Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

HAMBATAN LISTRIK MENGGUNAKAN MULTITESTER PADA CAMPURAN PUPUK NPK DAN PUPUK KANDANG DI TANAH KERING Bayu Adirianto; Aditya Dyah Utami; Indra Kurniawan; Alya Husnul Khotimah; M. Ravi Al Qifary; Riski Nabila
Agros Journal of Agriculture Science Vol 23, No 2 (2021): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v23i2.1397

Abstract

Kualitas lahan pertanian cenderung menurun. Salah satu metode yang dapat dikembangkan dalam menentukan kualitas lahan adalah dengan mengukur konduktivitas listrik dengan pendekatan hambatan listrik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aplikasi pupuk anorganik dan organik terhadap hambatan listrik pada tanah kering. Tahapan penelitian meliputi persiapan sampel tanah, aplikasi pupuk anorganik dan organik, pengukuran hambatan listrik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hambatan listrik semakin besar dengan semakin menurunnya tingkat NPK. Hal ini dapat disebabkan oleh penurunan daya hantar listrik (DHL) dengan penurunan tingkat NPK. Hambatan listrik meningkat dengan peningkatan aplikasi pupuk organik Hubungan dengan hambatan listrik sebanding dengan DHL. Nilai hambatan listrik meningkat dengan bertambahnya kandungan pupuk pada tanah kering. Hal ini dikarenakan sifat fisik tanah ternyata tidak kompak sehingga nilai resistansinya meningkat.
PEMANFAATAN KULIT PISANG AMBON (Musa Paradisiaca) MENJADI OLAHAN DODOL BERNILAI JUAL TINGGI Syaradina Nafisa Aftori; Bayu Adirianto; Fahrezi Finandiki Pardani; Ridwan Nuraripin
Jurnal Agroekoteknologi dan Agribisnis Vol. 4 No. 1 (2020)
Publisher : Politeknik Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.247 KB) | DOI: 10.51852/jaa.v4i1.394

Abstract

Di Indonesia, orientasi pengolahan pisang hanya terfokus pada pengolahan buah sehingga jumlah kulit pisang biasanya dibuang karena dianggap sebagai sampah, hal tersebut mengakibatkan ketidakefisienan produksi, padahal kulitnya memiliki kandungan gizi. Penelitian ini bertujuan untuk membuat limbah kulit pisang dapat dijadikan dodol yang disukai panelis, menganalisis kelayakan usaha dodol kulit pisang dan karakteristik sensori dodol kulit pisang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu eksperimen langsung pembuatan dodol dengan perbandingan kulit pisang dan tepung beras ketan yaitu 1:1, menganalisa kelayakan usaha dan identifikasi SWOT, serta melakukan uji sensori secara organoleptik dan hedonik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kulit pisang berpotensi dijadikan olahan dodol tanpa mengurangi karakteristik dodol berdasarkan SNI, analisa kelayakan usaha menunjukan rasio R/C produk dodol bernilai 1,3 yang berarti usaha dodol kulit pisang layak untuk dikembangkan. Hasil pengujian sensori secara organoleptik menunjukkan bahwa dodol berwarna coklat, beraroma pisang, bertekstur kenyal, dan berasa pisang. Pengujian sensori dodol terpilih secara hedonik memiliki tingkat kesukaan tertinggi oleh panelis.
PEMANFAATAN LIMBAH KULIT PISANG AMBON (Musa paradisiaca) MENJADI KERUPUK BERNILAI EKONOMIS Intan Seliawati; Bayu Adirianto; Muhammad Rafli; Yusuf Rizki Setiawan
Jurnal Agroekoteknologi dan Agribisnis Vol. 4 No. 1 (2020)
Publisher : Politeknik Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.057 KB) | DOI: 10.51852/jaa.v4i1.395

Abstract

Pisang (Musa paradisiaca) merupakan komoditas pertanian yang produksinya terus meningkat di Indonesia.  Kulit pisang merupakan limbah yang dimanfaatkan sebagai makanan ternak seperti kambing, sapi, dan kerbau. Limbah kulit pisang ini sebenarnya mengandung zat gizi yang cukup tinggi terutama pada vitamin dan mineralnya serta dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan produk yang memberi nilai ekonomi yang cukup tinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu eksperimen langsung pembuatan kerupuk kulit pisang, menganalisa kelayakan usaha dan identifikasi SWOT, serta melakukan uji sensori secara organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerupuk kulit pisang dapat dikonsumsi dan diterima oleh responden, analisa kelayakan usaha menunjukan rasio R/C produk dodol bernilai 1,93 yang berarti usaha kerupuk kulit pisang layak untuk dikembangkan. Hasil pengujian sensori secara organoleptik menunjukkan bahwa kerupuk kulit pisang memiliki skor aroma, rasa dan harga yang lebih baik dibandingkan kerupuk konvensional menurut responden.
Combination of Biological Fertilizers and Inorganic Fertilizers to Increase Productivity of Red Curly Chili (Capsicum annuum L) Bayu Adirianto; Endang Krisnawati; Dwiwanti Sulistyowati; Aditya Dyah Utami
Tropical Plantation Journal Vol 1, No 1 (2022): TROPICAL PLANTATION JOURNAL
Publisher : Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.767 KB) | DOI: 10.56125/tpj.v1i1.1

Abstract

Due to declining soil fertility as a consequence of continued land usage, the production of red curly chilies has decreased. Fertilization, both biological and inorganic, is one strategy that may be used. The goal of this research was to ascertain the effect of a fertilizer mixture on the growth and production of red curly chili. Land preparation, planting, application of biological and inorganic fertilizers, and observation of growth and production were all included in the study phases. The study was done in a factorial experiment with three replications, with factor 1 being biological fertilizer and factor 2 being the kind of micro fertilizer. At 0, 30, 60, and 90 days after planting, bio-fertilizers, NPK, and micro-fertilizers were applied four times. The height of the plant, the diameter of the crown, the number of chilies, the length of the fruit, the weight of the chilies, and the diameter of the chilies were all recorded. The collected data were examined statistically using Analysis of Variance (ANOVA) and the Duncan Multiple Range Test (DMRT) at the 5% and 10% levels. The findings indicated that micronutrient brand B treatment had an effect on plant growth. Plant production is affected by the use of biological fertilizers.
Toxicity of Natural Insecticides on Leptocorixa acuta Elisabeth Nanik Kristalisasi; Badiatud Durroh; Endah Puspitojati; Bayu Adirianto; Agus Manto
Tropical Plantation Journal Vol 1, No 2 (2022): TROPICAL PLANTATION JOURNAL
Publisher : Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.507 KB) | DOI: 10.56125/tpj.v1i2.9

Abstract

The basic concept of organic farming prevents synthetic chemical compounds from using fertilizers, pesticides, and growth regulators. Natural insecticides are alternative pesticides in pest control on plants because they are available around us and have a good impact on the sustainability of the agricultural environment. This study aims to examine the level of toxicity of several alternative insecticides in controlling the walang sangit  (Leptocorixa acuta). The research in the laboratory and greenhouse of Instiper Yogyakarta uses 3 natural ingredients, namely neem leaves, tobacco leaves, and C. Odorata weed leaves at 2 stages of L. acuta on instra 3-4 and adults. Observations were made by looking at pest mortality, attack rate, and yield and analyzed using SPSS 16 software. The results showed that tobacco leaf extract was the most effective source of insecticide, with a mortality rate of up to 90% and damage rates below 9%.
Aplikasi Pupuk Organik Biosaka dan NPK Terhadap Peningkatan Pertumbuhan Tanaman Padi (Oryza sativa L.) : Application of Biosaka and NPK Organic Fertilizer to Increase the Growth of Rice Plants (Oryza sativa L.) Ramli; Ramli, Ahmadi; Adirianto, Bayu; Rachmat, Rachmat
Jurnal Agrisistem Vol. 20 No. 1 (2024): Jurnal Agrisistem
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52625/j-agr.v20i1.318

Abstract

Budidaya tanaman padi banyak menggunakan pupuk anorganik dan penggunaan pestisida yang terus menerus sehingga dapat berdampak negatif pada produksi padi yang merupakan makanan pokok di Indonesia. Penggunaan pupuk kimia sintetik yang terus-menerus pada budidaya padi dan sisa panen dikeluarkan dari lahan mengakibatkan kandungan bahan organik tanah rendah. Penelitian ini bertujuan Untuk menganalisis pengaruh pupuk organik biosaka terhadap peningkatkan pertumbuhan tanaman padi. Untuk menganalisis interaksi pupuk organik biosaka dan pupuk anorganik terhadap peningkatkan pertumbuhan tanaman padi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak terpisah yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama dijadikan sebagai petak utama adalah anorganik yaitu anorganik 0% (P0), anorganik 25% (P1) dan anorganik 50% (P2), dan faktor kedua dijadikan sebagai anak petak adalah biosaka, biosaka 20 ml(C1), biosaka 40ml (C2), dan biosaka 60ml (C3). Kedua faktor tersebut dikombinasikan sehingga terdapat 9 kombinasi perlakuan. Setiap kombinasi perlakuan diulang empat kali sehingga terdapat 36 perlakuan. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam dan jika sangat berpengaruhi nyata maka dilakukan uji lanjut BNT 0,05. Hasil menunjukkan perlakuan pemberian pupuk anorganik 50% memberikan respon tinggi tanaman tertinggi yaitu 96 cm dan pemberian dosis biosaka 50 ml (c2) memberikan jumlah anakan terbanyak yaitu 19,26 batang.Terdapat interaksi pupuk organik biosaka dan pupuk anorganik terhadap peningkatkan pertumbuhan tanaman padi. Kata kunci : Biosaka, padi
Dampak Dosis Urea terhadap Sifat-sifat Tanah, Populasi Mikroba, dan Produksi Sorgum (Sorghum bicolor L.) pada Tanah Latosol Bachtiar, Taufiq; Adirianto, Bayu; Hanani, Muftia; Robifahmi, Nur; Flatian, Anggi Nico; Citraresmini, Ania
AGROSAINSTEK: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian Vol 7 No 2 (2023): AGROSAINSTEK: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian
Publisher : Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/agrosainstek.v7i2.486

Abstract

Urea Fertilizer doses are a significant factor in sorghum production. This research was conducted to study soil characteristics and sorghum production through the applications of urea fertilizer doses in Latosol soil. This research was conducted from May to September 2019 in the KST GA Siwabesy experiment field at Pasar Jumat, South Jakarta. The design used in this study was a randomized block design (CRD) with 4 treatments in the form of fertilizer N doses of 0 kg ha-1, 50 kg ha-1, 100 kg ha-1, and 200 kg ha-1. The results showed that applying N fertilization did not affect soil pH, soil P available, soil organic C, soil N total, C/N ratio, CO2 content, and soil nitrate content. N fertilization significantly affected the number of functional microbes, Azotobacter and Phosphate Solubilizing Microbes (MPF). In addition, N uptake of sorghum and dry weight of sorghum seeds increased significantly by 5.54 times and 2.29 times, respectively, from control when urea fertilizer was applied to 200 kg urea ha-1.
Potential Antagonists Trichoderma viride as Biofungicide, Plant Spacing, and Agricultural Lime Application to Suppress Anthracnose on Chili Tasrif, Arifin; Yuliar, Yuliar; Sulistyowati, Dwiwanti; Krisnawati, Endang; Adirianto, Bayu; Sugiharti, Dwi
Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia Vol 28, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jpti.87342

Abstract

Anthracnose caused by Colletotrichum capsici and C. gloesporium on chili is a disease that can reduce chili yields up to 80%. Control with fungicide has not been able to provide maximum results, because Colletotrichum can spread due to splashing of water, especially in the rainy season. The use of antagonistic fungi against Colletotrichum spp. has been widely published but is still limited to the laboratory and greenhouse scale, while field conditions are unpredictable. This study aims to identify the potency of Trichoderma viride that can be used as a biofungicide to control anthracnose in chili and to determine aspects of agronomic that can reduce the risk of anthracnose in chili. Samples of infected plants of stems, leaves, and fruits were collected from experimental farm of Bogor Agricultural Development Polytechnic. The experiment was conducted using Randomized Complete Design and Randomized Complete Block Design. The percentage of disease intensity of the fungus C capsici and the intensity of anthracnose in chili both under screen house and open fields. While testing the effect of cultivation aspects using different types of fertilizer on plant height, fruit weight, number of fruits, and the percentage of disease intensity of Colletotrichum spp. were analyzed. The results of this study shown that four isolates of fungi have been identified such as Penicillium sp., Aspergillus flavus, T. viride, and C. capsici. In vitro analysis shown the ability of T. viride to suppress the growth of the C. capsici  up to 71%. The fungus T. viride with a density of 7×106 CFU/mL can suppress the development of anthracnose by 59 to 87% under screen house conditions. However, under field conditions, the fungus T. viride was not able to suppress the development of anthracnose. Agronomic aspects such as plant height, number of fruits and production, and productivity of chili were not significantly effect on anthracnose.
PENGARUH NAUNGAN TERHADAP KARAKTER MORFO-FISIOLOGI JAGUNG MANIS Wati, Cheppy; Sulistyowati, Dwiwanti; Krisnawati, Endang; Musyarofah, Neni; Adirianto, Bayu
Agrica Ekstensia Vol 18 No 2 (2024): Edisi Desember
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55127/ae.v18i2.230

Abstract

Jagung manis merupakan produk pangan strategis nasional yang berpotensi untuk dikembangkan, namun permasalahan kurangnya lahan garapan. Salah satu cara mengatasinya dengan menanam tanaman jagung sistem pertanaman berganda sebagai tanaman sela di bawah tegakan naungan, upaya ini dilakukan untuk mengefisiensikan pemanfaatan lahan dan meningkatkan produktivitas tanaman. Penelitian telah dilaksanakan pada Juli 2023 sampai November 2023 di Kebun Percobaan Pasir Kuda IPB, Dramaga, Bogor. Penelitian disusun dengan rancangan petak tersarang (Nested Design) dengan petak utama adalah naungan dan anak petak adalah 25 genotip jagung hibrida. Faktor naungan terdiri atas 4 taraf, yaitu 0%, 25%, 50%, dan 75%. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, lebar daun, panjang daun, diameter batang, klorofil a dan b, karotenoid, total klorofil, kerapatan trikoma, panjang dan diameter tongkol, serta bobot tongkol dengan dan tanpa kelobot. Hasil yang diperoleh bahwa penggunaan naungan berpengaruh terhadap karakter morfologi tanaman dan fisiologi. Hasil tanaman jagung manis mengalami penurunan seiring dengan peningkatan persentase naungan. Tanaman jagung lebih toleran pada kondisi lahan dengan intensitas cahaya matahari penuh. Lima genotip jagung manis terbaik lebih toleran pada intensitas cahaya rendah yaitu genotip Eksotik, Paragon, Talenta, Golden Boy, dan F1 SM12-2 x T10-3.
Pendampingan Mekanisasi Lahan Pertanian pada Usaha Pelayanan Jasa Alsintan Melalui Operasionalisasi Traktor Roda Empat Adirianto, Bayu; Purnomo, Agustina Multi; Jannah, Noni Sabrina Raudhatul; Purboningtyas, Titis Pury; Ramli
Qardhul Hasan: Media Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 11 No. 1 (2025): Qardhul Hasan: Media Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/qh.v11i1.16097

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan dalam bentuk pendampingan. Pendampingan ini dilakukan untuk saling belajar bersama antara kampus dan Usaha Pelayanan Jasa Alsintan. Kegiatan dilakukan atas kerjasama antara Usaha Pelayanan Jasa Alsintan Taju Jawa dan Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor. Usaha Pelayanan Jasa Alsintan Taju Jawa mengelola alsintan salah satunya adalah traktor roda empat. Usaha Pelayanan Jasa Alsintan Taju Jawa memerlukan pendampingan dalam optimalisasi pemanfaatan traktor roda empat berdasarkan kondisi lahan untuk mencapai hasil optimal. Oleh karena itu, kegiatan dilakukan dalam bentuk pendampingan dalam proses identifikasi lahan, menemukan efisiensi penggunaan traktor terbaik, dan penggunaan traktor roda empat dalam pengolahan lahan. Kegiatan dilakukan dalam bentuk pengumpulan data, pendampingan, dan evaluasi. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, pengamatan, dan telaah dokumen. Pendampingan dan evaluasi menggunakan pendekatan pembelajaran sosial. Hasil kegiatan adalah terlaksananya identifikasi lahan yang sesuai untuk operasionalisasi traktor roda empat, efisiensi penggunaan traktor pada luas dan waktu terbaik, dan cara penggunaan traktor roda empat dalam pengolahan lahan yang efektif dan efisien. Hasil evaluasi menunjukkan terdapat pengembangan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa, dosen, dan pengelola Usaha Pelayanan Jasa Alsintan. Secara keilmuan, mahasiswa dan pengelola Usaha Pelayanan Jasa Alsintan dapat mengembangkan kemampuan mekanisasi pertanian.