Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

OPTIMALISASI PEMANFAATAN TOGA SEBAGAI ANTIKOLESTEROL MELALUI PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DI DESA BAKALAN KECAMATAN GROGOL KABUPATEN KEDIRI. Aryantini, Dyah; Kusumaratni, Dyah Ayu; Indriana, Indriana
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman Obat Keluarga (TOGA) merupakan sumber daya alam keanekaragaman hayati yang khasiat dan manfaatnya telah diketahui masyarakat Indonesia secara tradisional. Seiring dengan meningkatnya IPTEK, taraf ekonomi serta pengetahuan tentang obat-obatan, kerap kali masyarakat beralih ke obat-obatan dokter karena mempercayai obat kimia yang teruji khasiatnya secara laboratorium. Dibanding dengan obat tradisional, tidak banyak masyarakat yang tau bahwa telah banyak tanaman herbal yang juga telah teruji secara klinis. Pemberdayaan ibu rumah tangga di Desa bakalan dalam mengoptimalkan pemanfaatan TOGA dikhususkan pada TOGA yang berkhasiat untuk mencegah kolesterol tinggi. Adapun tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu-ibu tentang jenis TOGA antikolesterol dan menambah ketrampilan dalam memanfaatkan TOGA tersebut dalam bentuk jamu dan sebagainya. Hal ini dikarenakan tidak banyak masyarakat yang tahu bahwa TOGA yang selama ini dibudidayakan di pekarangan mereka sebenarnya berpotensi sebagai jamu antikolesterol tinggi. Kegiatan ini menggunakan metode ceramah, demonstrasi dan analisa data dilakukan berdasarkan hasil isian angkat baik sebelum dan sesudah penyuluhan. Hasilnya 62% dari 30 orang peserta telah menguasai materi tentang jenis TOGA antikolesterol tinggi dan hasil demonstrasi menunjukkan antusiasme peserta untuk mengaplikasikan TOGA antikolesterol sebagai jamu untuk mengurangi penggunaan obat kimia.
PENINGKATAN KESADARAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK SEBAGAI UPAYA PEMUTUSAN MATA RANTAI PERSEPSI YANG SALAH TENTANG ANTIBIOTIK Eko Yudha Prasetyo; Dyah Ayu Kusumaratni
Jurnal Pengabdian Farmasi Malahayati (JPFM) Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpfm.v5i2.7911

Abstract

Penggunaan antibiotik yang tidak rasional menjadi masalah kesehatan global saat ini. Masalah penggunaan antibiotik secara bebas juga menjadi masalah serius yang dihadapi di Indonesia. Salah satu faktor yang mempengaruhi penggunaan antibiotik yang tidak rasional adalah persepsi. Berkembangnya persepsi yang salah di masyarakat selama bertahun tahun menyebabkan semakin mengakarnya praktik penggunnan antibiotik yang keliru. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan sebagai upaya untuk memutus mata rantai persepsi yang salah tentang penggunaan antibiotik di masyarakat. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan dengan metode ceramah disertai diskusi dan tanya jawab. Sebagai bahan evaluasi peserta diminta mengisi kuisioner Pre Test dan Post Test. Kuisioner Pre dan Post Test didesain untuk mengidentifikasi persepsi peserta dalam memahami 6 aspek tentang antibiotik meliputi pengenalan terhadap antibiotik, Manfaat antibiotik, Bahaya antibiotik, Cara mendapatkan antibiotik, Penggunaan antibiotic, dan Cara membuang antibiotik. Perbandingan persepsi peserta sebelum pemberian materi didominasi oleh persepsi yang salah dan setelah pemberian materi peserta mampu memahami persepsi yang benar tentang antibiotik.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU MAHASISWA TERHADAP SWAMEDIKASI GASTRITIS DI INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI Dyah Kusumaratni; Umul Farida
JURNAL PHARMA BHAKTA Vol 3 No 1 (2023): Mei 2023
Publisher : FAKULTAS FARMASI, INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Swamedikasi merupakan pengobatan sendiri mencakup pemilihan dan penggunaan obat-obatan oleh seseorang guna mengobati gejala pada penyakit ringan. Gastritids adalah salah satu masalah kesehatan yang sering ditemui dalam kehidupan sehari hari, merupakan suatu penyakit yang bisa dilakukan pengobatan secara swamedikasi. Dalam melakukan swamedikasi maag diperlukan pengetahuan yang baik agar swamedikasi dilakukan dengan benar. Tujuan: mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan perilaku mahasiswa terhadap swamedikasi gastritis di Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata. Metode: deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan sebanyak 135 responden yang sudah sesuai dengan kriteria inklusi. Metode analisis data menggunakan analisis bivariat dan univariat dengan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 105 responden dengan persentase 77,8% memiliki pengetahuan yang baik. Sebanyak 28 responden dengan persentase 20,7% memiliki pengetahuan yang cukup, dan sebanyak 2 responden dengan persentase 1,5% memiliki pengetahuan yang kurang. Sedangkan 107 responden atau 79,3% memiliki perilaku yang baik. Sebanyak 28 responden atau 20,7% memiliki perilaku yang cukup. Hasil uji Chi-square didapatkan nilai signifikan 0,006. Simpulan: ada hubungan antara tingkat pengetahuan dan perilaku mahasiswa dalam swamedikasi gastritis di Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata
Edukasi Penggunaan Obat, Suplemen, Herbal Dan Bahaya Doping Pada Olahragawan Prasetyo, Eko Yudha; Kusumaratni, Dyah Ayu; Marhenta, Yogi Bhakti; Astutik, Widhi; Hartini, Indah Sri; Nugroho, Septiawan Adi
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 6, No 2 (2024)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aktivitas fisik yang dilakukan dalam olahraga selain berdampak pada kebugaran tubuh juga beresiko menimbulkan cidera. Pharmaceutical care di bidang olahraga berkontribusi dalam perkembangan olahraga modern. Besarnya manfaat tersebut juga dibarengi masalah penyalahgunaan dan penggunasalahan obat karena terbatasnya pemahaman. Pengabdian ini bertujuan meningkatkan pengetahuan peserta tentang penggunaan obat, suplemen dan herbal pada olahragawan. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan pendekatan penyuluhan kelompok dengan sasaran anggota komunitas olahraga. Kegiatan meliputi pengisian pre test, penyampaian materi, diskusi tanya jawab dan pengisian post test. Pre dan Post test berisi pertanyaan tentang pengetahuan DAGUSIBU peserta. Kegiatan pengabdian masyarakat ini memberi dampak pada peningkatan pengetahuan penggunaan obat, supplemen, dan herbal pada olahragawan. Peningkatan pengetahuan tertinggi terjadi pada domain cara mendapatkan dan menggunakan obat.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP PENGGUNAAN SUNSCREEN PADA MAHASISWA FARMASI Kusumaratni, Dyah Ayu; Prasetyo, Eko Yudha
Enfermeria Ciencia Vol. 1 No. 2 (2023): Jurnal Enfermeria Ciencia, Volume 1, Nomor 2, November 2023
Publisher : Yayasan Abdi Amanah Masyarakat Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56586/ec.v1i2.8

Abstract

Pengetahuan merupakan bidang yang sangat penting dimana perilaku seseorang dibentuk. Mahasiswa umumnya menerima 10%-70% dari paparan sinar UV setiap hari tergantung pada lama waktu paparan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan terhadap penggunaan sunscreen pada mahasiswa Farmasi semester 5 Institut Ilmu Kesehatan Bhakta Kediri. Penelitian ini adalah penelitian non-eksperimental (observasional), dengan pendekatan metode cross-sectional (potong lintang). Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa Farmasi Institut Ilmu Kesehatan Bhakta Kediri semester 5 dengan jumlah 203 mahasiswa. Pada penelitian ini digunakan rumus slovin untuk mengetahui jumlah sampel yang dibutuhkan dengan cara pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Hasil: Hasil penelitian pada tingkat pengetahuan terhadap penggunaan sunscreen menggunakan uji chi square. Hasil menunjukkan bahwa pada tingkat pengetahuan mahasiswa terhadap sunscreen yaitu pada kategori baik 38,5%, cukup 43%, dan kurang 18,5%. Pada tingkat penggunaan sunscreen yaitu pada kategori baik 40%, cukup 43%, dan kurang 17%. Hasil uji chi square didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,755 > 0,05. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan tingkat pengetahuan terhadap penggunaan sunscreen pada mahasiswa Farmasi semester 5 Institut Ilmu Kesehatan Bhakta Kediri
Analysis Of Patient Perceptions, Awareness, Experience And Expectations Of The Role Of Pharmacist In Counseling Service At Pharmacies Dyah Ayu Kusumaratni; Eko Yudha Prasetyo; Indah Srihartini; Shofiatul Fajriyah; Widhi Astutik; Aprillia Putri G.R
Jurnal EduHealth Vol. 15 No. 02 (2024): Jurnal eduHealt, Edition April - June , 2024
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Counseling services are a form of communication between pharmacists and patients in pharmaceutical services with the aim of increasing patient understanding of drug use and preventing medication errors. The presence of pharmacists is very necessary to be able to meet the diverse demands of society to be able to provide information regarding the correct use of medicines so that they can increase public knowledge. The interactions that occur between pharmacists and patients in counseling services will have an influence on public assessment. This research was conducted with the aim of knowing patients' perceptions, awareness, experiences and expectations of the role of pharmacists in counseling services in pharmacies. Method: The research is descriptive with a cross sectional design with a purposive sampling technique, the number of subjects involved was 143 respondents. Descriptive data analysis and normality test. Results: showed that 67.13% of patients had good awareness. As many as 53.14% of patients had a good perception. Then as many as 100% of patients had good hopes, and as many as 72.02% of patients had good experiences. Conclusion: the overall category shows the percentage of patients who have good perceptions, awareness, expectations and experiences regarding the role of pharmacists in counseling services in pharmacies.
RASIONALITAS PENGGUNAAN ANALGESIK ANTIPIRETIK PADA PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE Hartini, Indah Sri; Prasetyo, Eko Yudha; Kusumaratni, Dyah Ayu; Prodyanatasari, Arshy
Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan Vol 11, No 2 (2024)
Publisher : LP2M IIK (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan) Bhakti Wiy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56710/wiyata.v11i2.834

Abstract

Latar belakang: Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue akut yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegepty. Data dinas kesehatan menyebutkan peningkatan Case Fatality Rate (CFR) DBD tahun 2020 sebesar 0,8% dan tahun 2021 sebesar 1,1% sedangkan target nasional adalah sebesar 38oC secara mendadak, nyeri kepala atau nyeri dibelakang bola mata, nyeri otot dan tulang. Pengobatan pasien DBD untuk mengurangi rasa nyeri yang dialami adalah dengan pemberian analgesik antipiretik yang tepat. Tujuan: Berdasarkan hal tersebut, peneliti ingin meneliti gambaran penggunaan analgesik-antipiretik untuk mengetahui Tingkat rasionalitas penggunaan analgesik-antipiretik pada pasien DBD. Metode: Rasionalitas penggunaan analgesik-antipiretik yang diukur, meliputi ketepatan pasien, keterapatan obat, ketepatan indikasi, dan ketepatan dosis. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian observasional noneksperimental dengan pengambilan data secara retrospektif dan teknik sampling yang digunakan adalah totality sampling. Pengambilan data dilakukan berdasarkan data rekam medis pasien pada periode Bulan Januari-Agustus 2022. Sesuai dengan pedoman WHO dan Pedoman Nasional Pelayanan Kesehatan tatalaksana Dengue,pemberian obat analgesik-antipiretik yang sesuai dengan drug of choice adalah paracetamol. Simpulan: Berdasarkan data yang diperoleh diketahui sebanyak 74 pasien DBD dengan 57% pasien Perempuan dan 43 pasien laki-laki, serta 42% pasien merupakan anak-anak. Rasionalitas penggunaan analgesik-antipiretik pada pasien DBD diketahui yaitu 100% tepat pasien; 37,84 tepat obat; 100% tepat indikasi; dan 98,65% tepat dosis.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP PERILAKU SWAMEDIKASI SCABIES PADA SANTRI (PUTRA) DI PONDOK PESANTREN FATHUL ULUM PARE KABUPATEN KEDIRI Walujo, Djembor Sugeng; Marhenta, Yogi Bhakti; Kusumaratni, Dyah Ayu
JURNAL PHARMA BHAKTA Vol 4 No 2 (2024): November 2024
Publisher : FACULTY OF PHARMACY, INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56710/jpb.v4i2.111

Abstract

Pendahuluan: Penyakit kulit scabies merupakan penyakit yang mudah menular. Penyakit ini dapat ditularkan secara langsung maupun secara tidak langsung Pengobatan scabies dapat berupa pengobatan sendiri atau swamedikasi. Swamedikasi adalah kegiatan dimana seseorang memilih dan menggunakan obat- obatan modern, obat herbal atau obat tradisional untuk mengobati penyakit dan gejala penyakit. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan terhadap perilaku swamedikasi scabies pada santri di Pondok Pesantren Fathul Ulum, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan sampel 190 responden. Penelitian ini menggunakan uji kolerasi spearmen rank. Hasil: Berdasarkan hasil uji kolerasi spearmen rank diperoleh nilai sig 0.000 < 0.05 dan nilai Correlation Coefficient 0.519. Kesimpulan: ada hubungan tingkat pengetahuan terhadap perilaku swamedikasi scabies pada santri di pondok pesantren fathul ulum pare, serta bernilai positif, sehingga hubungan kedua variabel tersebut bersifat searah, dapat disimpulkan bahwa jika tingkat pengetahuan ditingkatkan maka perilaku akan meningkat begitupun juga sebaliknya
STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN BEDAH FRAKTUR KLAVIKULA DI RS MUHAMMADIYAH AHMAD DAHLAN KEDIRI DENGAN METODE ATC/DDD Ayu Kusumaratni, Dyah; Yudha Prasetyo, Eko; Tristanti, Irma; Sari Poespita Dewi Wahyuni, Kumala; Fajriyah, Shofiatul
JURNAL PHARMA BHAKTA Vol 5 No 1 (2025): Mei 2025
Publisher : FACULTY OF PHARMACY, INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56710/jpb.v5i1.124

Abstract

Latar belakang: Fraktur adalah keadaan abnormal pada tulang yang ditandai dengan terputusnya kontinuitas jaringan tulang. Penanganan yang dilakukan untuk fraktur umumnya adalah prosedur pembedahan, sehingga membutuhkan antibiotik untuk mencegah infeksi. Penggunaan antibiotik berlebihan memicu resistensi antibiotik, sehingga dibutuhkan evaluasi dengan metode ATC/DDD. Tujuan: evaluasi penggunaan antibiotik pada pasien bedah fraktur klavikula dalam satuan DDD/100 hari rawat. Metode: studi observasional dengan metode retrospektif pada pasien rawat inap periode Januari – Desember 2023 menggunakan data rekam medis pasien berusia 18-65 tahun yang mendapatkan antibiotik yang dilakukan secara cross sectional. Hasil: Penggunaan antibiotik pada pasien bedah fraktur klavikula di RS Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kediri meliputi cefotaxime (87 DDD/100HR), cefuroxime (50,41 DDD/100HR), cefoperazone (29,9 DDD/100HR), ceftriaxone (1,49 DDD/100HR), levofloxacin (0,50 DDDD/100HR), amoxicillin (0,25 DDD/100HR), kuantitas penggunaan antibiotik pada terapi fraktur klavikula yang paling umum digunakan adalah cefotaxime dengan nilai 87 DDD/100 patient-days. Simpulan: antibiotik yang masuk ke dalam segmen DU 90% Sebagian besar golongan sefalosporin generasi ketiga yaitu cefotaxime, cefuroxime dan cefoperazone
POLA PENGOBATAN PASIEN DISPEPSIA (ICD 10 : K-30) RAWAT JALAN DI RSUD X Sari Poespita Dewi Wahyuni, Kumala; Admaja, Wika; Ayu Kusumaratni, Dyah; Farida, Umul; Khusnul Khulukia, Widya
JURNAL PHARMA BHAKTA Vol 5 No 1 (2025): Mei 2025
Publisher : FACULTY OF PHARMACY, INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56710/jpb.v5i1.128

Abstract

Pendahuluan: Data rekamedik pasien dispepsia rawat jalan di RSUD X pada tahun 2021 menunjukkan bahwa gejala yang paling umum adalah mual, nyeri, dan muntah. Untuk mengurangi atau menghilangkan gejala yang timbul, pasien diberikan terapi farmakologis dan non farmakologis. Tujuan : untuk mengetahui pola pengobatan pada pasien dispepsia rawat jalan di RSUD X tahun 2021. Metode : menggunakaan metode deskriptif observasional dengan pendekatan retrospektif. Populasi sebanyak 423 pasien. Tehnik sampling yang digunakan adalah teknik puposive sampling dengan besar sampel 81 pasien. Hasil : Dari 81 pasien dispepsia rawat jalan di RSUD X pada tahun 2021, sebagian besar adalah perempuan, yaitu 55 orang (67,9%), dan hampir setengahnya adalah dari kelompok usia 41 hingga 60 tahun, yaitu 30 orang (37,0%). Hampir semua responden mengalami dispepsia dengan keluhan tunggal, yaitu 74 orang (90,1%). Sebagian besar pasien menerima obat tunggal sebanyak 44 orang (54,3%) dengan peresepan golongan PPI, yaitu Lansoprazole sebanyak 20 orang (24,7%) dan obat golongan Blocker H2, yaitu Ranitidine sebanyak 24 orang (29,6%). Sedangkan pola peresepan kombinasi yang paling banyak adalah Lansoprazole 30 mg dan Sucralfat sirup, yaitu sebanyak 17 orang (21,0%).