan dilakukan pewarnaan imunohistokimia, kemudian mengelompokkan setiap kelompok tersebut berdasarkan skor ekspresi HIF-1a. Hasil penelitian yang didapatkan, dsimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara ekspresi HIF-1a dengan derajat histopatologi pada karsinoma payudara invasif, yaitu HIF-1a terekspresi lebih kuat pada karsinoma payudara invasif derajat 3 daripada derajat 1 dan derajat 2
EKSPRESI HYPOXIA INDUCIBLE FACTOR 1 ALPHA (HIF 1a) PADA PROSTATIC INTRAEPITHELIAL NEOPLASIA (PIN) DAN BENIGN PROSTATIC HIPERPLASIA (BPH) Sudin, Asmirani; Cangara, Muhammad Husni; Djimahit, Tarsisia Truly; Miskad, Upik Anderiani; Achmad, Djumadi; Tawali, Suryani
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 10 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/htj.v10i2.1125

Abstract

Prostatic Intraepithelial Neoplasia (PIN) adalah lesi premaligna yang merupakan prekusor kanker prostat. Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) adalah salah satu penyakit kronik yang paling umum yang terjadi pada laki-laki. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola ekspresi Hypoxia Inducible Factor 1 Alpha (HIF 1a) pada PIN dan BPH. Penelitian ini merupakan suatu penelitian observasi analitik dengan desain cross sectional yang dilakukan di Laboratorium Patologi Anatomik Rumah Sakit Universitas Hasanuddin dan Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar mulai bulan April 2023 sampai Agustus 2023. Kami mengumpulkan dan mengelompokkan seluruh sampel yang memenuhi syarat berdasarkan pemeriksaan histopatologi PIN dan BPH dan kemudian dilakukan pemeriksaan imunohistokimia untuk menilai protein HIF 1a. Hasil penelitian ini adalah protein HIF 1a terekspresi kuat pada PIN dan terekspresi negatif sampai lemah pada BPH
GAMBARAN DERAJAT HISTOPATOLOGI PENDERITA MENINGIOMA DI MAKASSAR TAHUN 2018-2022 Mutmainnah, Mutmainnah; Kaelan, Cahyono; Tawali, Suryani; Sungowati, Ni Ketut; Cangara, Muhammad Husni; Miskad, Upik Anderiani
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 10 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/htj.v10i2.1165

Abstract

Meningioma merupakan suatu neoplasma dengan pertumbuhan lambat yang berasal dari sel-sel meningotelial lapisan araknoid. Meningioma dilaporkan merupakan tumor dengan insidensi tersering di Amerika Serikat, yaitu sekitar 36% dari seluruh tumor otak. Berdasarkan WHO, histopatologik meningioma terbagi dalam derajat 1 (jinak), derajat 2 (atipikal) dan 3 (ganas). Tujuan penelitian ini untuk melihat gambaran derajat histopatologi penderita meningioma di Makassar tahun 2018-2022. Penelitian kami menggunakan metode deskriptif, yang dilakukan di Makassar dari Januari 2018 hingga Desember 2022. Pada penelitian ini yang dinilai adalah usia, jenis kelamin, lokasi tumor, dan derajat histopatologi meningioma. Analisis data menggunakan software SPSS v.20. Sebanyak 200 sampel, usia 40-60 tahun paling banyak ditemukan yaitu 124 orang (62,0%), paling banyak jenis kelamin wanita yaitu 158 orang (79,0%), lokasi meningioma paling banyak berada di cerebri yaitu 83 orang (41,5%), serta meningioma derajat 1 merupakan yang terbanyak, yaitu 179 kasus (89,5%).
HUBUNGAN TUMOR BUDDING DENGAN KEJADIAN METASTASIS KELENJAR GETAH BENING PADA PENDERITA ADENOKARSINOMA KOLOREKTAL: HUBUNGAN TUMOR BUDDING DENGAN KEJADIAN METASTASIS KELENJAR GETAH BENING ADENOKARSINOMA KOLOREKTAL Hutasoit, Gina Andyka; Miskad, Upik Anderiani; Cangara, Muhammad Husni; Wahid, Syarifuddin; Achmad, Djumadi; Tawali, Suryani
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 10 No. 3 (2024)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/htj.v10i3.1324

Abstract

ABSTRAK Adenokarsinoma kolorektal adalah karsinoma yang ditemukan pada kolon dan/atau rektum. Salah satu gambaran histopatologi yang penting pada adenokarsinoma kolorektal adalah tumor budding. Tumor budding adalah adanya sel tumor tunggal atau kelompok kecil hingga empat sel dalam stroma tumor. Keberadaan entitas tumor budding terkait dengan invasi limfovaskular dan metastasis pada kelenjar getah bening. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan tumor budding dengan kejadian metastasis kelenjar getah bening pada penderita adenokarsinoma kolorektal di Makassar tahun 2021-2023. Metode penelitian adalah observasi analitik dengan desain cross sectional. Enam puluh empat sampel diperiksa menggunakan mikroskop cahaya Olympus CX-43 dan dianalisis statistik dengan uji Chi-square menggunakan SPSS 27. Dari 64 sampel, terdapat sampel low grade tumor budding tanpa metastasis kelenjar getah bening sebanyak 10 sampel (90,9%) dan dengan metastasis kelenjar getah bening sebanyak 1 sampel (9,1%). Sampel intermediate grade tumor budding tanpa metastasis kelenjar getah bening sebanyak 18 sampel (75,0%) dan dengan metastasis kelenjar getah bening sebanyak 6 sampel (25,0%). Sedangkan sampel high grade tumor budding tanpa metastasis kelenjar getah bening sebanyak 13 sampel (44,8%) dan positif metastasis kelenjar getah bening sebanyak 16 sampel (55,2%). Terdapat hubungan yang bermakna antara tumor budding dengan kejadian metastasis kelenjar getah bening pada adenokarsinoma kolorektal (p=0,009).