Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KETERLIBATAN PESERTA DIDIK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Nuraida Umamiyah; Nur Fauziyah; Fatimatul Khikmiyah
DIDAKTIKA Vol 28 No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (975.076 KB) | DOI: 10.30587/didaktika.v28i2.3612

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh kemandirian belajar dan keterlibatan peserta didik terhadap hasil belajar matematika. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Anggota populasi dalam penelitian ini sebanyak 318 peserta didik UPT SMP Negeri 1 Gresik dan sampel yang digunakan sebanyak 177 peserta didik. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner kemandirian belajar, kuesioner keterlibatan peserta didik, dan tes hasil belajar matematika. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Structural Equation Modelling (SEM) dengan taraf signifikansi sebesar 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) terdapat pengaruh positif signifikan antara kemandirian belajar terhadap keterlibatan peserta didik, (2) terdapat pengaruh positif signifikan antara kemandirian belajar terhadap hasil belajar matematika, dan (3) terdapat pengaruh positif signifikan antara keterlibatan peserta didik terhadap hasil belajar matematika.
Meningkatkan Keterampilan Membaca Dongeng Berbantu Boneka Jari di Sekolah Dasar Roudhotus Sita Yasin; Afakhrul Masub Bakhtiar; Nur Fauziyah
DIDAKTIKA Vol 28 No 2 (2022): September 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1043.772 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan membaca teks cerita dongeng peserta didik melalui media boneka jari “Wayang Krucil” pada peserta didik kelas II SD Muhammadiyah 2 GKB. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaborasi dengan guru kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas II SD Muhammadiyah 2 GKB yang berjumlah 20 peserta didik. Desain penelitian ini menggunakan model Arikunto yang terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan (Planning), pelaksanaan tindakan (Acting), pengamatan (Observing), dan refleksi (Reflecting). Teknik pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi dan tes. Dengan menggunakan instrumen penelitian berupa lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas peserta didik, dan lembar tes. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan media boneka jari “Wayang Krucil” dapat meningkatkan keterampilan membaca peserta didik. Peningkatan keterampilan membaca peserta didik dari hasil observasi aktivitas peserta didik, aktivitas guru dan tes. Dari hasil observasi aktivitas peserta didik dalam pembelajaran melalui media boneka jari “Wayang Krucil” dengan presentase 76 yang berada diantara rentang nilai 75 – 85 % dan termasuk ke dalam kategori baik. Hasil observasi aktivitas guru diperoleh bahwa pada siklus I tersebut guru memiliki kemampuan baik dalam mengelola pembelajaran dengan berbantu media boneka jari “Wayang Krucil” dengan jumlah skor 49 dan rata-rata yaitu 81,67% yang berada diantara skala 76 – 85 yang termasuk ke dalam kategori baik. Hasil tes hasil belajar peserta didik pada siklus I mengalami peningkatan secara klasikal mencapai 85% dan telah mencapai indikator keberhasilan yang diharapkan. Kata Kunci : Keterampilan membaca, media boneka jari, wayang krucil.
Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Ditinjau dari Kecemasan Matematis dalam Menyelesaikan Soal Cerita SPLTV Ayunda Nova Millania; Nur Fauziyah
DIDAKTIKA Vol 30 No 2 (2024): Volume 30 Nomor 2 September 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/didaktika.v30i2.7761

Abstract

Mathematical anxiety is one condition that can hinder the learning process. This research aims to describe students' abilities in solving mathematical problems as viewed from low, medium, and high levels of mathematical anxiety. The method used in this research is qualitative descriptive. The subjects used are 3 students from class X of Muhammadiyah 1 High School in Gresik, selected based on low, medium, and high levels of mathematical anxiety. The data collection techniques used are a mathematical anxiety questionnaire, problem-solving ability tests with story problems on linear equations, and interviews. The data analysis techniques in this study are data reduction, data presentation, and conclusion. The results of this study indicate that students with low mathematical anxiety are able to meet the indicators of mathematical problem-solving according to Polya's steps, which are understanding the problem, planning the solution, solving the problem, and checking back. Students with moderate mathematical anxiety are only able to meet two indicators, namely understanding the problem and planning the solution. Then, students with high mathematical anxiety are unable to meet all the indicators of mathematical problem-solving skills.
Learning Trejectory pada Pembelajaran Berdiferensiasi Materi Keliling Bangun Datar Berdasarkan Perbedaan Gaya Belajar Mochammad Nor Qomari; Sri Ayu Lestari; Nur Fauziyah
DIDAKTIKA Vol 28 No 2 (2022): September 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1509.67 KB) | DOI: 10.30587/didaktika.v28i2(1).4399

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap learning trajectory pada pembelajaran berbasis berdiferensiasi yang didasarkan pada perbedaan gaya belajar. Penelitian ini dilaksanakan di SD Muhammadiyah 1 GKB dengan melibatkan 29 subjek kelas III. Desain Penelitian ini menggunakan design research Gravemeijer dan Cobb yang melalui 3 tahapan: (1) preparing for the experiment dimulai dengan menyusun rencana pembalajaran, instrumen yang sesuai dengan gaya belajar peserta didik; (2) design experiment berkaitan dengan teaching experiment dan collecting data. Pada gaya belajar visual peserta didik sudah mampu mengaitkan pemahamannya dengan apa yang ia lihat mengenai materi keliling bangun datar. Sedangkan pada gaya belajar auditorial, peserta didik sudah mampu memahami mengenai vidio yang disampaikan dan menjawab soal-soal yang telah didengar. Hanya saja pada soal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari peserta didik masih salah dalam melakukan perhitungan dan salah dalam memahami konsepnya. Sedangakan gaya belajar kinestetik peserta didik sangat antusias dalam membuat mobil mainan dan menmberi sedikit warna pada kaca mobil; dan (3) retrospective analysis, dari pendahuluan hingga penetup pemberian stimulasi khusus sudah sesuai dengan gaya belajar peserta didik. Peserta didik juga mampu mengontruksi pengetahuannya dengan baik mengenai keliling bangun datar baik persegi, persegi panjang dan segi banyak. Kata Kunci : Pembelajaran berdiferensiasi, gaya belajar, learning trajectory, bangun datar.
Kemampuan Siswa Dalam Memecahkan Masalah Soal Cerita Fungsi Ditinjau dari Perbedaan Kemampuan Matematis Nur Fauziyah; Zazila Rohmatul Inaya; Slamet Asari
DIDAKTIKA Vol 30 No 1 (2024): Volume 30 Nomor 1 Februari 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/didaktika.v30i1.7434

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah soal cerita pada materi fungsi komposisi dan fungsi invers. Menurut Polya terdapat beberapa langkah dalam menyelesaikan masalah yakni yaitu memahami masalah, perencanaan pemecahan masalah, melaksanakan perencanaan pemecahan masalah, dan melihat kembali kelengkapan pemecahan masalah. Subjek dalam penelitian ini yakni 3 siswa kelas XI-6 SMAN 1 Gresik yang diambil berdasarkan perbedaan kemampuan matematis yang telah diuji menggunakan tes diagnostik awal, kemudaian diwawancara hasil kerja mereka berdasarkan langkah-langkah Polya. Pengumpulan data adalah tes diagnostik, tes tulis dan wawancara. Teknink analisis data yakni deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian yaitu siswa dalam kategori kemampuan matematis tinggi dapat menyelesaikan soal dengan benar dan melalui tahapan dengan tepat sesuai dengan prosedur Polya; siswa dalam kategori sedang dapat menyelesaikan soal dengan benar, tetapi masih kurang tepat dalam mengikuti tahapan sesuai dengan prosedur Polya; dan siswa dalam kategori kemampuan matematis rendah masih kurang mampu menyelesaikan soal dengan benar dan sesuai dengan prosedur pemecahan masalah polya.
Student Engagement dalam Sharing task dan Jumping Task untuk Mengembangkan Kemampuan Kolaborasi dan Komunikasi M Muis; Siti Djuwariyah; Aslikhatin Aslikhatin; Nur Fauziyah
DIDAKTIKA Vol 28 No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.765 KB) | DOI: 10.30587/didaktika.v28i2.3686

Abstract

This research is descriptive qualitative. The research stages refer to the implementation of Lesson Study which consists of four stages, namely Plan, Open Class, Reflectiion and Redesign with 4 cycles. The research subjects were students of class 8D UPT SMP Negeri 1 Gresik semester 1 for the academic year 2021-2022. The number of students was 31 students consisting of 14 males and 17 females. The reason for choosing 8D is because students are less active in engaging in learning activities, lack of discussion so that collaboration and communication can be said to be very low. Data collection tools are observation and documentation. In conclusion, there has been a change in the collaboration and communication abilities of students after the learning was carried out by giving sharing tasks and jumping task where the increase in collaboration and communication skills was shown in activities such as presenting the findings/observations, using graphs, tables, and symbols for present information, accept joint decisions, receive awards, criticism and suggestions, understand, negotiate, take into account different views to reach a solution flexible problem in cooperation, always compromise with the team to solve the problem. Keywords: collaboration, communication, sharing tasks and jumping tasks
Efektivitas Media Google Sites Berbasis Mobile Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Atmosfer Di SMAN 6 Semarang Nur Fauziyah; Saptono Putro; Sriyanto; Andi Irwan Benardi
Edu Geography Vol. 12 No. 3 (2024): VOL 12 NO 3 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/spjdas11

Abstract

SMA Negeri 6 Semarang merupakan salah satu SMA Negeri favorit yang berada di wilayah Kota Semarang. Namun masih terdapat sedikit masalah dengan pembelajaran Geografi yaitu kemampuan berpikir kritis siswa kelas X masih kurang optimal. Hal ini disebabkan oleh input siswa yang berasal dari sistem zonasi belum terbiasa menggunakan media pembelajaran yang diberikan guru ketika masuk SMA negeri. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pelaksanaan pembelajaran menggunakan media google sites berbasis m-learning untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, mengukur tingkat kemampuan berpikir kritis siswa pada saat menggunakan media pembelajaran google sites berbasis m-learning, dan mengukur efektivitas media pembelajaran google sites berbasis m-learning sesudah dan sebelum dilakukannya pengujian pada siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian pre-eksperimen bertipe one group pre-test post-test design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 6 Semarang tahun ajaran 2023/2024. Teknik pengambilan sampel penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran menggunakan media google sites berbasis m-learning untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa memenuhi kriteria sangat baik, dengan rata-rata 95,19%. Kemampuan berpikir kritis siswa mengalami peningkatan yang berkategori tinggi setelah menggunakan media google sites. Siswa yang awalnya memiliki tingkat kemampuan berpikir kritis cukup yaitu sebesar 55% meningkat menjadi siswa yang memiliki tingkat kemampuan berpikir kritis sangat tinggi yaitu sebesar 90%. Uji N-gain memperoleh hasil persentase sebesar 78,07% serta hasil uji Wilcoxon juga menunjukkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu 0,000 < 0,05. Selain itu, tanggapan positif siswa dari penggunaan media google sites hingga mencapai 82,8%. Hal ini menunjukkan bahwa media google sites berbasis mobile learning efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.
Implementasi Ekstrakurikuler Baca Tulis Al-Qur’an dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Baca Tulis Al-Qur’an di MTsN 2 Medan Neliwati Neliwati; Annisa Oktavera; Nur Adilah Rangkuti; Nur Fauziyah
ENGGANG: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol. 5 No. 2 (2025): JUNI:ENGGANG: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/enggang.v5i2.22126

Abstract

This research is useful to understand how the extracurricular Quran reading and writing program is implemented at MTS N 2 Medan with the aim to improve students' Quran literacy. The researchers used qualitative methodology as their approach. The focus of the qualitative approach is on in-depth observation. Thus, it is possible to build a more comparative analysis through research using qualitative research methods. The implementation of extracurricular activities of reading and writing the Qur'an includes planning, methods and steps of learning activities, and how learning should be measured, according to the results that can be achieved by researchers. The right approach should be used as a motivator to achieve the desired results in an effort to improve the ability to read and write the Qur'an. Pupils should strive to be more imaginative, creative and engaged. The right approach is needed in such endeavors to ensure that students understand and learn well.
Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Berdasarkan Tahapan Polya Ditinjau dari Self-Efficacy Peserta Didik Poppy Putri Is Maharni; Fatimatul Khikmiyah; Nur Fauziyah
Bilangan : Jurnal Ilmiah Matematika, Kebumian dan Angkasa Vol. 3 No. 5 (2025): Oktober : Bilangan : Jurnal Ilmiah Matematika, Kebumian dan Angkasa
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Matematika dan Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/bilangan.v3i5.788

Abstract

This study aims to describe students’ mathematical problem-solving abilities on the topic of Systems of Linear Equations in Two Variables (SPLDV) based on Polya’s problem-solving stages in relation to their levels of self-efficacy. The research employed a descriptive qualitative approach with three ninth-grade students from SMP Negeri 5 Gresik in the 2024/2025 academic year, selected through purposive sampling to represent high, medium, and low levels of self-efficacy. Data were collected using a self-efficacy questionnaire, problem-solving tests consisting of two contextual essay items on SPLDV, and semi-structured interviews. Data analysis followed the interactive model of Miles, Huberman, and Saldana, encompassing data reduction, display, and conclusion drawing, referring to Polya’s four stages: understanding the problem, devising a plan, carrying out the plan, and looking back. The results revealed that students with high self-efficacy were able to complete all four stages comprehensively and reflectively, demonstrating systematic and accurate reasoning. Students with medium self-efficacy successfully performed the first three stages but failed to verify their final results, while students with low self-efficacy only reached the stage of understanding the problem and struggled to plan or execute solutions. In conclusion, the level of self-efficacy influences students’ mathematical problem-solving performance, particularly in terms of strategic accuracy, procedural precision, and reflective evaluation.