Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan Tambusai

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINYAK ZAITUN (OLEA EUROPAEA L.) JENIS EXTRA VIRGIN TERHADAP BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS Salam, Annisa Salsabilah; Syamsu, Rachmat Faisal; Ikram, Dzul; Mangarengi, Yusriani; Muchtar, Amrizal
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 1 (2024): MARET 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i1.25609

Abstract

Staphylococcus aureus adalah flora normal kulit yang mampu menjadi patogen dan menyebabkan infeksi kulit ringan maupun infeksi berat dengan tanda khas peradangan, abses, dan nekrosis.  Bakteri Staphylococcus aureus resisten terhadap banyak antibiotik sehingga menimbulkan masalah terapi terhadap infeksi, seperti MRSA (Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus). Minyak zaitun diketahui mengandung senyawa yang mampu menghambat bahkan membunuh bakteri, yaitu oleuropein, hidroksitirosol dan tirosol, flavonoid, dan minyak atsiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri minyak zaitun (Olea europaea L.) jenis Extra Virgin terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian dilakukan dengan true experimental post test menggunakan metode disc diffusion (metode Kirby Bauer) untuk melihat efektivitas minyak zaitun jenis Extra Virgin dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Dilakukan uji identifikasi bakteri menggunakan pewarnaan gram, uji katalase metode slide, uji katalase metode tabung, dan uji koagulase. Tampak bakteri berbentuk bulat dan berwarna ungu (gram positif) yang bergerombol seperti gambaran rantai anggur, gambaran hasil positif untuk bakteri Staphylococcus aureus. Uji katalase metode slide dan tabung terinterpretasi positif. Hasil dari penelitian ini diperoleh rata-rata zona hambat minyak zaitun extra virgin sebesar 2,64 mm (media 1), 2,62 mm (media 2), 1,94 mm (media 3), dan 1,36 mm (media 4) dengan interpretasi resisten. Pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus mampu dihambat dengan minyak zaitun (Olea europaea L.) jenis Extra Virgin, namun daya hambat sangat lemah.
ANALISIS KUALITATIF : PENGALAMAN NYERI TERKAIT MENYUSUI PADA IBU MENYUSUI DI PUSKESMAS PEKKAE KABUPATEN BARRU Helmi, Gadis Mutmainnah; A. Madjid, Djauhariah; Ikram, Dzul; Badaruddin, Kartini; Darussalam, Andi Husni Esa
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i4.37843

Abstract

Menyusui adalah cara yang normal dan sehat untuk memberi makan bayi. Puting susu lecet dapat terjadi karena ketika ibu menyusui bayinya, pelekatan yang dilakukan kurang tepat. Nyeri saat menyusui bisa menjadi pengalaman yang umum, terutama pada awal-awal masa menyusui. Adapun tujuan umum pada penelitian ini adalah untuk mengetahui pengalaman dari ibu di Puskesmas Pekkae Kabupaten Barru yang mengalami nyeri terkait menyusui pada saat menyusui. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 15 ibu menyusui di Puskesmas Pekkae Kabupaten Barru. Berdasarkan analisis 15 sampel kuesioner, dapat disimpulkan bahwa nyeri selama menyusui adalah pengalaman yang hampir universal di kalangan ibu menyusui. Semua responden melaporkan pernah mengalami nyeri, dengan deskripsi nyeri yang beragam mulai dari perih, pedih, hingga nyeri akibat gigitan bayi. Frekuensi dan intensitas nyeri juga bervariasi, dengan beberapa ibu mengalami nyeri setiap kali menyusui, terutama di awal menyusui atau ketika bayi mulai tumbuh gigi. Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa nyeri selama menyusui adalah pengalaman yang sangat umum dan beragam dalam jenis serta intensitasnya, namun pencarian bantuan profesional terkait nyeri menyusui masih rendah, dengan banyak ibu memilih untuk tidak berkonsultasi dengan tenaga kesehatan atau konselor laktasi. Dukungan dan edukasi dari tenaga kesehatan dapat berperan penting dalam membantu ibu mengatasi nyeri dan meningkatkan pengalaman menyusui mereka.