Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Ibu atau Wali Terkait Pencegahan Diare dengan Kejadian Diare Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pagesangan Rahmah, Nurul; Azmi, Fahriana; Hidayati, Diani Sri; Prajitno, Sugianto Sri
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 10 No 19 (2024): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.14435067

Abstract

Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Ibu Terkait Pencegahan Diare dengan Kejadian Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pagesangan. Diare merupakan keadaan seseorang mengalami buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, yang diiringi dengan buang air besar lebih dari tiga kali dalam satu hari. Pengetahuan ibu tentang diare merupakan faktor predisposisi yang memengaruhi sikap dan sikap ibu untuk melaksanakan pencegahan atau antisipasi dengan ASI eksklusif, cuci tangan dan lain-lain. Tujuan untuk memahami tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku ibu atau wali terkait pencegahan diare dengan kejadian diare yang dialami balita di wilayah kerja Puskesmas Pagesangan. Jenis penelitian kuantitatif analitik observasional menggunakan metode studi cross sectional. Data diambil dengan cara simple random sampling. Data menggunakan total sampel 135 orang yang masuk kualifikasi inklusi dan eksklusi. Analisis bivariat menunjukkan adanya korelasi antara pengetahuan ibu atau wali terkait pencegahan diare dengan masalah diare yang dialami balita (p=0,00), sikap ibu atau wali terkait pencegahan diare dengan masalah diare yang dialami balita (p=0,00), dan perilaku ibu atau wali terkait pencegahan diare dengan masalah diare dialami balita (p=0,034). Berdasakan keluaran tersebut terdapat hubungan antara tingkatan pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu atau wali terkait pencegahan diare dengan kejadian diare yang dialami oleh balita di wilayah kerja Puskesmas Pagesangan.
Hubungan Antara Diabetes Melitus Tipe 2, Kadar High Density Lipoprotein dan Kadar Low Density Lipoprotein dengan Tipe Stroke di Rumah Sakit Umum Daerah Praya Putri, Baiq Shareny Aprina; Setiarini, Rohmania; Azmi, Fahriana; Tunjung, I Wayan
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 3 (2025): Volume 7 Nomor 3 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i3.18781

Abstract

ABSTRACT Stroke is still one of the major health problems, not only in Indonesia but in the world. Stroke is the second leading cause of disability and death in the world. This study aims to analyze the relationship between type 2 diabetes mellitus (DM), high density lipoprotein (HDL) levels, and low density lipoprotein (LDL) levels with stroke type at Praya Regional General Hospital. This study used analytic observational method with cross-sectional design. The population was stroke patients who were hospitalized. The sampling technique was purposive sampling. The sample consisted of 91 respondents who met the inclusion and exclusion criteria. Data analysis was performed using the chi-square test. The results showed there was no significant relationship between type 2 diabetes mellitus and stroke type with a p-value of 0.684 (p-value ≥ 0.05). There is a significant relationship between HDL levels and stroke type with a p-value of 0.005 (p-value < 0.05). There is a significant relationship between LDL levels and non-hemorrhagic stroke type with a p-value of 0.031 (p-value < 0.05). In conclusion, there was no significant association between type 2 diabetes mellitus and stroke type, but there was a significant association between high density lipoprotein and low density lipoprotein levels with stroke type in Praya Regional General Hospital. Keywords: Stroke, Type 2 DM, HDL, LDL  ABSTRAK Stroke masih menjadi salah satu masalah utama kesehatan, bukan hanya di Indonesia namun di dunia. Stroke menjadi penyebab utama kecacatan dan penyebab kematian nomor dua di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara diabtes melitus (DM) tipe 2, kadar high density lipoprotein (HDL), dan kadar low density lipoprotein (LDL) dengan tipa stroke di Rumah Sakit Umum Daerah Praya. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan desain cross-sectional. Populasi adalah penderita penyakit stroke yang rawat inap. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Sampel terdiri dari 91 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis data dilakukan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara diabetes melitus tipe 2 dengan tipe stroke dengan p-value 0,684  (p-value ≥ 0,05). Terdapat hubungan yang signifikan antara kadar HDL dengan tipe stroke dengan p-value 0,005 (p-value < 0,05). Terdapat hubungan yang signifikan antara kadar LDL dengan tipe stroke non hemoragik dengan p-value 0,031 (p-value < 0,05). Kesimpulannya tidak ditemukan hubungan signifikan antara diabetes melitus tipe 2 dengan tipe stroke, tetapi terdapat hubungan signifikan antara kadar high density lipoprotein dan low density lipoprotein dengan dengan tipe stroke di Rumah Sakit Umum Daerah Praya.  Kata Kunci: Stroke, DM Tipe 2, HDL, LDL
Hubungan Tingkat Pengetahuan, Personal Hygiene dan Sanitasi Lingkungan Terhadap Kejadian Skabies Pada Santri SMP IT Putra di Pondok Pesantren Abu Hurairah Mataram Akbarsyah, Muhammad Diandra; Mariam, Lysa; Azmi, Fahriana; Mahdaniyati, Aulia
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 5, No 7 (2025): Volume 5 Nomor 7 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v5i7.18875

Abstract

ABSTRACT Scabies disease can affect comfort in carrying out daily activities because sufferers who are affected by scabies will always complain or feel itchy. Itching experienced by patients can occur in the spaces between the fingers, under the armpits, waist, genitals, around the elbows, areola (area around the nipples) and the front surface of the wrist. The purpose of this study was to determine the relationship between the level of knowledge, environmental sanitation, personal hygiene with the incidence of scabies in students of SMP IT Putra at the Abu Hurairah Islamic Boarding School, Mataram. This study is a quantitative study, the type of research that will be used is an analytical observational method with a cross-sectional research design. Based on the results of the analysis using Chi-square, a P-value of 0.000 (P-value <0.05) was obtained between the level of knowledge, a P-value of 0.011 personal hygiene was obtained, and a P-value of 0.126 was obtained between environmental sanitation and the incidence of scabies in students of SMP IT Putra, Abu Hurairah Islamic Boarding School, Mataram. There is a significant relationship between the level of knowledge and personal hygiene with the incidence of scabies and there is no relationship between environmental sanitation with the incidence of scabies in students of SMP IT Putra Pondok Pesantren Abu Hurairah Mataram. Keywords: Level of Knowledge, Personal Hygiene Environmental Sanitation, Scabies Incidence  ABSTRAK Penyakit skabies dapat mempengaruhi kenyamanan dalam melakukan aktivitas sehari-hari dikarenakan penderita yang terkena skabies ini akan selalu mengeluh atau merasakan gatal. Gatal yang dialami pasien dapat terjadi pada bagian sela-sela jari tangan, di bawah ketiak, pinggang, alat kelamin, sekeliling siku, areola (area sekeliling puting susu) dan permukaan depan pergelangan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan Tingkat pengetehuan, Sanitasi lingkungan, Personal hygiene dengan kejadian skabies pada santri SMP Putra di Pondok Pesantren Abu Hurairah Mataram. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, jenis penelitian yang akan digunakan yaitu metode observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan Chi-square, didapatkan nilai P-value 0,000 (P-value < 0,05) antara tingkat pengetahuan, didapatkan nilai P-value 0,011 personal hygiene, dan didapatkan nilai P-value 0,126 antara sanitasi lingkungan dengan dengan kejadian skabie pada Santri SMP IT Putra Pondok Pesantren Abu Hurairah Mataram. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dan personal hygiene dengan kejadian skabies serta tidak ada hubungan antara sanitasi lingkungan dengan dengan kejadian skabie pada Santri SMP IT Putra Pondok Pesantren Abu Hurairah Mataram. Kata Kunci: Tingkat Pengetahuan, Personal Hygiene Sanitasi Lingkungan, Kejadian Skabies
HUBUNGAN STATUS GIZI, TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA ATAU WALI DAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PADA ANAK DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA MATARAM Siti Safira Khairunnisa; Fahriana Azmi; I Gede Angga Adnyana; Ayu Anulus
Indonesian Journal of Health Research Innovation Vol. 2 No. 3 (2025): Indonesian Journal of Health Research Innovation
Publisher : Yayasan Menawan Cerdas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64094/ydbckb38

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit endemis di Indonesia yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini dapat menyerang semua kelompok umur, terutama anak-anak yang memiliki daya tahan tubuh lebih lemah sehingga lebih rentan terinfeksi. Risiko terjadinya DBD dipengaruhi interaksi antara vektor, inang, dan kondisi lingkungan; status imun yang terkait dengan status gizi memegang peran penting. Sanitasi lingkungan yang buruk serta rendahnya pengetahuan orang tua turut meningkatkan risiko penularan. Kota Mataram, dengan mobilitas dan kepadatan penduduk yang tinggi, mencatat angka kesakitan DBD yang cukup besar. Penelitian ini, bersifat kasus-kontrol dan dilaksanakan pada Juli–Agustus 2024 di RSUD Kota Mataram, melibatkan 90 anak yang dibandingkan antara kelompok kasus (menderita DBD) dan kontrol (sehat). Data dikumpulkan melalui wawancara, kuesioner, dan rekam medis; variabel independennya meliputi status gizi, pengetahuan orang tua, dan sanitasi lingkungan, sementara variabel dependen adalah kejadian DBD. Analisis dengan uji Chi-square menunjukkan adanya hubungan signifikan antara status gizi (p ≤ 0,001) dan sanitasi lingkungan (p ≤ 0,000) dengan kejadian DBD, sedangkan tingkat pengetahuan orang tua tidak berkaitan secara statistik dengan kejadian DBD (p = 0,205). Dengan demikian, status gizi dan kondisi sanitasi lingkungan berhubungan dengan kejadian DBD pada anak di RSUD Kota Mataram, sedangkan pengetahuan orang tua tidak terbukti berpengaruh.
The Relationship Between Academic Stress, Irritating Food and Beverage Consumption and Dietary Regularity to Incidence of Functional Dyspepsia Putra, Andry Cahaya; Utama, Lalu Buly Fatrahady; Azmi, Fahriana; Santosa, I Ketut Arya
Jurnal Biologi Tropis Vol. 25 No. 1 (2025): Januari - Maret
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v25i1.8425

Abstract

Anyone can have dyspepsia, a complaint that is frequently seen in clinical practice. Organic and functional dyspepsia are the two categories of dyspepsia cases. Functional dyspepsia accounts for the majority of dyspepsia cases. This study was conducted to determine the relationship between academic Stress, consumption of irritating food and beverages, and regularity of eating patterns on the occurrence of functional dyspepsia in first-year students of the Faculty of Teacher Education at Muhammadiyah University of Mataram. The research used an observational analytical quantitative method using a cross-sectional research design. Data collection was accomplished using simple random sampling using a questionnaire. 72 samples in total, based on inclusion and exclusion criteria, were used in this investigation. The data was gathered on September 2024. The chi-square test was used to examine data statistics. The findings demonstrated a substantial correlation (p-value = 0.001) between the incidence of functional dyspepsia and academic stress. A substantial correlation (p-value = 0.001) was found between the incidence of functional dyspepsia and the consumption of irritating foods and beverages. With a p-value of 0.001, there was a significant correlation between the frequency of functional dyspepsia and the regularity of eating behaviors. Conclusion: In first-year students at Muhammadiyah University of Mataram's Primary School Teacher Education Faculty, functional dyspepsia is associated with academic stress, the consumption of irritant foods and drinks, and regular eating habits.
Hubungan dan Prevalensi Tingkat Depresi, Tingkat Kecemasan, dan Tingkat Stres dengan Irritable Bowel Syndrome Pada Siswa/I SMAN 1 Lenek Kabupaten Lombok Timur Hamdi, Zainul; Prajitno, Sugianto; Azmi, Fahriana; Suanjaya, Made Agus
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 5 (2024): Volume 4 Nomor 5 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i5.14301

Abstract

ABSTRACT Irritable bowel syndrome (IBS) is a chronic and recurrent functional intestinal disorder, in the form of abdominal pain or discomfort and defecation pattern disorders that occur 1 time per week for at least 3 months, without any underlying structural abnormalities. Irritable bowel syndrome is a multifactoral disease that has several pathogenesis. Psychological factors such as stress, anxiety and depression can strongly affect the work of the colon. The colon has many neurons associated with the cerebrum. Part of the colon is controlled by the CNS, which responds to stress. This study aims to determine the prevalence of stress, anxiety, depression and the incidence of irritable bowel syndrome, as well as determine the relationship between stress, anxiety, depression and the incidence of irritable bowel syndrome in students of SMA N 1 Lenek East Lombok Regency. Analytical quantitative research with cross sectional research design. The sampling technique uses stratified random sampling. The research was conducted at SMA N 1 Lenek, East Lombok Regency. The study sample was 96 people. The data obtained were analyzed by the Chi-Square correlation test. The prevalence of irritable bowel syndrome in respondents was 40 people (41.7%), the prevalence of normal stress levels in respondents amounted to 36 people (37.5%), the prevalence of normal anxiety levels in respondents amounted to 17 people (17.7%), the prevalence of normal depression levels in respondents amounted to 45 people (46.9%). There is a significant relationship between stress and the incidence of irritable bowel syndrome. The p-value is 0.005 (p-value < 0.05). There was no significant association between anxiety and the incidence of irritable bowel syndrome. The p-value is 0.153 (p-value > 0.05). There is a significant relationship between depression and the incidence of irritable bowel syndrome. The p-value is 0.014 (p-value < 0.05). Conclusion: There is a relationship between stress and depression with the incidence of irritable bowel syndrome, but there is no relationship between anxiety and the incidence of irritable bowel syndrome in students of SMA N 1 Lenek East Lombok Regency. Keywords: Irritable Bowel Syndrome, Stress, Anxiety, DepressionABSTRAK Irritable bowel syndrome (IBS) adalah gangguan intestinal fungsional kronis dan berulang, berupa nyeri atau rasa tidak nyaman pada abdomen serta gangguan pola defekasi yang terjadi 1 kali per minggu setidaknya 3 bulan, tanpa adanya kelainan struktural yang mendasarinya. Irritable bowel syndrome merupakan penyakit multifaktoral yang memiliki beberapa patogenesis. Faktor psikologis seperti stres, kecemasan dan depresi dapat secara kuat memengaruhi kerja kolon. Kolon memiliki banyak neuron yang berhubungan dengan cerebrum. Sebagian kolon dikontrol oleh SSP, yang berespon terhadap stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi stres, kecemasan, depresi dan kejadian irritable bowel syndrome, serta mengetahui hubungan stres, kecemasan, depresi dan kejadian irritable bowel syndrome pada siswa/i SMA N 1 Lenek Kabupaten Lombok Timur. Penelitian kuantitatif analitik dengan desain penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling. Penelitian dilakukan di SMA N 1 Lenek Kabupaten Lombok Timur. Sampel penelitian sebanyak 96 orang. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji korelasi Chi-Square. Prevalensi irritable bowel syndrome pada responden 40 orang (41,7%), prevalensi tingkat stres normal pada responden berjumlah 36 orang (37,5%), prevalensi tingkat kecemasan normal pada responden berjumlah 17 orang (17,7%), prevalensi tingkat depresi normal pada responden berjumlah 45 orang (46,9%). Terdapat hubungan yang signifikan antara stres dengan kejadian irritable bowel syndrome. Nilai p-value 0,005 (p-value < 0,05). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kecemasan dengan kejadian irritable bowel syndrome. Nilai p-value 0,153 (p-value > 0,05). Terdapat hubungan yang signifikan antara depresi dengan kejadian irritable bowel syndrome. Nilai p-value 0,014 (p-value < 0,05). Terdapat hubungan antara stres dan depresi dengan kejadian irritable bowel syndrome, Namun tidak terdapat hubungan kecemasan dengan kejadian irritable bowel syndrome pada siswa/i SMA N 1 Lenek Kabupaten Lombok Timur. Kata Kunci: Irritable Bowel Syndrome, Stres, Kecemasan, Depresi
THE RELATIONSHIP BETWEEN OCCUPATION, PREVENTIVE BEHAVIORS, AND ENVIRONMENTAL CONDITIONS ON THE INCIDENCE OF MALARIA IN MEKAR SARI VILLAGE Sofiyana, Ririn Hariani; Azmi, Fahriana; Utary, Dewi; Indriyani, Ni Putu Dewi
Jurnal Biosains Pascasarjana Vol. 27 No. 2 (2025): JURNAL BIOSAINS PASCASARJANA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jbp.v27i2.2025.150-159

Abstract

Malaria is a disease that often causes health problems globally, including in Indonesia. The increasing prevalence of malaria cases can have a broad impact on the quality of life and economy and even threaten the safety of human life. This study aims to determine the relationship between occupation, preventive behavior and environmental conditions around the house to the incidence of malaria in Mekar Sari Village, West Lombok. This study used analytic observation method with cross-sectional design. The population of this study were all Mekar Sari Village residents who indicated malaria. The sampling technique used was purposive sampling using certain considerations. The data obtained were analyzed univariately and bivariately with Chi Square. The results of this study showed that most respondents had gardening jobs, a total of 26 people or (29.5%), adequate prevention behavior, a total of 39 people or 44.3%, unfavorable environmental conditions, a total of 60 people or 68.2%, and most respondents had malaria, a total of 46 people or 52.3%. There is a relationship between occupation (p-value 0.039), preventive behavior (p-value <0.001) and environmental conditions around the house on the incidence of malaria (p-value 0.019). There is a significant relationship between occupation, preventive behavior and environmental conditions on the incidence of malaria in Mekar Sari Village, West Lombok. Keywords: Occupation, Preventive Behavior, Environmental Conditions, Malaria Incidence