Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

OPTIMALISASI PEMANFAATAN TOGA SEBAGAI ANTIKOLESTEROL MELALUI PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DI DESA BAKALAN KECAMATAN GROGOL KABUPATEN KEDIRI. Aryantini, Dyah; Kusumaratni, Dyah Ayu; Indriana, Indriana
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman Obat Keluarga (TOGA) merupakan sumber daya alam keanekaragaman hayati yang khasiat dan manfaatnya telah diketahui masyarakat Indonesia secara tradisional. Seiring dengan meningkatnya IPTEK, taraf ekonomi serta pengetahuan tentang obat-obatan, kerap kali masyarakat beralih ke obat-obatan dokter karena mempercayai obat kimia yang teruji khasiatnya secara laboratorium. Dibanding dengan obat tradisional, tidak banyak masyarakat yang tau bahwa telah banyak tanaman herbal yang juga telah teruji secara klinis. Pemberdayaan ibu rumah tangga di Desa bakalan dalam mengoptimalkan pemanfaatan TOGA dikhususkan pada TOGA yang berkhasiat untuk mencegah kolesterol tinggi. Adapun tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu-ibu tentang jenis TOGA antikolesterol dan menambah ketrampilan dalam memanfaatkan TOGA tersebut dalam bentuk jamu dan sebagainya. Hal ini dikarenakan tidak banyak masyarakat yang tahu bahwa TOGA yang selama ini dibudidayakan di pekarangan mereka sebenarnya berpotensi sebagai jamu antikolesterol tinggi. Kegiatan ini menggunakan metode ceramah, demonstrasi dan analisa data dilakukan berdasarkan hasil isian angkat baik sebelum dan sesudah penyuluhan. Hasilnya 62% dari 30 orang peserta telah menguasai materi tentang jenis TOGA antikolesterol tinggi dan hasil demonstrasi menunjukkan antusiasme peserta untuk mengaplikasikan TOGA antikolesterol sebagai jamu untuk mengurangi penggunaan obat kimia.
PENINGKATAN KESADARAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK SEBAGAI UPAYA PEMUTUSAN MATA RANTAI PERSEPSI YANG SALAH TENTANG ANTIBIOTIK Eko Yudha Prasetyo; Dyah Ayu Kusumaratni
Jurnal Pengabdian Farmasi Malahayati (JPFM) Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpfm.v5i2.7911

Abstract

Penggunaan antibiotik yang tidak rasional menjadi masalah kesehatan global saat ini. Masalah penggunaan antibiotik secara bebas juga menjadi masalah serius yang dihadapi di Indonesia. Salah satu faktor yang mempengaruhi penggunaan antibiotik yang tidak rasional adalah persepsi. Berkembangnya persepsi yang salah di masyarakat selama bertahun tahun menyebabkan semakin mengakarnya praktik penggunnan antibiotik yang keliru. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan sebagai upaya untuk memutus mata rantai persepsi yang salah tentang penggunaan antibiotik di masyarakat. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan dengan metode ceramah disertai diskusi dan tanya jawab. Sebagai bahan evaluasi peserta diminta mengisi kuisioner Pre Test dan Post Test. Kuisioner Pre dan Post Test didesain untuk mengidentifikasi persepsi peserta dalam memahami 6 aspek tentang antibiotik meliputi pengenalan terhadap antibiotik, Manfaat antibiotik, Bahaya antibiotik, Cara mendapatkan antibiotik, Penggunaan antibiotic, dan Cara membuang antibiotik. Perbandingan persepsi peserta sebelum pemberian materi didominasi oleh persepsi yang salah dan setelah pemberian materi peserta mampu memahami persepsi yang benar tentang antibiotik.
Rationality Of Analgesic-Antipyretic Use In Dengue Hemorrhagic Fever Patients Indah Sri Hartini; Eko Yudha Prasetyo; Dyah Ayu Kusumaratni; Arshy Prodyanatasari
Jurnal EduHealth Vol. 14 No. 04 (2023): Jurnal eduHealt, 2023, December
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dengue haemorrhagic fever (DHF) is a disease caused by acute dengue virus infection transmitted through the bite of the Aedes Aegepty mosquito. Data from the health department states that the increase in the Case Fatality Rate (CFR) of DHF in 2020 is 0.8% and in 2021 is 1.1% while the national target is <1%. DHF patients need proper treatment to minimize the occurrence of contraindications in patients. DHF patients generally experience initial symptoms of sudden high fever >38oC, headache or pain behind the eyeball, muscle and bone pain. Treatment of DHF patients to reduce the pain experienced is by giving the right antipyretic analgesic. Based on this, the researcher wants to examine the description of the use of analgesic-antipyretics to determine the rationality level of the use of analgesic-antipyretics in DHF patients. The rationality of analgesic-antipyretic use measured, including patient accuracy, drug accuracy, indication accuracy, and dose accuracy. The type of research conducted was non-experimental observational research with retrospective data collection and the sampling technique used was totality sampling. Data collection was carried out based on patient medical record data in the period January-August 2022. In accordance with WHO guidelines and the National Guidelines for Health Services for Dengue management, the provision of analgesic-antipyretic drugs in accordance with the drug of choice is paracetamol. Based on the data obtained, there were 74 DHF patients with 57% female patients and 43 male patients, and 42% of patients were children. The rationality of analgesic-antipyretic use in DHF patients is known to be 100% right patient; 37.84 right drug; 100% right indication; and 98.65% right dose.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU MAHASISWA TERHADAP SWAMEDIKASI GASTRITIS DI INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI Dyah Kusumaratni; Umul Farida
JURNAL PHARMA BHAKTA Vol 3 No 1 (2023): Mei 2023
Publisher : FAKULTAS FARMASI, INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Swamedikasi merupakan pengobatan sendiri mencakup pemilihan dan penggunaan obat-obatan oleh seseorang guna mengobati gejala pada penyakit ringan. Gastritids adalah salah satu masalah kesehatan yang sering ditemui dalam kehidupan sehari hari, merupakan suatu penyakit yang bisa dilakukan pengobatan secara swamedikasi. Dalam melakukan swamedikasi maag diperlukan pengetahuan yang baik agar swamedikasi dilakukan dengan benar. Tujuan: mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan perilaku mahasiswa terhadap swamedikasi gastritis di Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata. Metode: deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan sebanyak 135 responden yang sudah sesuai dengan kriteria inklusi. Metode analisis data menggunakan analisis bivariat dan univariat dengan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 105 responden dengan persentase 77,8% memiliki pengetahuan yang baik. Sebanyak 28 responden dengan persentase 20,7% memiliki pengetahuan yang cukup, dan sebanyak 2 responden dengan persentase 1,5% memiliki pengetahuan yang kurang. Sedangkan 107 responden atau 79,3% memiliki perilaku yang baik. Sebanyak 28 responden atau 20,7% memiliki perilaku yang cukup. Hasil uji Chi-square didapatkan nilai signifikan 0,006. Simpulan: ada hubungan antara tingkat pengetahuan dan perilaku mahasiswa dalam swamedikasi gastritis di Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata
ANALISA HUBUNGAN KARAKTERISTIK PASIEN TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT DAN KUALITAS HIDUP PASIEN HIPERTENSI PROLANIS DI PUSKESMAS SIDOMULYO Eko Yudha Prasetyo; Dyah Ayu Kusumaratni; Krisogonus Ephrino Serang; Hariyani; Fatimah
JURNAL PHARMA BHAKTA Vol 3 No 2 (2023): November 2023
Publisher : FAKULTAS FARMASI, INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Prevalensi penderita hipertensi selalu meningkat setiap tahunnya dan berdampak pada pembiayaan oleh pemerintah. Ketidakpatuhan minum obat pasien hipertensi dapat berdampak pada kualitas hidup penderitanya. Mengatasi hal tersebut pemerintah membuat program Prolanis dengan harapan dapat meningkatkan kualitas hidup pasien penyakit kronis, termasuk pasien hipertensi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kepatuhan minum obat dan kualitas hidup pasien hipertensi serta menganalisa hubunganya dengan karakteristik sosio-demografi pasien hipertensi peserta Prolanis. Metode: Penelitian ini berjenis analisis observasional dengan desain potong lintang. Subjek penelitian adalah pasien hipertensi rawat jalan peserta Prolanis di Puskesmas Sidomulyo Kediri. Instrumen Pengukuran tingkat kepatuhan minum obat menggunakan MMAS-8 dan pengukuran kualitas hidup menggunakan kuisioner WHOQOL-Breef. Teknik analisa bivariat menggunakan uji chi square. Hasil: Kepatuhan minum obat antihipertensi peserta prolanis puskesmas Sidomulyo dengan tingkat kepatuhan rendah (50%) , sedang (30%), dan tinggi (20%). Sementara pasien dengan kualitas hidup buruk (36,66%), sedang (30%), dan tinggi (33,33%). Variabel “Jenis Kelamin” (p-value 0,53), “Usia” (p-value 0,41) dan “Tingkat Pendidikan” (p-value 0,47), “Jumlah Penyakit Komorbid” (p-value 0,02). Hasil uji korelasi tingkat kepatuhan terhadap kualitas hidup domain “Kesehatan Fisik” (p-value 0,77), “Psikiologis” (p-value 0,02) “Kehidupan Sosial” (p-value 0,92) dan “Lingkungan” (p-value 0,38). Simpulan: Karakteristik jumlah penyakit komorbid berhubungan signifikan terhadap tingkat kepatuhan minum obat pasien (p-value 0,02), sementara kepatuhan minum obat berkorelasi signifikan terhadap kualiatas hidup domain Psikologi (p-value 0,02) pasien hipertensi peserta prolanis Puskesmas Sidomulyo Kediri.
Edukasi Penggunaan Obat, Suplemen, Herbal Dan Bahaya Doping Pada Olahragawan Prasetyo, Eko Yudha; Kusumaratni, Dyah Ayu; Marhenta, Yogi Bhakti; Astutik, Widhi; Hartini, Indah Sri; Nugroho, Septiawan Adi
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 6, No 2 (2024)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aktivitas fisik yang dilakukan dalam olahraga selain berdampak pada kebugaran tubuh juga beresiko menimbulkan cidera. Pharmaceutical care di bidang olahraga berkontribusi dalam perkembangan olahraga modern. Besarnya manfaat tersebut juga dibarengi masalah penyalahgunaan dan penggunasalahan obat karena terbatasnya pemahaman. Pengabdian ini bertujuan meningkatkan pengetahuan peserta tentang penggunaan obat, suplemen dan herbal pada olahragawan. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan pendekatan penyuluhan kelompok dengan sasaran anggota komunitas olahraga. Kegiatan meliputi pengisian pre test, penyampaian materi, diskusi tanya jawab dan pengisian post test. Pre dan Post test berisi pertanyaan tentang pengetahuan DAGUSIBU peserta. Kegiatan pengabdian masyarakat ini memberi dampak pada peningkatan pengetahuan penggunaan obat, supplemen, dan herbal pada olahragawan. Peningkatan pengetahuan tertinggi terjadi pada domain cara mendapatkan dan menggunakan obat.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP PENGGUNAAN SUNSCREEN PADA MAHASISWA FARMASI Kusumaratni, Dyah Ayu; Prasetyo, Eko Yudha
Enfermeria Ciencia Vol. 1 No. 2 (2023): Jurnal Enfermeria Ciencia, Volume 1, Nomor 2, November 2023
Publisher : Yayasan Abdi Amanah Masyarakat Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56586/ec.v1i2.8

Abstract

Pengetahuan merupakan bidang yang sangat penting dimana perilaku seseorang dibentuk. Mahasiswa umumnya menerima 10%-70% dari paparan sinar UV setiap hari tergantung pada lama waktu paparan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan terhadap penggunaan sunscreen pada mahasiswa Farmasi semester 5 Institut Ilmu Kesehatan Bhakta Kediri. Penelitian ini adalah penelitian non-eksperimental (observasional), dengan pendekatan metode cross-sectional (potong lintang). Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa Farmasi Institut Ilmu Kesehatan Bhakta Kediri semester 5 dengan jumlah 203 mahasiswa. Pada penelitian ini digunakan rumus slovin untuk mengetahui jumlah sampel yang dibutuhkan dengan cara pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Hasil: Hasil penelitian pada tingkat pengetahuan terhadap penggunaan sunscreen menggunakan uji chi square. Hasil menunjukkan bahwa pada tingkat pengetahuan mahasiswa terhadap sunscreen yaitu pada kategori baik 38,5%, cukup 43%, dan kurang 18,5%. Pada tingkat penggunaan sunscreen yaitu pada kategori baik 40%, cukup 43%, dan kurang 17%. Hasil uji chi square didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,755 > 0,05. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan tingkat pengetahuan terhadap penggunaan sunscreen pada mahasiswa Farmasi semester 5 Institut Ilmu Kesehatan Bhakta Kediri
Analysis Of Patient Perceptions, Awareness, Experience And Expectations Of The Role Of Pharmacist In Counseling Service At Pharmacies Dyah Ayu Kusumaratni; Eko Yudha Prasetyo; Indah Srihartini; Shofiatul Fajriyah; Widhi Astutik; Aprillia Putri G.R
Jurnal EduHealth Vol. 15 No. 02 (2024): Jurnal eduHealt, Edition April - June , 2024
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Counseling services are a form of communication between pharmacists and patients in pharmaceutical services with the aim of increasing patient understanding of drug use and preventing medication errors. The presence of pharmacists is very necessary to be able to meet the diverse demands of society to be able to provide information regarding the correct use of medicines so that they can increase public knowledge. The interactions that occur between pharmacists and patients in counseling services will have an influence on public assessment. This research was conducted with the aim of knowing patients' perceptions, awareness, experiences and expectations of the role of pharmacists in counseling services in pharmacies. Method: The research is descriptive with a cross sectional design with a purposive sampling technique, the number of subjects involved was 143 respondents. Descriptive data analysis and normality test. Results: showed that 67.13% of patients had good awareness. As many as 53.14% of patients had a good perception. Then as many as 100% of patients had good hopes, and as many as 72.02% of patients had good experiences. Conclusion: the overall category shows the percentage of patients who have good perceptions, awareness, expectations and experiences regarding the role of pharmacists in counseling services in pharmacies.
RASIONALITAS PENGGUNAAN ANALGESIK ANTIPIRETIK PADA PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE Hartini, Indah Sri; Prasetyo, Eko Yudha; Kusumaratni, Dyah Ayu; Prodyanatasari, Arshy
Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan Vol 11, No 2 (2024)
Publisher : LP2M IIK (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan) Bhakti Wiy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56710/wiyata.v11i2.834

Abstract

Latar belakang: Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue akut yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegepty. Data dinas kesehatan menyebutkan peningkatan Case Fatality Rate (CFR) DBD tahun 2020 sebesar 0,8% dan tahun 2021 sebesar 1,1% sedangkan target nasional adalah sebesar 38oC secara mendadak, nyeri kepala atau nyeri dibelakang bola mata, nyeri otot dan tulang. Pengobatan pasien DBD untuk mengurangi rasa nyeri yang dialami adalah dengan pemberian analgesik antipiretik yang tepat. Tujuan: Berdasarkan hal tersebut, peneliti ingin meneliti gambaran penggunaan analgesik-antipiretik untuk mengetahui Tingkat rasionalitas penggunaan analgesik-antipiretik pada pasien DBD. Metode: Rasionalitas penggunaan analgesik-antipiretik yang diukur, meliputi ketepatan pasien, keterapatan obat, ketepatan indikasi, dan ketepatan dosis. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian observasional noneksperimental dengan pengambilan data secara retrospektif dan teknik sampling yang digunakan adalah totality sampling. Pengambilan data dilakukan berdasarkan data rekam medis pasien pada periode Bulan Januari-Agustus 2022. Sesuai dengan pedoman WHO dan Pedoman Nasional Pelayanan Kesehatan tatalaksana Dengue,pemberian obat analgesik-antipiretik yang sesuai dengan drug of choice adalah paracetamol. Simpulan: Berdasarkan data yang diperoleh diketahui sebanyak 74 pasien DBD dengan 57% pasien Perempuan dan 43 pasien laki-laki, serta 42% pasien merupakan anak-anak. Rasionalitas penggunaan analgesik-antipiretik pada pasien DBD diketahui yaitu 100% tepat pasien; 37,84 tepat obat; 100% tepat indikasi; dan 98,65% tepat dosis.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP PERILAKU SWAMEDIKASI SCABIES PADA SANTRI (PUTRA) DI PONDOK PESANTREN FATHUL ULUM PARE KABUPATEN KEDIRI Walujo, Djembor Sugeng; Marhenta, Yogi Bhakti; Kusumaratni, Dyah Ayu
JURNAL PHARMA BHAKTA Vol 4 No 2 (2024): November 2024
Publisher : FAKULTAS FARMASI, INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56710/jpb.v4i2.111

Abstract

Pendahuluan: Penyakit kulit scabies merupakan penyakit yang mudah menular. Penyakit ini dapat ditularkan secara langsung maupun secara tidak langsung Pengobatan scabies dapat berupa pengobatan sendiri atau swamedikasi. Swamedikasi adalah kegiatan dimana seseorang memilih dan menggunakan obat- obatan modern, obat herbal atau obat tradisional untuk mengobati penyakit dan gejala penyakit. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan terhadap perilaku swamedikasi scabies pada santri di Pondok Pesantren Fathul Ulum, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan sampel 190 responden. Penelitian ini menggunakan uji kolerasi spearmen rank. Hasil: Berdasarkan hasil uji kolerasi spearmen rank diperoleh nilai sig 0.000 < 0.05 dan nilai Correlation Coefficient 0.519. Kesimpulan: ada hubungan tingkat pengetahuan terhadap perilaku swamedikasi scabies pada santri di pondok pesantren fathul ulum pare, serta bernilai positif, sehingga hubungan kedua variabel tersebut bersifat searah, dapat disimpulkan bahwa jika tingkat pengetahuan ditingkatkan maka perilaku akan meningkat begitupun juga sebaliknya