Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

Peranan Pendidikan Agama Islam dalam Pencegahan Pelecehan Seksual Online di Kalangan Mahasiswa Pasaribu, Munawir
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 11 No. 03 (2022): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v11i03.2558

Abstract

The development of education is currently being tested with various cases and problems that befall, not only curriculum problems, and infrastructure but also now overwritten with problems in actions such as sexual harassment experienced by students. The harassment that occurred was in the form of online and some in person. Some of this sexual harassment is done not by outside parties but can happen by people close to the victim, such as girlfriends and classmates. The role of Islamic religious education must have a big role in solving this problem, how can religious education actually be a control in doing something so that the measure is right and wrong or good and bad. This study aims to find information on how the actual role of Islamic religious education in suppressing sexual harassment both online and directly, then whether any of the students studied in this study experienced or were perpetrators of online sexual harassment, who the perpetrators were, and what types of online sexual harassment were received. by the victim. In addition, the purpose of this research is to provide anticipation and lessons to reduce the occurrence of online sexual harassment. This study involved 232 students at the Muhammadiyah University of North Sumatra from various majors and different residential areas. This research method uses mixed research, where the approach in the research is quantitative by analyzing numbers, and in the qualitative approach uses descriptive analysis. Searching for information about the things being researched by researchers uses a questionnaire in the form of a google form, to strengthen the results of the answers from the respondents, the researchers also conduct limited questions and are bound to the respondents. As for testing the validity of the data, the researchers used Melles and Huberman. The results obtained indicate that the provision of Islamic religious education materials has a very high role in overcoming or controlling students so that they are not involved as perpetrators of online or offline sexual harassment. The types of sexual harassment experienced by students are starting from using social media that is not well controlled, the harassment they get is in the form of sending pornographic photos, and pornographic videos and asking for nude photos and videos.
Pengembangan Silabus dan Rencana Pembelajaran Mata Kuliah Kemuhammadiyahan di Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Nurzannah, Nurzannah; Syamsuyurnita, Syamsuyurnita; Pasaribu, Munawir
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 12 No. 02 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i02.4623

Abstract

Silabus matakuliah Kemuhammadiyahan di Program Studi Pendidikan Agama Islam UMSU, masih harus disesuaikan dengan kebutuhan lulusan. Rumusan Kompetensi Dasar, metode dan capaian pembelajaran yang terdapat dalam Rencana Pembelajaran Semester (RPS), masih belum sesuai dengan standar teori perumusannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui rumusan silabus dan RPS,  serta mengembangkan Silabus dan RPS matakuliah Kemuhammadiyahan bagi mahasiswa Program Studi PAI UMSU. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan metode Desain Berbasis Riset. Langkah-langkah penelitiannya; identifiksasi dan analisis masalah, merancang produk, uji validitas isi oleh para ahli dan revisi, serta melakukan refleksi produk. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik analisis dokumen, wawancara, dan Focus Group Discussion, seta review rancangan oleh pakar.  Analisis data menggunakan model analisis interaktif yang dilakukan secara interaktif.dan berlangsung. secara kontinu. Adapun langkah-langkah penelitian datanya adalah reduksi data, display data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Konten Silabus matakuliah Kemuhammadiyahan di Prodi PAI UMSU  masih kurang sesuai dengan kebutuhan lulusan. Semua Kompetensi Dasar yang dirumuskan menggunakan kata kerja non operasional. Metode yang dicantumkan bersifat konvensional. Rumusan capaian pembelajaran masih pada level C1 dan C2 dengan kategori LOTS. 2) Pengembangan silabus Kemuhammadiyahan Prodi PAI ditambah dengan beberapa pokok bahasan dari kurikulum Kemuhammadiyahan tingkat SMA. Pengembangan RPS dilakukan dengan merumuskan Kompetensi Dasar menggunakan kata kerja operasional. Metode yang dicantumkan harus dapat memicu berfikir kritis, kemampuan menalar, dan berpusat pada mahasiswa. Perumusan capaian pembelajarannya harus pada level C3-C6 (HOTS).
Model.Pendidikan Karakter Santri di Pesantren Modern Muhammadiyah Kwala Madu Selamat, Selamat; Arifin, Syamsul; Haris, Abdul; Qorib, Muhammad; Pasaribu, Munawir
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 12 No. 04 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i04.5268

Abstract

Permasalahan remaja merupakan masa pancaroba peralihan menuju kehidupan tahap dewasa. Fakta yang terjadi sering muncul dikalangan  remaja  yang emosinya sangat labil seperti pergaulan bebas, minuman keras, berjudi, narkoba, tawuran dan perbuatan seks bebas, sehingga pendidikan karakter remaja menjadi tidak jelas. penelitian ini menggunakan pendekatannkualitatif, penelitiannbertujuan untuk mendeskripsikanndan menganalisis model pendidikan karakter santri di pesantren Kwala Madu. Adapun hasil penelitian: Pertama pendidikan karakter di pesantren modern Muhammadiyah Kwala Madu melalui 7K dan hal ini sudah terpampang di lapangan melalui pamplet. Kedua model pendidikan karakter santri di pesantren modern Muhamnmadiyah Kwala Madu menggunakan istilah 6M, sesuai dengan visi misi dan tujuan pesantren. Berdasarkan analisis dan pembahasan, maka temuan yang diperoleh merujuk penelitian terdahulu yang telah dilakukan, disimpulkan bahwa model pendidikan karakter santri di pesantren modern Muhammadiyah  terdapat perbedaan pada sistem pendidikan karakter santri. Di pesantren modern Muhammadiyah Kwala Madu model pendidikan karakter santri pada 3P yaitu pelopor, pelangsung dan penyempurna Muhammadiyah.
PELATIHAN DAI MUHAMMADIYAH DI DAERAH MINORITAS (PIMPINAN DAERAH PEMUDA MUHAMMADIYAH KARO DAN DAIRI ) Pasaribu, Munawir; Nasution, Salman; Ginting, Nurman
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 1 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i1.230-240

Abstract

Muhammadiyah merupakan organisasi yang terbesar di Indonesia, bahkan Muhammadiyah merupakan organisasi kemasyarakatan yang paling eksis di dunia ini. Muhammadiyah mempunyai amal usaha yang begitu banyak, mulai dari Sekolah, Panti Asuhan, dan juga tempat peribadahan seperti Masjid dan Musholla. Muhammadiyah merupakan organisasi kemasyarakatan yang tersebar hampir seluruh wilayah Indonesia, peran aktifnya dirasakan langsung oleh masyarakat yang ada di daerah, jangkauan dakwah muhammadiyah tidak ada batasannya, Muhammadiyah mempunyai peranan dakwah baik di daerah perkotaan maupun di pedesaan. Kendala yang terjadi terkadang di daerah pedesaan tingkat pemahaman dainya kurang bagus atau tidak terlalu berani dalam berdakwah padahal, di sana ada sarana dakwah yang harus diurus oleh seluruh kalangan anggota Muhammadiyah yang berada didaerah tersebut. Salah satu kasus yang ada sekarang ini adalah di beberapa daerah minoritas yang ada di Sumatera Utara ini yaitu daerah Karo dan Dairi. Di daerah ini sarana dakwah Muhammadiyah seperti Masjid dan Musholla ada namun para pengisinya untuk menjadi dai ataupun penceramah yang tidak mencukupi. Oleh sebab itu diadakanlah pelatihan dai yang berada di daerah ini supaya mereka di daerah ini mampu melaksanakan ceramah di berbagai kegiatan yang di butuhkan seperti, Khutbah Jumat, Ceramah Ramadhan, mengisi pengajian dalam takziah, dan juga ceramah ketika pernikahan. Dalam kegiatan ini dilaksanakan pelatihan Dai kepada kader-kader muda Muhammadiyah yaitu mereka yang masuk di Pemuda Muhammadiyah di daerah karo dan Dairi. Mitra dalam pengabdian ini adalah Lembaga Dakwah Khusus Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Utara yang mana mitra ini memberikan solusi bagaimana cara pelaksanaan Dai di daerah miboritas dan juga Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Sumatera Utara yang mana mitra ini menyiapkan peserta kegiatan yang langsung dilatih dari tiap daerah yaitu Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Karo dan Pimpinan Daerah Dairi. Dalam program kemitraan ini   di harapkan ada generasi pelanjut untuk meneruskan dakwah amar makruf nahi mungkar di daerah minorotas ini. 
Development of an Inquiry Learning Model in Islamic Religious Education to Improve Students Critical Thinking Skills at Yayasan Pendidikan Islam Yahdi Nabillah, Winna; Pasaribu, Munawir; Fanreza, Robie
Indonesian Journal Education Vol. 4 No. 4 (2025): Indonesian Journal Education (IJE)
Publisher : Lembaga Riset Mutiara Akbar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56495/ije.v4i4.1356

Abstract

This study aims to develop an inquiry-based learning model in Islamic Religious Education (PAI) to enhance students’ critical thinking skills at Yayasan Pendidikan Islam Yahdi. The core problem identified is that PAI learning remains predominantly teacher-centered, resulting in passive student participation and limited development of critical thinking abilities. The research employed a Research and Development (R&D) approach using the ADDIE model, which consists of the stages of analysis, design, development, implementation, and evaluation. The research subjects included one Islamic Religious Education teacher and 25 fifth-grade students at SD Swasta Yahdi. Expert validation results showed an average feasibility score of 88.3%, categorized as “Highly Feasible.” The practicality test obtained an average score of 4.45, indicating that the model was “Highly Practical.” During implementation, students demonstrated increased activity, motivation, and reflective thinking in understanding Islamic values. Teachers also reported that the learning process became more interactive, engaging, and meaningful. Overall, the developed inquiry-based learning module was declared feasible, practical, and effective in improving students’ critical thinking skills in Islamic Religious Education at the elementary school level.
The Role of Islamic Religious Education Teachers in Shaping Islamic Character at MAS Al Washliyah Lubuk Pakam Nurjannah, Indah; Pasaribu, Munawir; Harfiani, Rizka
Indonesian Journal Education Vol. 4 No. 4 (2025): Indonesian Journal Education (IJE)
Publisher : Lembaga Riset Mutiara Akbar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56495/ije.v4i4.1371

Abstract

Character education is a crucial component of the national education system in addressing the challenges of globalization, moral decline among youth, and the weakening of spiritual values in daily life. Various social symptoms—such as reduced respect toward teachers and parents, dishonesty, and deviant behavior—indicate that character formation has not been carried out optimally in both family and school environments. This study aims to analyze the role of Islamic Religious Education (PAI) teachers in shaping students’ Islamic character at MAS Alwashliyah Lubuk Pakam. Using a qualitative descriptive approach, data were obtained through interviews, observations, and documentation involving PAI teachers, students, and the school principal. The findings reveal that PAI teachers function not only as educators but also as spiritual guides, motivators, and role models who internalize Islamic values through habituation of worship, integration of religious teachings in learning activities, and religious-based extracurricular programs. Character formation is strengthened by a supportive school culture and conducive policies, yet hindered by negative social media influence and insufficient parental guidance. Overall, the study confirms that synergistic collaboration between teachers, schools, and families is essential in fostering Islamic character that is both internalized and practiced consistently by students.