Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Hubungan Disiplin Kerja dan Loyalitas Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Rekam Medis, Administrasi Ruang Rawat Inap dan Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sawah Besar Mailintina, Yurita; Harahap, Sarah Geltri; Efkelin, Ria; Martini, Martini; Ludovikus, Ludovikus; Ellynia, Ellynia
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 1 (2024): Volume 4 Nomor 1 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i1.12884

Abstract

ABSTRACT According to 2018 SUSENAS figures, there are patients in Indonesia who reach 68% of the country's total population. An estimated 32 patients out of every 100 are hospitalized, and 45% of them experience anxiety. The time required to treat hospitalized patients is 25% to 45% longer compared to non-hospitalized patients, in addition to the fact that they require specialized care compared to patients on the other side. This is possible as a result of the patient's lack of understanding of the goals of his treatment, stress associated with changes in health conditions, environment and daily routine, as well as physiological restrictions. To find out exemplary leadership, employee discipline, responsibility, teamwork and a sense of ownership of the performance of medical records employees, administration of inpatient and outpatient rooms at Sawah Besar District Hospital. Quantitative with Cross-Sectional design. There is a relationship between medical records and exemplary leadership, staff discipline, organizational responsibility, teamwork and employee performance in the management of inpatient and outpatient wards at Sawat Besar Regional Hospital. The higher the influence of exemplary leadership, staff discipline, organizational responsibility and teamwork, the higher the performance of medical records staff and inpatient and outpatient management staff at Sawah Besar Regional Hospital. Keywords: Work Discipline, Work Loyalty, Employee Performance  ABSTRAK Menurut angka SUSENAS tahun 2018, terdapat pasien di Indonesia yang mencapai 68% dari total populasi negara. Diperkirakan 32 pasien dari setiap 100 dirawat di rumah sakit, dan 45% dari mereka mengalami kecemasan. Waktu yang dibutuhkan untuk merawat pasien rawat inap 25% hingga 45% lebih lama dibandingkan dengan pasien yang tidak menjalani rawat inap, selain fakta bahwa mereka membutuhkan perawatan khusus dibandingkan dengan pasien di sisi lain. Hal ini dimungkinkan sebagai akibat dari kurangnya pemahaman pasien tentang tujuan pengobatannya, stres yang terkait dengan perubahan kondisi kesehatan, lingkungan, dan rutinitas sehari-hari, serta pembatasan fisiologis. Untuk mengetahui keteladanan pemimpinan, kedisiplin karyawan, tanggung jawab, kerja sama tim dan rasa memiliki terhadap kinerja pegawai rekam medis, administrasi ruang rawat inap dan rawat jalan di RSUD Sawah Besar. Kuantitatif dengan desain Cross-Sectional. Terdapat hubungan antara rekam medis dengan keteladanan kepemimpinan, disiplin staf, tanggung jawab organisasi, kerjasama tim dan kinerja pegawai pada pengelolaan bangsal rawat inap dan rawat jalan di RSUD Sawat Besar. Semakin tinggi pengaruh keteladanan kepemimpinan, disiplin staf, tanggung jawab organisasi dan kerjasama tim maka semakin tinggi pula kinerja staf rekam medis dan staf manajemen rawat inap dan rawat jalan RSUD Sawah Besar. Kata Kunci: Disiplin Kerja, Loyalitas Kerja, Kinerja Pegawai.
Hubungan Waktu Tunggu Dokter Berdasarkan Waiting Time Fetter dan Thompson dengan Kepuasan Pasien Rawat Jalan Peserta JKN Feronica, Cindy; Ellynia, Ellynia; Harahap, Sarah Geltri
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 14 No. 05 (2025): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelayanan kesehatan yang berkualitas tidak hanya bergantung pada pengobatan, tetapi juga ketepatan waktu, komunikasi, dan kenyamanan pasien. Waktu tunggu, terutama di rawat jalan, menjadi indikator penting dalam menilai kepuasan pasien. Berdasarkan teori Fetter dan Thompson, waktu tunggu terdiri dari first waiting time, true waiting time, dan total primary waiting time. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan waktu tunggu dokter berdasarkan waiting time Fetter dan Thompson dengan kepuasan pasien rawat jalan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di RS Swasta X Kota Tangerang tahun 2025. Menggunakan desain cross-sectional dengan 385 responden (purposive sampling), data dianalisis melalui uji Chi-Square (SPSS v27). Hasil menunjukkan hubungan signifikan antara first waiting time (p = 0,001), true waiting time (p = 0,001), dan total primary waiting time (p = 0,001) dengan kepuasan pasien. Pasien dengan waktu tunggu lebih cepat cenderung lebih puas. Disimpulkan bahwa semakin cepat waktu tunggu, semakin tinggi kepuasan pasien. Oleh karena itu, rumah sakit perlu secara rutin mengevaluasi sistem antrean, meningkatkan efisiensi jadwal dokter, memperkuat sistem informasi, serta meningkatkan kompetensi petugas dalam manajemen waktu dan komunikasi.
Hubungan Mutu Pelayanan dengan Kepuasan Pasien di Klinik Pratama Rutan Kelas I Pondok Bambu Jakarta Timur Harahap, Sarah Geltri; Ellynia, Ellynia; Salim, Catherine Hermawan; Panjaitan, Ribka Sabarina; Zahra, Faiza Al; Feronica, Cindy; Tobari, Mochamad Ichrom; Nabella, Naeluni; Silviani, Silviani; Stefany, Rebeca; Oryza, Stefanova; Niyatazahra, Syakira
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 14 No. 05 (2025): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v14i05.4039

Abstract

Pelayanan kesehatan yang berkualitas adalah pelayanan yang berorientasi pada kepuasan pasien. Pengukuran tingkat kepuasan pasien perlu menjadi prioritas utama yang tidak dapat dipisahkan dari mutu pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara mutu pelayanan dengan kepuasan pasien di Klinik Pratama Rutan Kelas 1 Pondok Bambu Jakarta Timur dengan menggunakan model SERVQUAL yang memiliki lima dimensi yakni Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance dan Empathy. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel terdiri dari 230 responden yang dipilih melalui teknik simple random sampling. Data selanjutnya dianalisa menggunakan uji bivariat dengan α = 5%. Hasil uji statistik yang dilakukan menunjukkan seluruh dimensi Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance dan Empathy adalah kategori baik, dan hasil bivariat menunjukkan terdapat hubungan antara dimensi Reliability (p=0,001), Responsiveness (p=0,021) dengan kepuasan pasien, sedangkan dimensi Tangible (p=<0,898), Assurance (p=0,382) dan Empathy (p=0,154) tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kepuasan pasien. Temuan ini merekomendasikan optimalisasi dan evaluasi terhadap mutu pelayanan sebagai upaya dalam meningkatkan kepuasan pasien dalam menerima pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan.
Lansia Sehat Bugar Produktif Dan Bahagia di RW 09 Pademangan Timur Jakarta Utara DKI Jakarta Mailintina, Yurita; Harahap, Sarah Geltri; Ludovikus, Ludovikus; Prawitasari, Shinta; Rahmaningsih, Ary; Refti, Weni Guslia; Hafiizh, Muhammad; Naufal, Hanif Zain; Hafizh, Muhammad Raihan
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bhinneka Vol. 2 No. 1 (2023): Bulan September
Publisher : Bhinneka Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58266/jpmb.v2i1.67

Abstract

28-35% lansia di atas 65 tahun setidaknya jatuh satu kali dalam satu tahun dan meningkat pada usia di atas 75 tahun sebesar 32-42%. Jadi, sangat penting bagi lansia untuk menjaga dan memelihara kekuatan otot, Secara umum kegiatan ini bertujuan untuk terbentuknya kesadaran dan pengetahuan lansia dan memiliki kapasitas fisik yang kuat, Metode pre dan post test Hasil penelitian menunjukkan skor N-Gain sebesar 58,26605 dari 23 pertanyaan dapat disimpulkan bahwa metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini dinilai cukup efektif. Nilai N-Gain Score sebesar 58,26605 menunjukkan adanya peningkatan pemahaman atau dua hasil inkuiri yang signifikan setelah mengikuti kegiatan belajar. Hasil analisis menunjukkan rata-rata pengetahuan lansia meningkat, variasi pengetahuan menurun, dan terdapat hubungan positif kuat antara pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi. Oleh karena itu, penelitian ini memberikan kontribusi penting untuk memahami pentingnya meningkatkan pengetahuan khususnya di kalangan lansia.
Hubungan Strategi Pemasaran Dengan Upaya Peningkatan Pasien Di Poliklinik Rumah Sakit X Zuariyah, Siti; Ellynia; Harahap, Sarah Geltri
Jurnal Kesehatan Ilmiah Aufa Royhan Vol 9 No 2 (2024): Vol. 9 No. 2 Desember 2024
Publisher : Universitas Aufa Royhan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/health.v9i2.1769

Abstract

Bauran pemasaran (marketing mix) ialah bagian penting yang dibutuhkan perusahaan/organisasi dalam berbisnis guna menghasilkan pangsa pasar yang tetap sesuai dengan apa yang di harapkan perusahaan/organisasi. Bauran pemasaran terdiri dari “7P” ialah : produk, harga, tempat, serta promosi, orang, bukti fisik, dan proses. Upaya pemasaran rumah sakit akan membuat konsumen/pasien yang berkunjung ke rumah sakit memiliki pengetahuan yang cukup mengenai informasi pelayanan di rumah sakit. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui hubungan strategi pemasaran dengan upaya peningkatan pasien di poliklinik Rumah Sakit X. Metode penelitian ini yaitu metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu pasien rawat jalan yang datang ke Rumah Sakit X dengan sampel 150 responden. Teknik yang di gunakan pada penelitian ini yaitu purposive sampling. Hasil dari penelitian ini yaitu produk p value = 0.001, harga p value = 0.001, tempat p value = 0.013, promosi p value = 0.013, orang p value = 0.013, bukti fisik p value 0.013, proses p value = 0.001, maka dapat di simpulkan bahwa terdapat hubungan antara 7p dengan upaya peningkatan pasien.